Kapten kapal bukanlah Edwin VanCleef sendiri, melainkan monster yang dia sewa.
Kapten saat ini Kuki adalah ikan amfibi, mantan Kepala Koki Utama kapal Dreadnaught. Setelah kapten sebelumnya gugur dalam pertempuran, dia mengambil alih jabatan ini. Semua yang menentangnya mati keracunan.
Fakta membuktikan, jangan pernah mencoba berselisih dengan seorang koki.
Pewaris Edwin VanCleef mengakui status Kapten Kuki. Dia tampaknya tidak terlalu peduli siapa yang menjabat sebagai kapten, bagaimanapun juga bukankah dia tetap yang paling berkuasa?
Jadi BOSS kedua terakhir di Tambang Maut, Kapten Kuki, sebenarnya hanyalah makhluk dengan sifat hiburan semata.
Dia duduk di atas panci, pemain yang mendekat akan terkena kerusakan panas membara. Jadi dalam pertempuran ini karakter jarak jauh menjadi penyerang utama sambil Lu Li bertarik mundur.
Kapten Cookie tertawa licik sambil berteriak: "Oh, anggota kecil yang malang, cicipi ini."
Sepanjang pertempuran, anggota ini terus melempar makanan ke mana-mana. Ada dua jenis makanan: yang baik dan yang buruk.
Makanan baik dan buruk mudah dibedakan, cukup minta Biru Muda Laut Angin mencobanya. Bagaimanapun juga darahnya tebal dan pertahanannya tinggi, mencoba takkan mati.
Makanan dengan cahaya hijau beracun. Memakan atau menyentuhnya akan terkena status debuff jijik: mengurangi 10% kecepatan serangan dan mantra, menerima kerusakan alam sekitar 200 poin per detik yang bisa ditumpuk. Begitu kena status ini, carilah makanan sehat tanpa cahaya hijau (meningkatkan 10% kecepatan mantra dan serangan) untuk menghilangkannya.
Jika operasi terlalu buruk sampai menginjak beberapa makanan beracun berturut-turut, hampir pasti akan terjadi pengurangan anggota tim.
Untungnya Lu Li dan yang lainnya cukup baik, bahkan Can Meng juga bisa menghindari makanan beracun dengan akurat dan memakan makanan sehat.
Lu Li bertanya penasaran, Pemburu kecil menjawab bahwa sejak kecil suka bermain QQ Tang, jadi sangat mahir dalam hal makan dan menghindar, bahkan mengeluh bahwa tingkat kesulitannya terlalu rendah dan tidak memuaskan.
Kapten Cookie segera tumbang, seluruh proses sama sekali tidak terasa tekanan. Karena tidak ada kesulitan, barang yang dijatuhkan pun bisa ditebak, tidak perlu berharap banyak.
Muncul tiga peralatan perunggu dengan atribut sangat biasa. Can Meng tidak mau mengambil, akhirnya dibagikan ke tiga orang lainnya.
Meski drop-nya jelek, sebagai BOSS level 16, EXP yang diberikan cukup murah hati. Lu Li hanya butuh tujuh persen lagi naik ke level 16, sedangkan Biru Muda Laut Angin, Perpisahan di Bunga, dan Hujan Maret masih berjuang di level 15. Can Meng butuh dua puluh persen lagi untuk naik ke level 15.
BOSS terakhir Tambang Maut adalah Vanessa VanCleef - putri Edwin VanCleef. Saat ini, Edwin VanCleef telah lama dibunuh oleh "pahlawan" yang dikirim Stormwind.
Petunjuk khusus menyatakan, ketika Vanessa masih kecil, ia menyaksikan sendiri nasib tragis sang ayah Edwin. Sebagai putri mantan pemimpin Brotherhood of Defias, ia mewarisi tongkat kepemimpinan ayahnya. Di koridor gelap markas Brotherhood of Defias di Tambang Maut, ia melatih pasukan dan merencanakan balas dendam terhadap Stormwind.
Seorang gadis kecil yang kehilangan kedua orang tua sejak dini, tumbuh besar demi membalas dendam untuk ayahnya.
Dalam arti tertentu, pemain berdiri di sisi berlawanan darinya. Pengaturan seperti ini pada dasarnya sangat kejam. Namun dalam game "Fajar", pengaturan kejam semacam ini bukan hanya umum - jumlahnya tak terhitung.
Lu Li juga tidak punya niatan untuk meratapi keadaan, begitu mereka memasuki ruang kargo, yang menyambut mereka adalah gelombangan pelaut Defias.
Para pelaut ini bisa dianggap sebagai bonus bagus dari dungeon ini, setidaknya bagi regu Lu Li yang tidak berisiko dihabisi namun mendapat banyak pengalaman. Setelah menyelesaikan dungeon ini, level Lu Li dipastikan akan naik ke 16.
Regu biasa mana yang bisa bertahan menerima serangan 6 elite per gelombang secara terus-menerus, total 30 gelombang?
Bahkan regu kuat seperti regu Lu Li pun harus berkali-kali minum obat.
Setelah mengalahkan 30 gelombang monster kecil ini, Lu Li langsung memerintahkan mundur.
Ruang kargo terlalu gelap dan sempit, jelas bukan medan pertempuran yang menguntungkan pemain.
Biru Muda Laut Angin dan kawan-kawan langsung patuh, sekelompok orang itu bergegas mundur ke dek kapal di luar ruang kargo.
“BOSS di mana.” Biru Muda Laut Angin benar-benar tidak mengerti mengapa Lu Li membawa mereka ke saluran sempit di samping geladak ini. Dia berada di depan, menghalangi yang lain di bagian terdalam, seolah menghadapi musuh besar.
“Edwin awalnya adalah pemimpin Serikat Tukang Batu, tapi sebelumnya dia pernah dilatih bertahun-tahun oleh Kantor Pusat Intelijen Kerajaan Stormwind (Biro Intelijen Tujuh), bahkan pemimpin Biro Intelijen Tujuh Matthias Shaw pun memujinya...” Lu Li menjelaskan perlahan.
“Bangsat, bicara normal bisa tidak?” Biru Muda Laut Angin tidak sabar.
“Dia adalah Pencuri legendaris.” Lu Li menghela napas.
“Lalu?” Masih belum paham.
“Sebagai putrinya, Vanessa VanCleef juga seorang pencuri. Menurutmu dia akan muncul di hadapan kita dengan sikap percaya diri?” Lu Li balik bertanya.
Tim yang pertama kali bertarung dengan Vanessa, sebagian besar mengalami kerugian diam-diam ini. Karena Vanessa sama sekali tidak mengikuti aturan, dia akan memilih target secara acak untuk menyelinap dan menyerang dari belakang. Tim dengan respons cepat bisa mempertahankan anggota tim dengan susah payah, sedangkan tim yang lambat akan kehilangan anggota pertama yang diserang BOSS.
Dengan menyusun formasi pertahanan seperti kura-kura ini, Vanessa tidak punya pilihan selain menyerang MT.
"Bangsat, ternyata main kotor." Biru Muda Laut Angin menggerutu sambil mengangkat perisai dan menyiapkan sikap bertahan.
"Kakak Lu Li hebat sekali, bagaimana kamu tahu?" Can Meng berkedip-kedip dengan mata berbintang, masih berada di masa remaja yang mengidolakan seseorang secara berlebihan, tak tahan melihat ada yang luar biasa.
"Ahem, di Area Skill Astranaar terdapat sebuah perpustakaan yang mencatat banyak cerita tentang benua Azeroth. Kalau ada waktu luang, sering-seringlah membaca buku." Lu Li memberikan alasan yang terdengar meyakinkan.
Dia sudah jenuh dengan Tambang Maut mode biasa dan ingin segera mengakhirinya.
"Ogah! Aku benci baca buku." Si bodoh kecil menggelengkan kepalanya seperti genderang, remaja pemberontak ini membenci segala hal yang berhubungan dengan pembelajaran.
BOSS wanita tiba-tiba muncul di depan Biru Muda Laut Angin, mengarahkan Pukulan Pahat tepat ke dahinya.
Skill ini menunjukkan daya hancur lebih dahsyat di tangan Vanessa. Biru Muda Laut Angin langsung pingsan selama lima detik, lebih parah lagi Armor-nya terkuras dua puluh persen.
Sebelum sadar dari pingsan, Vanessa menambah serangan Ginjal Pukulan. Gile, kali ini efek pingsannya sembilan detik!
Tapi apa bedanya? Sebuah BOSS yang jarang melakukan serangan jarak jauh dan terhalang dinding kayu, hanya bisa terus menusuk-nusuk Biru Muda Laut Angin di depan sambil membuatnya menjerit-jerit kesakitan. Serangan BOSS pencuri ini memang terlalu cabang!
Posisi yang dipilih benar-benar sempurna. Pemanfaatan topografi ini membuat BOSS akhir Tambang Maut langsung kehilangan separuh kekuatannya.
Lu Li sebenarnya bisa menggunakan efek tambahan jubahnya untuk teleportasi instan, tapi dia tidak berani menyerang. Dengan fisik lemahnya, dalam situasi MT dikendalikan musuh, menghadapi BOSS paling hanya bertahan 3-5 serangan.
Hewan peliharaan Can Meng yang tolol itu menerima perintah pertempuran dari tuannya, lalu nekat menerjang. Benar saja, hanya butuh beberapa gerakan cepat untuk membunuhnya. Pemburu kecil itu hanya bisa cemberut sambil terus menarik pelatuk busur silangnya.
Sifat adik-complex dari Hua Di Li Qing akhirnya meledak, dia merasa jatuh cinta pada Vanessa, bukan karena BOSS ini mempesona, tapi karena membuat Lu Li yang selalu mencuri perhatian menjadi pengecut seperti kura-kura.
Adik perempuannya yang manis tak perlu lagi memandang monster ini dengan pandangan mengagumi.
Ini adalah kandang sendiri bagi karakter jarak jauh, penyihir satu-satunya di TKP menciptakan damage terbesar.
Saat Biru Muda Laut Angin berhasil memulihkan diri dari serangkaian status seperti Pusing, Cacat, Penetrasi Zirah, Perlambatan dengan susah payah, Hua Di Li Qing bersama pemburu setengah matang telah menghabiskan sepersepuluh darah Vanessa.
