Arena pertarungan saat ini masih terasa monoton, jauh dari kemeriahan yang diingat Lu Li. Pemain yang aktif di arena hanya mencakup sebagian kecil basis pemain.
Mereka membentuk berbagai ruang obrolan untuk berdiskusi tentang pengalaman PK.
Ruang obrolan terbesar bernama Kejayaan.
Wu Yan Yi Dui: Yu Se, kenapa tidak bisa menemukan ruang pertarunganmu? Masih mau sparing hari ini?
Shanghua Pinyu: Yu Se baru saja dihancurkan, sedang nangis tersedu-sedu.
Wu Yan Yi Dui: Ada apa ini? Ada sesuatu yang tidak kuketahui?
Qiu Ji: Konon dia bertemu dengan batu keras.
Yu Se Ru Qi: Nangis apaan sih, aku cuma kalah satu medan gaya kok, masa sampai segitunya...
Wu Yan Yi Dui: Iya juga, bukan pertama kali kalah, balas dendam aja. Butuh bantuan Kakak buat ngamukin?
Yu Se Ru Qi: Udahlah, skill kita setara. Kalau berangkat juga cuma jadi santapan.
Wu Yan Yi Dui: Jancuk! Emang sehebat apa sih jagoannya? Sampe berani-beranian aja ngerusak medan gaya orang?
Yu Se Ru Qi: Aku juga ga tau detailnya. ID-nya Si Tanpa Nama, ada yang pernah dengar?
Ge Bi Lao Wang: Siapa yang ngomongin Si Tanpa Nama?!
Yu Se Ru Qi: Aku baru buka medan gaya, langsung dihancurin sama Si Tanpa Nama. Lao Wang, kamu kenal?
Ge Bi Lao Wang: Yang pake jubah hitam sama penutup wajah ala pencuri? Kenal apaan! Aku juga kena, medan gaya baru jadi langsung dihancurin. Bangsat, buang-buang satu koin emasku!
Yu Se Ru Qi: Aku masih mending, ga terlalu rugi. Tapi lawannya ga bisa dilawan! Kecepatan sama serangannya terlalu cabang.
Pedang Besi: Ternyata di sini ada orang yang senasib. Aku juga baru saja kalah di tangannya. Sedang merencanakan untuk merebut kembali medan gaya. Tapi kalau kalian semua sudah kalah, lebih baik aku jangan cari masalah.
Bulu Seperti Tinta: Pedang Besi, kau juga dihancurkan? Haha, sekarang psikologiku lebih seimbang. Menurutmu bagaimana bisa tiba-tiba muncul anggota seperti ini? Kemampuannya terlalu tinggi. Bukankah jagoan biasanya berlatih dengan pertarungan nyata di alam liar?
Pedang Besi: Di alam liar pengalaman terkuras. Tidak seperti di sini kita hanya kehilangan sedikit uang. Si Tanpa Nama ini memang kuat. Lebih baik kita bersembunyi sementara.
……
Tiba-tiba masuk seorang jagoan yang mengalahkan sepuluh orang sekaligus, termasuk para jagoan kecil yang percaya diri membangun arena pertarungan sendiri untuk menghasilkan uang. Secara alami ini menciptakan kehebohan kecil.
Orang-orang seperti Moonlight hanya akan bertarung dengan yang setara kemampuan, atau pergi ke garis depan kubu untuk bertarung sengit dengan pertarungan nyata. Kualitas pemain PVP di sana jauh lebih tinggi dari arena. Avatar Lu Li yang menyamar sebagai Si Tanpa Nama membuat para jagoan kecil ini merasa tak terkalahkan.
Mereka sebenarnya terlalu khawatir, Lu Li bermain arena paling-paling hanya untuk melega, pertarungan melawan Elf Air-lah yang pantas dikerahkan seluruh kemampuannya.
Setelah beberapa ronde tak bertemu jagoan, dia memutuskan menuju Kehampaan Abyss untuk melawan bayangan samar Illidan. Usai pertempuran, istirahat sejenak menanti duel malam nanti melawan Elf Air.
Tiga jam kemudian, bayangan samar Illidan tumbang.
Sistem: Membunuh bayangan samar Illidan sukses, memperoleh 1 skill point.
Lu Li mendengar peringatan sistem, tak segera menyadari. Baru setelah lama, secara tak sadar mulai membalik-balik halaman rekaman sistem.
Benar, ini skill point!
Akhirnya mendapatkan tambahan skill point.
Sejak peningkatan manual Serangan Bayangan terakhir dimana sistem memberinya hadiah skill point, Lu Li tak pernah lagi mendapatkannya.
Saat dungeon melawan BOSS pernah dua kali muncul hadiah skill point: satu untuk Can Meng, satu untuk Biru Muda Laut Angin. Kali ini kejutan tak terduga itu membuatnya tenggelam dalam euforia.
Begitu dihitung, Lu Li yang level 17 telah memperoleh delapan skill point melalui upgrade, satu dari reward upgrade Serangan Bayangan, dan sekarang mendapat satu lagi, total menjadi sepuluh poin.
Menaikkan level Serangan Bayangan menghabiskan tiga poin, Backstab dua poin, Membuka Gembok satu poin, Transformasi Anjing Laut satu poin, Mati Leher satu poin, tersisa tepat dua poin.
Selain skill point, BOSS menyumbang 13% pengalaman. Lu Li sudah level 17, experience dari membunuh BOSS level 15 tidak semelimpah sebelumnya, sedangkan skill book Tudung Bayangan seperti diduga kembali muncul di tangannya.
Tudung Bayangan adalah skill wajib pencuri, tanpa ini mustahil melawan kelas sihir, terutama ketika berhadapan dengan penyihir gelap level tinggi yang bisa memberi berbagai status debuff - tanpa tudung ini bisa tumbang dalam hitungan menit.
Namun di fase saat ini, Tudung Bayangan sangat langka. Dua buku Tudung Bayangan di tangan Lu Li ini mengikuti prinsip "barang langka lebih berharga", pasti bisa dijual dengan harga tinggi.
Selain skill book Tudung Bayangan, juga muncul perlengkapan sihir Black Iron dengan atribut yang cukup bagus, bisa digunakan oleh penyihir maupun pastor. Nanti akan diberikan ke Perpisahan di Bunga, biar mereka kakak adik yang mengatur pembagiannya.
Setelah mengalahkan BOSS, Lu Li langsung mencari pelatih skill untuk meningkatkan kemampuan.
Dua skill point sisa semuanya ditambahkan ke skill Mati Leher, meningkatkan ofensif dan probabilitas CRIT secara signifikan.
Tidak perlu menunggu lama, Moonlight segera datang menemuinya.
Moonlight bukan germo profesional, dia hanya cukup akrab dengan Lu Li.
"Jangan sampai lengah, aku sudah dua kali bertarung dengannya, menang-kalah. Setidaknya ada beberapa peralatan perak di tubuhnya." Moonlight berulang kali mengingatkan. Sebagai pencuri yang secara alami lemah, bisa memiliki rekor menang-kalah melawan prajurit elite seperti Moonlight, membuktikan perlengkapan Elf Air sudah mencapai tingkat yang luar biasa.
"Kenapa kamu menjadwalkannya sebelum Sarang Tawon?" tanya Lu Li.
“Sarang Tawon teknisi bagus……” Moonlight tidak tahu mengapa Lu Li bertanya, secara tidak sadar langsung memberikan jawaban.
“Kalau begitu selesai, peralatan bagus sekalipun tanpa dukungan skill, dia tidak bisa dianggap ancaman besar. Kalau bahkan dia saja tidak bisa dikalahkan, apalagi bersaing dengan orang-orang Sarang Tawon.” Lu Li tidak meremehkan siapa pun, tapi juga tidak menganggap semua orang sebagai musuh seumur hidup.
Peralatan perak, Lu Li juga bukan tidak punya.
Set Armor Kemarahan Ganas miliknya tidak kalah dari peralatan perak. Lencana Garis Darah sudah lama diambil kembali dari Biru Muda Laut Angin. Cincin bahkan satu tingkat lebih baik dari peralatan perak. Sebagian besar peralatan lain di tubuhnya adalah barang langka dengan efek tambahan.
Untuk skill, Serangan Bayangan-nya sudah tingkat maksimal. Ditambah dua Skill Akhiran yaitu Tusuk Balik dan Mati Leher. Mati Leher bahkan sudah tingkat empat, tinggal sedikit lagi mencapai tingkat maksimal.
"Ah, sudahlah, urus saja sendiri." Moonlight tiba-tiba teringat sesuatu, "Si Kaya itu super kaya, kalau dia tertarik dengan peralatanmu, jangan ragu menaikkan harga. Selama dia anggap layak, pasti tidak masalah."
"Yang dipakai tidak bisa dijual, tapi di tas ada beberapa barang yang bingung cari pembeli. Hubungi dia saja, cepat selesaikan pertarungan lalu tidur." Lu Li mendesak.
Sebenarnya Lu Li juga sudah menambahkan Elf Air ke daftar teman, tapi si cantik ini berkali-kali minta PK yang selalu ditolaknya dengan berbagai alasan. Kali ini melalui perantara Moonlight, Lu Li pun tak perlu repot lagi.
Elf Air datang dengan cepat, tak lama kemudian sudah sampai di pusat arena pertarungan Astranaar.
Membuat ruangan harus melalui NPC di pusat arena, tapi mengajukan tantangan ke pemilik ruangan bisa dari mana saja. Setelah konfirmasi, akan langsung teleportasi ke dalam ruangan pertarungan.
"Hah, langka sekali kelihatan." Nada bicara si cantik penuh sarkasme.
"Tak bisa dihindari, sibuk cari nafkah." Lu Li menyindir diri.
"Ternyata kamu benar-benar pemain profesional, tunjukkan barang bagus apa yang kamu punya..." Elf Air mengamati peralatan di tubuh Lu Li dengan tatapan yang persis seperti perempuan mesum.
