Setelah satu jam penuh mengasah, Ksatria Arwah mulai memasuki fase darah tersisa.
Dalam kondisi darah kritis, dia mengeluarkan taktik baru.
Penghujatan: Menciptakan tanah terkutuk di bawah kaki target, mengurangi kecepatan gerak 50% dan memberikan 1000 damage bayangan setiap 2 detik.
Harus diakui skill ini benar-benar hebat! Serangan pertama langsung menyisakan sedikit HP Lu Li. Untungnya dia gesit berpindah tempat setelah area terkutuk muncul - terlambat sedetik pun pasti game over.
Saat HP tersisa 5%, Bernadette mengamuk. Skill jarak dekat bertubi-tubi menghujam, membuat permukaan tanah retak dan berlubang.
Di tengah pertarungan sengit, Lu Li tiba-tiba berhenti. Dia menyipitkan telinga, raut wajahnya berubah tegang.
Ada yang datang!
Dari atas menara, pandangannya menyapu lautan hantu di perimeter. Seketika terlihat regu belasan orang itu.
Mereka sedang membabat habis monster kecil dengan tempo cepat. Target mereka jelas-jelas ke sini.
"Sialan, kemungkinan besar Bernadette terlalu tertekan hari ini, raungannya terlalu keras sampai mengganggu pemain yang sedang leveling di sekitar."
Lu Li bisa melihat mereka, tentu saja mereka juga bisa melihat Lu Li.
"Orang itu di atas menara." Yang tajam matanya sudah menunjuk ke arah Lu Li.
"Dia naik bagaimana?" Seorang penyihir Elf Darah mengangkat tongkat sihirnya, sambil melepas skill bertanya dengan suara berat.
"Tidak terlalu jelas, terserah bagaimana dia naik. Dari suaranya BOSS belum mati, kita cepat bersihkan musuh, terus rebut miliknya. Aku tidak percaya kita yang sebanyak ini kalah merebut." Yang berbicara adalah seorang pemburu, dan itu pemburu wanita. Tapi lihat operasinya yang murni terampil, jauh melebihi pemburu kecil Can Meng.
Lu Li melihat dua kali lalu berhenti memandang, malah mempercepat gerakan memanahnya.
Ksatria Arwah konstitusinya besar, baju zirah lengkap, mengenai wilayah mana pun hampir sama, memang tidak perlu mencari titik vital.
Darah BOSS tersisa 2000 poin, para pemain itu sudah tidak jauh lagi. Jika mereka menyerah membersihkan monster dan malah mengirim orang untuk memancing monster gelombang demi gelombang...
Lu Li sedang berpikir, para pemain di sana sudah bertindak selaras. Monster demi monster dipancing menjauh, jarak pemain kubu jahat dengan Menara Morning Star semakin dekat.
Nima, kenapa datangnya tidak cepat atau lambat, harus tepat di saat seperti ini.
Ingin membunuh BOSS dengan panah sebelum para pemain ini tiba hanyalah khayalan belaka.
Bertarung habis-habisan!
Lu Li melompat turun dari menara, menerjang langsung ke arah BOSS.
Sistem: Skill Shadowstrike selesai 93%, menyebabkan damage skill 210%, target terkena efek Pusing selama 1 detik.
Angka damage merah -64 melayang di udara, sepuluh kali lipat damage panahnya sebelumnya!
Sistem: Skill Backstab selesai 81%, menyebabkan damage skill 92%, target terkena efek penetrasi zirah.
Efek penetrasi armor memang paling berguna melawan BOSS dengan pertahanan tinggi. Sebelumnya, serangan biasa Lu Li hanya menghasilkan belasan poin damage, namun setelah armor tembus, serangan biasa bisa mencapai 20-30 poin.
BOSS mengena Lu Li, -350!
Meneguk sebotol ramuan, Lu Li segera mengaktifkan Shadowstrike lagi sebelum efek penetrasi armor hilang.
Sistem: Skill Shadowstrike selesai 95%, menyebabkan 300% damage skill, target mengalami pusing selama 2 detik.
Inilah Mode Bebas. Dengan tingkat penyelesaian mencapai 95%, damage CRIT tiga kali lipat bisa dihasilkan. Serangan barusan benar-benar performa puncak Lu Li. Sepengetahuannya, bahkan di kehidupan sebelumnya pun hanya segelintir orang yang bisa mencapai tingkat penyelesaian seperti ini.
Shadowstrike memiliki elemen gerakan yang sederhana. Skill ini paling sering dilatih Lu Li, ditambah sedikit keberuntungan, menciptakan serangan yang mencengangkan ini.
Bernadette gagal mengena Lu Li dua kali berturut-turut. Amarahnya meluap, mengangkat martil perangnya, dan kembali mengaktifkan skill penghujatan.
Yang membuat bingung antara ingin tertawa dan menangis adalah, bahkan kelompok orang yang berada 100 yard jaraknya, di bawah kaki mereka pun muncul tanah penghujatan.
Yang awalnya sibuk membabat monster dengan berpacu waktu, siapa sangka skill ultimate BOSS ternyata memasukkan mereka sendiri dalam radius serangan. Di hadapan serangan penghujatan yang memberikan 1000 damage setiap dua detik, tim ini langsung mengalami pengurangan anggota.
Empat lima semburan cahaya putih menyala!
"Sial, bos kita tumbang!" Dengan gemetar berhasil menghindari damage kedua penghujatan, pemain ini belum sempat lega sudah menyadari banyak anggota timnya yang tumbang - termasuk bos mereka Xiao Mo peringkat kesembilan - Ketua Ibu Kota Kejayaan!
Belum cukup sampai disitu, penghujatan memberikan status debuff penurunan kecepatan gerak 50% ke semua orang. Kawanan monster yang mereka tarik langsung menyergap dengan brutal, membuat situasi berubah menjadi kekacauan total.
Lu Li yang berdiri tepat di depan BOSS tentu tak luput. Namun setelah mengaktifkan skill di sepatu, efek perlambatan ini masih bisa ditanggung dengan susah payah.
Sepatu Kulit Gesit (Besi Hitam): Armor 8, Kelincahan+4, Efek Tambahan: Gesit, Kecepatan Gerak meningkat 10%, selama 10 detik, pendinginan 120 detik, tidak bisa ditumpuk, Membutuhkan Level 5, Daya Tahan 30/30.
Sepuluh detik kemudian, efek Gesit menghilang, Lu Li menerima dua kali serangan BOSS, HP-700-an akhirnya bisa bertahan.
HP BOSS juga turun di bawah 500 poin.
"Cepetan! BOSS mau tumbang, seret gerombolan ini! Jie si pengendara kau kejar Interferensi pencuri yang serang BOSS!" Setelah bos mati, langsung ada yang menggantikan posisi dirigen, Serikat Pekerja Pertama bukan sekedar julukan.
Sorot mata Lu Li menyempit, kakinya menghentak lantai, tubuhnya melesat ke atas, pisau belati menyapu dari kiri ke kanan.
Sistem: Tingkat Penyelesaian Skill Mati Leher 85%, menyebabkan 100% damage skill, efek pendarahan tingkat satu.
CRIT!
Muncul angka -147, disusul deretan -20 yang melengking sekitar sepuluh kali.
Setelah mengamuk, Bernadette memasuki status melemah, serangan dan pertahanannya turun drastis. Dia seolah menyadari ajalnya telah dekat, sorot matanya menatap penuh kerinduan ke Menara Morning Star di belakangnya, lalu dengan tenang menyambut maut.
Serangan Bayangan, Backstab, Serangan Bayangan, Mati Leher.
BOSS terjatuh!
Upgrade!
Sistem: Pemain Lu Li telah menyelesaikan Pembunuhan Pertama BOSS Liar Ksatria Arwah Bernadette!
Pengumuman pembunuhan di saluran dunia baru saja muncul, langsung menimbulkan gelombang guncangan besar.
Yang terpenting kali ini bukan Lu Li, melainkan fakta bahwa hanya Lu Li sendiri.
Shanghua Pinyu: Gila, ini kan solo BOSS!
Wuyan Yidui: Dewa game Lu Li memang hebat, baru melihat Xiao Mo mengalahkan BOSS liar, langsung membalas dendam dengan membunuh satu juga.
Qin Pioneer: "Xiao Mo itu sampah! Katanya 20 orang? Temanku di kubu jahat melihat langsung mereka mengerahkan tiga hingga empat ratus orang. Lu Li sendirian solo BOSS Ksatria Arwah. Cuma dengar ceritanya aja udah super keren!"
Yuse Ruji: Kita punya Dewa Lu Li di Kubu Terang, kalian kubu jahat punya apa? Yang tidak mengakui kekalahan ayo keluar bandingkan!
……
Rasa kejayaan kubu pemain sebenarnya terakumulasi perlahan melalui tokoh-tokoh dan peristiwa bercahaya seperti ini. Begitu pertarungan kubu dimulai, begitu mendengar ada dewa game dari kubu kita datang, seluruh anggota kubu akan semangatnya semakin berkobar.
Anggota Ibu Kota Kejayaan tinggal menyisakan satu gelombang monster terakhir. Mereka terlihat agak kaku, pencuri ini sepertinya sudah tidak bisa lagi digambarkan dengan sekadar kata "kuat". Meski tidak bisa melihat damage, mereka bisa menyaksikan HP Bernadette yang terus merosot.
Sebuah monster arwah berarmor berat, kapan jadi begini tidak tahannya?
"Bai Si Bu De Qi Jie" akhirnya berhasil menerobos blokade monster, menarik busur dan melepaskan panah!
