Meski wajah siluet samar di luar tirai cahaya itu tak berkulit dan berlumuran darah, Wang Lin—yang pernah terhisap masuk ke kondisi aneh saat menyerap aliran api bumi utama di Provinsi Tianniu dulu—telah menyaksikan adegan Dewa Immortal mengurung Tian Niu.
Wajah siluet samar di hadapannya ini, terbuka dengan jelas menunjukkan kemiripan yang sangat mirip dengan sosok Dewa Immortal yang pernah dilihat Wang Lin tahun itu!!
Di tengah auman dahsyat siluet samar itu, gelombang energi pada tirai cahaya bergema. Wang Lin dengan ekspresi muram mundur ke belakang. Saat kakinya mendarat di permukaan, tirai cahaya 50 zhang (±165 meter) itu kembali menyusut akibat hantaman terus-menerus dari siluet tersebut.
Secara mengejutkan, tirai cahaya menyusut dari 50 zhang menjadi 30 zhang (±99 meter), memaksa Wang Lin dan Tianzun Haizi untuk saling mendekat.
Siluet samar itu terus menghantam selama setengah shichen (~1 jam) sebelum akhirnya tenang. Ia menatap tajam Wang Lin dan Haizi di balik tirai cahaya, lalu perlahan mundur dan menghilang dalam kegelapan.
"Tirai ini tak akan bertahan lama..." gumam Haizi sambil menggigit bibir bawahnya, matanya menatap tirai cahaya di atas. Setelah lama terdiam, suaranya bergema samar.
Wang Lin tetap diam. Penglihatannya sebelumnya membuatnya samar-samar menyadari adanya rahasia tersembunyi dalam telapak tangan yang terputus ini. Bagaimana mungkin ilusi Dewa Immortal bisa terwujud tanpa alasan khusus?
“Gurumu adalah Jiu Di Mahadewa, pernahkah kau mendengar tentang peristiwa Dewa Immortal di masa lalu?” Sorot mata Wang Lin berkilat, menatap Tianzun Haizi.
“Dewa Immortal?” Tianzun Haizi melirik Wang Lin. Sebelumnya Wang Lin telah mengenali telapak terputus itu sebagai milik Dewa Immortal, namun ia hanya merenung dalam hati tanpa mengungkapkannya, sehingga Tianzun Haizi tidak mengetahui apa yang telah dilihat Wang Lin.
“Pernah kudengar guru menyebut sekali, di masa silam tanah suci dewa hanya terdiri dari satu benua. Dewa Immortal menyegel roh-roh yang datang dari luar langit satu persatu, hingga terciptalah 72 provinsi seperti sekarang.
Setelah menyegel roh ke-72, Dewa Immortal menghilang tanpa jejak. Bahkan keturunannya sendiri telah mencari lama, namun tidak diketahui hasilnya.
Tapi guru pernah bergumam sendiri seakan Dewa Immortal bukan sekadar menghilang... Guru mencurigai ada sesuatu yang terjadi pada Dewa Immortal saat itu... Detailnya, guru tidak menjelaskan, seolah tidak ingin membahas hal ini secara mendalam.” Sorot penuh renungan terpancar dari mata Tianzun Haizi saat ia berbicara perlahan.
Kata-kata ini masuk ke telinga Wang Lin. Wang Lin diam, namun di dalam matanya terlihat renungan mendalam.
"Mungkin saja, telapak tangan yang terputus ini adalah milik Dewa Immortal... Jika benar demikian, lalu siapa yang memutuskan tangan kiri Dewa Immortal... Keruntuhan Pedang Immortal Dewa memiliki berbagai rumor, mungkinkah penyebab keruntuhannya terkait dengan telapak tangan ini..."
"Hanya saja, mengapa telapak tangan ini berada di dalam segel Pohon Shanhai? Dan segel ini telah ada di sini selama tak terhitung tahun, kemungkinan besar sudah lama terdeteksi oleh Mahadewa. Mengapa baru sekarang terungkap... Lagipula, ini adalah wilayah kekuasaan Dao Yi Mahadewa, dengan tingkat kultivasi-Nya, mana mungkin tidak merasakan!!"
"Atau mungkin..." Kilatan sinar tajam memancar dari kedua mata Wang Lin.
"Termasuk Dao Yi dan beberapa Mahadewa lainnya, sudah lama mengetahui keanehan segel Pohon Shanhai ini, bahkan menyadari jejak tersembunyi di sini, namun tidak bertindak gegabah..." Wang Lin yang terbiasa merenung dan melakukan deduksi, menarik napas dalam-dalam di momen ini. Jiwanya terguncang oleh kesimpulan yang berhasil ditebaknya sendiri.
“Tianzun Haizi, gurumu adalah Jiu Di Mahadewa, mengapa kau menjauh dari Zhongzhou dan memilih tinggal di gunung-laut ini?” Kilatan samar tak terlihat di sorot mata Wang Lin saat ia berbicara perlahan.
“Kau mencurigaiku?” Sorot mata Tianzun Haizi mengeras, kedua bola mata indahnya tiba-tiba memancarkan kilatan sinar tajam yang terang benderang.
"Perempuan yang sangat cerdas!" Gumam Wang Lin dalam hati. Hanya dengan satu kalimatnya, jelas Tianzun Haizi telah menyimpulkan banyak hal.
Tanpa memberi penjelasan, Wang Lin hanya memandang tenang ke arah Tianzun Haizi.
Perempuan cantik luar biasa itu diam sejenak, ekspresinya berubah-ubah seolah tengah merenung. Setelah lama, ia seakan memahami sesuatu, tiba-tiba mengangkat kepala ke atas dengan kasar sementara matanya memancarkan cahaya aneh.
"Guruku yang menyuruhku datang ke Prefektur Selatan ini, menjadikan gunung-laut sebagai gua persembunyianku," ujarnya sambil mengerutkan alis indahnya dengan suara lembut.
Sorot mata Wang Lin berkilat. Kalimat ini mengonfirmasi beberapa teorinya. Jika fakta memang demikian, maka hal ini mengandung masalah besar.
“Dari mana kau dengar tentang keberadaan spirit pohon Shanhai di dalam Shanhai ini?” Tianzun Haizi segera bertanya.
“Aku mendengarnya dari Tianzun di bawah komando Wu Feng Mahadewa, bahwa di sini terdapat spirit kayu...” Sorot mata Wang Lin semakin dalam merenung.
“Dulu aku pernah datang ke Shanhai dan membangun gua persembunyian, tapi tidak menetap lama. Namun 200 Tahun yang lalu, Guruku tiba-tiba memerintahkanku untuk tinggal di sini... Kau diarahkan oleh orang-orang bawahannya Wu Feng Mahadewa... Sedangkan wilayah kekuasaan Dao Yi Mahadewa ada di sini.” Wajah Haizi yang cantik luar biasa itu tampak sangat muram.
Wang Lin tersenyum tipis. Ucapan Haizi Tianzun ini jelas menunjukkan bahwa dia telah menemukan kunci dari segala sesuatu.
“Guruku menjadikanku umpan di dalam Shanhai ini, berusaha memancing keluar telapak tangan terputus yang terkurung dalam kekuatan pengurungan pohon Shanhai!” Haizi Tianzun menutup mata indahnya, lalu berbicara samar-samar setelah lama terdiam.
“Hal ini bisa kumengerti. Guru membesarkanku, mengajariku berkultivasi. Bahkan jika aku dijadikan umpan, tak ada sedikitpun dendam dalam hatiku. Hanya yang aneh adalah, mengapa Wu Feng Mahadewa mengincarmu? Dengan licik membawamu ke sini, untuk urusan apa?” Tianzun Haizi membuka matanya, menatap Wang Lin.
Wang Lin tetap tenang, menggelengkan kepala tanpa bicara. Namun dalam hatinya, telah muncul sebuah teori berbeda mengenai hal ini!
“Asal-usulku mungkin tak terlihat jejaknya di mata kultivator biasa. Bahkan kultivator tingkat Tianzun pun sulit menemukannya. Tapi bagi Mahadewa, tak ada rahasia yang tersembunyi!
Orang-orang di bawah komando Wu Feng Mahadewa yang memberiku petunjuk ke sini, maksud mereka kemungkinan besar adalah untuk memverifikasi identitas dan asal-usulku sekaligus, dengan tujuan yang sama seperti Jiu Di Mahadewa!
"Meskipun Mahadewa Jiu Di menggunakan muridnya sebagai umpan, tetapi jelas masih cukup sabar, hanya menyuruh Tianzun Haizi tinggal di sini, diam-diam menarik roh Pohon Shanhai. Tapi aku sama sekali tidak ada hubungan dengan Mahadewa Wu Feng, karena itu dia tidak peduli hidup matiku, bisa sekaligus memverifikasi identitas dan memancing keluar telapak tangan terputus itu!"
"Mereka tidak peduli apakah aku berasal dari dunia kediaman, yang mereka perhatikan adalah apakah aku benar-benar kultivator Kerajaan Kuno!!" Wang Lin telah berkultivasi hampir 3.000 tahun, terutama di dalam dunia kediaman, mengandalkan analisis mendetail dan deduksi, menghancurkan bahaya yang datang berulang kali.
"Mungkin kecerdikannya tidak setajam iblis, tapi dia punya kemampuan menyatukan banyak petunjuk lalu mendeduksi kebenaran dengan jiwa yang terkonsentrasi!"
"Yang belum diketahui adalah, peran apa yang dimainkan Dao Yi Mahadewa dalam semua ini." Wang Lin menundukkan kepala, kilau dingin berkedip di sorot matanya.
"Guru berani memberitahu Sekte Guiyi, pasti ada keyakinan. Aku yakin dia telah menutup celah ini, tak ada yang bisa tahu aku adalah satu-satunya murid Xuan Luo Mahadewa!
Selama identitas ini tidak terbongkar, meski aku dari dunia kediaman, tak masalah! Tunggu dulu, ini semua masih sebatas tebakanku." Wang Lin merenung sambil menatap Tianzun Haizi. Perempuan cantik luar biasa itu telah memejamkan mata, tak memperlihatkan sedikitpun pikiran di raut wajahnya.
"Jika Jiu Di Mahadewa benar-benar memakainya sebagai umpan, pasti ada keunikan dalam dirinya. Pasti ada alasan khusus!" Wang Lin mengaitkan dengan teori sebelumnya, mulai yakin. Namun masih ada pertanyaan: rahasia apa antara telapak terputus dengan suku dewa yang begitu menarik perhatian Mahadewa?
Menarik kembali pandangan, Wang Lin menutup matanya kembali menyelami penyerapan roh Pohon Shanhai. Apapun yang terjadi nanti, meningkatkan kekuatan bertarung dan tingkat kultivasi adalah kunci menyelesaikan segala kekacauan di masa depan!
Waktu dalam keheningan ini, sekali lagi berlalu.
Seketika telah tiga tahun! Jika dihitung dengan periode sebelumnya, Wang Lin dan Tianzun Haizi telah terjebak di sini selama tujuh tahun penuh.
Dalam tiga tahun ini, siluet samar hasil transformasi telapak tangan terputus telah muncul sembilan kali. Setiap kemunculannya selalu diiringi raungan gemuruh yang menghantam tirai cahaya, menyusutkan perisai tersebut sebanyak sembilan kali.
Hari ini adalah yang kesembilan! Di tengah goyangan tirai cahaya, suara retakan samar mulai terdengar, seakan perisai ini telah mencapai batas maksimalnya. Skala wilayahnya setelah tiga tahun penyusutan dan sembilan kali hantaman telapak tangan terputus, kini hanya tersisa tiga zhang!!
Jarak tiga zhang ini memaksa Wang Lin dan Tianzun Haizi berada dalam kedekatan ekstrim. Bahkan Wang Lin bisa mencium aroma tubuh yang terus menerus terpancar dari tubuh Tianzun Haizi.
Tiga zhang bukanlah jarak yang luas. Patut diketahui bahwa Pisau Yin milik Wang Lin saja memiliki panjang tiga zhang ketika dikeluarkan, menunjukkan betapa sempitnya wilayah di tempat ini.
Karena jarak yang sedemikian dekat, Tianzun Haizi pun tidak bisa terus tenggelam dalam meditasi. Pipinya sedikit memerah, seolah merasa tidak nyaman. Tatapannya ke arah Wang Lin menjadi semakin kompleks.
Seperti halnya Wang Lin bisa mencium aroma tubuh perempuan itu, Tianzun Haizi juga bisa merasakan suhu tubuh yang terpancar dari dalam tubuh Wang Lin.
"Area... terlalu kecil... Jika tidak ada solusi, tirai cahaya ini tidak hanya bisa hancur kapan saja, tetapi begitu menyusut lagi..." Ekspresi Tianzun Haizi memancarkan rasa malu dan kesal di balik kompleksitasnya.
Wang Lin juga mengerutkan kening. Sepanjang hidupnya, selain beberapa perempuan tertentu, jarang ia berdekatan dengan perempuan asing seperti ini. Hal ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman, terlebih dengan aroma tubuh yang terus menerus tercium, membuatnya semakin sering mengerutkan dahi.
Ditambah tujuh tahun kontak, Tianzun Haizi yang memiliki kecantikan setara Mu Bingmei ini menimbulkan perasaan yang membuat Wang Lin menghela napas dalam hati.
"Tidak bisa terus begini..." Mata Wang Lin berkilat. Namun tiba-tiba, akibat tirai cahaya yang menyusut dan mulai retak, bayangan samar telapak tangan terputus di luar muncul lagi dengan jelas. Dalam gemuruh serangan dahsyat, suara retakan di dalam tirai cahaya semakin keras. Retakan halus mulai menyebar dan menyelimuti permukaan tirai cahaya.
Di bawah serangan ini, tirai cahaya kembali menyusut!!
Tiga zhang, dua zhang, satu zhang...
Setengah zhang!!
Saat hanya tersisa setengah zhang, Tianzun Haizi hampir menempel seluruh tubuhnya di sebelah kanan Wang Lin. Suhu tubuh mereka saling terasa jelas melalui lapisan pakaian.
Sekeliling gelap gulita. Telapak tangan terputus di luar tirai cahaya entah mengapa berhenti menyerang. Hening seketika menyelimuti area ini, hanya napas Haizi Tianzun yang terdengar jelas di dalam tirai cahaya.
"Wang... Wang Lin..." Dalam kegelapan, Haizi Tianzun membuka mulut dengan suara lirih. Hembusan napasnya yang harum menyapu sisi wajah Wang Lin.
