Wang Lin membuka matanya dengan kasar, bola matanya dipenuhi urat darah merah. Jubahnya basah oleh keringat, wajahnya pucat pasi, seolah kehilangan sebagian kekuatan. Perasaan lemah yang sangat dahsyat menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Tuan!" Liu Jinbiao segera maju ke depan, pandangan matanya menunjukkan keterkejutan dan kecemasan.
“Berapa lama aku memejamkan mata?” Wang Lin bernapas kasar, seolah napasnya terhambat saat ini, bagai berubah menjadi manusia biasa. Setelah lama baru mengangkat tangan kanan, menandakan dirinya tak terluka.
“Anda... baru saja menutup mata, seakan seluruh diri Anda lenyap. Saat aku menoleh tajam, Anda... sudah bangun...” Liu Jinbiao ragu sejenak, lalu jujur mengatakannya.
“Sekejap mata?” Wang Lin tertegun. Ia berkali-kali masuk ke Mimpi Jalan, tahu setiap kali pasti tenggelam di dalamnya beberapa waktu. Mustahil hanya sekejap. Ia melirik Liu Jinbiao, lalu diam membisu.
Dalam pikirannya terbayang bayangan samar yang dilihatnya dalam Mimpi Jalan. Bahkan siluet tubuh dan bentuk wajah lawan tak bisa ia kenali... Hanya samar-samar ingatan akan kehadiran seseorang... Tapi bila dipikir ulang, kabur lagi, seolah ingatannya salah.
Perasaan ini bagai ingatannya telah dimanipulasi, membuat jiwa Wang Lin bergetar hebat.
"Jika yang terlihat dalam Mimpi Jalan benar-benar terjadi, maka dia... siapa..." Wang Lin mengingat rasa sakit yang luar biasa itu, serta perasaan lemah tak berdaya setelah bangkit. Hal seperti ini belum pernah dialaminya, seakan di sekejap itu ia merasakan ilusi kematian yang bahkan teknik tiga nyawa pun tak mampu menolong. Jika benar mati, maka itu adalah kematian sejati...
Setelah waktu yang lama, raut wajak Wang Lin perlahan pulih. Ia duduk di sana, melirik Sekte Dong Lin, sorot matanya berangsur menunjukkan kilatan sinar tajam.
"Suatu hari nanti, aku akan tahu rahasia apa yang tersembunyi di dalamnya!"
Mata berkilat, Wang Lin berdiri dan melangkah langsung ke dalam Kolam Dong Lin. Di tengah genangan air yang mencapai pinggangnya, ia duduk bersila. Dingin yang menusuk merambat masuk ke dalam tubuhnya.
Di dalam kolam air ini, Wang Lin menarik napas dalam-dalam, tidak lagi memikirkan rahasia Dong Lin Sect. Ia menenangkan diri, memulai latihan pernafasan sambil mengalirkan seluruh energi kultivasinya, diam-diam menyatu dengan kolam tersebut bagai satu entitas.
Perasaan ini pernah ia alami di masa lalu, namun kini ketika benar-benar menyatu dengan kolam air, saat kedua entitas itu melebur, tiba-tiba seluruh tubuh Wang Lin tenggelam dalam kondisi spiritual yang tak terduga.
Kondisi ini mirip atmosfer saat Wang Lin menciptakan teknik Can Ye, hanya saja kali ini kekuatan misterius dalam kolam air memaksanya masuk ke keadaan itu secara instan.
Dalam kondisi trans tersebut, Wang Lin terombang-ambing dalam kabut kebingungan, seakan waktu berjalan lambat atau hanya sekejap mata.
Membuka matanya, sorot mata Wang Lin masih samar. Beberapa saat kemudian kesadarannya pulih. Ia menunduk memandang kolam di bawahnya—volume air telah berkurang hampir tiga puluh persen.
“Tuan kali ini memejamkan mata hingga bangun memakan waktu 3 tarikan napas.” Sebelum Wang Lin sempat bertanya, Liu Jinbiao di sampingnya segera membuka mulut.
Wang Lin mengangguk.
"Gagalkah... Hanya terjebak dalam keadaan itu selama 3 tarikan napas, tapi tak mendapatkan apa-apa..." Wang Lin mengerutkan kening, ia samar-samar merasakan semua inti dalam tubuhnya bertambah sedikit, tak signifikan.
"Sang Leluhur Sekte Dong Lin pernah berkata, Kolam Dong Lin ini terkait dengan jiwa kultivator dari luar langit yang disegel di Provinsi Dasheng. Di sini ada kesempatan untuk memahami inti khusus milik kultivator langit itu...
Aku bahkan belum sempat melihat wujud intinya. Pertempuran pertama ini langsung gagal... Sang Leluhur juga bilang, pemahaman dalam kolam hanya dua kesempatan. Untuk ketiga kalinya, pasti tewas seketika... Mengapa bisa terjadi kematian? Jika bisa memahami titik ini, mungkin aku bisa mencoba beberapa kali lagi..." Wang Lin merenung sejenak, lalu kembali memejamkan mata di dalam kolam.
Pada saat kedua matanya terpejam, ia kembali memasuki kondisi aneh itu. Kali ini, Wang Lin yang berada dalam kondisi tersebut masih seperti mengalami kebingungan, penglihatannya samar-samar, bahkan kecerdasannya pun terasa tidak jernih.
Namun ia bisa samar-samar merasakan adanya kekuatan aneh yang masuk ke dalam tubuhnya dari dunia nyata. Hanya saja, perasaan ini sebatas bisa dirasakan - ketika benar-benar ingin menangkapnya, tidak ada sedikitpun jejak yang tertinggal.
Tak tahu berapa lama telah berlalu dalam kebingungan ini, tiba-tiba di mata kirinya Wang Lin seolah melihat seberkas cahaya. Cahaya ini sangat lemah, bahkan jika tidak diamati dengan seksama sulit terlihat. Kemunculan sinar ini langsung menarik seluruh jiwa Wang Lin. Namun cahaya ini hanya terlihat oleh mata kirinya, sementara mata kanannya tetap samar-samar, sama sekali tidak terlihat.
Perubahan iblis yang ekstrem ini membuat jiwa Wang Lin bergetar, namun ia tetap meneliti dan menyusuri cahaya yang terlihat di mata kirinya itu.
Hanya saja cahaya itu seolah berada sangat jauh, sebelum Wang Lin sempat meraba-raba dengan jelas, jiwanya bergetar dan ia pun terbangun dari keadaan itu.
Saat membuka matanya, suara Liu Jinbiao terdengar di telinganya.
"Tuan, kali ini lima sekejap napas..."
Wang Lin menatap langit di belakang dalam keheningan lama, bayangan cahaya yang tadi dilihat mata kirinya tetap terpateri di pikirannya.
"Mata kiri bisa melihat, tapi mata kanan tidak... Kolam Dong Lin ini lebih sulit dari yang kubayangkan." Wang Lin melihat ke kolam, menyadari permukaan airnya kini tersisa kurang dari tiga puluh persen.
"Entah apakah air kolam ini akan muncul lagi setelah habis... Selain itu, dua kali pemahamanku gagal. Entang risiko apa yang mengintai pada percobaan ketiga ini." Sambil merenung, Wang Lin mengangkat tangan kanan dan menggerakkannya, membuat Naga Laut Emas Mulia menerjang keluar sambil berputar-putar di langit dengan tubuh yang menyusut.
Begitu naga laut Emas Mulia muncul, ia langsung menatap tajam Liu Jinbiao dengan penuh kebencian, menggeram rendah disertai ekspresi yang sangat arogan.
Liu Jinbiao tertegun melihat naga itu, menarik napas dalam-dalam. Namun matanya berkilat licik disertai senyum mengembang di bibirnya, seolah menyimpan rencana terselubung.
Wang Lin mengabaikan mereka. Ia mengirimkan pikiran spiritual ke naga tersebut: "Jika situasi memburuk, segera bantu aku keluar!" Pandangannya berkilat sebelum ia menutup mata kembali, tenggelam untuk ketiga kalinya dalam kondisi aneh itu.
Kali ini, tepat saat kekuatan yang tersembunyi dalam air kolam mulai melebur ke tubuh Wang Lin, tiba-tiba berubah menjadi kekuatan penolakan yang bergelombang. Energi itu berkumpul dalam tubuhnya lalu menjelma menjadi deru menggelegar yang menggema di kedalaman jiwanya.
Suara mengaum itu terdengar sangat nyata, mengandung kegilaan dan keengganan untuk menyerah!!
“Lian Yun Jue, kau licik！！” Suara ini berputar cepat di dalam jiwa Wang Lin, bagai halilintar yang menggemuruh deru dahsyat. Seluruh tubuh Wang Lin tiba-tiba bergetar, seakan jiwanya akan collapse total di bawah tekanan suara itu.
Di bawah gangguan suara ini, ia sama sekali tak bisa tenggelam dalam keadaan itu, apalagi memperoleh pemahaman.
Tiba-tiba, kekuatan dahsyat dari dunia nyata menyusup masuk, seolah cakar raksasa mencengkeram tubuh Wang Lin dan menarik keluar dengan kecepatan tinggi dari Kolam Dong Lin.
Setelah meninggalkan kolam, suara dalam jiwanya tiba-tiba menghilang. Wang Lin membuka mata, memandang kolam itu dengan ekspresi yang semakin muram.
"Ternyata memang mustahil melakukan pemahaman ketiga. Andai bukan karena persiapan sebelumnya dan petunjuk Sang Leluhur Sekte Dong Lin, tiba-tiba dipengaruhi seperti itu meski tak berdampak besar, pasti akan terkuras energi untuk bisa keluar." Wang Lin duduk di tepi kolam sambil mengerutkan kening, matanya berkilau penuh renungan saat memandang sisa air kolam yang tak banyak itu.
"Mengapa pada pertama dan kedua kalinya tidak seperti ini, hanya di kali ketiga... Suara tadi, terbentuk dari kekuatan aneh yang masuk ke tubuhku dari kolam itu. Kekuatan aneh ini awalnya mengaliri satu putaran dalam tubuhku... Mungkinkah intinya di sini, putaran ini bertujuan memeriksa berapa kali aku masuk ke tempat ini?"
"Lalu, melalui apa ia menilai jumlah pemahamanku? Dan Lian Yun Jue, marga Lian... Mungkinkah dia leluhur Lian Dao Fei, yang dijuluki Dewa Immortal di masa lalu?" Pandangan Wang Lin berkilauan menatap kolam itu, merenung tak henti. Saat dirinya menjauh dari Kolam Dong Lin, air kolam perlahan menggenang hingga kembali ke level semula, seolah kehilangan tadi telah pulih seluruhnya.
"Jin Biao, turunlah kau mencoba." Wang Lin yakin bisa menjamin keselamatan Liu Jinbiao meski di percobaan ketiga. Sambil menjelaskan bahaya yang pernah dihadapinya, ia mengingatkan Liu Jinbiao untuk waspada.
Liu Jinbiao tidak ragu, melangkah mantap dan duduk bersila di dalam kolam air.
Empat tarikan napas kemudian, matanya terbuka dengan pandangan kosong.
"Aku melihat seberkas cahaya..." gumam Liu Jinbiao sambil kembali memejamkan mata. Kali ini, dibutuhkan lima tarikan napas sebelum matanya terbuka. Pada sekejap itu, cahaya terang jelas terlihat berkilat di mata kirinya sebelum menghilang.
"Sangat dekat dengan cahaya itu... tapi belum bisa kuraih..." Setelah merenung sejenak, ia kembali memejamkan mata untuk melakukan pemahaman ketiga sesuai permintaan Wang Lin.
Wang Lin mengawasi Liu Jinbiao dengan intens. Waktu mengalir: satu tarikan napas, dua, tiga... hingga sepuluh tarikan napas. Tubuh Liu Jinbiao mulai bergetar hebat. Tanpa pikir panjang, Wang Lin mengangkat tangannya dan seketika memindahkan Liu Jinbiao keluar dari kolam.
Dalam gemetar, Liu Jinbiao membuka matanya. Cahaya dari mata kirinya memancar sepuluh ribu zhang, bahkan membuat Wang Lin silau bagai menatap matahari.
“Aku menyentuh cahaya itu, di dalam jiwa terdengar suara bergema yang seolah memberitahuku nama cahaya ini, yaitu inti Taichu... asal mula segala sesuatu di alam semesta... Tapi tingkat kultivasiku belum cukup, baru memahami sedikit saja sudah sulit kutahan.” Liu Jinbiao menarik napas dalam-dalam, melirik ke arah Kolam Dong Lin.
“Tuan, kurasa alasan aku bisa merasakan cahaya itu pada percobaan ketiga adalah karena Jalan Penipuanku. Aku menipu diriku sendiri dalam sekejap, meyakinkan bahwa ini kali pertama aku masuk... Dengan metode ini, aku juga mengelabui penyelidikan kolam air ini. Setelah bangkit dari reinkarnasi, Jalan Penipuan ini juga bisa membantu orang lain. Maukah Tuan mencobanya?” Liu Jinbiao seperti tersadar akan sesuatu, menatap Wang Lin.
Wang Lin merenung sebentar lalu menggelengkan kepala. Ia telah mempelajari Jalan Penipuan dan merasakannya dalam Mimpi Jalan. Setelah memahami metodenya, dengan pemahaman hatinya yang terlatih, tak perlu bantuan Liu Jinbiao.
Langkah pertama diayunkan, Wang Lin untuk keempat kalinya tenggelam dalam kolam air tersebut. Dengan metode serupa, pada saat kekuatan aneh dari kolam itu merambat masuk, ia berhasil menipu pemeriksaannya dan kembali tenggelam dalam keadaan itu.
Tak lama kemudian, di mata kirinya terlihat seberkas cahaya... Cahaya ini semakin mendekat padanya.
"Du Mou berjalan di antara langit, menyaksikan perubahan ratusan juta cahaya fajar pertama, memahami inti Taichu..." Di dalam jiwa Wang Lin, perlahan terbayang suara berat yang bergumam seolah berbicara sendiri.
