Nan Yunzi melihat Wang Lin.
Lanmeng Daozun juga menyaksikan kehadiran Wang Lin.
Di dunia dewa ini, semua yang pernah melihat Wang Lin di masa lalu, kini menyaksikan sosok berjubah putih dengan rambut putih itu—Yang Mulia Fengjie dalam hati mereka!
Para kultivator yang baru memasuki dunia dewa ini, meski tak pernah melihat Wang Lin secara langsung di masa lalu, selama bertahun-tahun mereka telah mendengar banyak rumor tentang masa mudanya.
Setelah menyaksikannya sekarang, seluruh dunia dewa bergolak bagai air mendidih. Tekanan misterius dan kepanikan sebelumnya lenyap dalam sekejap napas.
Hanya Nan Yunsi yang berada dalam wujud Jiwa Yuan Shen. Dengan tingkat kultivasi Wang Lin saat ini, ia bisa mengumpulkan kekuatan alam semesta untuk membentuk tubuh fisik, memungkinkan jiwa Yuan Shen-nya menyatu tanpa sedikitpun ketidaknyamanan.
Lanmeng Daozun, setelah kemunculan Wang Lin, memandangnya dengan sorot mata ragu. Namun ia tidak bertanya, menunggu hingga Wang Lin menyelesaikan pembentukan tubuh untuk Nan Yunsi. Seakan ingin membuka mulut, akhirnya hanya berubah menjadi hela napas panjang.
Wang Lin tersenyum, setelah menyapa satu per satu orang-orang familiar di sekitarnya, ia melihat Xu Liguo dan Liu Jinbiao sedang menarik beberapa kultivator dunia dewa di kejauhan, tak diketahui sedang membicarakan apa. Naga laut seukuran jari di bahu Liu Jinbiao tampak lesu, bahkan seorang kultivator maju dan mengelusnya, tertawa ringan saat melihat si naga memperlihatkan giginya.
Tiga Belas selalu lebih suka menyendiri. Ia duduk bersila bermeditasi di area kosong tak jauh, sesekali membuka matanya dan memandang Wang Lin dengan penuh hormat.
Menarik kembali pandangannya, Wang Lin berjalan sendirian mendekati Lanmeng Daozun.
Raut wajah Lanmeng Daozun masih pucat, jelas terlihat lukanya sebelumnya sangat parah baginya.
Wang Lin mengangkat tangan kanannya, menunjuk ke arah Lanmeng Daozun di angkasa. Seketika kekuatan alam semesta di sekeliling berpusat dengan kecepatan ekstrem, mengalir deras masuk ke tubuh Lanmeng dan memulihkan lukanya dengan kecepatan yang luar biasa.
Beberapa saat kemudian, raut wajak Lanmeng Daozun tidak lagi pucat. Ia menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk ke arah Wang Lin.
"Apakah putriku... baik-baik saja?" Lanmeng Daozun berbicara perlahan.
Wang Lin diam, duduk di depan Lanmeng.
Melihat ekspresi Wang Lin, hati Lanmeng Daozun berdebar kencang. Raut wajaknya kembali pucat.
"Apa yang terjadi... Wang Lin, katakan padaku."
"Aku tidak menemukan reinkarnasinya..." Wang Lin berbicara dengan pahit. Di hadapan Lanmeng Daozun yang pernah berjasa padanya dan merupakan ayah Li Qianmei, ahli sejati terhebat di Benua Xiangang ini tetap memperlakukan layaknya junior.
"Tidak menemukan..." Lanmeng Daozun menutup mata, bergumam pelan.
"Dia pergi ke Benua Xiangang demi dirimu! Kau tidak menemukan... tidak menemukan..." Lanmeng membuka mata lebar-lebar lalu tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa itu penuh kekecewaan dan amarah yang terpendam.
Pada saat itu, tiba-tiba langit berwarna darah bergemuruh dahsyat. Banyak celah di langit tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda collapse total. Tertawa liar samar-samar terdengar dari balik langit.
"Kalian kultivator gua persembunyian yang keras kepala melawan! Pikir formasi ini bisa menghalangi Lao Fu? Sekarang formasi ini akan hancur! Begitu Lao Fu masuk, kalian semua akan menjadi santapan darah untuk meningkatkan tingkat kultivasi Lao Fu!" Suara itu awalnya lemah, namun semakin menggelegar bagai guntur, menggetarkan seluruh bumi dunia dewa. Semua orang di tempat itu seketika meneliti dengan saksama.
Tingkat kultivasi sebenarnya Wang Lin saat ini tidak diketahui penduduk dunia dewa di sini. Namun fakta bahwa Wang Lin bisa muncul di dunia dewa tanpa terdeteksi lawan, jelas menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Hanya sedikit yang yakin apakah dia benar-benar bisa melawan Chihunzi.
Nan Yunzi raut wajah tetap tenang, tidak ada sedikitpun kekhawatiran. Dari gerakan tangan Wang Lin yang begitu bebas dalam mengumpulkan kekuatan alam semesta untuk membentuk satu tubuh utuh, ia bisa merasakan betapa dahsyatnya keperkasaan Wang Lin.
Terutama saat ia melihat ekspresi cemoohan halus dalam sorotan mata Xu Liguo dan Liu Jinbiao yang sedang mengangkat kepala, bahkan ular kecil di bahu Liu Jinbiao pun menunjukkan sikap serupa, semakin menguatkan keyakinannya akan pola pikir tersebut.
Di kejauhan, Tiga Belas menatap langit dengan ekspresi dingin, sorot mata dingin berkilat sekilas di matanya.
"Tandanya sudah menghilang, seharusnya ingatannya telah pulih... Sudah lama kucari, tetap tak kutemukan, tapi ada firasat dalam hatiku - dia ada di Benua Xiangang, di suatu sudut... Dia tahu keberadaanku, tahu aku mencarinya..." Wang Lin mengabaikan deru dahsyat di langit, menatap Lanmeng Daozun sambil berkata dengan getir.
“Dia hanya perlu menyebarkan bahkan seberkas hawa pun, aku bisa langsung merasakannya... Bahkan jika aku sekarang kembali ke dunia kediaman, selama hawa-nya muncul, aku juga bisa merasakannya.” Wang Lin bergumam, terhadap Li Qianmei, ia memiliki perasaan khusus. Perempuan ini berbeda dengan Li Mawan, tapi merupakan yang kedua, perempuan yang masuk ke dalam hatinya.
“Tapi... aku bisa merasakan, dia... sengaja tidak ingin menemuiku, tidak ingin kutemukan...” Wang Lin menutup mata, hatinya sangat menderita. Rasa sakit ini berbeda dengan kerinduan pada Li Mawan, tapi sama-sama merobek-robek hati.
Ia selalu ingat, kalimat yang diucapkan Li Qianmei di telinganya dulu dengan gejolak batin yang tak terungkap.
“Wang Lin, kebaikan... bukan cinta...”
Memandangi wajah Wang Lin, mendengar ucapannya, Lanmeng Daozun diam. Ia bisa merasakan hati Wang Lin, ia memahami putrinya sendiri.
Langit kembali bergemuruh, terlihat celah di langit mengalami collapse total dalam skala luas, seolah memperlihatkan lubang raksasa. Cahaya merah membara menyembur keluar dari lubang itu. Di tengah cahaya merah tersebut, gelak tawa bergema memenuhi seluruh dunia dewa.
Seluruh langit seakan collapse total, tak terhitung celah yang retak. Akhirnya formasi dunia dewa berhasil dibuka celah oleh Chihunzi setelah berhari-hari terkikis. Area lainnya terus menghilang, seolah tak lama lagi dunia dewa akan kehilangan seluruh pelindungnya.
Gelak tawa penuh kesombongan itu menggemparkan langit dan bumi.
Aliran-aliran Siluet Darah melesat sambil meraung keluar dari lubang, menyelimuti langit dengan jelas. Siluet-siluet darah ini adalah boneka-boneka itu. Kini mereka muncul di langit dengan ekspresi tak beremosi, menatap tajam semua orang di bawah.
Lebih lagi setelah siluet darah satu per satu muncul, seorang pemuda berjubah merah melangkah keluar dari lubang itu. Ekspresinya penuh kepuasan diri, dipenuhi niat membunuh. Suaranya bergema di antara langit dan bumi.
"Formasi sekadar ini, bukankah akhirnya dihancurkan oleh Guru kami? Kalian kultivator rendahan, kali ini mana mungkin bisa melawan! Mu Bingmei, setelah Guruku menyelesaikan 'Penyesuaian'-mu, aku akan membuatmu tahu perbedaan antara diriku dengan Wang Lin yang tak berarti itu..." Pemuda itu tertawa liar, keluar dari cahaya darah. Matanya berkilat saat menatap ke bawah, namun tiba-tiba ucapannya terputus.
Ia melihat Nan Yunzi di permukaan yang sedang menatapnya dengan senyum dingin. Lebih mengejutkan, tubuh fisik Nan Yunzi telah pulih! Ia juga melihat Mu Bingmei yang cantik luar biasa sedang memandangnya dengan tatapan dingin. Sorot mata wanita itu seolah sedang menatap mayat.
Yang membuatnya semakin terkejut adalah, ia melihat di permukaan tanah, di hadapan Lanmeng Daozun, seorang pria berbaju putih sedang duduk bersila. Pria ini tidak mengangkat kepala untuk menatapnya, namun saat pandangannya menyapu sosok itu, seluruh tubuh pemuda itu gemetar. Penampilan pria itu terasa sangat familiar baginya.
"Dia... Dia..." Pemuda berbaju merah itu tertegun, pikirannya tiba-tiba bergemuruh bagai dentuman petir dahsyat yang membuatnya hampir tak percaya pada penglihatannya sendiri.
Wajah pria itu ternyata identik dengan patung di Planet Zhuque yang telah ia lihat sejak kecil!!
"Sang Leluhur..." Ia seperti orang gila, sama sekali tak percaya bahwa orang di depannya adalah Wang Lin sang leluhur.
Namun getaran jiwa yang muncul dari kedalaman jiwanya jelas-jelas memberitahukan: Pemuda berjubah putih berambut perak ini adalah leluhur Planet Zhuque, Yang Mulia Fengjie di masa lalu, Wang Lin!
“Bahkan jika itu benar-benar dia, apa lagi! Dia bukanlah tandingan Guru!!” Raut wajak pemuda itu berubah drastis, menarik napas dalam-dalam, secara bawah sadar mundur ketika tiba-tiba ekspresinya menjadi bengis.
“Menarik, kalian bahkan menemukan orang yang memiliki kemiripan seperti ini. Mungkinkah kalian mengira orang ini bisa...” Sebelum ucapannya selesai, tepat di sekejap mata itu, orang berjubah putih dan berambut putih di bawah tiba-tiba mengangkat kepalanya menatapnya. Pandangan yang tenang itu, saat masuk ke sorot mata pemuda, membuat seluruh tubuhnya berguncang hebat.
“Tiga Belas, bunuh dia!” Wang Lin menarik kembali pandangannya, berbicara dengan tenang.
Dari kejauhan, sorot mata dingin berkilat di mata Tiga Belas. Tanpa sedikitpun keraguan, tubuhnya melesat ke langit. Saat melangkah, tangan kanannya menepuk udara. Dengan satu kibasan, asap hijau melingkupi—rupanya ini adalah Jalan Api Ekstrem dari Delapan Jalan Ekstrem!
Terhadap murid Tiga Belas ini, setelah pertemuan mereka, Wang Lin memilihkan teknik kultivasi dan kemampuan supernatural yang cocok untuknya. Tak hanya mengajarkan segalanya, ia bahkan mengambil kekuatan alam semesta agar tingkat kultivasinya meningkat pesat!
Hal ini tidak dapat dilakukan orang lain, namun Wang Lin yang setengah kakinya telah melangkah masuk ke lapisan Menginjang Langit, bahkan setara dengan leluhur kuno dan Dewa Immortal, baginya hal ini tidak sulit.
Di bawah tatapan terpusat dari banyak kultivator di dunia dewa, Tiga Belas dengan wajah dingin terlihat dikelilingi asap hijau di sekeliling tubuhnya, berubah menjadi beberapa lingkaran asap yang menyebar. Gemuruh dahsyat bergema seiring menyebarnya lingkaran asap, seluruh langit menyala dalam lautan api yang mengamuk.
Dalam kobaran api itu, semua boneka siluet darah collapse total tanpa sedikitpun daya melawan. Lautan api menutupi langit, dalam sekejap napas terdengar jeritan menyayat hati. Tiga Belas muncul dari dalam lautan api dengan wajah dingin, tangan kanannya menggenggam kepala yang penuh keputusasaan.
Lautan api di langit, seiring kepergian Tiga Belas, menghilang dalam sekejap napas. Langit masih berwarna merah, meski telah meredup. Di dalam lubang raksasa itu, kini terlihat sosok seorang lelaki tua yang terpaku memandang Wang Lin di tengah kerumunan di bawah.
"Wang Lin!!" Lelaki tua itu menunjukkan ekspresi yang tak percaya, namun segera berubah menjadi mengerikan. Tingkat kultivasi Kong Jie-nya meletus gemuruh, mengguncang langit dan menggetarkan bumi.
"Kau berani kembali dari dunia kediaman! Namun meski kau kembali, di hadapan Lao Fu, kau tetap semut kecil!" Lelaki tua itu tak lain adalah Chihunzi. Dengan langkah seperti cahaya panjang, ia menerjang keluar dari lubang langit, menyambar ke arah Wang Lin.
Tingkat kultivasi Wang Lin bagai kabut di matanya. Namun dalam pikirannya, pastilah beberapa magic treasure yang menutupi tingkat sebenarnya. Kemampuan seperti ini sangat umum di Benua Xiangang. Dengan kekuatan Tribulasi Kosmik-nya, ia yakin seratus persen akan kemenangan.
Wang Lin memandang Chihunzi yang melesat dengan cepat ke arahnya, ekspresi tenang.
Sebelum sempat bertindak, ular kecil seukuran jari yang berbaring di bahu Liu Jinbiao mengangkat kepala, sorot matanya memancarkan keganasan, tiba-tiba mengeluarkan raungan menggemparkan.
Raungan itu mengguncang langit-bumi, membuat semua kultivator dunia dewa di tempat ini berdenging di telinga, bahkan membuat tubuh Chihunzi bergetar. Secara bawah sadar, dia membeku di udara, menatap dengan mata melotot sambil menarik napas dalam-dalam, membeku seperti patung kayu.
"Ini... ini..."
Ular kecil itu melesat ke udara dengan kecepatan tinggi. Di hadapan semua kultivator yang terdiam tak berkutik, tubuhnya tiba-tiba mengembang semakin besar, secara mengejutkan kembali ke wujud aslinya—seekor naga laut raksasa sepanjang sepuluh ribu zhang. Di antara langit dan bumi, dia mengaum ke arah Chihunzi yang masih membeku.
"Ra... Raja Emas... Naga Laut!!!" Chihunzi merasa dirinya seakan berada dalam mimpi...
