"Benar-benar." Doudou yang tadi memarahi Lu Li dengan semangat, sebenarnya paling mengagumi kemampuan Lu Li. Meski karakternya di game bukan ras Elf, dia tahu Lu Li berhasil menjual skill book senilai 20 koin emas di hari pertama, dan menjual peralatan legendaris lebih banyak lagi di Lembah Bulan Bayangan kemarin malam.
Belum lagi dua pembunuhan pertama di kesulitan elite Sarang Laba-Laba dan BOSS liar - itu bahkan diumumkan ke seluruh game, yang biasa disebut "naik TV".
"Kalau dia tahu video PK yang trending nomor satu di forum itu juga menampilkan Lu Li sebagai tokoh utama, pasti dia akan lebih terkejut."
"Tentang bergabung dengan studio, aku belum punya rencana untuk saat ini." Meski kecantikan terkini ada di depan mata, Lu Li sama sekali tidak ragu-ragu menolak.
"Kalau urusan sewa kamar gimana? Sudah diputuskan?" Huanhuan menatap Lu Li dengan harapan, sekarang benar-benar tulus berharap dia mau tinggal di sini. Ini kan dewa game, bahkan mungkin dewa super yang bisa masuk peringkat chart game Tiongkok maupun chart game dunia.
Meski tidak mau bergabung dengan studio mereka, sekadar memberi petunjuk sesekali saja sudah bisa memberi manfaat tak terhingga.
Jika Lu Li masih merasa mahal, uang sewanya bisa dikurangi lagi.
"Uang sewa bulan pertama bisa kubayar dulu, tapi untuk uang jaminan tiga bulan dan pembayaran tiga bulan di muka mungkin agak sedikit terlambat." Lu Li tidak berniat tinggal gratis, meski harus menyiapkan 60 juta rupiah uang ganti rugi untuk Guild Bintang Bulan hari Rabu depan.
“Tentu tidak masalah, kalian bereskan barang-barang dan pindah hari ini juga.” Tiga gadis imut itu serentak mengangguk.
Proses pindah tidak membuang-buang banyak waktu. Kakak adik ini hampir tidak memiliki apa-apa, hanya membawa beberapa pakaian dan keperluan hidup. Sisanya dibiarkan diambil oleh tetangga.
Lu Li menempati ruangan yang cukup besar di lantai dua, cukup jauh dari area kamar para gadis. Sedangkan Lu Xin mendapat kamar terkecil yang dekat dengan Dou Dou. Hubungannya dengan para tuan tanah perempuan itu memanas dengan cepat, dan sore ini dia sudah diajak jalan-jalan.
Lu Li menolak ajakan mereka. Masih ada tugas penting yang menunggunya di dalam game.
Saat login kembali ke game, waktu sudah menunjukkan lewat jam tiga sore. Lembah Bulan Bayangan hari ini diterangi cuaca cerah. Sinar matahari menyelinap melalui celah pepohonan, menyentuh rumput hijau tua yang memantulkan cahaya keemasan, membuat lembah yang biasanya suram ini terlihat berbeda.
Mengirim pesan memanggil Biru Muda Laut Angin datang, Lu Li asal mencari beberapa monster kecil di sekitar Lembah Bulan Bayangan, mencoba jaringan dan peralatan barunya.
Antarmuka jaringan khusus game tipe IV-6 memang mantap. Tingkat penyelesaian Serangan Bayangan yang awalnya sekitar delapan puluh persen, langsung meningkat dua tiga poin. Ini hasil menggunakan helm paling jelek, kalau nanti ganti helm terbaik setelah punya uang, peningkatannya akan lebih besar.
Pemain Mode Bebas harus menggunakan peralatan terbaik.
Skill book yang dibeli kemarin juga sudah dipelajari Lu Li. Skill Tusuk Balik damage-nya cukup mengesankan, tantangan terbesarnya adalah koordinasi gerak anggota tubuh yang sesuai.
Dari pengalaman kehidupan sebelumnya, Lu Li pernah baca strategi tentang ini dan PK dengan Pencuri Mode Bebas, jadi tidak terlalu sulit mempelajarinya. Tapi untuk mencapai tingkat penyelesaian tinggi, harus menghabiskan banyak waktu berlatih.
“Sudah lama menunggumu.” Biru Muda Laut Angin menghampiri dan menepuk punggung Lu Li dengan perisai, “Kenapa baru online sekarang? Aku tinggal sedikit lagi naik level tujuh. Tadi malam masuk dungeon untuk naik level benar-benar seru!”
“Pagi ini cari rumah dan pindahan, baru sempat main game setelah ada waktu luang.” kata Lu Li.
“Permintaanmu kemarin sudah kutanyakan. Beberapa serikat cukup tertarik. Aku pilih Pavilion Hujan Halus karena mereka bisa menyediakan tiga Sutra Laba-laba Giok, dan jika dapat perlengkapan Black Iron, itu juga jadi milik kita. Tapi kita harus gabung ke Serikat Pekerja mereka dulu.” ujar Biru Muda Laut Angin.
“Serikat Pekerja?”
“Kamu belum tahu ya? Pagi ini ada belasan Serikat Pekerja yang didirikan. Di Area Hua Xia ada tujuh, di pihak kita ada Pavilion Hujan Halus, Jiangnan Bangsawan, Bendera Berdarah, dan Surga Ketujuh. Di kubu jahat ada Ibu Kota Kejayaan, Legiun Angin Kencang, Bintang. Yang pertama mendirikan Serikat Pekerja adalah Ibu Kota Kejayaan.”
“Cepat sekali, orang-orang ini benar-benar tidak biasa.” Lu Li tidak menyangka hanya satu pagi tidak masuk game, perubahan sebesar ini sudah terjadi.
“Bos, gaya sok kerenmu ini agak berlebihan. Mereka baru hari ini bisa kumpulkan uang untuk bikin Serikat, padahal nilai asetmu sudah puluhan koin emas!” Teriak Biru Muda Laut Angin hingga orang-orang di kejauhan menoleh.
“Rendah hati. Kita belum akan bantu mereka memecahkan rekor. Aku masih ada tugas yang harus diselesaikan secepatnya.” Lu Li membuka alat komunikasi dan memanggil Moonlight, prajurit yang kemarin bertukar perlengkapan Black Iron dengannya.
Moonlight yang sedang ikut tim acak masuk dungeon langsung keluar grup dan membaca gulungan pulang setelah menerima pesan. Beberapa saat kemudian sudah berdiri di hadapan mereka.
Setelah saling memperkenalkan diri, Lu Li menjelaskan detail tugas kepada keduanya: “Tugas ini mungkin bukan satu-satunya. Kalian juga bisa menerimanya nanti. Setelah menyerahkan, periksa apakah ada kelanjutannya.”
"Tidak ada yang bisa menyembuhkan, ramuan juga hampir habis." Biru Muda Laut Angin wajahnya pahit. BOSS kemarin menghabiskan terlalu banyak ramuan. Kalau bukan karena sempat membeli beberapa botol dengan harga mahal malamnya, tasnya mungkin sudah kosong sama sekali.
"Coba lihat apakah ada yang cocok di daftar teman. Tidak masalah undang beberapa lagi, tapi pastikan untuk menjelaskan bahwa ini hanya tugas mengawal, tidak ada peralatan atau hadiah." kata Lu Li.
Ujian kesulitan mengungkap ketulusan - pepatah ini benar adanya. Begitu mendengar ini hanya membantu misi orang lain tanpa peralatan atau pengalaman, sebagian besar langsung mengeluarkan berbagai alasan: sedang di dungeon, sedang berparty upgrade dengan orang lain. Dari puluhan teman di daftar Biru Muda Laut Angin, ternyata tak satu pun yang mau datang.
Menganggap diri punya jaringan sosial luas, siapa sangka ternyata hanya teman daging dan arak. Biru Muda Laut Angin merasa terluka, jongkok di sudut sambil diam seribu bahasa.
Justru di daftar teman Lu Li yang hanya berisi beberapa orang, ada cukup banyak yang mengirimkan permohonan masuk party.
March Rain, profesi Pastor; Farewell Under Blossoms, profesi Penyihir; pemain yang pernah mengerjakan misi "Hewan Peliharaan Membelot" bersama Lu Li. Setelah mendengar Lu Li membutuhkan bantuan, langsung menanyakan titik kumpul dan segera datang tanpa banyak bertanya.
Di daftar teman masih ada penyihir bernama Holy Thunder dan Water Spirit, serta tiga orang dari Hongtu Baye. Lu Li merenung sejenak akhirnya memutuskan tidak menghubungi mereka karena kurang akrab dan merasa sungkan merepotkan.
Pandangan Lu Li akhirnya tertuju pada entri terakhir - Dim Dream, pemburu yang pernah menukar buku skill dengannya. Setelah menerima pesan, pemburu muda itu ragu-ragu mengaku peralatannya bagus tapi skill biasa saja, khawatir tidak bisa membantu.
Lu Li berencana mencari kesempatan untuk mengompensasi buku skillnya, kali ini memutuskan untuk mengajaknya.
Sepanjang rute ini akan ada banyak musuh yang dikalahkan. Pengalaman yang didapat tidak kalah dari tim leveling reguler. Mengenai bahaya, dalam game tidak ada keamanan absolut kecuali berdiam di area aman terus-menerus.
Di "Fajar", berparty di area liar tidak dibatasi jumlah anggota, tim enam orang bisa bertindak bersama.
Biru Muda Laut Angin tingkat enam, Moonlight tingkat enam, Lu Li level lima, Perpisahan di Bunga level lima, Hujan Maret level lima, Can Meng tingkat empat - semuanya remaja, cepat akrab sambil bercanda membersihkan monster, berjalan menuju tujuan.
