Nan Yunzi yang hanya tersisa Jiwa Yuan Shen-nya menatap tajam pemuda dalam cahaya darah di langit itu. Mendengar perkataannya, dia tertawa melengking penuh kepedihan.
“Dua hari? Sejak Wang Lin menciptakan dunia dewa ini, semua yang bertahan adalah kultivator yang selamat dari pertempuran besar di luar dunia! Di sini ada satu kalimat, pernahkah kau dengar?!!” Dalam teriakan kasar Nan Yunzi, semua kultivator di permukaan tanah tiba-tiba mengangkat kepala.
“Kultivator seangkatanku, takkan ragu bertempur!!”
Suara para kultivator itu menyatu membentuk gelombang suara yang menggelegar, menggulung dan terangkat ke udara. Cahaya merah di langit pun samar-samar memudar, menyingkapkan belakangnya - puluhan ribu siluet berjubah darah berbaris rapi.
Di belakang kerumunan itu, kabut darah pekat bergulung-gulung. Di dalamnya samar terlihat sosok duduk bersila.
“Lao touzi, kau mencari mati! Dua hari lagi saat formasi hancur, Guru akan memberikanku Jiwa Yuan Shen-mu. Aku ingin mencicipi bagaimana rasanya Jiwa Yuan Shen ahli Langkah Ketiga!” Raut wajak pemuda itu berubah, kilatan niat membunuh terpancar dari sorot matanya.
“Apa yang ditakuti dari kematian?!” Nan Yunzi membentak.
“Sang pencipta dunia dewa, Wang Lin pasti akan kembali suatu hari nanti! Ketika ia kembali, sekadar sekte Chihunzi dan Chihunzi sendiri, lihat bagaimana kalian bisa menahannya!”
Di samping Nan Yunzi, Lanmeng Daozun duduk bersila dengan wajah pucat pasi, sedang memulihkan luka dan melakukan latihan pernafasan.
“Wang Lin? Orang ini untungnya pergi dulu! Seandainya masih di sini, di hadapan guru, ia hanyalah semut kecil! Formasi dunia dewa ini buatannya kan? Lihat sekarang juga akan dihancurkan guru. Kalau bukan karena ingin menjaga keutuhan dunia dewa, guru sudah menghancurkannya sepenuhnya!”
Pemuda itu tertawa dingin. Bayangan samarnya perlahan menyatu dengan cahaya merah, lalu menghilang.
Di sekitar formasi dan larangan yang pernah dibuat Wang Lin di pinggir benua dunia dewa, kini tertutupi warna darah yang terus menggerogoti pertahanan. Setelah dua hari lagi, formasi dunia dewa ini akan sepenuhnya terbuka.
Ada puluhan ribu siluet berwarna darah, mengambang tenang seperti boneka di angkasa luar dunia dewa. Kabut merah dalam jumlah besar menyebar dari tubuh mereka, terus-menerus melebur ke dalam cahaya merah yang menggerogoti formasi besar.
Di belakang siluet-siluet itu, dalam kabut merah raksasa yang mengambang, duduk bersila seorang pria tua. Orang tua ini mengenakan jubah merah, bahkan rambutnya pun berwarna merah.
Kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, sesekali membuat cap magis yang mempercepat kerusakan formasi dunia dewa.
"Wang Lin memang punya kemampuan tertentu. Larangan yang disusunnya membuatku butuh berhari-hari untuk menghancurkannya. Sistem pertahanannya benar-benar iblis, ada hawa mengerikan di dalamnya yang memberi firasat - jika kuhancurkan dunia dewa ini dengan kekuatan penuh, akan terjadi perubahan mengejutkan."
Namun, selama tidak melakukan tindakan paksa menghancurkan dengan paksa, melainkan menggunakan erosi cahaya merah, kita bisa menghindari hawa ini dan menghancurkannya secara tak kasat mata. Untungnya hawa ini tidak banyak, hanya seberkas. Jika tidak, mungkin penghancuran akan jauh lebih sulit." Orang tua berambut merah ini tak lain adalah Chihunzi!
Tahun itu, dalam tribulasi hidup-dan-mati Tuan Zhang Zun, Wang Lin melepaskan satu jiwa Yemo yang tersegel. Jiwa ini saat muncul langsung menghancurkan segel tribulasi hidup-dan-mati itu, melesat menghujam.
Kini ia telah memulihkan tingkat kultivasinya, bahkan memiliki tubuh fisik. Setelah Wang Lin pergi bertahun-tahun, ia mendirikan Sekte Chihun. Sekarang mengepung dunia dewa, dengan tingkat kultivasi yang luar biasa, ia melukai parah Lanmeng Daozun dan menghancurkan tubuh fisik Nan Yunzi.
Ia menatap tajam bumi dunia dewa di dalam cahaya merah, wajahnya menunjukkan kekejaman.
“Hampir semua ahli sejati di seluruh wilayah dalam, terkonsentrasi di dunia dewa ini. Dulu tingkat kultivasiku belum pulih, tak ada peluang keselamatan untuk menghancurkan Larangan di tempat ini. Tapi sekarang, tinggal dua hari lagi Larangan ini Bisa dibuka. Mereka semua akan menjadi 'makanan'ku! Setelah darah esensial mereka kuserap, tingkat kultivasiku pasti naik satu lapisan - berubah menjadi Maha Guru Logam!!”
“Hahaha! Begitu Chihunzi ini menjadi Maha Guru Logam, bahkan jika kembali ke Benua Xiangang, cukup untuk menjadi Sesepuh Besar di satu sekte! Saat itu tiba, mungkin seumur hidupku ada kesempatan naik tingkat menjadi Tian Zun!!” Sorot mata Chihunzi memancarkan semangat dan kegembiraan. Dia tahu di Benua Xiangang, jumlah Tian Zun sangat langka - hanya ratusan bentuk. Begitu menjadi Tian Zun, bisa mencari Mahadewa untuk bergabung.
Dan pada saat itu, sebagai kultivator yang bergabung dengan Mahadewa, reputasinya di Benua Xiangang pasti akan gemilang.
"Lima Mahadewa Suku Dewa, jika aku harus bergabung, pilihan utamaku adalah Sang Kaisar Dewa... Sayangnya di bawah komando Sang Kaisar Dewa sudah banyak ahli sejati, mungkin tidak akan merekrutku... Tapi meski tidak bergabung dengan Sang Kaisar Dewa, aku masih bisa tunduk pada Dao Yi Mahadewa!
Dao Yi Mahadewa sangat memperhatikan kultivator Tian Zun, jika aku bergabung, pasti akan diterima. Saat itu dengan perlindungan Dao Yi Mahadewa, bahkan jika Wang Lin mengetahui semua ini dan ingin menggangguku, aku tidak takut!
Jika tingkat kultivasinya tidak melebihi milikku, akan kuserap semua darah esensialnya untuk memperkuat diriku. Jika ternyata levelnya seimbang atau sedikit di atasku - meski kemungkinannya kecil - tetap ada perlindungan Dao Yi Mahadewa.
Aku tidak percaya di hadapan Dao Yi Mahadewa, dia masih berani melawan! Mungkin begitu melihat Dao Yi Mahadewa, jiwanya langsung terguncang dan langsung bersujud menyembah!"
"Sebab di mata Mahadewa, semua kultivator hanyalah semut kecil!" Chihunzi merenungkan rencana masa depannya dengan sangat teliti. Setelah yakin takkan ada kecelakaan, ia pun tertawa terbahak-bahak.
"Guru!" Di tengah gelak tawanya, dalam kabut berwarna darah di sampingnya, tampak seorang pemuda duduk bersila. Pemuda itu membuka mata lalu berdiri memberi hormat kepada Chihunzi. Dialah bayangan samar yang tadi mengumandangkan suara di langit dunia dewa.
Chihunzi menatap pemuda di sampingnya sambil terus tertawa. Murid ini ditemukannya di dunia kediaman, cocok dengan teknik kultivasinya. Bakatnya luar biasa, yang paling menarik - mereka bertemu di Planet Zhuque. Konon pemuda ini adalah keturunan Wang Lin dari generasi tak terhitung.
"Guru, mereka masih belum menyerah, terus mengirimkan kekuatan kultivasinya untuk memperkuat formasi. Terutama Nan Yunzi itu sangat menjengkelkan. Mohon Guru setelah menghancurkan formasi ini, berikan Jiwa Yuan Shen Nan Yunzi kepada murid agar bisa menyiksanya dengan baik." Pemuda itu menunjukkan ekspresi kejam sambil berbicara dengan hormat.
"Sekadar Nan Yunsi, kuberikan padamu!" Chihunzi memandang ekspresi kejam di wajah lawannya dengan penuh apresiasi. Inilah jenis murid yang diinginkannya.
"Tapi bagaimana dengan Mu Bingmei..." Chihunzi berbicara perlahan.
"Jika Guru menginginkan perempuan ini, murid akan menyerahkannya dengan kedua tangan." Pemuda itu buru-buru menjawab dengan sikap hormat.
"Dia adalah kecantikan leluhurmu." Sorot mata Chihunzi dipenuhi ejekan. Ia merasa adegan ini sangat menarik, bahkan membayangkan ekspresi Wang Lin jika mengetahui semua ini suatu hari nanti.
“Lalu kenapa? Meskipun murid ini bermarga Wang, tapi Wang Lin sudah meninggalkan dunia kediaman dengan nasibnya tidak diketahui. Kecantikan yang ditinggalkannya, biarkan keturunannya ini nikmati sebentar untuk menghilangkan kesepian, bukankah itu sudah semestinya? Bukankah Guru selalu mengajarkan demikian pada murid?” Pemuda itu berkata dengan penuh hormat.
“Yemo sudah mati, tapi karena kau telah mewarisi warisan Yemo, maka Wang Lin, kau juga akan mewarisi kebencianku padanya!” Chihunzi tertawa terbahak-bahak, tatapan penuh kebencian berkilat sesaat di matanya.
“Tak perlu begitu. Mu Bingmei ini adalah pasangan kultivasi yang ku pilihkan sendiri untukmu. Mana mungkin guru merebutnya? Namun perempuan ini akan ku beri Penyesuaian terlebih dahulu. Setelah bosan, baru akan ku serahkan padamu.” Chihunzi tersenyum berkata.
“Sudah semestinya demikian. Terima kasih, Guru.” Pemuda itu tersenyum sambil mengangguk.
“Baik, tunggu dua hari lagi!” Mata Chihunzi berkilat, kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Seketika kabut darah itu berguling-guling hebat, puluhan ribu boneka darah di luar melepaskan lebih banyak cahaya merah, membuat formasi dunia dewa semakin rapuh.
Di saat Chihunzi di luar formasi dunia dewa terus-menerus menggerogoti formasi dengan cahaya merah, di dalam dunia dewa tersebut, di puncak gunung tertinggi, berdiri seorang perempuan yang mengenakan jubah putih.
Kecantikan perempuan ini sangat luar biasa, bahkan tidak hanya di dunia kediaman ini, tapi di seluruh Benua Xiangang sekalipun, tak ada perempuan lain yang bisa menandingi keindahannya.
Kecantikannya hampir tak pantas menjadi milik langit dan bumi ini.
Angin gunung berhembus membawa bau darah, rambut hitamnya tertiup angin. Wajahnya yang cantik luar biasa dan membuat hati terguncang itu terlihat tenang di momen ini.
Hanya di kedalaman ketenangan itu, terdapat seberkas kebingungan dan kepahitan yang tak terlihat oleh orang luar. Dibungkus oleh cangkang ketegaran, tersimpan di kedalaman hatinya.
"Yang Mulia Perawan Suci..." Di belakangnya berdiri seorang lelaki tua, memandangi perempuan itu dengan ekspresi hormat yang tercampur kecemasan.
"Formasi... paling lama bertahan dua hari."
"Aku tahu... biarkan aku sendiri, merenung sejenak." Mu Bingmei menatap langit, berucap lembut.
Lelaki tua itu ragu sejenak, menghela napas dalam hati, lalu menyatukan tinju dan mundur.
Seluruh puncak gunung kini hanya dihuni Mu Bingmei seorang. Diam-diam ia berdiri, hingga lama kemudian mengangkat tangan kanannya. Di telapak tangannya tergenggam sebilah pedang kristal.
Itulah warisan Wang Lin - inti jiwanya yang menjelma, masih menyimpan aura Daogu dari masa itu.
"Jika aku masih ada di dunia ini, akan kujemputmu..." Gumam Mu Bingmei, mengulang janji yang pernah diucapkannya saat Wang Lin pergi dulu.
“Jika aku sudah tiada di dunia ini...” Ekspresi Mu Bingmei dipenuhi duka sambil menatap pedang di tangannya, sorot matanya berkilauan oleh air mata.
“Wang Lin, di manakah engkau?!!!” Air mata Mu Bingmei mengalir menetes ke bilah pedang kristal di telapak tangannya, terdengar suara lembut tetesan yang mengaliri permukaan bilah...
Dalam gumaman Mu Bingmei, tiba-tiba di arah bekas wilayah Luotian di angkasa hitam pekat yang semula tenang, muncul cahaya menyilaukan di udara kosong. Kilatan cahaya itu berubah menjadi pintu cahaya, dan dari dalamnya melangkahlah seorang pria.
Jubah putih, rambut putih.
Wang Lin.
“Tempat ini...” Wang Lin melirik sekeliling, senyum merekah di wajahnya.
“Luotian...” Senyumnya memancarkan kegembiraan tulus dari hati terdalam. Hawa familiar di sini membuatnya tahu, bahwa ia... telah pulang ke rumah...
Shen Shi-nya secara bawah sadar menyebar ke delapan penjuru angkasa dengan cepat.
"Tidak tahu bagaimana keadaan dunia dewa sana sekarang, apakah ada perubahan besar sejak aku meninggalkannya dulu... Teman-teman lama itu, dan..." Wang Lin bergumam, tiba-tiba terhenti bicaranya. Ia mengangkat kepala dengan kasar, menatap tajam ke arah dunia dewa. Senyum di wajahnya dalam sekejap mata berubah menjadi dingin yang menusuk disertai niat membunuh yang membara.
Ini pertama kalinya sejak menjadi Sang Juara terkuat di Benua Xiangang, ia sepenuhnya melepaskan niat membunuhnya!
