Prefektur Selatan, Sekte Dao Yi.
Sekte ini merupakan yang terdepan di Prefektur Selatan, termasyhur seantero wilayah. Bahkan di lingkup seluruh suku dewa, termasuk dalam segelintir sekte terbesar. Semua ini berkat sosok Mahadewa bernama Dao Yi yang lahir dari sekte ini.
Di gunung belakang, di bawah sebuah air terjun, gemericik air terdengar samar-samar di antara riuh jatuhnya air. Di bawah air terjun terdapat kolam kecil. Di tepi kolam, seorang pemuda berjubah Tao duduk tenang sambil memegang ranting pohon willow yang terjulur ke dalam air, memejamkan mata seolah sedang memancing.
Saat Wang Lin berhasil melewati Lapisan Kedelapan di Nirvana Tianzun, pemuda berjubah Tao itu tiba-tiba membuka matanya. Ia mengangkat kepala memandang langit biru berhias awan putih dengan ekspresi tenang.
"Berhasil menembus Lapisan Delapan..." Senyum mengembang di bibir pemuda itu. Ranting willow di tangannya dikibaskan di permukaan air. Dengan satu kibasan, permukaan air segera menciptakan riak-riak. Dalam putaran gelombang yang bergema itu, SATU PUTARAN ADEGAN DARI NIRVANA TIANZUN MUNCUL DENGAN JELAS.
Bei Zhou, sepuluh ribu li wilayahnya membeku. Salju dan badai senantiasa menyelimuti. Angin yang menari-narikan kepingan salju itu melolong di antara langit dan bumi bagai jeritan hantu, membuat jiwa para kultivator yang pertama kali menginjakkan kaki di utara ini berguncang.
Di ujung utara Bei Zhou, terdapat deretan gunung yang terdiri dari gumpalan-gumpalan glasier raksasa tak mencair selama puluhan ribu tahun. Bagai pedang-pedang tajam menembus langit, mereka berdiri tidak beraturan di antara langit dan bumi. Dari kejauhan, tubuh gunung itu berkilauan memantulkan cahaya matahari, memancarkan kilauan gemerlap yang menyiratkan hawa dingin.
Di sinilah gua persembunyian Wu Feng Mahadewa dari Bei Zhou.
Di bawah salah satu glasier tersebut, duduk bersila seorang pria paruh baya botak bertubuh sangat megah. Di hadapannya, glasier yang membiaskan cahaya matahari itu tidak hanya memancarkan kilauan, tapi juga menampilkan bayangan ilusif adegan-adegan dari Tempat Nirvana Tianzun.
Kultivator botak bertubuh besar itu dengan ekspresi tenang memandangi siluet yang berhamburan menuju istana sembilan lapisan dalam bayangan ilusif glasier. Perlahan, cahaya mulai menyala di dalam matanya.
Tempat Nirvana Tianzun, begitu seorang kultivator berhasil menembus Lapisan Delapan, Mahadewa akan segera mengetahuinya. Saat ini, selain Dao Yi dan Wu Feng, di Gunung Kaisar Zhongzhou yang jauh, di tengah dedaunan musim gugur merah menyala yang berjatuhan, seorang perempuan cantik luar biasa terpaku memandang sehelai daun di hadapannya. Daun itu diam di depannya, di dalamnya seakan ada dimensi lain yang merefleksikan adegan dari Nirvana Tianzun.
Di samping perempuan cantik itu, duduk bersila seorang orang tua dengan sikap malas. Pandangannya yang menyapu sekilas pun terlihat lesu, seolah fragmen Nirvana Tianzun dalam daun itu tak mampu membangkitkan minatnya.
"Guru, jika ia berhasil melewati sembilan lapisan, akankah Guru merekrutnya?" Perempuan itu menatap daun musim gugur di depannya, bertanya dengan suara lirih.
Orang tua di sebelahnya membuka mata mengantuk, pandangan menyapu sekilas permukaan daun itu.
“Semua kultivator yang berhasil menembus lapisan kesembilan, jika semuanya ku rekrut, bukankah Di Shan ini akan menjadi sangat ramai. Lapisan kesembilan bisa menarik perhatian Dao Yi dan Wu Feng karena mereka adalah Mahadewa yang baru naik jabatan, yang terburu-buru memperluas pasukan. Selain ingin membina Mahadewa keenam, mereka juga ingin meninggalkan perlindungan dan jaminan untuk reinkarnasi diri mereka sendiri.
Tapi bagi gurumu ini, menembus lapisan kesembilan hanyalah seperti semut di tanah ini, hanya ukurannya yang sedikit lebih besar dari semut lainnya. Kecuali jika dia bisa seperti Ming Daozun yang berhasil menembus lapisan kelima belas, sosok seperti itulah yang akan ku rekrut.” Orang tua itu berbicara perlahan.
Perempuan cantik luar biasa itu diam membisu, menggigit bibir bawahnya, menatap daun musim gugur itu tanpa berkata-kata.
Di Zhongzhou yang sama, tepatnya di dalam kota kekaisaran Ibukota, terdapat sebuah istana yang sangat mewah. Meskipun tidak ada bayangan manusia di dalamnya, di udara istana itu tergantung sebuah tirai air yang memantulkan dengan jelas adegan Wang Lin di dalam Nirvana Tianzun.
Dongzhou, sekte pertama dari Sembilan Sekte dan Tiga Belas Gerbang, yakni Sekte Ungu Yang.
Di Area Terlarang Sekte Ungu Yang, seorang pria paruh baya berjubah ungu di dalam ruang batu sedang menatap tak berkedip ke arah cermin raksasa di hadapannya yang memantulkan adegan-adegan Nirvana Tianzun. Namun cahaya emas yang menyelimuti membuat siluet di dalamnya tampak samar-samar.
Di samping pria paruh baya itu duduk dua gadis kecil berusia tujuh delapan tahun mengenakan jubah merah dan ungu. Keduanya memiliki kulit mulus seperti pahatan giok, bibir merah, gigi putih, dan mata bersinar penuh vitalitas yang sangat menggemaskan. Gadis berbaju merah itu menyangga dagunya sambil menguap, pura-pura memperhatikan cermin padahal pikirannya sedang mengembara ke rencana bermain. Matanya kerap melirik ke arah gadis kecil berjubah ungu di sebelahnya. Keduanya saling mengedipkan mata lalu serempak mencembungkan bibir.
Di samping anak perempuan berjubah ungu itu, terdapat seorang kultivator dengan ekspresi wajah seperti anak yang menderita. Ia berjongkok dengan rantai di lehernya, air mata seakan hendak mengalir. Tampak jelas bahwa setelah lama menahan kesal dan frustasi, seluruh tubuhnya terlihat lunglai.
"Hah, Xiao Lang, ekspresi apa ini? Xiao Lang yang baik, jangan tidak patuh." Anak perempuan berjubah ungu itu melirik kultivator berwajah menderita itu, lalu menepuk kepalanya beberapa kali. Setiap kali ditepuk, kultivator itu semakin menunduk dan sorot matanya semakin berkaca-kaca.
"Dua si Kecil... Kalian jangan selalu ingin bermain... Ah, lihatlah orang ini bagaimana. Aku sudah menyelidikinya, dia juga berasal dari Dongzhou, sekarang berhasil melewati Nirvana Tianzun Tingkat Kedelapan. Apakah bisa melewati Tingkat Sembilan atau tidak, dia tetap harus kami rekrut." Pria paruh baya itu dengan ekspresi pahit berbisik kepada dua anak perempuan di sampingnya.
"Aiyo, urus saja sendiri. Hanhan, kamu harus memberi pelajaran baik-baik pada serigala kecil yang bandel ini. Bagaimana kalau kita lempar dia ke Kolam Sembilan Yin? Waktu itu dia juga tidak patuh, setelah beberapa hari di sana langsung jadi penurut, malah menemukan lonceng mainan yang lucu." Gadis kecil berbaju merah itu sama sekali mengabaikan pria paruh baya, mendekati kultivator yang mirip anak menderita itu. Bersama gadis jubah ungu, mereka menepuk-nepuk kepala kultivator tersebut dengan keras.
Pria paruh baya itu terpaku menyaksikan adegan ini. Dengan senyum getir, ia menarik napas dalam-dalam lalu berdiri dan memberi penghormatan kepada kedua gadis kecil yang sedang bermain itu, raut wajahnya sangat serius.
"SHUANGZI MAHADEWA!!"
Kedua gadis kecil itu terus menepuk kepala kultivator bernama Xiaolang, membuat air mata akhirnya mengalir deras dari matanya.
"Wah, Wawa, dia menangis?"
"Pura-pura saja! Serigala kecil ini memang bandel, pasti hanya akting!"
“Shuangzi Mahadewa！！！！” Kultivator paruh baya itu hampir merasa gila, segera mengaum ke arah dua gadis kecil itu. Suaranya bergemuruh mengguncang langit dan bumi, akhirnya membuat kedua gadis kecil itu menoleh ke arahnya.
"Xiao Guya, kamu juga tidak patuh?" Gadis kecil bernama Wawa itu mengerutkan kening, melirik sang kultivator paruh baya.
"Shuangzi Mahadewa, orang ini harus direkrut!" Kultivator paruh baya itu sama sekali tidak menghiraukan, menarik napas dalam-dalam lalu berbicara dengan serius.
"Kalau begitu rekrutlah! Kamu saja yang pergi, bawa kembali untuk kami temui." Gadis kecil bernama Hanhan itu menggerakkan tangannya, mencengkeram Kuxiushi Xiao Lang, lalu bersama gadis kecil lainnya menghilang dari ruang batu dengan sekali goyang.
Tinggalkan sang kultivator paruh baya yang dengan keras mencengkeram rambutnya sendiri, terus-menerus tersenyum getir.
Di Tempat Nirvana Tianzun, pada Tingkat Kedelapan yang memancarkan kilauan emas, di bawah tatapan ratusan kultivator Tian Zun di bawahnya, Wang Lin menarik napas dalam-dalam lalu melesat menuju Tingkat Kesembilan. Dengan cepat ia mencapai tingkat kesembilan yang diselimuti kabut mistis, setelah sejenak membeku, tanpa ragu-ragu melangkah masuk!
Begitu ia masuk, semua kultivator di bawah termasuk Tianzun Hutan Bambu serentak menahan napas, menatap tajam ke arah Tingkat Kesembilan!
"Lapisan Ketujuh terdiri dari 63 planet kultivasi, tapi Lapisan Kedelapan muncul dengan 81 buah! Tingkat Kesembilan ini dijuluki puncak Tianzun jika berhasil ditaklukkan. Sang mungkin akan muncul 99 planet kultivasi!" Setelah memasuki Tingkat Kesembilan, Wang Lin muncul di hamparan kehampaan angkasa. Dengan ekspresi tenang, ia memandang ke depan.
Di angkasa, tiba-tiba 99 butir bintang mengubah lintasannya dengan tiba-tiba, menyambar ke arah Wang Lin sambil mengaum. Dari 99 planet kultivasi ini, 9 di antaranya memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan.
Sorot mata Wang Lin berkilat. Tanpa keraguan sedikitpun, ia tidak hanya mengerahkan Lima Elemen dan Tubuh Sejati Petir, tapi juga tiga Inti Xu yang menyelimuti tubuhnya. Dengan cara ini, 23 kemampuan supernatural asli dalam tubuhnya bertumpuk dengan sumber energi dan wujud sejati, menyamai kekuatan 92 kemampuan supernatural!
Ini adalah batas maksimal Wang Lin sebelum mengenakan Zirah Jiwa. Setiap kepalan tangan dan gerakan jarinya mengandung 92 kemampuan supernatural, membuatnya hampir menyentuh puncak tingkat Maha Dewa.
Tangan kanannya menepuk. Sorot emas memancar dari mata Wang Lin yang terasa perih. Pisau Yin muncul melalui materialisasi, lalu dengan jurus paling sederhana ia menghantam 99 planet kultivasi yang mendekat itu!
Dalam hantaman ini, muncul sembilan puluh dua bayangan golok yang menyatu dalam sekejap mata, berubah menjadi satu tebasan golok yang menyapu kehampaan angkasa!
Deru dahsyat bergema, dari sembilan puluh sembilan planet kultivasi yang mendekat, tepat sembilan puluh dua di antaranya meledak dengan gemuruh. Pada saat mereka belum sepenuhnya hancur berantakan, tubuh Wang Lin seketika memantulkan bayangan bertumpuk. Terlihat tubuh sejati Lima Elemen-nya termaterialisasi sementara tubuh sejati Petir-nya melangkah keluar, dalam sekejap menyambar tujuh planet kultivasi emas yang tersisa.
Tubuh sejati Lima Elemen bergerak cepat, berubah menjadi tubuh sejati inti air, tubuh sejati inti api, dan tubuh sejati inti tanah, langsung menyambar tiga planet kultivasi. Saat deru bergema, di kejauhan tubuh sejati Petir Wang Lin menggeram rendah melepaskan petir dahsyat yang langsung menyelimuti empat planet kultivasi tersisa. Bagai petir surgawi yang menghancurkan dunia, keempat planet kultivasi itu mengalami collapse total.
99 planet kultivasi, waktu kehancurannya berbeda-beda, namun Wang Lin berusaha sekuat tenaga mempersempit perbedaan itu hingga tak terhingga. Dari kejauhan, 99 planet kultivasi itu hampir berdentum bersamaan.
Sesaat setelah ledakan, cahaya emas tiba-tiba menyembur bagai gelombang raksasa keemasan yang langsung menyebar ke segala penjuru!
Di Tempat Nirvana Tianzun, di bawah tatapan semua yang hadir, Aula Utama lapisan kesembilan yang telah lama tak memancarkan cahaya itu—di tengah decak kagum seluruh kultivator—tiba-tiba memancarkan sinar emas yang tak terpercaya!!
"Dia berhasil menembus lapisan kesembilan!! Mulai hari ini, nama Wang Lin pasti akan mengguncang Lima Benua!"
"Lapisan kesembilan... Lapisan kesembilan!! Penaklukan lapisan ini menandai puncak level Tianzun. Melangkahkan satu langkah, sudah bisa menjadi Leap Mahadewa. Mungkinkah hari ini kita menyaksikan kelahiran Leap Mahadewa ke-49 di suku dewa?!"
"Saat ini mungkin semua Mahadewa sedang meneliti lokasi ini dengan saksama!!"
Kultivator di bawah satu per satu menarik napas dalam-dalam, Tianzun Hutan Bambu itu menundukkan kepala dalam kepahitan.
"Selamat Rekan Tao Wang Lin berhasil melewati sembilan lapisan!!" Entah siapa yang pertama berbicara, namun secepat itu, semua kultivator di tempat ini serentak memberi penghormatan ke langit.
