Di Padang Rumput Ekstrem Langit, siluet Xu Decai berubah menjadi cahaya panjang, melesat dengan cepat ke arah kejauhan. Ekspresinya muram. Pertempuran melawan Wang Lin telah membuatnya kehilangan Jalan Langit—hal yang sulit diterimanya. Jalan Langit itu terhubung dengan jiwanya, setelah ditelan langsung menyebabkan luka di tubuhnya.
Saat ini Jiwa Yuan Shen-nya lunglai, jelas tidak bisa pulih dalam jangka pendek.
"Wang Lin, kali ini kau pasti mati!! Dengan dua Sesepuh tahap menengah Kong Jie yang mengejar, lihat bagaimana kau melarikan diri!! Selain itu, Sesepuh Zhang sudah berjanji padaku—begitu kau tertangkap, aku boleh menyiksamu selama beberapa hari. Aku akan membuatmu merasakan penderitaan lebih buruk dari kematian!"
Kebencian Xu Decai terhadap Wang Lin bermula dari ditelannya Jalan Langit-nya. Semakin dalam rasa sakit hatinya, semakin membara kebenciannya sampai ke tulang sumsum!
Saat terbang tiba-tiba ekspresinya berubah. Dengan kasar ia berbalik memandang ke kejauhan—pada detik itu ia merasakan gejolak energi datang dari arah belakang.
Gejolak ini, saat ini terlihat olehnya, seketika ia melihat Wang Lin yang melangkah keluar dari kehampaan di kejauhan, mengubah arah dan melesat dengan cepat. Ia jelas-jelas melihat Wang Lin berbalik, dan pada sekejap mata ketika menyadari pandangannya, ekspresinya berubah, kecepatannya meledak, di bawah kakinya muncul gelombang energi, jelas-jelas menggunakan cara aneh untuk meninggalkan tempat ini.
"Wang Lin!! Dia tidak di depan, malah muncul di sini!" Xu Decai tertegun, menyaksikan Wang Lin yang melesat dengan kecepatan ekstrem dan dalam sekejap mata telah menjauh, yang kapan saja bisa menggunakan cara aneh itu untuk hilang tanpa jejak. Tanpa pikir panjang, tubuhnya limbung dan ia segera mengejar.
"Jalan lebar tidak dilewati, malah masuk ke sorot mata Xu Mou. Wang Lin, ini nasib malangmu sendiri, kau yang mencari mati!" Xu Decai tertawa dingin, sambil melesat sebagai cahaya panjang yang dalam sekejap menyusutkan jarak. Saat ini seluruh energinya terfokus pada Wang Lin, dan Shen Shi-nya menyapu sekeliling namun tidak menemukan jejak jebakan apapun, membuatnya sedikit lega.
Namun tepat pada saat dia mengejar hingga sekitar 1.000 zhang, siluetnya tiba-tiba menghilang seolah menabrak celah dimensi yang tak terlihat, lenyap dalam sekejap mata.
Saat sosoknya menghilang, tubuh Wang Lin limbung mendekat dengan kecepatan tinggi lalu juga menghilang. Hanya tersisa batu ruang di antara rerumputan yang diam-diam tersembunyi, tertutup lumpur.
Xu Decai menghilang!
Di pinggiran Padang Rumput Ekstrem Langit, kultivator wanita tahap awal Kong Jie yang sedang bersila bermeditasi tiba-tiba berubah ekspresi. Matanya menatap kompas di hadapannya, bulu kuduknya merinding.
Dia melihat titik cahaya yang mewakili Xu Decai tiba-tiba menghilang!
"Ini... ini..." Perempuan itu wajaknya pucat, pandangan mata menunjukkan ketidakpercayaan. Tanpa ragu, dia segera menyebarkan kabar ini melalui cara diam-diam kepada tiga kultivator Kong Jie yang berada di Padang Rumput Ekstrem Langit!
Sesepuh Zhang dari Provinsi Hijau Iblis dan Sesepuh Zhao yang juga dari marga Zhao, saat ini wajah mereka sangat muram, berubah menjadi cahaya panjang melesat cepat. Keduanya mengejar kompas itu, namun akhirnya menyadari telah tertipu. Amarah mereka memuncak, namun luapan kemarahan itu terpendam dalam hati tanpa bisa dikeluarkan.
Sedang terbang, tiba-tiba ekspresi mereka berubah, serentak berhenti di udara. Mereka tiba-tiba merasakan informasi yang diteruskan!
"Xu Decai jelas mengikuti di belakang, tiba-tiba menghilang!!" Sesepuh Zhang wajahnya berubah pucat.
"Pasti itu Wang Lin! Dia menggunakan teknik melepaskan kulit emas, mengalihkan perhatian kita dengan kompas itu. Sebenarnya dia menyembunyikan diri di padang rumput ini dan mengakali Xu Decai!" Sesepuh Zhao menunjukkan niat membunuh di pandangan.
Persis saat keduanya menyadari hal ini, fajar di Padang Rumput Ekstrem Langit mulai sirna. Sinar matahari berkilauan di ufuk, menyinari bumi. Namun hujan masih deras, tidak mereda, malah semakin besar.
Dalam tirai hujan yang pekat ini, terlihat kabut tipis mulai mengepul dari bumi. Kabut ini berubah menjadi hitam, dalam sekejap mata telah membara menyelimuti delapan penjuru, melingkupi seluruh Padang Rumput Ekstrem Langit.
Kedua orang tua Zhang dan Zhao berbalik kasar menatap sekeliling. Tekanan aura tak kasat mata bergelombang menyebar dari kabut yang menyelimuti padang rumput.
Di kejauhan, kultivator wanita tahap awal Kong Jie yang sedang melesat tiba-tiba membeku di udara. Ekspresinya berubah-ubah menunjukkan keguncangan, merasakan informasi yang dikirim melalui cara khas Provinsi Hijau Iblis tentang hilangnya Xu Decai.
Bersamaan itu, ia melihat kabut tipis yang terus menyebar dari bumi. Kabut segera menyelimuti langit dan bumi, diiringi gemuruh mengaum yang bergemuruh tak henti dari balik kabut.
Di dalam kabut itu, ribuan kultivator Provinsi Tianniu di istana bawah tanah melancarkan serangan kedua di bawah pimpinan Lü Wenran!
Di dalam kabut ini, tiga kultivator tribulasi kosong seketika berubah menjadi cahaya panjang, hendak menerobos keluar dari kabut tersebut. Namun suara muram Lü Wenran bergema di dalam kabut.
"Rekan Tao, tak perlu terburu-buru pergi!" Seruan itu disertai kemunculan semua kultivator tribulasi kosong dari istana bawah tanah yang berhamburan keluar serentak, memulai pertempuran sengit.
Di pinggiran Padang Rumput Ekstrem Langit, kultivator wanita tahap awal tribulasi kosong yang sedang bersila mengontrol kompas tiba-tiba membuka mata dengan kasar. Tanpa pikir panjang, ia berdiri dan mengibaskan lengan bajunya, seketika memimpin ribuan kultivator Zhou Lumou yang berubah menjadi ribuan cahaya panjang melesat ke depan.
Saat pertempuran kedua di Padang Rumput Ekstrem Langit berkecamuk, di suatu sudut padang rumput yang dipenuhi semak belukar dan tanah becek, terdapat sebongkah batu biasa yang tak diperhatikan siapa pun.
Di dalam batu ini terkandung ruang-ruang tak terhitung. Di salah satu ruang tersebut, sedang berlangsung pertempuran tribulasi kosong yang dahsyat!
"Xu Decai" terjerumus ke dalam batu ruang dan tersedot ke sebuah ruang yang ditentukan Wang Lin. Pada saat masuk ke tempat ini, jiwanya terguncang, menyadari dirinya telah jatuh ke dalam akal-akalan lawan.
Namun sebagai kultivator berlevel tinggi, ia sama sekali tidak menunjukkan kepanikan. Ia mengangkat kepala memandang sekeliling: Langit di sini berwarna biru, matahari keemasan, namun bumi dipenuhi hawa kematian. Di kejauhan berdiri gunung api, sementara di arah lain terbentang lautan kolam petir.
Di balik langit biru yang membentang, awan hitam bergulung-gulung menghujani salju hitam. Salju ini telah turun tak diketahui lamanya, menyelimuti bumi lapis demi lapis.
"Wang Lin, muncul lah! Untuk apa membuat keajaiban palsu di sini!" Ekspresi Xu Decai muram. Setelah matanya menyapu sekeliling, suaranya bergema di udara.
Pada saat kata-katanya bergema, siluet Wang Lin muncul di depan Xu Decai ribuan zhang jauhnya melalui distorsi gelombang energi. Rambut putihnya yang melayang-layang tak beraturan dan jubah putih barunya menatap dingin ke arah Xu Decai.
"Kemampuan supernaturalmu cepat, mari kita lihat siapa yang lebih cepat di sini!" Kilatan tekad muncul di mata Wang Lin.
"Sebab-akibat..."
Begitu kata-kata itu terucap, langit dan bumi di ruang itu bergemuruh hebat. Sebuah pedang materialisasi muncul di antara langit dan bumi - pedang ini mewakili lapisan kedua inti karma Wang Lin!
Hampir bersamaan dengan aktivasi kemampuan supernatural Wang Lin, Xu Decai tanpa pikir panjang membentuk mantra dengan jari-jari tangan kanannya. Sekejap mata, jutaan cap magis bermaterialisasi membentuk kabut merah tebal. Dari dalam kabut itu terdengar lengkingan menyayat hati, jelas-jelas berubah menjadi ratusan jiwa terkubur yang menyambar ke depan bagai memenuhi langit dan bumi.
Xu Decai bahkan mundur, tangan kirinya terangkat membentuk mantra lagi, dengan satu kibasan hampir 7 juta cap mantra tercipta sekejap mata. Langit-bumi bergemuruh, sebuah tombak panjang bermaterialisasi. Begitu tombak ini muncul, ia langsung terdistorsi dan berubah menjadi ular sanca raksasa yang menjulurkan lidahnya, mengaum dahsyat, menyambar ke depan.
Tak lama kemudian, Xu Decai mundur tiga langkah lagi, kedua tangannya terangkat bersamaan hendak melanjutkan ritual. Meski kecepatannya ekstrem, namun kali ini untuk pertama kalinya kalah dari Wang Lin!
Saat lawan ini hendak mengaktifkan jurus kedua, pedang inti hidup-mati Wang Lin telah mengaum bangkit. Dan ketika ia mulai melancarkan jurus ketiga, pedang inti realitas-ilusi Wang Lin bahkan muncul lebih cepat sekejap napas!
Sekejap napas yang singkat ini sangatlah krusial!
Terlihat pedang karma itu tiba-tiba menyambar arwah penasaran di depan. Dengan kekuatan misterius pemutus karma, pedang itu menghantam sekali. Raungan mengerikan mengguncang langit, semua arwah penasaran itu hancur berantakan.
Pada saat yang sama, Pedang Inti Hidup-Mati Wang Lin menyambar dengan kecepatan yang sangat tinggi, menghantam tubuh ular raksasa yang diwujudkan oleh kemampuan supernatural Xu Decai.
Gemuruh terdengar, ular sanca itu mengeluarkan deru kematian. Pedang Inti Hidup-Mati Wang Lin pun turut hancur berantakan.
Namun pedang yang mewakili inti realitas dan ilusi justru menyambar dengan kecepatan yang sulit dibayangkan. Di momen ini, kemampuan supernatural ketiga Xu Decai belum sempat diselesaikan!
Kilatan pedang realitas-ilusi menyambar langsung ke dada Xu Decai. Sangat cepat! Xu Decai yang raut wajahnya berubah drastis segera mundur terburu-buru, mendorong mantra belum jadi di tangannya untuk bertabrakan dengan Pedang Inti Realitas-Ilusi.
Deru dahsyat berputar-putar. Pedang realitas-ilusi hancur, namun Xu Decai juga tak luput dari penderitaan. Dengan wajah pucat pasi dan tubuh terpelanting ke belakang, tangan kanannya mulai membentuk mantra dengan jari-jarinya.
Namun Wang Lin mana mungkin memberikan kesempatan ini! Dengan susah payah ia berhasil menghentikan ritme lawan dalam melakukan teknik supernatural, bahkan telah menyiapkan medan pembunuhan ini. Ia harus membunuh lawannya, mendapatkan rahasia bagaimana Xu Decai bisa melakukan teknik begitu cepat!
Hampir bersamaan dengan dua langkah mundur Xu Decai, ekspresi Wang Lin menjadi mengerikan. Tangan kanannya tiba-tiba terangkat ke depan, jari menunjuk.
"Inti Api!"
Begitu kata-kata itu meluncur, Gunung Api di kejauhan meletus gemuruh. Seketika berpindah tempat, materialisasi menakjubkan mengelilingi Xu Decai. Seluruh tubuhnya terbungkus kobaran api. Di dalam Gunung Api, tubuh sejati inti Wang Lin muncul, membentuk serangan dahsyat yang tak tertahankan.
"Inti Petir!" Wang Lin takkan melepas kesempatan emas. Tanpa pikir panjang, saat kata-kata bergema, Gunung Api yang membelenggu Xu Decai kembali berpindah. Muncul di tengah lautan petir yang bergelora, menghujam ke bawah kolam petir dengan gemuruh dahsyat.
Petir surgawi bergemuruh, lautan petir bagai mendidih, tak terhitung halilintar menyambar langsung ke gunung api itu, mengembangkan kegilaan antara petir dan api!
"Inti air!" Wang Lin mengibaskan lengan bajunya, menggigit ujung lidah hingga memuntahkan darah segar. Ruang ini awalnya tak memiliki air, tidak utuh. Namun saat ini, Wang Lin menggunakan darahnya sendiri untuk mengkristalkan inti air. Darah segar itu seketika berubah menjadi kabut air merah, menyambar ke lautan petir dan gunung api. Saat menyentuhnya, lautan api collapse total dengan gemuruh, sementara lautan petir meledak dahsyat.
Peleburan tiga inti spiritual membentuk kekuatan penghancur total. Pada sekejap mata itu, tiga sumber asal kekosongan yang sebelumnya menghilang kembali berubah menjadi pedang panjang, menyambar dalam sekejap mata.
