Lembah Bayangan di malam hari sangat ramai, preferensi ras Elf yang menyukai ketenangan tidak mampu menghentikan para pemain mencari hiburan sendiri.
Di lapangan alun-alun berkobar api unggun bertumpuk-tumpuk, anggur buah murah dari pedagang sembako menjadi barang favorit para pemain. Sepertinya setiap mimpi fantasi wuxia mereka terpenuhi di sini, bahkan ada cewek-cewek yang menari dan menyanyi.
Banyak juga yang langsung berjualan di tempat terbuka, para pengawal Elf sama sekali mengabaikan mereka, seolah-olah tidak peduli dengan para pendatang yang mempengaruhi pemandangan kota ini.
Kembali ke Lembah Bayangan, Biru Muda Laut Angin pergi bernegosiasi dengan serikat-serikat besar, sementara Lu Li melihat-lihat barang yang dijual di lapak untuk mencari perlengkapan yang bisa digunakan sekaligus mempelajari harga pasar.
Setelah mengeksplorasi, Lu Li baru menyadari harga perlengkapan di lapak jauh lebih mahal dari perkiraannya.
Perlengkapan perunggu dengan tambahan 1 sifat tidak ada yang di bawah 20 koin perak, sementara yang memiliki 2 sifat bisa mencapai 30-50 koin perak. Adapun perlengkapan Black Iron, sama sekali tidak terlihat di pasar.
Hal ini cukup masuk akal. Saat ini, perlengkapan Black Iron hanya bisa didapat dari Sarang Laba-laba dengan kesulitan elite. Hanya pemain top yang bisa menaklukkan dungeon ini, dan sebagian besar hasil jarahan digunakan sendiri atau ditukar di dalam serikat, mustahil dijual di lapak.
Setelah berkeliling tak menemukan barang berguna, sebuah cincin dengan +1 kelincahan malah dibanderol 1 koin emas - jelas-jelas harga gila.
Lu Li memutuskan untuk tidak memikirkan hal itu lagi, langsung mencari tempat dan mulai berjualan.
Mengingat terakhir kali berjualan langsung dibunuh orang, kali ini dia lebih cerdas. Dia mengambil armor kain polos, menggoreskannya dengan pisau belati untuk membuat penutup wajah, lalu mengikatkannya.
Tujuh peralatan perunggu termasuk dua set Druid, ditambah gelang legendaris, satu kapak Black Iron legendaris, serta sebuah skill book Aura Pukulan Kuat untuk pemburu.
Dua item dengan +1 atribut ditandai 25 koin perak, +2 atribut 40 koin perak, tongkat sihir legendaris +3 Intelejensia 80 koin perak, gelang 1 koin emas. Untuk dua set Druid, Lu Li ragu-ragu lalu menandai masing-masing 2 koin emas (tentu harga ini tidak realistis, rencananya akan merundingkan harga jika ada pembeli). Sedangkan peralatan Black Iron diberi label fantastis 10 koin emas.
Harga skill book juga sulit ditentukan. Setidaknya sekarang belum ada yang menjual skill book jenis ini. Lu Li memberi harga 2 koin emas.
Setelah selesai berjualan, Lu Li berjongkok di belakang lapak sambil membuka forum untuk melihat data-data. Mulai bermunculan thread teknis di forum, ada yang menganalisis berbagai kekuatan dalam game dan memperkenalkan latar belakang serikat-serikat besar.
Video PK-nya masih bertengger di posisi teratas dengan lebih dari 100 ribu komentar, sama sekali tidak mungkin untuk membaca semuanya.
Mirip dengan kemarin, tak lama kemudian Lu Li mendengar teriakan di sekitarnya tentang peralatan dan buku skill.
Hanya saja kemarin orang-orang teriak melihat peralatan perunggu, hari ini berubah jadi Black Iron!
"Waduh, beneran Black Iron! Gua baru pertama kali liat peralatan Black Iron, hoki banget." Seorang pemain merasa sangat tidak seimbang, lalu memanggil teman-temannya untuk sekadar melihat.
Benar juga, kalau tidak bisa beli setidaknya bisa lihat-lihat. Lapak Lu Li segera dikepung tiga lapis.
"Bisa kurangin harga tongkat sihirnya?"
"Peralatan Black Iron semahal ini, mana mungkin!"
“Bagaimana kalau transaksi dengan realitas? Aku mau dua peralatan Druid!”
“25 koin perak untuk satu perunggu? Sialan, siapa yang iseng begini? Padahal aku sudah mau beli!”
Di telinga hanya ada suara berisik, kicauan yang tak bisa membedakan apa yang mereka bicarakan.
Dua perunggu biasa paling cepat laku. Peralatan putih polos saja bernilai beberapa koin perak, apalagi perunggu dengan harga segini. Baik untuk dipakai sendiri maupun dijual kembali pasti untung. Yang punya uang langsung membeli tanpa pikir panjang. Beberapa yang telat berebut mengumpat kesal.
Melihat ada yang mulai berebut, perunggu berkualitas bagus pun satu per satu menghilang dari lapak Lu Li. Bahkan gelang pun entah dibeli siapa. Sisanya seolah tak diminati, tapi kerumunan penonton di sekelilingnya semakin padat.
Di saluran Area mulai ada yang spam: "Ada jual perlengkapan Black Iron di Lembah Bulan Bayangan!"
Ada orang bertopeng berjualan di alun-alun pusat Lembah Bulan Bayangan, dengan tumpukan peralatan langka!
Melihat pesan ini, siapa yang bisa tetap tenang? Mereka yang sedang naik level di dungeon atau memanfaatkan tim bunuh diri untuk bertualang membunuh monster di luar segera kembali ke kota.
Beberapa orang bahkan logout untuk menelepon kenalan kaya mereka.
Game "Fajar" dibuat dengan bagus, pemainnya banyak, orang super kaya pun banyak. Banyak yang terus membeli koin emas di platform transaksi, menumpuk sedikit demi sedikit hingga punya banyak stok. Tapi perlengkapan Black Iron, meski kamu kaya belum tentu bisa dapat.
"Minggir, minggir, yang tidak mau beli peralatan minggir semua." Di bawah pengawalan sekelompok orang, seorang penyihir berjalan mendekat dengan santai. Dari gaya penjagaannya, pasti orang kaya.
"Bisa lebih murah untuk tongkat sihirnya?"
"Tidak bisa."
"Ini bukan perlengkapan Black Iron, dijual 80 koin perak, agak mengeruk keuntungan ya."
"Perlengkapan Black Iron minimal 5 koin emas ke atas. Kemarin saja aku jual skill book 20 koin emas."
"Oh ternyata yang jual skill book kemarin juga kamu. Bro, salut, tambahkan teman dong. Kalau ada barang bagus untuk penyihir, langsung chat pribadi aku." Penyihir bernama Sheng Lei ini benar-benar kaya, langsung membeli tongkat sihir dari lapak.
Orang kaya seperti ini tentu tidak akan ditolak oleh Lu Li, dia langsung menambahkan teman.
Pengaturan pertemanannya selalu menolak orang asing menambahkannya, tapi dia bisa aktif menambahkan orang lain.
Dalam sekejap dia berhasil menjual 3 koin emas, ditambah hasil bagiannya dari membuka peti harta dan mengalahkan BOSS, asetnya langsung menjadi 4 koin emas.
Lu Li membuka platform transaksi, tiba-tiba membeku.
1:1000！
Ternyata harga emas bukan 1:1500 lagi, Lu Li menggelengkan kepala sambil tersenyum pahit. Pantas saja harga peralatan naik drastis, rupanya para orang kaya tidak gegabah, harga emas kemarin memang terlalu tidak masuk akal.
Sebenarnya rasio 1:1000 juga luar biasa, hanya saja berbagai serikat besar sedang membeli emas untuk membangun serikat pekerja, sehingga harga bisa dipertahankan di level ini.
Nanti setelah stabil, terutama setelah pembaruan sistem ketiga, bahkan rasio 100:1 pun tidak akan bisa dipertahankan.
"Set Druid bisa ditransaksikan dengan realitas gak, 4 koin emas mana mungkin ada yang bisa keluarin. Sodara pencuri, kalau kamu gak butuh koin emas, gimana kalau kita transaksi pake realitas?" Seorang Druid berpakaian zirah kulit menyelak, matanya juga berbinar melihat dua peralatan Druid itu.
"Transaksi realitas, set Druid ini kita yang ambil. Kamu kasih harga aja." Bukan cuma Druid ini, beberapa orang lain yang sangat memperhatikan set perlengkapan itu langsung berteriak riuh begitu melihat tanda-tanda Lu Li mulai melunak.
Lu Li tidak menyangka dua set perunggu justru lebih diminati daripada perlengkapan Black Iron. Rupanya dia masih meremehkan tingkat kebutuhan tim akan peralatan penyembuhan.
Perlengkapan Black Iron hanya meningkatkan DPS satu individu, alias kemampuan ofensif. Tapi peralatan penyembuhan bisa meningkatkan kekuatan menyeluruh tim secara total. Lihat saja orang-orang yang berteriak mau beli ini, sebagian besar bukan Druid - jelas mereka membeli untuk tim masing-masing.
“Set Perunggu Druid dua bagian, trofi dari Pembunuhan Pertama BOSS liar, properti set meningkatkan durasi efek mantra pemulihan musim semi selama 6 detik. Lelang dimulai sekarang, transaksi realitas, pembayaran dulu baru barang.” Lu Li teringat beberapa adegan dari kehidupan sebelumnya, tiba-tiba mendapat ide dan memulai lelang.
Begitu teriakan Lu Li terdengar, kerumunan berisik di sekeliling mulai tenang.
