Keluarga kerajaan garis keturunan Daogu telah menggelar Perjamuan Terang setiap malam sebelum upacara penobatan permaisuri sepanjang generasi. Perjamuan ini dimulai saat senja dan berakhir saat fajar, diikuti oleh seluruh peserta yang kemudian menghadiri upacara agung tersebut.
Pada jamuan malam ini, Penguasa Sejati Daogu akan muncul bersama permaisuri yang dinobatkan. Ini bisa dikatakan sebagai penampilan pertama sang permaisuri di hadapan publik dalam acara resmi semacam ini.
Setelah menerima restu dari semua hadirin jamuan malam, sang permaisuri akan undur diri. Namun Penguasa Sejati Daogu akan tetap bersama para tamu hingga jamuan berakhir sebelum memulai upacara besar.
Lokasi jamuan malam ini adalah lapangan raksasa di depan aula utama istana. Di bawah senja, ribuan meja persembahan berhiaskan pohon Qing Song telah disusun oleh pelayan istana, terlihat begitu padat dari kejauhan.
Deretan meja-meja ini membentuk pola kipas, seolah memberi penghormatan ke arah aula utama istana.
Di langit atas kompleks istana, ratusan platform kecil mengambang. Setiap platform menampung puluhan meja persembahan untuk menjamu tamu undangan.
Seiring berjalannya waktu, deru genderang bergema di seluruh istana. Suara genderang yang memekakkan itu berasal dari pusat istana, di mana terlihat jelas sebuah genderang raksasa berukuran ratusan zhang. Genderang yang terbuat dari kulit binatang misterius ini memancarkan aura zaman purba sekaligus menyelimuti energi jahat yang mengerikan.
Di atas genderang tersebut, mengambang sembilan orang berbaju hitam. Setiap dari mereka memiliki tingkat kultivasi yang luar biasa, sebanding dengan Tian Zun! Setiap dentuman genderang yang mengguncang langit dihasilkan dari sembilan telapak tangan virtual raksasa yang terkumpul dari kekuatan mereka, menghantam genderang tersebut secara bersamaan.
Gemuruh genderang bergema, menyebar ke seluruh istana namun tidak menghilang. Seperti gelombang energi yang beriak, akhirnya menyelimuti seluruh Kota Langit dan ribuan platform besar di luar tembok kota.
Membuat seluruh anggota Suku Kuno di tempat ini dapat mendengarnya.
Gemuruh keras setiap seperempat shichen (2 jam), menciptakan gema tak berhitung yang bertahan lama. Saat suara hampir melemah, seperempat shichen berlalu dan dentuman genderang baru kembali mengaum di sembilan langit.
Saat gaung ketiga genderang bergema, kerumunan berduyun-duyun dari dalam istana memenuhi area. Begitu padat hingga tak terhitung jumlahnya, namun semua adalah ahli sejati. Meski bukan anggota klan setara Tian Zun, kekuatan mereka tak kalah dari kultivator Langkah Ketiga.
Di bawah irama genderang, para pendatang memilih meja persembahan masing-masing. Duduk sambil bertukar senyum dan obrolan, seketika lapangan dipenuhi dengung riuh yang menciptakan suasana ramai.
Di langit, ketika dentuman kelima menggema, aliran-aliran cahaya panjang mengaum mendekat. Di dalamnya terdapat anggota garis keturunan Daogu dan dua marga lainnya. Ada yang memilih meja di lapangan, ada pula yang duduk di meja-meja platform mengambang di angkasa.
"Semakin banyak orang yang datang, saat dentuman genderang bergema ketujuh kali, langit senja terbagi oleh ribuan cahaya panjang bagai terpisah, menimbulkan kesan remuk berkeping-keping. Ribuan cahaya ini berubah menjadi ribuan anggota keluarga yang satu per satu mengambil tempat duduk."
"Bersamaan dengan duduknya ribuan cahaya panjang itu, dari kejauhan antara langit dan bumi tiba-tiba datang 108 sinar ekstrem menyilaukan yang dalam sekejap berubah menjadi 108 anggota Suku Daogu berbaju zirah putih!"
"Seratus delapan anggota keluarga ini serentak memberi penghormatan ke aula utama istana, lalu turun ke bawah. Dengan tenang mereka duduk bersila di meja-meja dekat aula depan sambil memilih tempat satu per satu."
"108 Larangan Daogu!!"
"Garis keturunan Daogu terbagi dalam Larangan, Suci, Jahat, Raja, dan Jenderal Tak Musnah! Kini 108 Larangan telah muncul, niscayah kelompok berikutnya akan segera menyusul!"
“108 Larangan ini, konon setiap anggotanya adalah generasi pembantai yang membara, tubuhnya dipenuhi aura pembunuh, sehingga bisa disahkan sebagai Larangan!”
Bisikan-bisikan rendah tertutup deru dahsyat, namun tak mampu menyamarkan sorot mata yang menyapu sekilas, mengamati 108 orang ini. Dalam pandangan itu terlihat iri, muram, juga pengawasan dan observasi.
Tak lama setelah 108 orang ini muncul, di belakang istana tiba-tiba 72 angin puyuh mengaum kencang. Di dalam setiap pusaran angin terdapat seseorang yang serentak menyambar menuju lapangan istana.
Tekanan aura dahsyat tiba-tiba datang, menutupi area dalam dan luar istana. 72 angin puyuh itu mendekat, membawa laki-laki-perempuan, tua-muda, namun semuanya tanpa terkecuali memancarkan hawa setara Dewa, Iblis, Gu yao! Sorot mata dan Antara Alis mereka bahkan bertabur 27 Bintang!!
“72 Orang Suci! 72 Suku Suci yang telah menorehkan jasa perang gemilang bagi suku Daogu!”
“Sudah lama kudengar, 72 Suku Suci suku Daogu selalu berjumlah 72 orang tiap generasi—tak lebih tak kurang. Keluarga 72 suci ini telah menjaga warisan Daogu selama tak terhitung zaman!”
Di tengah gemuruh bisikan, deru dahsyat mengguncang—dentuman kedelapan genderang!
Saat gaung genderang masih bergema, bumi bergetar bagai naga bawah tanah berguling-guling. Langit senja tiba-tiba diserbu 36 cahaya panjang berwarna darah, mencelup angkasa menjadi merah menyala, menelan sisa cahaya mentari.
“36 Tongkat!!”
“36 Tongkat legendaris suku Daogu! Mereka adalah pengawal pribadi keluarga kerajaan Daogu—36 ahli sejati yang ditempa dengan seluruh sumber daya klan untuk melindungi para Kaisar sepanjang masa!”
“Kabarnya mereka bagai prajurit bunuh diri. Cukup satu perintah dari Kaisar Daogu, mereka akan meledak sendiri!”
"Ini sama sekali bukan 36 Tongkat, melainkan 36 Sha!"
Dari dalam cahaya merah menyala itu, melangkah keluar tiga puluh enam pria kekar. Seluruh tubuhnya diselimuti kabut merah yang mengaburkan rupa wajah. Setelah muncul, mereka memberi penghormatan ke aula utama, lalu mendarat di lapangan dan duduk di depan 72 Orang Suci.
Dentuman genderang masih bergema. Saat ke-36 orang ini duduk, langit tiba-tiba menggema oleh gemuruh dahsyat yang menenggelamkan suara genderang dan bisik-bisik hampir sepuluh ribu orang di tempat ini. Di bawah tatapan semua orang, di permukaan langit tiba-tiba terkoyak delapan belas celah besar dengan paksa oleh tiga puluh enam cakar tangan hitam-merah yang muncul di udara kosong!
Deru menggemparkan langit. Di sekejap mata saat semua pandangan serentak menatap langit, dari dalam delapan belas celah itu menerobos keluar delapan belas naga berwarna hitam-merah!
Naga-naga ini memancarkan hawa Yao qi yang mengguncang - ternyata mereka adalah naga mistis yang tercipta dari hawa Yao Kuno!
“Delapan belas pupil berwarna perak itu memancarkan Yao qi tak berujung, membuat penampilan delapan belas naga ini terlihat sangat mengerikan. Setelah muncul, mereka segera berputar liar di langit membentuk pusaran raksasa.”
“Delapan Belas Raja Daogu!!”
“Benar! Ini adalah tunggangan naga mistis Delapan Belas Raja Daogu kami. Kemunculan delapan belas naga mistis ini jelas menandakan kedatangan Delapan Belas Raja!”
“Di bawah Kaisar Daogu, Delapan Belas Raja Daogu yang juga berasal dari keluarga kerajaan. Konon masing-masing mereka memiliki kekuatan dahsyat. Dua belas di antaranya biasanya dilarang pulang ke ibu kota, karena bertugas menjaga dua belas kabupaten!”
Keriuhan seketika memecah saat delapan belas naga mistis itu muncul. Di kejauhan, Wang Lin berdiri mengamati dengan pandangan tajam ke arah istana yang masih berjarak beberapa li.
Kemunculan delapan belas naga mistis itu memicu gejolak energi langit dan bumi. Terutama setelah membentuk pusaran berputar, seolah menjelma menjadi badai yang dapat mencegah terkumpulnya Shen Shi dan pandangan.
“Delapan Belas Raja Daogu... Aku tidak tahu apakah Yemo pada masa lalu juga termasuk salah satu dari delapan belas raja ini... Mungkin dalam perjamuan malam ini bisa dilihat.” Wang Lin meraba rahang bawahnya. Setelah tiba di garis keturunan Daogu, ia tidak menetap lama. Kini kembali setelah bertapa tiga bulan, sehingga belum sempat mencari keturunan Yemo.
Namun hal ini tetap membekas dalam hatinya.
Setelah merenung sebentar, sementara gaung dentuman genderang kedelapan masih bergema, Wang Lin berjalan tanpa terburu-buru menuju istana kerajaan di kejauhan. Semakin dekat ia mendekat, perasaan gentar di hati yang muncul tiba-tiba itu semakin menguat.
Keadaan ini bukan disebabkan bahaya, melainkan suatu sensasi yang sulit diungkapkan. Dengan tingkat kultivasi Wang Lin, ia sebenarnya sudah mampu merasakan firasat lebih awal terkait hal-hal penting tentang dirinya.
Hanya saja, betapa pun ia merenung, tak bisa menemukan kejadian apa sebenarnya yang akan terjadi dalam perjamuan malam istana ini.
Saat Wang Lin berjalan sambil mengerutkan kening, di lapangan depan istana Daogu, delapan belas naga mistis yang berputar di langit mulai turun. Jika diperhatikan lebih dekat, terlihat jelas di kepala masing-masing naga berdiri seseorang!
Total delapan belas orang dengan rupa berbeda namun memiliki kemiripan samar, mengenakan jubah naga yang penuh kewibawaan. Dengan gerakan serempak, mereka turun dari naga-naga itu dan mendarat di meja persembahan terdekat dengan aula utama di lapangan, lalu duduk satu per satu.
Bersamaan dengan mereka duduk, delapan belas naga mistis itu menderu kencang sebelum menerobos masuk ke celah di langit dan menghilang. Celah tersebut kemudian menutup kembali, mengembalikan panorama senja yang tenang seperti semula.
Dan di momen ini, deru genderang kesembilan bergema di antara langit dan bumi, menyatu dengan gaung delapan deru sebelumnya, berubah menjadi gemuruh bergema yang langka. Suara itu cukup untuk membunuh seorang kultivator, bahkan tubuh Suku Kuno sekalipun sulit bertahan tanpa luka. Namun secara iblis, semua orang di tempat ini hanya mendengar suaranya tanpa mengalami sedikitpun pengaruh pada tubuh.
Wang Lin melangkah di bawah deru genderang kesembilan, tiba di puncak istana kerajaan. Pandangannya menyapu sekeliling, tiba-tiba ia mengangkat kepala memandang langit. Pupil matanya menyempit tajam.
Terlihat sembilan pilar cahaya hitam tiba-tiba menghujam dari langit. Sekilas cahaya itu bagai pilar-pilar raksasa penopang langit dan bumi agar tak runtuh. Saat turun, gelombang energi hitam menyebar lapis demi lapis. Dalam sekejap, sembilan cahaya hitam itu mendarat, berubah menjadi sembilan raksasa bertubuh besar mengenakan baju zirah hitam!
“Sembilan orang ini memancarkan aura pembunuh pekat, bahkan di sekitar tubuh mereka bisa terlihat samar-samar jiwa-jiwa penasaran tak terhitung jumlahnya yang melingkupi. Mereka tidak memberi penghormatan ke aula utama, melainkan saling bertatapan sebelum berjalan menuju sembilan meja persembahan di depan Delapan Belas Raja.”
“Di depan mereka, masih ada empat meja persembahan!”
“Bujiang Tidak Musnah!!”
“Mereka pastilah Sembilan Bujiang Tidak Musnah dari suku Daogu!!”
“Sembilan orang setara dengan Dewa Xian yang berhasil menembus Lapisan Ketiga Belas Nirvana Tianzun! Terutama salah satu dari mereka, gelombang energinya bahkan mencapai level yang setara dengan penembus Lapisan Empat Belas!” Wang Lin menarik kembali pandangannya, melangkah maju mengikuti deru genderang kesembilan yang menggema, berjalan menuju area paling depan.
Kemunculannya seketika menarik perhatian semua orang di tempat ini, dari atas hingga bawah!!
