Pertarungan antara Lu Li dan Sarang Tawon tidak terlalu membuat Yue Guang optimis. Dia sengaja menjadwalkannya setelah Elf Air agar Lu Li punya lebih banyak waktu persiapan.
Lu Li log out untuk beristirahat sebentar, lalu kembali dan menemui Yue Guang.
Dia langsung mentransaksikan skill book dan kapak kepada lawannya, bahkan tidak menyebutkan soal uang.
Awalnya Yue Guang tidak terlalu memperhatikan. Setelah menerimanya, dia melirik sekilas - skill book ternyata cocok untuknya dan terasa cukup bagus, sedangkan kapak...
“Perak~！Kamu tidak bercanda, ini benar untukku?” Moonlight hampir melemparkan kapak.
“Memang kenapa? Apa aku harus membopongnya untuk dijual?” Lu Li tersenyum, “Kalau bisa dipakai, terima saja. Hanya harap saat PK jangan terlalu sok, nanti kalau direbut orang rugi besar.”
Mendengar perkataan Lu Li, ekspresi Moonlight benar-benar menjadi serius.
Apakah akan digunakan atau tidak?
“Haha, cuma bercanda. Peralatan memang untuk dipakai, masa disimpan di gudang menunggu beranak.” Lu Li menemukan Moonlight benar-benar tidak punya sel humor, semua perkataan orang selalu dipertimbangkan dengan serius.
“Terima kasih, tapi uangku tidak cukup.” Moonlight mengganti senjatanya, mengayunkan beberapa kali lalu mengangguk-angguk puas.
"Urusan uang bisa dibicarakan nanti, lagipula aku tidak khawatir kamu kabur utang." Lu Li benar-benar tidak cemas. Dengan senjata langka ini, Moonlight akan mudah menciptakan efek kejutan dalam pertandingan taruhan. Para anggota ini bermain besar, beberapa kemenangan saja bisa menghasilkan pendapatan puluhan ribu realitas.
Lagipula anggota ini di dunia nyata sepertinya juga bukan tipe yang punya kekurangan serius.
"Nanti kalau sudah ada uang di tangan akan aku transfer. Soal Si Sarang Tawon itu, kamu yakin bisa mengendalikan?"
"Aku tidak akan kalah." Kata Lu Li dengan tegas.
Dia tidak bilang akan menang, ini menunjukkan masih ada rasionalitas, tidak buta kesombongan. Mengatakan tidak akan kalah adalah bentuk percaya diri.
"Aku sudah PVP beberapa kali dengannya, lebih sering kalah. Perlengkapannya benar-benar terlalu bagus." Moonlight berkata dengan nada muram.
Dengan identitas akun palsu baru masuk ke "Fajar", sejak saat itu Moonlight sudah memutuskan batas tegas dengan masa lalu - teman-teman lama, serikat sebelumnya, semuanya tidak lagi berhubungan.
Tanpa serikat sangat sulit bertahan, setidaknya dalam hal peralatan akan jauh tertinggal.
"Sarang Tawon" menggunakan setel Besi Hitam level lima belas, mungkin bahkan memiliki peralatan perak. Sementara Moonlight tidak hanya tidak memiliki setel Besi Hitam level lima belas, bahkan setel Besi Hitam level sepuluh pun tidak lengkap - beberapa item masih level lima. Kesenjangan seperti ini tidak bisa ditebus hanya dengan teknologi.
Fakta bahwa dia masih bisa menang meski lebih sering kalah, membuktikan gelar "Dewa Perang" memang bukan sekadar omong kosong.
"Ayo bertarung untuk pemanasan." Lu Li mengirimkan undangan ruang kompetisi ke Moonlight.
"Kukira kau akan menghemat tenaga." Moonlight menjilat sudut bibirnya, "Kalau kau mau bertarung, aku malah sangat antusias."
Menurut Moonlight, Lu Li sangat cocok untuk jalur PVP. Tapi karena dia tidak berminat, Moonlight tidak pernah memaksa. Dalam masalah PVP sehari-hari, dia juga tidak akan aktif meminta bantuan Lu Li.
Sejak kekalahan terakhirnya dari tangan Lu Li, dia telah menantikan pertarungan seperti ini lama sekali.
Seorang prajurit, bagaimana mungkin kalah dari pencuri!
Ruang kompetisi menggunakan mode peta acak. Yang muncul di hadapan Lu Li adalah jalan setapak sepi dengan hamparan rumput liar kering di tanah. Angin yang bertiup tidak mengganggu aksi sembunyi pencuri, sementara lingkungan kosong nan luas memberikan bidang pandang yang lapang untuk prajurit.
Ledakan kuat, nilai Armor tinggi, dibandingkan pertarungan terakhir kali, Moonlight kali ini lebih menyerupai tank humanoid.
Lu Li langsung masuk ke mode penyamaran, berkeliaran di luar radius 10 yard dari Moonlight.
Mengingat karakteristik profesi kedua pihak, sistem arena pertarungan memiliki peraturan khusus: Jika Lu Li berkeliaran lebih dari sepuluh menit tanpa melancarkan serangan, sistem akan menghakiminya kalah dalam duel ini.
Namun Lu Li tidak terburu-buru, dengan pengamatan perlahan-lahan namun tekun, mencoba menemukan sudut terbaik untuk menyergap mendadak.
Moonlight juga tidak diam di tempat, terus menyesuaikan posisinya dengan gerakan cepat-lambat yang tampak acak, namun sebenarnya selalu dalam status bersiap serangan balik. Begitu diserang mendadak, ia akan bereaksi dalam waktu singkat.
Peta ini memiliki angin yang tidak menentu, rumput liar di permukaan tanah terus berayun-ayun mengikuti tiupan angin secara acak.
Lingkungan seperti ini umumnya sulit dideteksi sesuatu, tapi Moonlight bukan orang biasa - dia jagoan dengan pengalaman PK yang sangat kaya.
Menurut asumsinya, Lu Li adalah pemain PVE yang jarang mendapat kesempatan PK, meski skill-nya bagus tapi pengalaman PK-nya masih sangat minim.
Pasti dia akan menyerang dari belakang, seperti kebanyakan pencuri yang melakukan hal serupa.
Dia sedang dalam mode penyamaran, untuk menyembunyikan jejak pasti bergerak pelan dengan pusat gravitasi direndahkan.
Moonlight berdiam diri, memutar kepalanya ke sudut yang mengerikan, matanya menjelajah mengamati rumput kering di tanah sambil merasakan pergerakan angin di sekelilingnya.
Lu Li merayap sampai di belakangnya dan berhenti.
Posisi ini sempurna, hanya perlu melangkah 3-4 langkah ke depan lalu menikamkan pisau belati untuk mengaktifkan skill menyergap.
Tapi benarkah seperti ini?
Lu Li menghitung dalam hati. Jika dia maju tiga-empat langkah dan menusukkan pisau belati ke depan—tidak, ini pasti jebakan.
Armor berat Moonlight agak berdistorsi, pertanda tubuhnya tegang. Rupanya dia tidak sesantai penampilannya. Perhatiannya tidak ke depan, melainkan sebagian besar tertuju ke belakang, menanti serangan dari punggung.
Cukup dengan mengayunkan kapak secara horizontal, momentumnya akan langsung menghempaskan Lu Li keluar dari persembunyian.
Lu Li mundur pelan-pelan dengan hati-hati, berputar mengitari, lalu berhenti dan menunggu dalam keheningan.
Satu menit, dua menit, tiga menit...
Pose Moonlight mulai terlihat melelahkan. Dengan sengaja, dia menggeser kakinya perlahan sambil membiarkan punggungnya terbuka sepenuhnya.
Sekumpulan rumput kering diterbangkan angin, lalu menempel keras ke tanah.
Sorot mata Moonlight tajam. Bagian bawah tubuhnya tetap diam sementara tubuh atasnya berputar cepat. Kapak besar mengayun dari kiri ke kanan, jejak serangannya menyelimuti orbit sepanjang lima yard.
Ternyata adalah Serangan Bulan Sabit dari prajurit gila.
Awalnya dia mengira serangan mendadak ini pasti bisa memancing Lu Li keluar, siapa sangka area tempat rumput kering tertekan tadi sudah kosong melompong.
Tanpa jeda, Moonlight bergegas berbalik, sayangnya sudah terlambat.
Penyergapan Lu Li mengenai target dengan sempurna, menyebabkan efek pusing selama empat detik.
Penindasan level, efek tambahan skill terwujud sepenuhnya - disebut empat detik, bahkan setengah detik pun tidak akan kurang!
Petrifikasi!
Moonlight mengaktifkan skill pengurangan damage, kulitnya berubah menjadi material seperti batu, pertahanan meningkat drastis untuk mengurangi kerusakan selama efek pusing.
Backstab, berhasil menembus zirah.
Selanjutnya Lu Li tidak terburu-buru menggunakan skill untuk menimbulkan damage.
Dia justru menggunakan serangan biasa dengan tenang, sekali dua kali... Saat efek pusing di Moonlight hampir habis, sebuah Serangan Bayangan ditumpuk, menambah dua detik pusing lagi!
Tidak menunggu mengumpulkan 5 kombo point baru menggunakan skill akhir, Lu Li langsung menggunakan Mati Leher dengan tingkat penyelesaian tinggi saat Moonlight hampir sadar. Meski damage-nya tak setinggi saat 5 bintang, efek pendarahan yang menyertainya sangat efektif.
Dalam satu rangkaian serangan ini, darah Moonlight sudah terkuras setengah dan masih terus mengalami pendarahan.
Kabarnya peralatan Lu Li bagus, tapi baru setelah merasakan langsung orang ini menyadari betapa kejamnya serangannya.
Setelah menggunakan Mati Leher, Lu Li mengaktifkan percepatan di sepatunya dan langsung kabur.
Pas menghindar dari skill injakan Moonlight.
Tapi Moonlight juga bukan lawan sembarangan. Begitu tahu injakannya meleset, tanpa menunggu skillnya selesai, langsung melancarkan serangan charge yang sangat standar.
