“Ternyata, inilah rencananya! Sebelumnya dia mengatakan, perlu aku mewarisi tingkat kultivasi Dewa Immortal, menjadi Dewa Immortal generasi kedua, untuk membuka segel seluruh keluarganya.
Sebenarnya aku tidak pernah mempercayai hal ini dari awal, makanya saat ditelan mata kanan, aku tidak melawan. Malah jiwa melebur ke dalam Tian Ni, menggunakan kehancuran jiwa palsu untuk menipunya, semua demi menyelidiki rencana sebenarnya orang ini!
Rencananya ternyata begini!" Wang Lin mengamati semua ini, di hatinya muncul secarik kekaguman pada Guru Negara yang menduduki tubuhnya.
"Dengan tubuhku yang telah mewarisi sebagian kekuatan Dewa Immortal, ditambah tubuh orang gila, diubah menjadi kedua mata Dewa Immortal. Membuat kepala Dewa Immortal terlihat seakan punya nyawa, tidak seperti mayat. Bagaimanapun ini adalah kekuatan milik Dewa Immortal sendiri. Lalu berkoordinasi dengan keberadaannya di mata kanan, entah dengan metode apa membuat kepala Dewa Immortal yang sudah mati itu berbicara, mengucapkan kata-kata seperti itu!
"Dengan cara seperti ini, segel seluruh keluarganya bisa terbuka secara sempurna! Bagaimanapun, segel semacam ini juga termasuk dalam kategori larangan, merupakan eksistensi yang diakui oleh hukum kosmis. Jadi untuk membukanya, sebenarnya adalah menipu hukum kosmis itu sendiri!"
"Karena hukum kosmis ibarat benda mati yang kaku, dengan tindakan Guru Negara ini, sungguh mungkin berhasil!" Cara aneh dalam membuka segel seperti ini belum pernah terpikir oleh Wang Lin. Menyaksikannya langsung di momen ini, ia tak bisa tidak mengagumi kejeniusan tak biasa lawannya.
"Hanya saja... apakah orang ini benar-benar Guru Negara..." Dalam perenungan Wang Lin, ucapan dari mulut kepala Dewa Immortal itu hampir selesai sepenuhnya.
"...suku...seluruh...suku...Feng..." Kepala Dewa Immortal itu diselimuti cahaya emas di kedua matanya, terlihat hidup dan realistis. Suara Guru Negara yang keluar dari mulutnya perlahan mengucapkan kata-kata itu. Tepat di saat suku kata terakhir hendak terucap, Perubahan Mengejutkan Tiba-tiba Terjadi!!
Tawa panjang tiba-tiba menggema dari lubang di langit itu. Bersamaan, setetes darah emas melesat dengan kecepatan tinggi dari dalam langit, menghunjam tepat di antara alis kepala Dewa Immortal persis saat kata terakhir hendak terucap!
Begitu darah itu mendarat, kepala Dewa Immortal bergetar hebat. Darah emas itu menyebar dengan kecepatan tinggi, dalam sekejap menyelubungi seluruh bagiannya. Mulut yang terbuka lebar itu tertutup kilatan darah emas, memaksa kata terakhir kembali tercekik di kerongkongan!
Sang Guru Negara yang menguasai tubuh Wang Lin kini membelalakkan matanya, mengaumkan kemarahan yang memuncak. Tubuhnya bergerak hendak menerjang keluar dari mata kanan Dewa Immortal, namun terhalang lapisan darah emas yang mengeluarkan deru dahsyat!
Kini kepala Dewa Immortal telah berubah total. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan, bagai patung logam cair yang dipahat sempurna!!
“Lian Dao Zhen!!!” Guru Negara menderu!
Langit bergema oleh tawa panjang Sang Kaisar Dewa, dari lubang di langit tersebut Sang Kaisar Dewa melangkah keluar. Dalam beberapa langkah, ia langsung menginjak tepat di atas kepala Dewa Immortal!
Bersamaan dengan itu, Shuangzi Mahadewa juga mengejar keluar dari lubang. Kedua gadis kecil ini terlihat agak pucat namun ekspresinya sangat serius. Setelah muncul, pandangan mereka langsung terpusat pada kepala emas Dewa Immortal yang sedang diinjak Sang Kaisar Dewa. Pupil mata mereka tiba-tiba menyempit.
“Guru Negara, licik sekali akalmu! Kau tahu Dao Fei adalah tubuh Kembali ke Leluhur yang sudah Kaisar persiapkan sejak lama, maka Hukum Besar Kembali ke Leluhur Kaisar menggunakan tubuh Dao Fei sebagai Tuhan. Kau juga tahu Ming Daozun hanyalah pengganti sementara agar warisan Dao Fei akhirnya bisa berhasil!
"Dalam perkiraanmu, keberadaan Ming Daozun adalah untuk menangkal kesulitan warisan. Karena Jalan yang dipelajari Ming Dao adalah kesombongan ekstrem, kau mengira Kaisar mendengarkan saranmu untuk memancing Wang Lin, agar membuat Ming Dao menjadi gila. Dengan kegilaannya, ia bisa bertahan lebih lama. Semakin lama ia bertahan, semakin besar peluang keselamatan Dao Fei!
Kau menyuruh Kaisar memancing Wang Lin, Kaisar biarkan kau senang sekali ini! Kau pikir rencanamu benar-benar bisa mengelabui Kaisar?!" Senyum Sang Kaisar Dewa penuh kesombongan, matanya memancarkan kebijaksanaan, seolah seluruh kejadian di dunia takkan bisa lolos dari pengamatannya!
"Dulu kau menyuruh Kaisar membunuh Wang Lin, benar-benar mengira sudah memahami karakter Kaisar? Semakin kau desak Kaisar membunuh, malah Kaisar curiga dan takkan melakukannya! Kau pikir Kaisar tidak tahu bahwa Wang Lin adalah target pengambilalihan tubuh yang sangat kau idamkan?!
“Tetapi Kaisar tidak membunuh, melainkan mempersiapkan untukmu!” Sang Kaisar Dewa tersenyum, menundukkan pandangan ke kepala leluhur dewa di bawah, ekspresinya dipenuhi keyakinan!
Inilah keyakinan yang terpancar ketika segala sesuatu telah dikuasai sepenuhnya!
“Sebab Kaisar bisa mengendalikan segalanya! Kaisar sengaja membawa Wang Lin sesuai rencanamu, langkah demi langkah, perlahan-lahan ke Kota Leluhur ini, ke istana kerajaan ini!"
"Kaisar ingin menyaksikan kekonyolanmu, Guru Negara!"
"Kau ingin memindahkan warisan dari tubuh Ming Daozun ke Wang Lin, lalu mengambil alih tubuhnya untuk mengontrolnya datang ke sini, menjadi mata kanan kepala leluhur dewa."
"Kau bahkan memperhitungkan bahwa Wang Lin yang ingin menyelamatkan Dao Fei pasti akan mencari bantuan Shuangzi Mahadewa, untuk menghadang langkah Kaisar. Memanfaatkan saat Kaisar mengurung Dao Fei di istana bawah tanah untuk menjalankan Hukum Besar Kembali ke Leluhur, kau menggunakan kepala utuh sang leluhur dewa yang telah mati ini untuk mengubah Dao Fei menjadi mata kiri!"
"Dan dengan jurus khusus sambang leluhurmu, membuat Sang Kaisar Dewa membuka mulut untuk membuka segel sukumu. Menurutmu semua ini tak Kuketahui?" Sang Kaisar Tertawa terbahak-bahak.
Di langit, Shuangzi Mahadewa dengan ekspresi serius tak bergerak gegabah. Sorot mata mereka menatap tajam kepala Sang Kaisar Dewa. Dalam hati kedua gadis kecil ini, muncul rasa takut yang sangat langka!!
Bukan sekadar waspada, tapi ketakutan yang mendalam!
Di mata kanan kepala Sang Kaisar Dewa, Guru Negara yang menguasai tubuh Wang Lin terlihat pucat. Pandangannya memancarkan ketidakpercayaan—dia tak menyangka Sang Kaisar mengetahui semua rencananya!!
Tapi di dalam tubuhnya, Wang Lin yang bersembunyi di dekat Mutiara Tian Ni tetap tenang. Kapan pun dia mau, bisa merebut kembali tubuhnya. Tapi dia memilih tidak melakukannya.
"Hal ini tidak sesederhana itu... Orang ini terlihat seperti Guru Negara, tapi benarkah dia Guru Negara?... Jika bukan, bagaimana akhir dari semua ini? Akan sangat menarik..." Jiwa Wang Lin terus bersembunyi, tidak bertindak gegabah. Ia masih ingin mengamati lebih lanjut.
Di atas kepala Dewa Immortal, Sang Kaisar Dewa tersenyum dengan penuh kesombongan.
"Wahai Guru Negara, semua rencanamu telah kupahami. Tapi berapa banyak dari rencana-Ku yang bisa kau pahami?
Kau kira Aku benar-benar ingin membiarkan Dao Fei mewarisi kekuatan Dewa Immortal?
Kau kira Aku membawa Wang Lin ke istana bawah tanah hanya untuk memprovokasi Ming Daozun agar bertahan lebih lama?
Hari ini Kuberitahukan padamu - kau salah! Semua tebakanmu keliru total! Rencana-Ku takkan bisa dipahami oleh siapapun di antara langit dan bumi. Kau tak mampu, Wang Lin tak mampu, bahkan para Mahadewa sekalipun!
Rencana-Ku adalah kepala Dewa Immortal ini! Kepala ini telah mati selama bertahun-tahun, tak mungkin dihidupkan kembali. Hanya bisa tetap di sini, berubah menjadi gunung yang menindas roh 72 benua suku dewa kita!
Namun, ia adalah entitas terkuat dalam suku dewa, sekaligus bisa menjadi Magic Treasure terkuat, yang memungkinkan Kaisar mewarisi sepenuhnya tingkat kultivasi Dewa Immortal tanpa sedikitpun risiko!
Ini adalah warisan langsung, bukan penerusan simbolis!
Hanya saja, Dewa Immortal telah lama mati. Tubuhnya tercabik seperti dibelah lima kuda, remuk berkeping-keping. Tak ada yang tahu siapa pembunuhnya. Hingga kini, hanya kepala yang utuh ini yang berhasil ditemukan - sebuah kepala yang telah kehilangan nyawa!
Kaisar telah merenung lama, tetap tak menemukan cara membangkitkannya. Namun pada dirimu, Kaisar melihat secercah harapan. Benar saja, kau tak mengecewakan! Cukup dengan petunjuk samar yang Kaisar berikan di masa lalu, kau berhasil memaksa kepala Dewa Immortal ini bersuara!
"Bagus... kau sungguh bagus!" Tertawa menggema, Sang Kaisar Dewa mengangkat kaki kanannya lalu menghentak ke arah kepala Dewa Immortal di bawahnya. Seketika, cahaya emas sepuluh ribu zhang memancar dari kepala itu, menyelubungi sosok sang Kaisar dalam lingkaran energi berkilauan!
“Dengan benda ini, Sang Kaisar adalah Mahadewa terkuat! Shuangzi, beranikah kau bertarung lagi dengan Sang Kaisar!” Sang Kaisar Dewa mengangkat kepala, menunjukkan kepercayaan diri yang dahsyat. Tubuhnya bergerak cepat, jelas mengikuti kepala leluhur dewa di bawah kakinya, menyambar langsung ke arah Shuangzi.
Mahadewa Kembar, kedua gadis kecil ini menggigit gigi. Seketika di belakang mereka muncul materialisasi matahari ungu yang memancarkan cahaya ungu, membentuk dua bayangan pedang ungu yang langsung menyerang Sang Kaisar Dewa.
Saat mendekat, dua bayangan pedang ungu ini melebur menjadi satu cahaya pedang. Dalam sekejap mata tiba di depan, namun tepat di saat terakhir, Sang Kaisar Dewa mengangkat tangan kanannya dan mengibaskannya ke langit. Seketika kepala leluhur dewa di bawahnya menyorotkan cahaya emas dari kedua matanya, membara keluar bagai pandangan nyata yang langsung menatap tajam cahaya pedang ungu materialisasi Mahadewa Kembar!
Gemuruh dahsyat mengguncang langit, cahaya pedang ungu itu hancur berkeping-keping saat bersentuhan dengan sorot emas dari mata kepala leluhur Dewa. Serpihan-serpihan itu berbalik arah membentuk gelombang energi bergelombang yang memaksa Shuangzi Mahadewa terus mundur.
Sang Kaisar Dewa tersenyum. Saat sorot emas dari mata kepala leluhur Dewa di bawahnya berkilauan lagi, ia mengangkat tangan kanan dan mencengkeram angkasa. Seketika, seekor burung emas berpendar muncul di telapak tangannya.
Dengan gerakan melemparkan, burung itu mengepakkan sayap dan melesat langsung menuju Shuangzi Mahadewa!
Dalam posisi mundur, kedua gadis kecil itu bertukar pandang serius. Tanpa ragu, mereka melesat ke udara menyatu dengan matahari ungu. Tubuh mereka menguap bagai asap, lalu terkondensasi menjadi seorang perempuan berusia dua puluh tahun dengan kecantikan yang memesona!
Perempuan berbaju ungu itu mengangkat tangan gioknya. Begitu jarinya terangkat, seluruh langit dan bumi berubah menjadi ungu pekat! Sorot matanya memancarkan aura pembinasaan yang mencekam.
"Serahkan Wang Lin, Tubuh asli akan segera pergi dan tidak campur tangan dalam urusan di sini. Jika tidak... Ungu Lin Kota Leluhur!!" Di dalam istana kerajaan yang dilingkupi warna ungu ini, bahkan di istana bawah tanah di atasnya, pada saat yang sama cahaya ungu berkilauan. Bahkan di dalam dan luar istana kerajaan Kota Leluhur, langit Benua Xiangang berubah menjadi ungu dalam sekejap, menyelimuti setiap inci tanah dan setiap gubuk, sepenuhnya menutupi seluruh Kota Leluhur yang raksasa!
Bersamaan dengan itu, di langit atas Kota Leluhur Suku Dewa Benua Xiangang, muncul meteor ungu raksasa sebesar separuh Kota Leluhur yang perlahan-lahan turun sambil memancarkan tekanan aura yang mengguncang. Batu angkasa ini membuat Kota Leluhur bergemuruh, permukaan tanah retak dengan celah-celah besar, memaksa tak terhitung kultivator yang ketakutan untuk berhamburan menyelamatkan diri dengan berbagai cara.
Ekspresi Sang Kaisar Dewa mengeras, matanya menatap tajam Shuangzi Mahadewa yang telah melebur. Kepala Dewa Immortal di bawahnya seketika memancarkan cahaya keemasan skala luas, bagai melawan cahaya ungu. Kilauan emas yang merupakan kekuatan Dewa Immortal itu perlahan menghalau mundur cahaya ungu yang bergumul.
"Andai kepala Dewa Immortal belum membuka mata dan aku belum bisa mengontrolnya sebelumnya, mungkin aku akan kompromi dengan Jurus Keyakinan Ungu yang Mendekat dan jurus terkuatmu ini, Shuangzi... Tapi sekarang, sekadar Jurus Keyakinan Ungu yang Mendekat tak cukup!" Percaya diri dahsyat kembali terpancar dari raut wajah Sang Kaisar Dewa.
Namun tiba-tiba, suara renta bergema tiba-tiba berputar di dalam istana larangan ini.
"Kalau begitu, ditambah dengan diriku ini, cukup tidak?!" Seiring bergaungnya suara itu, Jiu Di Mahadewa terlihat melangkah keluar dari lubang di langit. Di belakangnya, Tianzun Haizi dengan wajah pucat pasi mengikut.
