"Wang Lin memiliki satu hal yang tidak ia pahami. Hal ini adalah berbagai pikiran aneh yang muncul di hatinya setelah melihat burung kertas bercahaya redup. Baik Provinsi Hijau Iblis maupun Provinsi Tianniu, semuanya adalah wilayah Suku Dewa.
Sekte-sekte di dua provinsi ini mungkin pernah terlibat pertempuran, tetapi aksi spektakuler seperti memurnikan Lautan Pil, meledakkan Pintu Gerbang Benteng secara paksa, lalu melakukan Penghancuran Total untuk masuk ke wilayah lawan, membuat Wang Lin mulai meragukan teori yang ada.
Kejadian seperti ini sudah tidak bisa disebut sebagai perselisihan pribadi antar sekte, melainkan setara dengan perang skala penuh!
"Menarik... Kuharap teoriku tidak akan terbukti benar. Semakin banyak korban jiwa, semakin aku merasa diri ini bukanlah penghuni yang layak di Suku Dewa ini."
Jika benar hanya untuk tujuan yang kutebak ini, semua ini benar-benar membuat hati menjadi dingin! Baik Provinsi Hijau Iblis maupun Provinsi Tianniu, mungkin..." Wang Lin terdiam di punggung Nyamuk Gaib. Pikirannya berkelana, mengingat tiga hadiah yang ditinggalkan untuknya di Sekte Hantu Besar, serta ucapan Qingniu bahwa Sang Leluhur sekte telah meramalkan kedatangannya.
Di balik semua ini tersimpan tujuan besar yang sangat dahsyat pentingnya bagi Sekte Hantu Besar dan Provinsi Hijau Iblis!
Maka setelah serangkaian pertempuran kecil dengan Provinsi Tianniu, kali ini Provinsi Hijau Iblis melancarkan usaha besar-besaran: memurnikan Lautan Pil, menghancurkan benua, dan melancarkan invasi ke Tianniu!
Maka sejak bertahun-tahun lalu, Sekte Hantu Besar telah bermigrasi ke Provinsi Tianniu. Sang Leluhur mengakali langit-bumi, melakukan deduksi atas perubahan semua makhluk, semata untuk persiapan matang selama ribuan tahun demi sesuatu yang tersembunyi!
Wang Lin diam, membuka telapak tangannya. Di telapak tangan itu segera muncul sosok kecil. Ia menatap sosok itu, setelah waktu yang lama tidak melakukan deduksi perubahan langit dan bumi, malah menggenggam kepalan dan menyimpannya.
"Tahu lebih awal pun bagaimana? Lagi pula dengan sihir Tao-ku, aku sama sekali tidak bisa mendeduksi. Dari tiga hadiah yang ditinggalkan Sang Leluhur Sekte Hantu Besar untukku, salah satunya adalah perubahan hasil deduksinya. Mungkin dengan meninggalkan hadiah ini, dia sudah memperhitungkan bahwa aku akan berspekulasi, sehingga memberitahuku jawabannya melalui ini." Wang Lin tersenyum tipis. Ia tidak menggunakan hadiah itu. Untuk urusan ini, dia tidak perlu melakukan deduksi. Dari beberapa petunjuk kecil yang ada, dia sudah punya beberapa teori. Yang perlu dilakukan sekarang adalah perlahan-lahan membuktikan teori-teori ini, menyisihkan beberapa hingga hanya tersisa satu jawaban sejati!
Hal seperti ini, Wang Lin ahli dalam hal ini. Atau, mengabaikan kekacauan perang di sini dan berangkat lebih awal.
Sepuluh hari kemudian, siluet Wang Lin muncul di luar gerbang sekte Da Hun Men. Pada detik kemunculannya, beberapa cahaya panjang langsung mengaum mendekat. Wang Lin juga merasakan seluruh kompleks sekte ini seolah berada dalam kabut samar, diselimuti distorsi yang menyebar.
Samar-samar, distorsi di langit dan bumi ini memancarkan gelombang niat membunuh yang membuat pupil matanya menyempit tajam. Niat membunuh ini bukan ditujukan padanya, melainkan merupakan bagian dari formasi pertahanan ajaib Da Hun Men yang sedang aktif.
Terlilit distorsi ini, detail dalam gerbang tak terlihat jelas. Namun Wang Lin secara samar merasakan Da Hun Men bagai gunung berapi yang hendak meletus, dipenuhi tekanan mencekam.
Ini hanya perasaan yang terbayang dalam jiwanya setelah sekilas memandang. Mungkin benar, mungkin hanya ilusi. Beberapa cahaya panjang yang mengaum itu tiba-tiba sudah sangat dekat, di dalamnya juga tersimpan kewaspadaan dan hawa pembunuhan.
Namun niat membunuh ini perlahan menghilang setelah melihat rupa Wang Lin dengan jelas, meski kewaspadaan masih tetap ada. Beberapa cahaya panjang berubah menjadi tujuh orang yang berdiri di hadapan Wang Lin.
Dari ketujuh orang ini, dua adalah sesepuh Sekte Hantu Besar, sementara lima lainnya adalah murid dalam sekte.
"Sesepuh Wang, kami melakukan kesalahan!" Salah satu sesepuh yang pernah bertemu sekilas dengan Wang Lin saat pertempuran melawan Yan Luan, dahulu pernah menyaksikan pertempuran tersebut dari samping.
"Provinsi Hijau Iblis telah menghancurkan penghalang Provinsi Tianniu kami. Sang Leluhur mengeluarkan keputusan resmi: Semua anggota yang kembali dari luar, baik sesepuh maupun murid, tak peduli identitasnya, harus menjalani pemeriksaan ketat sebelum diizinkan masuk ke dalam sekte." Sesepuh itu menyatukan tinjunya dan berkata perlahan.
Sesepuh lainnya juga menyatukan tinju ke arah Wang Lin. Sejak mereka menyaksikan Wang Lin berhasil memasuki lapisan tujuh dan delapan Paviliun Penyimpanan Jiwa, sangat sedikit anggota Sekte Hantu Besar yang berani menyinggung Wang Lin.
Lima murid di samping kedua sesepuh itu serentak menundukkan kepala dengan hormat, sesekali melirik Wang Lin dengan penglihatan tepi. Ini adalah pertama kalinya mereka menyaksikan wujud asli Wang Lin.
“Tidak apa-apa, di tengah situasi perang seperti sekarang, memang seharusnya demikian.” Wang Lin tersenyum dan mengangguk, tidak mempermasalahkan.
Melihat senyum Wang Lin, kedua sesepuh itu lega di hati. Seandainya bukan karena keharusan, mereka sungguh tak ingin berseteru dengan Wang Lin. Jika sampai terjadi ketidaknyamanan hanya karena menjalankan perintah sekte, itu benar-benar tidak sepadan.
Menyaksikan sikap santai Wang Lin, keduanya pun ikut tersenyum. Di hati mereka muncul keinginan lebih kuat untuk menjalin hubungan baik.
"Mohon Sesepuh Wang menunjukkan token identitas, lalu membubuhkan Shen Shi di atasnya untuk memverifikasi Jiwa Yuan Shen, serta meneteskan setetes darah segar untuk memvalidasi tubuh fisik." Salah seorang sesepuh itu menyatukan tinju dan berbicara.
Wang Lin mengangguk. Tangan kanannya menggapai angkasa, dan seketika muncul di genggamannya token identitas yang pernah ia gunakan saat memasuki Paviliun Penyimpanan Jiwa. Di hadapan mereka, ia membubuhkan jejak spiritual, menggores bantalan jari lalu meneteskan darah segar ke atasnya. Dengan gerakan tangan, token itu melesat menuju kedua sesepuh tersebut.
Salah satu dari mereka langsung menerimanya, tangan kiri membentuk mantra dengan jari-jarinya sambil menunjuk ke belakang. Seketika formasi pelindung Sekte Hantu Besar bergemuruh hebat, membentuk tekanan aura tak terbantahkan yang menyambar ke arah Wang Lin. Dalam sekejap mata, tekanan itu sudah berada di ambang tubuh Wang Lin, menembus langsung dan menyapu sekilas melewati tubuhnya.
Jiwa Wang Lin bergetar. Dengan jelas ia merasakan bahwa tekanan formasi ini sangat iblis. Efek utamanya adalah membersihkan jiwa Yuan Shen dan Shen Shi berlebih dalam tubuh Wang Lin. Bahkan di saat menyelimuti tubuhnya, secara samar-samar formasi ini juga menilai ketatnya integrasi antara tubuh fisik dan jiwa Yuan Shen-nya.
Melalui metode ini, identitasnya diverifikasi. Bersamaan dengan itu, setelah tekanan aura menyapu tubuh Wang Lin, ia kemudian menyelimuti token identitas tersebut. Setelah verifikasi ganda selesai, barulah tekanan itu berangsur menghilang.
Hingga saat ini, kedua Sesepuh itu baru sepenuhnya menunjukkan kelengahan, mengembalikan token identitas kepada Wang Lin. Salah seorang di antaranya tersenyum: "Sesepuh Wang jangan tersinggung. Bisa melalui formasi kembali ke sekter. Kami masih harus kembali menjaga pos, tidak bisa menemani, harap Sesepuh Wang berbesar hati memaafkan."
Dalam karakter Wang Lin, jika orang lain bersikap sopan padanya, ia pun akan membalasnya. Sebagai mantan sastrawan besar dalam Mimpi Jalan di dunia kediaman, aura aneh secara alami terpancar dari dirinya. Dengan senyum lembut, ia menyatukan tinju ke arah mereka. Saat hendak pergi, tiba-tiba ia bertanya:
"Apakah akhir-akhir ini di dalam sekter terjadi sesuatu..."
Kedua Sesepuh itu saling memandang. Salah seorang berbisik: "Tujuh hari lalu, seorang kultivator Provinsi Hijau Iblis mencoba menyusup ke Sekte Hantu Besar. Sesepuh Xu Dongde yang pertama kali mendeteksi dan membunuhnya!"
"Hal ini membuat Sang Leluhur murka, sehingga..." Ucapnya terhenti disertai senyum getir, lalu ia menyatukan tinju dan pergi.
Wang Lin diam, tubuhnya limbung berubah menjadi cahaya panjang, melaju masuk ke dalam Sekte Hantu Besar. Saat memasuki wilayah sekte, perasaan tekanan misterius yang sebelumnya ia rasakan semakin menguat.
Di seluruh Sekte Hantu Besar, cahaya panjang menyelimuti langit. Para murid saling melesat di antara langit dan bumi, bolak-balik menuju berbagai gunung di sekte yang luas. Material pembuatan senjata berukuran raksasa yang tak bisa ditampung dalam ruang penyimpanan, dipikul manual oleh banyak kultivator menuju berbagai puncak gunung.
Di beberapa gunung bahan obat milik sekte, terlihat banyak murid sedang memanen tanaman obat. Hasil panen tersebut dikirim ke beberapa sesepuh tertentu yang khusus meracik pil eliksir, memicu produksi pil dalam skala besar.
Dari berbagai puncak gunung, gelombang energi kultivasi bergemuruh berulang kali. Jelas para sesepuh sedang menutup diri untuk berlatih, berusaha mempertahankan tingkat kultivasi mereka di puncak, siap kapan saja menjalankan tugas-tugas berat dari sekte.
Semua gunung di Sekte Hantu Besar ini, kecuali Gunung Api milik Wang Lin, sebagian besar dalam kondisi demikian. Hanya Gunung Api ini yang tetap tenang tanpa suara sedikitpun.
Dalam sapuan pandangannya, Wang Lin melihat Fan Shanmeng duduk bersila di gua persembunyiannya, tak bergerak bagaikan patung.
Wang Lin merenung sejenak, lalu mengibaskan lengan bajunya. Alih-alih kembali ke gunungnya, ia langsung menyambar menuju Puncak Qingtian di kedalaman sekte tempat Sang Leluhur Kerbau Hijau bersemayam.
"Hormat pada Sesepuh Wang!"
"Murid Puncak Daoliao menghadap Sesepuh Wang!"
"Murid Puncak Cantian memberi salam pada Sesepuh Wang!"
Setiap murid sekte yang melihat kehadirannya sepanjang jalan langsung menghentikan langkah, memberi penghormatan sebelum melanjutkan aktivitas masing-masing.
Langkah Wang Lin tak melambat. Dengan anggukan singkat, tubuhnya berubah menjadi cahaya panjang yang mengaum, melesat meninggalkan area. Tingkat kultivasinya yang luar biasa membuat para sesepuh di gunung-gunung sekitar segera menyadari, namun setelah menyapu sekilas dengan Shen Shi dan mengenalinya, mereka pun menarik kembali pengawasan mereka.
Tak lama kemudian, di depan Wang Lin, Puncak Qingtian mulai terlihat samar-samar. Tubuh Wang Lin melakukan teleportasi, langsung muncul di luar Puncak Qingtian. Dengan menyatukan tinju ke arah gunung, suara Wang Lin terdengar tenang namun menggema.
"Wang Lin mohon audiensi dengan Qingniu Zhenren!"
Puncak Qingtian terlihat berbeda dari sebelumnya. Saat ini, puncak itu diselimuti kabut hijau tipis yang mengitari. Setelah ucapan Wang Lin terdengar, kabut itu bergulung-gulung dan segera membuka sebuah celah.
"Masuklah!" Suara Qingniu Zhenren samar-samar terdengar keluar.
Tanpa keraguan, Wang Lang melangkah langsung menuju celah tersebut. Begitu ia masuk, celah itu ditutupi kembali oleh kabut. Tubuh Wang Lin limbung, mengikuti aliran kabut hingga tiba di puncak Puncak Qingtian. Di sana, ia melihat Qingniu Zhenren yang sedang duduk bersila di atas batu. Sosok itu menatap ke kejauhan, dengan sebuah sosok kecil mirip Jiwa Yuan Shen yang sangat padat di telapak tangannya, terus-menerus membungkukkan kepala kepada Qingniu Zhenren.
Wang Lin berdiri di samping, memandang sosok kecil di telapak tangan Qingniu Zhenren, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Beberapa saat kemudian, sosok kecil itu membungkukkan kepala enam kali berturut-turut, raut wajahnya menunjukkan kelelahan. Saat Qingniu Zhenren mengepal tangannya, sosok itu menghilang tanpa jejak.
"Kepingan giokmu telah kuterima. Atas hal ini, kau layak mendapat penghargaan!" Mata Qingniu Zhenren yang sebelumnya terpejam perlahan terbuka, senyum mengembang saat menatap Wang Lin.
"Sekte Hijau Iblis dari Provinsi Hijau Iblis telah berulang kali melakukan pertempuran skala kecil dengan Provinsi Tianniu kita, namun baru kali ini mereka melakukan usaha besar-besaran. Rupanya mereka berhasil menemukan metode untuk memurnikan Lautan Pil..."
"Persoalan ini mungkin tak akan selesai dalam waktu dekat. Di Provinsi Hijau Iblis terdapat tiga sekte besar dengan tiga Lao touzi terkuat yang tingkat kultivasinya setara denganku. Tapi tak masalah, seorang diri pun aku bisa melawan dua dari mereka!" Sorot mata Qingniu Zhenren memancarkan hawa dingin. Inisiatifnya mengucapkan kata-kata ini jelas menunjukkan hasil deduksi menggunakan Teknik Hunyan Dao sebelumnya tampak kurang menggembirakan.
Wang Lin tetap tenang. Ia duduk bersila berseberangan dengan Qingniu Zhenren. Tatapannya tajam mengarah ke sesepuh itu, tiba-tiba membuka mulut.
“Aku ingin Ilusi Berlapis dari lantai sembilan Paviliun Penyimpanan Jiwa!”
