Pola seperti ini sebenarnya bisa ditiru, tapi harus memenuhi dua prasyarat.
Pertama, jumlah orang yang mengerjakan tugas ini tidak boleh banyak, idealnya satu orang agar monster cukup untuk diulang. Kedua, orang ini harus memiliki kesabaran ekstra, bisa grinding diam-diam selama belasan jam seperti Lu Li.
Semua orang datang untuk bermain game, bukan mempertaruhkan nyawa. Kecuali Biru Muda Laut Angin.
Persis ketika memikirkan Biru Muda Laut Angin, suara orang ini tiba-tiba berisik di sisi Lu Li.
“Nima, Nima.” Dia mengumpat dengan dialek yang tidak diketahui asalnya, “Apa lagi yang kau lakukan, dasar cabang!”
“Tolong bicara yang sopan.” Lu Li buru-buru mengecilkan volume penerimaan suara, “Apa dia habis makan mesiu? Kok marah-marah terus.”
“Lihatlah peringkat! Lihatlah peringkat! Masih maukah memberi kesempatan orang hidup? Aku sudah bekerja keras seperti anjing Husky, tapi akhirnya kau malah melampauiku. Bukan cuma aku, bahkan Xiao Guangguang kau injak-injak juga...”
Bicara ngawur tanpa arah. Lu Li kebingungan membuka daftar peringkat.
Peringkat pertama daftar level!
Masuk akal juga. Langsung dapat tambahan dua puluh persen pengalaman, melebihi maniak leveling pun bukan hal mustahil.
Daftar Kejayaan, peringkat pertama juga!
Ini...
Barulah Lu Li membuka panel statistik miliknya. Kolom nilai penghargaan tertulis angka 285!
Dia jelas ingat dirinya hanya punya 20-30 poin kejayaan, semuanya disumbang oleh pemain kubu lawan yang nekat datang cari masalah. Sejujurnya, membunuh kucing-kucing kecil itu sama sekali tidak butuh tenaga banyak.
Setelah membalik-balik halaman catatan Sistem, Lu Li akhirnya paham.
Ternyata hadiah tugas ini tidak hanya pengalaman yang berubah, bahkan penghargaan kejayaannya juga mengalami transformasi luar biasa.
Normalnya, tugas ini memberi 2 poin kejayaan - kalau dihitung 10 mayat hidup herbalis dapat 1 poin. Siapa yang tahu karena Lu Li terlalu sering mengulang, efek pemicu hadiah tersembunyi aktif: setiap 10 ekor dikonversi 1 poin kejayaan, total persis 208 poin. Belum lagi karena ini tugas PVP, Komandan Sayap Perak tambah memberi 50 poin ekstra.
Ditambah kejayaan aslinya, total persis 285 poin - jauh melampaui Blood Dagger yang 236 poin, Moonlight dengan 220 poin juga terinjak-injak di bawah kakinya.
Puncak dua daftar peringkat!
Lu Li mengingat-ingat dengan seksama, sepertinya di kehidupan sebelumnya tidak pernah mendengar ada yang punya pengalaman rangking pertama di dua daftar sekaligus.
"Kamu tuli apa mati, kok nggak jawab-jawab sih." Biru Muda Laut Angin tidak berhenti mengomel sedetik pun, tapi tiba-tiba berganti sikap, "Kakak, Kakak Lu Li, Ayahanda Lu Li, tolong kasih tahu caranya dong, aku pengen, aku harus bisa..."
"Pergi sejauh mungkin." Lu Li merinding, tapi akhirnya menjelaskan seluruh prosedur dan detail tugas ini pada Biru Muda Laut Angin.
"Lebih dari dua ribu? Aku benar-benar speechless, dasar lu cabang!" Biru Muda Laut Angin merintih, "Coba tanya-tanya NPC, lihat berapa jumlah kill yang bisa mengubah alur cerita tugas ini."
Lu Li kembali berdialog dengan Komandan Sayap Perak, tapi sekeras apapun dia mencoba menguji, Vida Nightwing tetap tersenyum tipis tanpa berkata-kata.
Setelah beberapa kali bertanya, dia tidak berani bertanya lagi. Sikap baik NPC itu mungkin karena jasanya baru saja, kalau sampai kesal, bisa saja dia diusir dari pos.
"Tidak bisa dapat info, tapi estimasi mutlak lebih dari dua ratus. Entah lima ratus, seribu, atau dua ribu, tidak bisa dipastikan. Mau coba sendiri?" Lu Li hanya bisa menjawab begitu.
Penentuan dua ratus lebih tidak cukup itu berdasarkan Thread kehidupan sebelumnya yang mengeluh tugas ini membosankan walau membunuh berapa pun hadiahnya sama, kelebihan Lu Li memang ingatannya luar biasa.
"Bagaimana pertahanannya mayat hidup pengumpul herbal itu? Berapa darahnya? Kalau berparty gimana?"
Lu Li menggambarkan data perkiraan Mayat Hidup Pengumpul Herba, dengan putus asa menghilangkan niat Biru Muda Laut Angin untuk mencari jalan pintas, "Bisa diulang bersama party, tapi jumlah kill akan dibagi rata. Setiap anggota party akan mengalikan jumlah target dengan dua ribu. Itu tetap sulit. Ini masih garis depan Lembah Abu-abu, aku sama sekali tidak berniat membunuh, tapi sudah membunuh dua tiga puluh, bahkan sempat dikejar-kejar dua kali. Mereka baru menyerah setelah tidak bisa mengejarku."
Kelompok yang menyergap Lu Li dengan Api Elfik itu pernah kembali sekali lagi, sayangnya usaha mereka sia-sia. Setelah itu mereka tidak pernah muncul lagi.
Kalau posisinya Biru Muda Laut Angin, pasti dia akan menjaga mayat itu terus-menerus.
"Sial! Ini tidak bisa, itu tidak boleh. Sudahlah, aku akan mengulang monster dengan jujur saja. Tapi info ini mungkin berguna untuk Si Cahaya Kecil, bicaralah dengannya." Ketahanan mental Biru Muda Laut Angin sangat baik, langsung menghilangkan niatnya begitu tahu tidak mungkin.
"Kalau begitu aku tutup voice chat dulu. Dengar omonganmu setengah hari, telinga hampir tuli." Lu Li berpikir memang benar adanya.
“Jangan tutup dulu, rencana selanjutnya apa? Mau membuka dungeon baru atau lanjut leveling?” tanya Biru Muda Laut Angin.
“Leveling dulu saja, membuat obat juga butuh waktu. Lebih baik kita semua naik ke level 14. Jangan biarkan BOSS lebih tinggi 3 level, nanti ada damage amplification,” jawab Lu Li.
Dua BOSS terakhir di Tambang Maut adalah level 16. Mereka memberikan bonus damage ke pemain level 13 ke bawah, sementara damage pemain ke BOSS akan berkurang dari kondisi normal.
“Berkelahi dengan Naga sudah tidak efisien. Ganti monster lain saja. Kamu yang sehari-hari keliling, rekomendasikan monster leveling baru dong,” pinta Biru Muda Laut Angin yang mulai mencari cara praktis, menghemat waktu eksplorasi monster grinding karena mengandalkan Lu Li yang serba tahu.
"Coba periksa apakah di petamu ada area yang bertanda Kuil Api Bekas. Di sana ada Iblis Penjaga dan monster jenis anjing neraka. Di bagian terdalam akan muncul BOSS. Kalian bersihkan dulu area itu, nanti saya bawa obat untuk membunuh BOSS." Lu Li berpikir sejenak, memutuskan untuk menaklukkan penyihir gelap Akrulos.
Area peta itu tidak cukup tersembunyi, para pemain akan segera mengeksplorasinya.
Peralatan yang di-drop Akrulos memang biasa saja, tapi sebagai BOSS liar level 15, ada probabilitas tertentu untuk mengeluarkan set Kemarahan milik Lu Li. Sebagai bos yang punya banyak bawahan, pengalaman yang diberikan juga jauh lebih melimpah dibanding Ksatria Hantu Tanpa Pasukan.
Tentu sebagai BOSS, Akrulos juga punya kelebihan. Ada kemungkinan mengeluarkan gulungan perkamen dungeon Kuil Api Bekas, salah satu dungeon privat pertama yang bisa diakses pemain.
Lu Li langsung menggunakan skill kembali ke kota di Silverwing Outpost. Pertama-tama dia pergi ke posisi surat dalam game untuk mengambil uang hasil lelang perlengkapan Black Iron.
Dua item Black Iron level sepuluh, setelah dikurangi biaya transaksi lima persen, terjual lebih dari 10 koin emas. Lu Li melihat harga rumput lidah ular di trading post, kali ini tanpa ragu lagi membeli semua yang tersedia.
Selain rumput lidah ular, bahan pendamping lain untuk ramuan penyembuhan tingkat menengah tetap sama dengan ramuan, yaitu Peacebloom.
Peacebloom adalah yang paling murah, tersebar dari peta pemula hingga peta kota. Pemain bisa dengan asal mengumpulkan ratusan grup per hari. Di trading post, satu grup 20 koin tembaga sudah bisa dibeli.
