Akhirnya, jago PVE Biru Muda Laut Angin mengajukan ide brilian: suruh Perpisahan di Bunga kabur ketika HP BOSS turun ke 9% berikutnya, toh timing skill BOSS sangat bisa diprediksi. Dengan cara ini, tentu tidak akan ada bahaya.
Begitulah seterusnya, HP BOSS akhirnya turun sampai lima puluh persen.
Kali ini, BOSS kembali mengganti pola. Tak hanya menyemprotkan racun, dia juga mengibaskan ekornya. Setelah menyemprot racun, langsung disusul kibasan ekor—kombo ganda yang khas.
Pemburu muda Can Meng mungkin mengira bisa menahan damage racun ini, jadi dia tidak kabur. Hasilnya jelas tragis: semprotan racun plus serbuan ekor, si pemburu muda mengerang, terjatuh tak bangun-bangun.
Crossbow besi hitamnya pun tak luput dari drop.
Nasib Lu Li sedikit lebih baik, masih tersisa darah tipis berkat cepatnya minum antidote dan perlindungan beberapa peralatan besi hitam.
"Gimana nih?" Hua Di Li Qing justru selamat, berlari mendekat dari kejauhan.
"Ambil equipmentnya, kita lanjut. Nanti baru kita revive setelah selesai," kata Lu Li tenang, tetap konsisten memberikan damage.
Bukankah cuma mati satu orang? Itu belum bisa disebut dihabisi. Cuaca semakin gelap, sudah tak memungkinkan untuk mengulang dari awal.
Meski kehilangan satu damage, masih ada Lu Li dan Perpisahan di Bunga. DPS mereka cukup brutal. Hanya butuh beberapa menit ekstra, BOSS akhirnya mencapai 41% HP sesuai rencana. Selanjutnya BOSS akan mulai menyemprotkan racun dengan bodohnya.
"Perpisahan, mundur duluan! Aku menyusul. Hujan Maret jaga pertahanan diri. Biru Muda Laut Angin siapkan potion!" Lu Li memilih strategi defensif. Dengan hanya 4 anggota, tak boleh ada yang jatuh lagi. Andai saja dia mengajak Moonlight sebelumnya, takkan separah ini.
Perpisahan di Bunga tanpa basa-basi langsung kabur. Prinsipnya jelas: biarkan orang lain mati, yang penting dirinya selamat.
Hujan Maret ikut mundur setelah berpikir. Serangan double BOSS tadi nyaris membuatnya critical HP. Pesan Lu Li terpatri dalam benaknya: biar siapa pun mati, Pastor harus tetap hidup.
Sekalipun party dihabisi, harus ada yang bertugas mengumpulkan mayat!
Biru Muda Laut Angin menggelengkan kepala, menghela napas: "Mengapa aku selalu menjadi 'itu' yang ditinggalkan."
"Organisasi sangat mempercayaimu." Melihat BOSS mengembungkan pipi bersiap menyemprotkan racun, Lu Li berbalik dan lari kencang.
Seandainya BOSS bisa bicara, pasti mengumpat: "Aku pernah lihat yang mesum, tapi belum pernah lihat yang semesum ini! Berani-beraninya kabur, beraninya duel satu lawan satu..."
Seluruh tubuh Biru Muda Laut Angin menghijau, namun tetap tegak. Meski dihajar ekor monster, nyawanya belum melayang.
Para pelaku lainnya kembali memberikan damage. Saat HP BOSS turun ke 21%, Lu Li dkk hendak mengulang strategi sebelumnya. Namun sebelum sempat bergerak, BOSS tiba-tiba membuka mulut lebar dan menghirup kuat-kuat.
Tarikan ini luar biasa dahsyat. Kecuali MT, semua orang tertarik mendekati sisi BOSS tanpa bisa dikendalikan.
Ditarik mendekat, lalu disemprot racun?
BOSS yang tidak bermoral! Pikiran ini serempak muncul di kepala semua orang.
Bagaimana pun berusaha melawan, keempat orang terhisap ke dalam radius 8 yard BOSS!
Sesaat kemudian, kabut hijau yang lebih pekat menyembur keluar, langsung menyelimuti beberapa orang yang sudah terhisap ke radius 8 yard.
Di balik kabut, seberkas cahaya putih bersinar - Perpisahan di Bunga berubah menjadi mayat.
Hujan Maret sambil meneguk ramuan penawar racun dan ramuan penyembuhan, sambil memberikan mantra Tuhan Menyembuhkan ke Lu Li.
Mantra penyembuhan ini menyelamatkan nyawa Lu Li, membuatnya bertahan hidup dari serangan ekor BOSS yang menyusul kemudian.
Saat racun menghilang, darah Lu Li hanya tersisa belasan tetes!
Hujan Maret darah tersisa, Biru Muda Laut Angin sedikit lebih baik, tapi tetap kurang dari 20%.
"Menahan genggaman, menahan genggaman, rawat darahmu sendiri dan Hai Feng." Lu Li meningkatkan suaranya pada Hujan Maret, tanpa peduli resistensi obat. Ia menenggak kembali sebotol ramuan yang hanya memulihkan 30+ HP. Untungnya Cincin Primordial I memiliki sifat penyuka darah - biasanya tak terasa, kini tiap serangan menambah 4-5 poin yang cukup signifikan.
Satu healer, satu MT, satu damage dealer - inilah konfigurasi regu Lu Li saat BOSS tersisa 20% HP. Perpisahan di Bunga dan pemburu kecil masih terjebak dalam pertempuran, tak bisa melepas mayat, hanya bisa mengawasi rekan bertarung.
"Lanjutkan! Sebelum momen terakhir tiba, kita takkan menyerah." Suara Lu Li tetap stabil - tanpa keputusasaan, tanpa keluhan, juga tanpa kelelahan.
Ia sangat menghargai pengalaman sebagai pengumpul emas di kehidupan sebelumnya. Kesuraman dan keputusasaan itu, bersama waktu, menelan kegelisahannya perlahan-lahan, mengendapkan dirinya menjadi Lu Li yang sekarang ini.
Sembilan belas persen, delapan belas persen, tujuh belas persen... tiga belas persen, dua belas persen!
"Jangan menghindar lagi, jangan pedulikan aku, perhatikan pengganti nyawa kalian sendiri." Mengingat sebelumnya tidak berhasil meracuni diri sendiri, kali ini dengan persiapan tentu akan aman.
Kalau tidak, membiarkan MT sendirian mengikis dua persen HP BOSS, entah sampai kapan selesainya, di tengah proses itu bisa saja muncul komplikasi tak terduga.
BOSS kembali menghirup napas, menyedot semua pemain dalam radius delapan yard, menyemprotkan racun, mengibaskan ekor...
Lu Li tidak langsung meminum ramuan penawar setelah kena semprotan racun. Dia menunggu lebih dari dua detik, tepat sebelum efek racun aktif di detik ketiga, baru menelan ramuan penawar. Ini tetap game, selisih sepersekian detik pun sistem akan menganggap kerusakan racun yang hampir muncul sebagai efek tereliminasi.
Durasi kerusakan racun 20 detik, sementara ramuan penawar hanya 15 detik. Jika digunakan terlalu cepat, setelah efek ramuan habis masih akan terkena dua kali kerusakan racun, total seratus HP terkuras.
Lu Li menunda dua detik agar ramuan penawar racun bekerja, durasi efek kerusakan racun tersisa kurang dari lima detik. Artinya hanya ada satu kali kerusakan racun, kerugian darah hanya lima puluh poin.
Jangan remehkan lima puluh poin darah ini. Setelah gelombang serangan ini, Lu Li bertahan hidup dengan sisa lima puluh poin darah. Jika damage serangan ekor sedikit lebih tinggi, tanpa lima puluh poin darah itu, dia pasti mati.
Melewati gelombang ini bukan berarti sudah aman.
Sebagian besar BOSS akan masuk fase Amuk saat HP turun ke lima persen!
Jika tim dihabisi saat BOSS masih sembilan puluh persen HP, semua masih bisa menerima. Tapi jika dihabisi saat BOSS kurang dari lima persen HP, orang paling tenang pun pasti merasa frustrasi.
Lu Li dan Biru Muda Laut Angin saling memandang, senyum pahit mengembang. Nima, benar-benar harus mengandalkan hoki dan memohon pada langit.
Tepat saat HP menyentuh seribu tujuh ratus lima puluh poin darah (lima persen), BOSS benar-benar masuk Amuk!
Ular raksasa seluruh tubuhnya memerah menyala, kepala menghantam keras ke arah Biru Muda Laut Angin, ekor mencambuk dengan ganas ke beberapa orang, bahkan sekali sempat membuat Hujan Maret terlempar.
Serangan menjadi lebih kuat, frekuensi serangan semakin cepat!
Tapi Lu Li dan Biru Muda Laut Angin justru mulai merasa lega.
Selama tidak terus-menerus menyemprotkan racun, serangan yang lebih tinggi pun tidak masalah selama tidak bisa membunuh seseorang dalam sekejap.
Night elf memiliki skill rasial bernama Bayangan Malam yang bisa membuatnya tak kasat mata seketika. Bagi Lu Li, ini taktik untuk keluar dari pertarungan, sementara bagi Biru Muda Laut Angin yang berprofesi prajurit, jelas ini satu-satunya cara untuk mengurangi kebencian.
Biru Muda Laut Angin dengan darah tersisa 20% menggunakan Bayangan Malam.
Lu Li yang kena pukulan dua kali juga mengikuti dengan Bayangan Malam, BOSS langsung menyerang Hujan Maret.
Lu Li dan Biru Muda Laut Angin mengejar BOSS sambil memberikan damage sekuat tenaga. Saat Hujan Maret hampir terkena serangan, MT menggunakan skill mengejek untuk menarik kembali BOSS. Hujan Maret tetap tenang, tidak mundur selangkah pun sambil terus menyembuhkan Biru Muda Laut Angin, seolah tak melihat BOSS yang mendekat!
Sistem: Pemain Lu Li, Biru Muda Laut Angin, Hujan Maret, Perpisahan di Bunga, dan Can Meng berhasil meraih Pembunuhan Pertama terhadap BOSS liar Raja Ular Galagher!
