Tiga karakter jarak jauh membelakangi sudut dinding, Biru Muda Laut Angin menarik BOSS ke tengah. Lu Li dan dia mengatur posisi saling menyilang. Posisi setiap orang diatur cermat, setidaknya jika efek terbang frontal terjadi, tidak ada yang saling bertabrakan.
Kenyataannya, strategi dalam ingatan Lu Li juga demikian. Dengan posisi yang tepat, dikombinasikan dengan ramuan penyembuhan tingkat menengah, ditambah sedikit keberuntungan, BOSS ini sebenarnya tidak sulit.
Dengan lancar mereka membunuh monster mesin, Helix pun tak sempat membuat ulah. Setelah belasan menit, monster itu tumbang di depan Lu Li dan kawan-kawannya.
Sebuah pisau belati besi hitam!
Belati Pembalasan (Besi Hitam): Kerusakan 20-28, Kelincahan +8, Tenaga +4, Efek Tambahan: Saat mengena, memiliki probabilitas tertentu untuk menyebabkan efek pendarahan 20 poin per detik selama 5 detik. Membutuhkan Level 15, Daya Tahan 35/35.
Tidak diragukan lagi ini adalah senjata Lu Li.
Lagipula ini pisau belati langka dengan kerusakan tinggi, atribut bagus, terutama efek tambahannya yang nyaris sempurna.
Status Pendarahan: Tidak dapat diusir, melarang penyamaran!
Untuk pertarungan antar pencuri, tidak ada atribut yang lebih baik dari efek pendarahan ini.
Sayangnya Lu Li masih kurang setengah level pengalaman untuk bisa memakai senjata ini.
Membunuh Helix, pengalaman yang hilang dari semua orang hampir terisi kembali. Kali ini tidak ada yang mendapatkan hadiah skill point, tampaknya probabilitas penghargaan memang sangat kecil.
Menurut petunjuk dari perekam tugas, BOSS ketiga bernama "Dewa Kematian 5000".
Kedengarannya sangat mengerikan, tapi sebenarnya dia hanyalah mesin pemanen mekanis.
Di sekelilingnya ada empat monster mekanis. Setelah membunuh keempat monster ini, Dewa Kematian 5000 akan mengaktifkan.
BOSS ini tidak sulit dikalahkan, bahkan tidak memerlukan guide khusus. Cukup hindari saat dia melakukan sapuan pemanen (mirip serangan angin puyuh). Satu-satunya kesulitan adalah "Terak Pelebur" yang direfresh di ruangan setiap interval waktu tertentu.
Terak Pelebur adalah monster Elemen Api dengan perisai peleburan, menyebabkan kerusakan api sebesar 4000 kepada musuh di sekitarnya.
Pada tahap ini, tidak ada satu pun yang bisa tahan terhadap benda ini.
Untungnya di samping BOSS ada sebuah mesin——Prototype Reaper yang akan diaktifkan setelah pertempuran dimulai. Siapa pun bisa mengoperasikannya. Mesin ini memiliki damage tinggi dan kebal terhadap kerusakan perisai, mampu mengendalikan Molten Slag agar tidak bergerak. Cukup serang jarak jauh langsung menghancurkannya.
Unit tentara bayaran Xinxin berhasil membunuh BOSS ini dalam sekali percobaan, bahkan tanpa kehilangan anggota sama sekali.
Sayangnya BOSS ini terlalu pelit, bahkan Besi Hitam pun tidak drop. Hanya menyumbang satu peralatan perunggu ditambah material langka untuk teknik.
BOSS keempat adalah Jenderal Si Xīn Láng.
Dalam cerita game yang diberikan Fajar, James Harrington yang terkena kutukan manusia serigala, pada malam dingin yang "menusuk tulang" menghancurkan keluarga tercinta dan karier pelayaran samuderanya. Setelah itu, ia mengganti nama menjadi Si Xīn Láng, kabur ke Wild West, lalu bahkan menerima penunjukan sebagai dirigen kapal perang mengerikan Brotherhood Defias.
BOSS ini tidak memiliki skill aktif yang terlalu istimewa, namun dia memiliki skill pasif - Dahaga Darah.
Dahaga Darah akan membuat kecepatan serang dan damage BOSS semakin meningkat, bisa dikatakan semakin lama diperpanjang, semakin kecil harapan untuk mengalahkannya.
Inilah alasan Lu Li meminta tim untuk naik level terlebih dahulu sebelum membuka lahan baru Tambang Maut. Jika level berada 3 tingkat di bawah BOSS ini, akan ada pengurangan damage output dan bonus damage yang diterima, mustahil untuk mengalahkannya dalam waktu singkat. Banyak pasukan pembuka lahan yang MT-nya langsung terbunuh seketika, berujung pada kekalahan total.
Lu Li, Biru Muda Laut Angin, Hua Di Li Qing, dan Hujan Maret semuanya level 14, Can Meng level 13, sementara Jenderal Serigala Hancur Hati level 16. Penindasan level tidak terlalu parah.
"Mari kita coba dulu. Jika benar-benar tidak bisa, kita akan kembali untuk naik level dan kembali lagi setelah semua mencapai level 15." Ujar Biru Muda Laut Angin, para anggota lainnya pun tidak memiliki keberatan.
HP 50% pertama berjalan cukup lancar karena damage BOSS belum terlalu tinggi, namun saat HP turun ke 30%, penurunan HP menjadi sangat drastis. Setiap cakaran Jenderal Serigala Hancur Hati bisa mencapai 500-600 damage, kadang disertai CRIT dan serangan tiga kali berturut-turut.
Saat HP BOSS mencapai 20%, Hai Feng mengerang kesakitan dan HP-nya langsung terkuras habis.
Dihabisi!
Percobaan kedua sedikit lebih baik, berhasil mencapai 15%.
Percobaan ketiga, keempat, bahkan beberapa kali berturut-turut gagal menurunkan HP di bawah 15%.
Kehilangan 1% EXP setiap kali mungkin terlihat kecil, tapi setelah berkali-kali gagal, batas EXP yang kosong menjadi cukup besar.
Apalagi sementara EXP orang lain terus bertambah, EXP mereka malah berkurang. Selisih naik-turun ini membuat posisi di Peringkat semakin tidak aman.
Mereka pun terpaksa menyerah melanjutkan eksplorasi.
Di forum ada yang mengunggah thread: "Beberapa serikat yang sedang membuka lahan baru masih terjebak di Bos pertama dengan mekanisme serangan api dan es yang muncul bersamaan."
Mereka tidak memiliki ramuan penyembuhan tingkat menengah.
Setelah keluar dari dungeon, Biru Muda Laut Angin mengusulkan untuk membunuh Penjaga Kiamat dan BOSS ular berbisa terlebih dahulu. Meski sebagian besar peralatannya adalah Besi Hitam, beberapa diantaranya merupakan Besi Hitam level lima yang memiliki pertahanan lebih rendah.
Pertama-tama mereka membunuh Penjaga Kiamat Akresius. Dengan pengalaman sebelumnya, momen ini sama sekali tidak menimbulkan tekanan.
Agar anggota lain mendapat lebih banyak pengalaman, Lu Li mundur dari pasukan dan meninggalkan pertempuran saat HP mencapai dua puluh persen. Dia perlu kembali ke kota untuk mempersiapkan ramuan penawar racun tingkat menengah.
Sistem pembagian pengalaman di "Fajar" cukup adil. Selama ikut memberikan damage dan tidak tewas, pemain akan mendapat bagian pengalaman. Tapi jika mundur dari pertempuran, tentu tidak akan mendapat bagian.
Setelah kembali ke kota, Lu Li mengambil koin emas dari penjualan ramuan penyembuhan tingkat menengah di surat dalam game, lalu mulai membeli kantung empedu ular sambil mencari barang bagus yang murah.
Tak lama kemudian, Biru Muda Laut Angin membagikan trofi. Kali ini Akroes tidak mengeluarkan barang bagus, hanya zirah kulit penyembuhan yang merupakan peralatan eksklusif untuk Druid healer, ditambah beberapa material biasa.
Zirah kulit penyembuhan dilempar ke trading post, kantung empedu ular juga sudah terkumpul cukup banyak.
Lu Li memeriksa material yang dibutuhkan untuk upgrade Cincin Supreme - tidak mengejutkan, belum ada yang ditemukan.
Saat melihat-lihat skill book, dia secara tak terduga menemukan "Serangan Tendangan".
Serangan Tendangan: Instan, Waktu Tunggu 15 detik. Menendang target dengan cepat untuk menyela mantra yang sedang dikast, membuatnya tidak bisa menggunakan mantra dari elemen yang sama selama 5 detik. Level saat ini 1/5.
Skill book ini sangat berguna baik untuk masuk dungeon maupun PK.
Tapi harga di trading post ini benar-benar tidak murah - penjaja licik langsung memasang harga 20 koin emas.
Meskipun harga emas sudah turun ke 300:1, dua puluh koin emas tetap setara dengan ribuan yuan, jauh melebihi batas toleransi pemain biasa.
Inilah alasan mengapa Lu Li masih sempat menemukannya, kalau tidak pasti sudah dibeli orang lain.
