"Tugas kita memang akan gagal, tapi apa kamu yakin mau menahan kami?" Komandan Kubu Terang berteriak penuh kepahitan, "Aku cuma punya serikat kelas dua, tapi aku berani bersumpah di sini: Jika hari ini tidak ada kejelasan, serikat kami akan fokus membuat masalah untuk Ibu Kota Kejayaan!"
Pemain lain juga dipenuhi amarah, setelah nekat, pemain biasa yang mengamuk pun menimbulkan perasaan deg-degan.
"Benar! Sekalipun kalian Kubu Kejayaan penuh jagoan, aku tidak percaya tidak ada yang sendirian!"
"Bangsat! Main game kok dibuat jijik begini." Seorang pemain berwajah kekanakan melemparkan helmnya ke tanah, berkata sambil mengumpat: "Aku main game gak pernah keluar uang, tapi hari ini buat perkecualian. Pulang langsung buat penawaran hadiah—tiap pemain Kubu Kejayaan yang dibunuh, hadiah sepuluh koin emas. Batas maksimal? Sampai angpao tahun baru habis!"
Anak orang kaya?
Perkembangan situasi ini sudah agak di luar kendali, Ru Meng Sihuan pun mulai ragu dalam hati.
Mengurung 30-40 pemain Kubu Terang yang sudah terjebak ini sebenarnya sangat sederhana, meski tanpa 60-70 pasukan segar pun bisa dilakukan. Tapi konsekuensi setelah membunuh mereka? Itu persoalan lain.
Menurut yang wajar, saling membunuh dalam game memang hal biasa, tapi kali ini Ibu Kota Kejayaan benar-benar bertindak tidak etis.
Melihat tanda-tanda penyelesaian damai di antara mereka, Lu Li yang mengikuti dari belakang merasa kesal.
Kalian berdamai dan menyimpan kekuatan masing-masing, kesempatanku pasti jadi berkurang!
Dia mengenakan penutup wajah Black Iron, mendekat sejenak lalu tiba-tiba muncul di belakang Pastor kubu jahat.
Healer yang dijaga di garis belakang mana sangka ada yang menyerangnya. Armor kain tipisnya hanya bertahan beberapa pukulan sebelum "berpamitan" dari peta misi.
"Bangsat, Bunuh!" Rumeng Sihuan langsung tak ragu lagi.
Begitu perintahnya keluar, sebagian serangan mengarah ke Lu Li, sementara sisanya menghantam sisa pemain Kubu Terang.
Untung serangannya tersebar, dan perhatian kelompok ini teralihkan ke pihak lain. Lu Li menggunakan skill Menghilang untuk menangkis beberapa skill yang datang ke arahnya, kabur dari TKP dengan HP tersisa separuh. Profesi pencuri memang memiliki mobilitas tertinggi, ini bukan sekadar omongan belaka.
Selama tidak sok-sokan mencoba berpura-pura jadi prajurit, kabur dari bahaya sebenarnya hal yang sederhana.
Di sisi lain, meski merasa pencuri yang tiba-tiba muncul ini mengerikan, Ru Meng Si Huan sudah tak sempat memikirkan dia. Dengan panik, dirigen serikat memerintahkan anggota untuk membunuh sisa-sisa pasukan yang kocar-kacir ini.
Memperburuk situasi, gelombang monster berikutnya sudah mulai menekan.
Kali ini tanpa pemain Kubu Terang yang menjadi umpan meriam, Ibu Kota Kejayaan terjepit dalam pertempuran dua front.
Timing Lu Li bertindak tadi bukan asal pilih. Ini hasil pengamatan cermat untuk mencapai efek tertentu.
Seratus lebih anggota Ibu Kota Kejayaan yang masih utuh, jelas tidak sesuai dengan kepentingannya.
40 monster kecil elite, 30-40 pemain, ditambah 20-30 pengikut pemain, semuanya mengepung pemain kubu jahat beserta pengikut mereka. Medan pertempuran di bawah altar benar-benar kacau.
30-40 orang meski HP-nya tidak penuh, jumlah yang terlalu sedikit. Perjuangan Sekarat mereka cukup merepotkan. Saat orang terakhir tumbang, Ibu Kota Kejayaan ternyata mengalami pengurangan anggota tim yang jumlahnya hampir sama.
"Siapa pencuri tadi itu?" Ekspresi Ru Meng Si Huan tampak suram.
"Tidak jelas. Yang terbunuh bilang tidak ada peringatan sistem," jawab seseorang.
"Omong kosong! Bagaimana mungkin tidak ada peringatan sistem? Apa pastor kita yang menyerang duluan?" Ru Meng Si Huan yang beberapa menit lalu masih merasa dirinya jenius tak tertandingi, kini merasa segala sesuatu berjalan tak sesuai rencana.
Segala Asal Mula masalah ini, sepertinya berasal dari pencuri yang tiba-tiba muncul dan mengacau itu.
"Huan Ge, mereka menghasilkan banyak peralatan, bahkan ada dua material langka." Kabar baik dari bawahan membuat mood Ru Meng Shi Huan sedikit membaik.
Tentang mekanisme drop saat pemain mati, pihak resmi tidak memberikan penjelasan resmi. Namun analisis komunitas data di forum menemukan: semakin banyak pembunuhan, semakin tinggi probabilitas drop item. Barang yang dijatuhkan dimulai dari equipment yang dipakai, meski item di tas juga mungkin (walau kemungkinannya kecil).
Puluhan orang barulah menghasilkan dua material langka.
Inilah alasan Lu Li memilih memaksa "domba gemuk" menyerahkan material langka secara sukarela alih-alih menggunakan metode tradisional membunuh untuk mendapatkan barang saat merampok.
"Waspada semua! Babak terakhir ini akan membawa kita ke BOSS. Semua pemain - baik dari serikat kita maupun bukan - akan mendapat hadiah setelah keluar. Hubungi saya langsung untuk klaim!" Ru Meng Shi Huan menggelorakan semangat terakhir.
Dari 100-an orang di TKP, tidak semuanya anggota Ibu Kota Kejayaan. Ada juga beberapa pemain kubu jahat dari faksi lain.
Mereka awalnya melihat Kubu Kejayaan menyerang pemain Kubu Terang, dalam hati masih agak cemas. Mendengar perkataan ini, beban berat di hati pun akhirnya terangkat.
Benda tugas diperoleh otomatis setelah membunuh BOSS. Soalnya ini game, bukan berarti Rethanir hanya punya satu kepala sehingga hanya satu pemain bisa menyelesaikan tugas. Lagipula benda tugas sebagian besar pemain juga berbeda.
Tapi, tidak semua personel yang ikut bertempur bisa mendapatkan benda tugas.
Hanya tim yang memberikan serangan dengan kerusakan terbesar yang layak. Maksudnya hanya satu party pemain yang bisa menyelesaikan tugas.
Pemain Kubu Terang dan Kubu Jahat tidak bisa berparty. Aliansi mereka memang tak bisa diandalkan. Sesama pemain kubu jahat yang tersisa ini tidak ada konflik kepentingan mendasar, Ru Meng Shi Huan pun mudah menghibur mereka.
Gelombang terakhir monster terus menerus turun dari altar, jumlahnya hampir mencapai seratus ekor.
Lu Li berlari menjauh dan menemukan tempat terpencil, melakukan transformasi burung gagak, berputar beberapa kali sebelum terbang tinggi.
Di peta ini juga ada monster udara, berupa hantu burung-burungan. Beruntungnya Lu Li tidak menemui bahaya, mendarat dengan aman di atas altar.
Di altar berdiri sendirian seorang (Elf), sedang melakukan mantra pada formasi hexagram. Energi sihir biru pucat memenuhi pola ukiran misterius, sepertinya sudah mencapai tahap akhir.
Dalam hati Lu Li lega bukan main. Jika terlambat sedikit, tugasnya mungkin sudah gagal. Dia pernah melihat formasi serupa - jelas-jelas sebuah pintu teleportasi.
Melihat kerumitan pola yang bikin pusing itu, kemungkinan ini formasi teleportasi jarak jauh.
Situasi serupa sering muncul dalam tugas perubahan pekerjaan. Artinya tugas perubahan pekerjaan yang dihadapi Lu Li ini memiliki batasan waktu. Jika melebihi, Reinsark akan teleportasi pergi dan tugas gagal.
Nima, kau ini pemburu tapi bisa menggunakan formasi teleportasi? Ini curang!
Sistem profesi NPC di "Fajar" sangat kacau. Banyak NPC merangkap beberapa jabatan, contohnya Thrall adalah Shamans tapi kebanyakan orang menganggapnya prajurit. Illidan kecanduan sihir padahal jelas-jelas seorang Pemburu Iblis...
Tak ada waktu untuk memulihkan HP. Begitu mendarat, Lu Li langsung menyamar dan mempercepat serangan ke belakang Thrall.
Menyergap!
Teleportasi terputus!
Bukan hanya terputus, kegagalan teleportasi menyebabkan balasan sihir dari elemen sihir.
