Setelah keluar dari dungeon, Lu Li awalnya berencana mencari koin emas dengan jasa power leveling, tapi setelah dipikir-pikir rasanya tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Dalam "Fajar", pengalaman melawan monster yang 3 level lebih tinggi berkurang setengah, dan 5 level lebih tinggi tidak mendapat pengalaman sama sekali. Biru Muda Laut Angin yang sekarang level delapan hanya mendapat pengalaman lebih sedikit dibanding monster dungeon elit dan BOSS yang 3 level di bawahnya, bahkan Lu Li dan teman-temannya juga nyaris tidak mendapat pengalaman.
Dalam game apapun, level adalah prioritas utama, diikuti peralatan, dan uang baru menjadi prioritas di pertarungan terakhir.
"Untuk kepentingan sesaat, dan mengorbankan rencana jangka panjang, ini adalah larangan besar bagi pemain profesional. Jika Lu Li ingin benar-benar menghasilkan uang besar, dia harus membedakan levelnya dari pemain biasa."
"Saat ini, levelnya tidak terlalu tinggi. Banyak maniak grinding sudah mencapai tingkat delapan bahkan level sembilan. Pemain yang baru masuk game memiliki pengalaman ganda tiga hari, dan akan segera menyusul level mereka."
"Ayo kita berparty leveling." Level Biru Muda Laut Angin saat ini paling canggung - masuk dungeon tidak dapat banyak pengalaman, di kebanyakan monster bahkan tidak membutuhkan MT. Kombinasi profesi full damage ditambah satu healer paling efisien.
"Bagus, bagus." Can Meng yang tiba-tiba merasa berguna terus bersemangat tinggi.
"Lebih baik cari tempat dengan banyak monster." Hujan Maret biasanya grinding party dengan kakaknya. Mereka punya satu damage area kuat dan satu healer kuat, grinding sangat efisien. Jika ditambah beberapa orang lagi, mungkin monster tidak akan cukup.
“Tempat monster banyak sebenarnya tidak sulit dicari, aku akan mengajak kalian ke suatu tempat, hanya tidak tahu apakah kalian mau pergi.” Lu Li agak ragu.
“Kalau monster banyak kenapa tidak pergi?” Hujan Maret heran.
“Kamu takut ular tidak?” tanya Lu Li.
“Ular!” Hujan Maret dan Can Meng sama-sama agak panik.
“Tapi kalian bisa mengaktifkan efek khusus, di pengaturan bisa menyesuaikan, bisa mengubah tipe monster tertentu menjadi citra kartun dalam waktu singkat.” Sebenarnya efek khusus ini tetap terlihat nyata, lagipula ini game virtual, tidak mungkin membuat monster terlihat terlalu kawaii.
“Monsternya banyak?”
“Lumayan, yang penting refresh cepat, tidak perlu khawatir ada yang merebut monster kita, dan di area monster itu seharusnya ada satu BOSS.”
“Lalu tunggu apa lagi, cepatlah!” Begitu mendengar ada BOSS, beberapa orang langsung mencapai kesepakatan, bahkan Can Meng si pemula ini pun semangat mengasah pedang. Benar-benar anak sapi baru lahir tidak takut harimau, baru sekali berburu BOSS dengan Lu Li langsung ketagihan.
Sayangnya kura-kura di Danau Refleksi Bulan kemarin muncul ke permukaan untuk bernapas dan ketahuan orang. Sekelompok orang menunggu di sana untuk refresh. Lu Li biasanya membuka peti harta pada malam hari, untungnya di dasar danau banyak batu bercahaya fluor sehingga tidak perlu meraba-raba buta.
Setelah sepakat, beberapa orang mengikuti Lu Li menuju lokasi monster yang disebutkannya.
Menyusuri jalan setapak sepi di hutan, melewati hamparan rumput dengan bunga-bunga putih kecil, Lu Li mengajak semua meninggalkan jalan utama. Sepanjang rute dipenuhi semak setinggi pinggang, diselingi beberapa rawa kecil. Mereka bahkan melihat beberapa buaya menyelinap di air berlumpur.
"Itu monster level 16. Jika tidak menemukan monster langka, pemburu sering menangkapnya sebagai hewan peliharaan. Kombinasi serang-dan-tahan, propertinya cukup keren."
"Bukannya di desa pemula tidak ada monster di atas level 10?" Biru Muda Laut Angin terkejut.
“Situs resmi tidak menyebutkan.” Lu Li tidak bisa memahami pola pikir para pemain senior ini, kenyataannya, desa pemula memang diisi monster dengan level tidak melebihi batas tertentu, banyak game yang menggunakan mekanisme seperti ini.
Berjalan terus selama belasan menit, terlihat sebuah jalan yang membentang dari kedalaman hutan, tidak diketahui akan menuju ke mana.
"Kenapa ada jalan di sini? Berapa lama lagi sampai?" Sudah berjalan lebih dari setengah jam, hanya untuk latihan level, apakah perlu sejauh ini?
"Jalan ini menuju Lembah Abu-abu, jika naik kuda butuh tiga jam penuh." Lu Li menjelaskan: "Arah sebaliknya menuju garis pantai, tempat tujuan kita sudah dekat, tinggal berjalan belasan menit lagi."
"Kita sampai." Belasan menit kemudian, Lu Li dan regunya berdiri di depan retakan ngarai. Retakannya sempit, jika tidak dilihat dari sudut tertentu, mungkin sama sekali tidak akan terlihat ada celah di dinding tebing ini.
Para anggota tim lainnya hanya bisa menghela napas. Mereka cuma ingin grinding level, siapa sangka harus trekking hampir satu jam. Tapi di sisi lain, wilayah ini memang sangat terpencil, bahkan kalau sengaja mencari pun belum tentu ketemu.
"Elf adalah sahabat alam, memperlakukan hewan dan tumbuhan dengan baik. Tapi sebagian Druid di antara mereka membenci ular, jadi Dewan Druid mengusir semua ular ke ngarai ini, yang disebut Lembah Ular." Sambil berbicara, Lu Li menyampingkan badan menyusup masuk ke celah ngarai.
Beberapa orang masuk bergantian. Saat memandang ke sekeliling, pemandangan di dalam ngarai sama sekali berbeda dengan bayangan mereka.
Menurut pemahaman umum, Lembah Ular mestinya tempat yang suram dan menyeramkan dengan lendir dan tulang-belulang bertebaran di tanah, ular-ular berbisa berdesakan bergelung... Kenyataannya, lembah ini justru sangat indah.
"Pohon-pohon hijau lebat, rumput hijau segar, dan bunga-bunga berwarna-warni, berbagai kicauan burung bergema di ngarai, jauh lebih indah dibanding hutan di luar."
"Ular berbisa di ngarai sebagian besar memiliki serangan racun yang cukup melukai, tapi jangan khawatir. Mereka akan mengeluarkan barang bernama empedu ular yang bisa digunakan untuk membuat ramuan penawar racun," kata Lu Li.
Saat mempelajari ilmu meracik obat, Sistem memberikan tiga resep: ramuan penyembuhan dasar, ramuan sihir dasar, dan ramuan penawar racun dasar - semuanya bisa dibuat di level 0. Kemampuan meracik obatnya belum dilatih, jadi ini kesempatan bagus untuk meningkatkan skill.
Tujuan Lu Li membasmi ular bukan hanya untuk leveling. Di wilayah yang dihuni ular berbisa tumbuh herbal bernama rumput lidah ular - material wajib untuk upgrade cincinnya. Herbal ini juga memiliki kegunaan penting lain seperti bahan ramuan penyembuhan tingkat menengah.
Di wilayah lain, meskipun bisa dikumpulkan, mana mungkin sebanyak di Area Ular?
"Musuhnya mana?" Tempat secantik ini, apakah benar ada ular?
Lu Li tanpa bicara langsung menerobos masuk ke ngarai, berlari belasan langkah lalu berbalik arah. Di belakangnya sudah menguntit tiga ular besar seukuran lengan bayi.
Seketika terdengar jeritan penuh getaran nada dari dua perempuan, mungkin belum sempat mengatur pengaturan.
Biru Muda Laut Angin menunjukkan ketahanan mental luar biasa, maju selangkah langsung menghadang tiga ular tersebut.
Para pelaku lainnya mulai memberikan damage dengan gemetaran. Bukan hanya wanita, bahkan jantan pun agak merinding. Game 'Fajar' ini menghadirkan realitas yang nyaris tak bisa dibedakan dengan ular sungguhan, sampai ke detail terkecil.
Monster level 10 bernama "Ular Cincin Hitam" ini memiliki area |serangan yang sempit, sering terjadi |tidak kena. Namun darah mereka sedikit dan pertahanan rendah, bisa dibunuh dalam beberapa kali pukulan, sangat cocok untuk |leveling Lu Li dan tim. Terutama ketika |badai salju |Perpisahan di Bunga menyapu, ular-ular ini akan masuk ke |status |perlambatan, persis seperti |domba tak berdosa yang siap disembelih.
Satu-satunya |masalah adalah bisa mereka. Desisan racun menyemprot jauh dan luas, hampir mustahil |menghindar. |Kerusakan yang ditimbulkan juga |absurd tinggi, memaksa |Biru Muda Laut Angin dan Lu Li harus |bertahan dengan |ramuan.
Setelah membunuh tiga ular, dapat |empedu ular dan beberapa |koin tembaga. Dibandingkan dua botol |ramuan yang digunakan, hasilnya lebih banyak |kerugian daripada |keuntungan.
“Exp ini enak banget, lebih tinggi dari elite monster di dungeon.” Biru Muda Laut Angin langsung jatuh cinta pada ular berbisa yang merinding ini, sukarela pergi mengumpulkan monster. Lu Li tidak menghalanginya, mendadak menggunakan empedu ular untuk membuat ramuan penawar racun.
Penawar Racun Dasar: Membatalkan efek racun di bawah level 10, dan kebal keracunan selama 15 detik.
“Sial, kok banyak banget? Tolong!” Entah bagaimana Biru Muda Laut Angin mengumpulkan monster, di belakangnya berjejal belasan ular cincin hitam mengejar.
“Jangan heal dia, kabur!” Lu Li menghentikan Hujan Maret, menarik Canmeng yang membeku ketakutan lalu lari ke luar.
“Lu Li, dasar kau menguburku! Begitukah jadi saudara?” Biru Muda Laut Angin hampir terjatuh, merasa masih bisa diselamatkan. Ini cuma belasan ular kecil.
“Aku akan bakar uang kertas untukmu tahun depan! Kabur cepat, efek racun bisa superposisi!”
Bisa superposisi racun?
Biru Muda Laut Angin wajahnya pucat, semangat tempur hilang, ikut kabur dengan terburu-buru.
Satu lapis racun melukai 50 HP per tiga detik, dua lapis? Tiga lapis?... Berapa pun tebalnya darah pasti akan binasa.
