"Hadiah pengalaman pasti ada, tapi harus mendaftarkan KTP di kota terlebih dahulu. Namun biaya teleportasi agak mahal, mungkin banyak orang harus menunggu lagi untuk menerima pengalaman ini," jawab Lu Li.
"Waduh, bahkan Si Kaya sepertimu merasa mahal. Berapa sih biaya teleportasinya?" Semua menjadi penasaran.
"Teleportasi dari desa pemula ke kota butuh 1 koin emas, antar kota 2 emas. Teleportasi langsung antar desa pemula tidak diperbolehkan…" Lu Li menggelengkan kepala, harga ini juga membuatnya pusing.
Dia punya rencana yang membutuhkan teleportasi ke berbagai kota, memikirkan biaya teleportasi saja sudah jadi masalah.
"……" Perusahaan game ini mau bangkrut, cara mengais uang begitu keji. Para pelaku lainnya langsung kehilangan kata.
Mereka masih tergolong beruntung, yang kurang seperti Can Meng pun masih memiliki empat lima koin emas. Si kaya seperti Lu Li bahkan membawa lebih dari sepuluh koin emas, itu pun karena kemarin dia membeli material untuk upgrade cincin.
Tapi mana ada pemain biasa semewah mereka. Yang paling sukses sekalipun belum tentu punya 1 koin emas.
Hanya para orang kaya yang membeli koin emas dengan realitas di platform, baru bisa agak memiliki kekayaan pribadi.
Memperbaiki peralatan butuh uang, beli obat butuh uang. Pengeluaran ini saja sudah menghabiskan hasil jerih payah pemain selama beberapa jam. Kalau mau beli dua peralatan putih polos untuk tambah serangan dan pertahanan, benar-benar jadi melarat.
"Satu koin emas ya satu koin emas." Selain Lu Li, Biru Muda Laut Angin yang pernah beberapa kali lawan BOSS dengannya adalah yang terkaya di sini. Dia mencibirkan bibir: "Setelah mengalahkan BOSS aku akan ambil pengalaman. Sekarang pengalamanku di level sepuluh tiga belas persen, kira-kira bisa naik berapa setelah menerima hadiah?"
“Aku memperkirakan, setelah mendapat EXP hadiah, levelmu mungkin akan naik sampai sekitar level 12.” Lu Li meski pernah membaca beberapa thread terkait di kehidupan sebelumnya, tetap tidak terlalu yakin.
“Ternyata bisa naik ke level 12? Bagus sekali! Setelah level 10, EXP yang dibutuhkan tiap level naik berkali-kali lipat. Kecepatan levelingku sekarang lebih lambat dari kura-kura ini!” Biru Muda Laut Angin mengeluh dengan air mata mengalir deras.
Kura-kura BOSS berkedip polos, berusaha kabur namun dicegat oleh Moonlight dengan serangan maju ke medan tempur. Setelah berjuang beberapa puluh detik, akhirnya pasif menerima nasibnya.
Tanpa skill regenerasi darah, ibarat hidangan siap santap. Dulu hanya berdua dengan Lu Li saja bisa asal mengalahkannya, apalagi sekarang ada enam orang. Bahkan pastor pengobatan sesekali melemparkan bola cahaya untuk ikut menyerang.
Kali ini hanya butuh 20 menit, mengeluarkan jerit keras terakhirnya.
“BOSS di sini, ada yang membunuhnya!” Sepertinya jerit kematian BOSS terlalu memilukan, akhirnya menarik perhatian pemain.
"Aku yang ambil barang, kalian kembali ke kota!" Lu Li bertindak dengan cepat, segera mengambil drop item dari BOSS.
Moonlight tidak ikut mengambil barang, juga tidak membaca bilah kembali ke kota, langsung menyerbu dua pemain yang masuk. Swish-swish-swish! Tiga kapak menghujam membunuh satu pemain.
Maju ke medan tempur, tebasan diagonal, serbuan besar... Memenggal!
Sorot mata Lu Li berkedip, hatinya berdebar. Baru saja tidak memperhatikan, anggota ini ternyata sudah punya skill eksekusi.
Pemain lain baru menyadari situasi, melihat rekan mereka sudah menjadi mayat. Marah dan panik, sama sekali tidak bisa mencegah Biru Muda Laut Angin dan yang lain kembali ke kota.
Lu Li juga tidak kembali ke kota. Setelah mengumpulkan peralatan, dia langsung masuk mode penyamaran.
Dia pencuri, pencuri tidak pernah butuh kembali ke kota!
Lu Li juga tidak membujuk Moonlight untuk kembali. Ini maniak PK, lebih mudah membunuhnya langsung daripada memintanya melepas kesempatan PK bagus seperti ini.
Lu Li menyelinap dan berjongkok di samping, mengawasi Moonlight memanfaatkan topografi hutan kecil untuk membantai para pemain satu per satu, sama sekali tidak berniat membantu, hanya merasa sedikit menyesal - akan lebih sempurna jika ada sekantong kuaci di tangannya.
Teknik Moonlight sangat keren, pergerakannya tepat sasaran, selalu bisa menghindari sebagian besar skill non-pelacakan saat bergerak, kapak besar di tangannya terus-menerus diayunkan dan digulingkan. Prajurit gila yang dijuluki raja serangan fisik ini benar-benar luar biasa efisiensi pembunuhannya.
Pertempuran belum tiga menit, Moonlight sudah menambah belasan nyawa di tangannya. Skill Whirlwind-nya sangat keren, langsung menyeret lima enam pemain berdarah tersisa.
Namun, sehebat apapun prajurit gila, tetaplah bukan yang tak terkalahkan.
HP Moonlight terus turun: 80%, 60%, 50%...
Aduh, terkendali.
Gelombang serangan ini sangat kejam, langsung menurunkan HP-nya hingga di bawah 10%.
Moonlight sama sekali tidak berniat kabur, kenyataannya ketika HP turun sampai segini, selain pencuri dan Druid, tidak ada yang bisa melarikan diri.
“Hancurkan si brengsek, berani-beraninya melawan kejayaan Ksatria kita!”
Bersamaan dengan raungan itu, Moonlight runtuh.
Kapak besarnya terlempar, tidak berubah menjadi cahaya putih bersama mayatnya.
Senjata meledak!
Desain senjata ini sangat epik, serangannya luar biasa tinggi, dan diperkirakan ada efek tambahan - para pemain di sekitarnya menahan napas penuh antisipasi.
“Hmph, dasar cupu, sok jago.” Semua pemain yang PK dengan Moonlight hari ini berasal dari serikat Kejayaan Ksatria, disiplin bagus - peralatan yang meledak ditangani Komandan, untuk sementara belum ada yang berani mengambil.
Saat Komandan berpura-pura mengucapkan pernyataan haru lalu bersiap membungkuk untuk mengambil peralatan, tiba-tiba muncul seorang pencuri bertopeng di hadapannya. Dengan santai pencuri itu mengambil kapak dan melemparkannya ke dalam tas, lalu perlahan menghilang.
Sikap tenangnya seolah-olah baru mengambil koin dari lantai kamar pribadi.
"Lihat adik perempuanmu itu! Cepat serang si pencuri!" Komandan membeku selama lima detik sebelum mengaum seperti orang yang baru kehilangan sepupu.
Para elit guild Jinyiwei saja tak mampu menangkap pergerakan gesit Lu Li, apalagi pemain biasa yang responsnya terlambat beberapa hitungan - ini jelas khayalan belaka.
"Senjata meledak." Suara Moonlight di ruang obrolan pasukan terdengar agak kesal.
Kapak Bloodseeker itu punya serangan tinggi dengan penetrasi zirah, properti yang ditambahkan sangat kuat, saat diayunkan juga terasa nyaman. Kenapa harus meledak? Kok bisa-bisanya senjata ini yang meledak.
"Lho, aku baru saja kebetulan menemukan kapak, entah ini punyamu atau bukan." Lu Li yang jarang bercanda kali ini melontarkan gurauan.
"Memang khas dirimu. Aku tunggu di desa." Moonlight bahkan tidak menawar soal uang, langsung meminta begitu saja. Kenyataannya, dia yang setiap hari PK memang miskin melompong, sama sekali tak punya uang untuk memberi Lu Li.
"Jangan diam di desa semua. Pergi ke Lembah Ular, kita farm ular dulu selama dua jam, lalu kita serang bos ular lagi. Setelah itu langsung menuju kota." Kata Lu Li.
Para anggota lain mendengar ada bos lagi, tentu saja tidak keberatan. Mereka pun segera berangkat kembali.
Lu Li langsung berubah menjadi macan tutul kecil untuk mempercepat perjalanan. Kecepatannya seperti angin! Untuk menghindari penglihatan orang, dia tidak mengambil jalan utama, tapi menyusup ke semak pinggir jalan sambil berlari membungkuk.
"Setelah skill book Putra Hutan semakin banyak nanti, Druid yang bisa bertransformasi menjadi macan tutul keemasan tak akan langka lagi. Saat itulah Dia tak perlu ragu."
"Lu Li, ke kota mana kita pergi? Aku baru saja melihat di NPC teleportasi, sudah ada 126 buah kota yang terbuka dan bisa diakses!" Biru Muda Laut Angin mulai bingung memilih tujuan.
"Tentu saja ke Lembah Abu-abu." Lu Li menjawab tanpa keraguan.
