Selain kesalahan awal Hai Feng menarik terlalu banyak monster, sebenarnya latihan level di Lembah Ular sangat cepat. Canmeng yang level terendah naik satu level ke level enam, sementara para pelaku lainnya dalam dua jam singkat memperoleh pengalaman sekitar lima puluh persen.
Saat gelombang monster hampir habis, Lu Li akan menyelinap sedikit ke dalam, pertama untuk memata-matai posisi BOSS, kedua untuk mengumpulkan ramuan obat.
Snake Tongue Grass cukup langka, Lu Li bolak-balik puluhan kali hanya mendapatkan dua batang. Sedangkan Silverleaf Grass sangat banyak, herbal ini merupakan salah satu material untuk membuat Ramuan Penyembuhan Tingkat Dasar. Jika dijual di lapak, harganya 40 koin tembaga per batang. Menumpuk sedikit demi sedikit juga merupakan bisnis yang menguntungkan. Lu Li berencana setelah kembali akan mencari lapak yang menjual Peacebloom untuk diracik menjadi Ramuan Penyembuhan Tingkat Dasar yang bisa digunakan sendiri sekaligus meningkatkan skill Ilmu Meracik Obat.
Setelah berlatih selama lebih dari dua jam, akhirnya Lu Li menemukan jejak BOSS.
Gallaher - Seekor ular piton berbisa dengan tubuh penuh bercak warna-warni. Diameternya sebesar ember, saat mengangkat kepala tingginya mencapai setengah badan manusia. Mulutnya sangat lebar dengan empat taring menjulur keluar bibir, terlihat sangat mengerikan.
Monster level 12, HP 35.000.
"Jangan-jangan dia menelanku hidup-hidur." Biru Muda Laut Angin sebenarnya tidak takut ular, tapi dia takut ular sebesar ini akan menelannya utuh-utuh. Rasanya pasti sangat tidak enak.
"Kamu yang maju dulu coba." Lu Li hanya tahu ada BOSS di sini, soal cara mengalahkannya, maaf dia tidak bisa membantu.
"Sial, aku sudah paham betul sifatmu, Lu Li. Kamu benar-benar menganggap aku tukang jadi tumbal ya!" Biru Muda Laut Angin kesal.
"Hujan Maret mundur sedikit. Jaga-jaga kalau ada masalah, kau harus siap menyelamatkan." Lu Li mengabaikannya, mengingatkan Pastor untuk prioritas pengganti nyawa.
Dengan heroik, Biru Muda Laut Angin menoleh memandang rekan-rekan yang sudah mundur tiga zhang, lalu menunduk dan berlari ke arah BOSS ular berbisa, bagaikan pahlawan yang takkan kembali.
"Darahnya turun 13 poin..."
Lumayan. MT yang menambah konstitusi fisik dan memakai peralatan, bisa memberikan kerusakan dua digit berarti pertahanan BOSS tergolong biasa.
"Dia memukulku 35 poin darah..."
Serangannya juga tidak terlalu tinggi, bahkan agak lemah untuk BOSS level 12.
"Mulai!" Dalam hati Lu Li masih ragu, tapi melihat BOSS mustahil menyerah. Mengingat perkataan Moonlight dulu, dia menggigit gigi dan maju!
BOSS meraung, sesekali melakukan serangan menyapu yang menjangkau semua profesi jarak dekat. Lu Li pun tak luput, pertahanannya jauh lebih lemah dari Biru Muda Laut Angin sehingga HP-nya langsung terkuras ratusan poin.
Untungnya serangan menggunakan ekor ini frekuensinya tidak terlalu tinggi, sehingga penyembuhan masih bisa mengimbangi.
Sambil berusaha memaksimalkan damage, Lu Li mengamati BOSS dengan seksama. Dalam hatinya, ia meragukan BOSS ini sesederhana itu.
Faktanya, BOSS-boss di "Fajar" terkenal sulit dikalahkan. BOSS liar jauh lebih berat dibanding BOSS dungeon level sama, bahkan tim besar pun kerap mengalami kegagalan total.
Saat HP-nya terkuras sepuluh persen, Galagher tampak mengamuk. Tubuhnya yang ramping menegang, leher panjangnya mendatar secara tidak wajar seperti balon yang ditiup...
"Cepat sembunyi! BOSS akan keluarkan skill ultimate!" teriak Lu Li sambil berbalik arah dan kabur.
Sayangnya, yang lain tidak memiliki kesadaran dan kecepatan respons seperti dia. Hanya Hujan Maret yang kebetulan sedang menyembuhkan Lu Li, melihat dia kabur, secara tidak sadar ikut berlari.
BOSS tidak melakukan hal lain. Dia mengumpulkan napas dan menyemprotkan racun dalam jumlah besar.
Racun itu menyelimuti langit dan bumi, menyapu semua orang—baik jarak dekat maupun jarak jauh—yang belum sempat melarikan diri.
"Sial!" Hanya sempat mengumpat, Perpisahan di Bunga menjerit keras dan terjungkal ke tanah, menjadi yang pertama tumbang.
Berikutnya adalah Can Meng. Pemburu kecil ini mengedipkan mata dengan polos, lalu "menemui Sang Buddha".
Biru Muda Laut Angin melemparkan botol ramuan di tangannya ke tanah, berseru: "Bangsat! Antidot sama sekali tidak berguna!"
Dengan darah melimpah dan pertahanan tinggi, dia malah dengan santai mengambil pose yang dianggapnya keren, lalu ikut rubuh.
Gesek, gesek, langkah setan! Meski BOSS besar tak berkaki, sisiknya menggesek rumput—lari lebih cepat dari Lu Li!
Mengejar!
Jarak semakin dekat, taring sudah menjadi jelas, hampir menyusul March Rain di belakang.
"Sudahlah," Lu Li menghela napas, berbalik dan berteriak ke March Rain: "Lari terus, aku akan menghalanginya!" Lalu melewati March Rain dengan pantang mundur menyerang BOSS.
"Tidak, aku takkan lari. Kalian semua mati, apa gunanya aku selamat." March Rain ternyata berhenti melangkah.
Lu Li hampir menyemprotkan darah tua, marah: "Kamu main sinetron ya? Kamu punya Mantra Kebangkitan! Kabur lalu kembali untuk menyelamatkan kami! Kurangi nonton drama Korea dan drama perang!"
March Rain tersenyum canggung, membungkuk berlari ke arah retakan.
Lu Li menerjang ke depan BOSS, dihempas ekor BOSS hingga terlempar. Setelah jatuh, HP-nya tinggal sepertiga.
Untuk membeli waktu beberapa detik bagi March Rain kabur, dia terpaksa menenggak satu ramuan.
Baru saja bersendawa, serangan kedua segera menyusul. Lu Li kembali terhempas.
Banyak mekanisme dalam game tidak dijelaskan secara eksplisit, seperti atribut konstitusi fisik. Konstitusi fisik yang tinggi akan meningkatkan resistensi terhadap efek terbang, terdorong, atau terjatuh. Biru Muda Laut Angin bisa berdiri kokoh saat melawan BOSS, paling-paling mundur dua langkah. Sedangkan Lu Li yang sama sekali tidak menambah konstitusi fisik hanya bisa melayang-layang seperti shuttlecock.
Untungnya Sistem tidak membiarkannya terbang terlalu lama. Dengan satu cambukan keras, Lu Li tak berdaya berubah menjadi mayat dalam cahaya putih.
Sebenarnya, andai bukan untuk menyelamatkan Hujan Maret, Lu Li tidak perlu mati. Setelah berubah menjadi macan tutul kecil, kecepatan larinya bahkan melebihi BOSS.
Saat mati ada dua opsi: teleportasi ke pemakaman terdekat (bertemu Kakak Dewi) atau menerima regenerasi (opsi baru teraktivasi setelah mantra kebangkitan dari kelas penyembuh).
Lu Li menunggu sekitar satu menit lebih sebelum mendengar peringatan sistem tentang opsi regenerasi di tempat.
Setelah konfirmasi, dunia hitam putih mulai berkilauan. Sayangnya pengalaman berkurang sepuluh persen dari yang terkini, padahal tinggal beberapa gelombang monster lagi Lu Li bisa mencapai tingkat delapan. Lebih dramatis lagi, zirah kulit hitam ternyata ikut meledak karena keberuntungannya yang buruk.
Jika Hujan Maret juga mati, semua akan teleportasi ke titik reinkarnasi dan berlari kembali. Perlengkapan pasti akan diulang oleh Sistem.
"Untunglah, untunglah." Lu Li yang kehilangan perlengkapan Black Iron dan Perpisahan di Bunga berseru dengan mentalitas spekulatif.
Perpisahan di Bunga memeluk adiknya Hujan Maret untuk mengekspresikan semangat dan rasa syukur. Dalam tiga detik, Lu Li mengurungkan niat menirunya - adik orang lain tak boleh dipeluk asal-asalan.
"BOSS ini pasti tak bisa dikalahkan." Biru Muda Laut Angin duduk di rumput dengan wajah muram.
“Sebenarnya serangannya masih bisa ditahan, yang paling menyiksa adalah racun yang disemprotkan, benar-benar cabang. Sepertinya hanya mungkin dilakukan setelah ramuan penawar racun tingkat menengah tersedia.” Lu Li juga bingung, ramuan penawar racun tingkat dasar hanya efektif untuk racun di bawah level 10, sedangkan BOSS level 12, harus pakai ramuan tingkat menengah.
“Sudahlah, kita lanjut leveling saja, hindari BOSS.” Hua Di Li Qing sekarang takut setelah hampir kehilangan perlengkapan Black Iron termahal yang dimilikinya.
“Lu Li, cepat tingkatkan ilmu meracik obatmu, usahakan bisa membunuh BOSS beberapa kali sebelum orang lain menemukan tempat ini.” Biru Muda Laut Angin berkata.
“Tidak masalah.” Semua memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan skill kehidupannya, Lu Li sangat menyambut hal ini.
