Tangan kanan Lu Li memegang Palu Krethorne, sementara tangan kirinya melakukan pengumpulan terakhir pada mayat di tanah.
Sistem: Pengumpulan berhasil, memperoleh Kepala Rhensar.
Mayat di tanah telah kehilangan kepala, di tangan Lu Li kini ada kantong hitam legam dengan aroma darah yang menusuk hidung. Benda tugas langsung dilempar ke tas, sementara segelas ramuan penyembuhan tingkat menengah ditenggak sebelum dia langsung kabur.
Pengikut Druid sama sekali tidak perlu dilihat lagi.
Meski menggunakan Template Elite dengan darah tinggi dan pertahanan tebal, plus kemampuan menyembuhkan diri, tetap tidak bisa menahan gempuran ratusan orang.
Lu Li yang hanya kena imbas serangan mereka pun langsung tersisa darah tersisa.
Sayang sekali, jika pengikut di peta tugas masih hidup sampai menyelesaikan tugas perubahan pekerjaan, pemain bisa mendapatkan kartu untuk memanggil pengikut ini tiga kali. Setiap pemanggilan bisa bertahan selama satu jam, sangat berguna di saat-saat kritis.
Tidak ada waktu untuk menyesali, krisis belum berlalu.
Yang bisa berdiri di sini semua adalah elit guild yang melakukan tugas perubahan pekerjaan dan percaya diri. Mereka maju secara terorganisir, sama sekali tidak memberi jalan bagi Lu Li untuk kabur.
Status tak kasat mata belum tentu segalanya.
Langkah Angin?
Jangan-jangan Lu Li tidak bisa, bahkan jika dia sudah mempelajari Langkah Angin sekarang, belum tentu bisa kabur dari neraka.
Tapi tidak perlu khawatir tentang Lu Li, dia sudah mengamati topografi dengan baik dan merencanakan jalan pelariannya dengan matang.
"Hei, Saudara sekalian, jangan buang-buang tenaga." Siluet Lu Li muncul di pagar tepi altar. Dia berjongkok di pagar, ternyata dengan sengaja membatalkan status tak kasat mata.
Pemain-pemain Ibu Kota Kejayaan tidak bisa melihat ekspresi di balik penutup wajahnya, hanya merasa sosok di hadapan mereka benar-benar penuh makna tersembunyi. Bahkan sampai sekarang mereka masih seperti bermimpi, sungguh tidak paham bagaimana lawan bisa begitu cepat membunuh BOSS.
Sekarang dia ternyata berani muncul di hadapan orang banyak dengan sikap percaya diri.
"Dadah." Lu Li melambaikan tangan, lalu menjatuhkan diri ke belakang. Seluruh tubuhnya terjatuh.
Bagi orang normal, jatuh dari ketinggian 50 yard akan menyebabkan darah tersisa, 65 yard pada dasarnya sama dengan bunuh diri.
Altar ini mencapai ketinggian 100 yard. Jatuh dari jarak sejauh itu mustahil tidak mati.
Orang-orang Ibu Kota Kejayaan semua terpana. Mereka membeku beberapa detik, baru berhamburan ke ambang altar untuk melihat ke bawah.
Yang dilihat Ru Meng Si Huan setelah login adalah sekelingnya ini.
"Apa yang kalian lihat?" Dia menarik seorang individu dan bertanya.
“Jangan menarikku, biarkan aku juga melihat.” Pemain itu tidak sabar melepaskan diri, baru sadar yang menariknya adalah Komandan mereka sendiri, “Kakak Huan, kamu sudah login ya, bagus sekali.”
“Bagus apanya! BOSS sudah dirampas orang.” Ru Meng Si Huan menamparnya.
“Jangan marah Kak, kami sudah membalasmu.” Ditampar pun pemain ini tidak marah, rupanya anak beruang ini sudah terbiasa dihajar.
“Oh, bagaimana kalian membalasku? Membunuhnya?” Hati Ru Meng Si Huan berdebar, jika benar begitu, setidaknya masih bisa memberi penjelasan, reputasinya masih terselamatkan.
Lebih baik semua gagal dalam tugas, daripada hasil jerih payah kita dipetik orang lain.
“Kami memaksanya loncat dari tebing bunuh diri.” Figuran A berkata dengan berbangga, membunuh orang biasa saja, memaksa orang bunuh diri barulah menunjukkan kemampuan.
“Dia terjun?” Ekspresi Rú Mèng Sì Huàn penuh ketidakpercayaan, ia menerobos kerumunan dan mendekati altar, “Kenapa tiba-tiba bunuh diri? Kalian memastikan ini bunuh diri? Melihat langsung mayatnya jatuh?”
Yang lain saling pandang, serentak menggelengkan kepala.
“Mayatnya mana?”
“Kak, hujan kok enggak pake payung? Ini game, mana ada mayat-mayat!” Seorang hijau tak tahu apa-apa berkata tanpa tedeng aling-aling.
Hujan tak bawa payung?
Sialan, maksudnya otakku kemasukan air ya.
Rú Mèng Sì Huàn limbung, hampir log out lagi.
Buat apa berdebat dengan si hijau, Rú Mèng Sì Huàn duduk di tepi pagar, ekspresinya ternyata sudah kembali normal.
“Kak, gimana nih?” Yang masih waras mulai merasakan persoalan ini agak tidak beres. Pemimpin mereka telah kembali, tak perlu lagi berpikir ngawur sendiri. Mereka semua mendekat.
“Ya bisa apa lagi, tunggu saja.” Rú Mèng Sì Huàn menghela napas.
“Nunggu apa?”
"Tunggu peringatan sistem bahwa ada yang menyelesaikan tugas, atau tunggu sampai semua orang yang masuk ke peta ini hari ini gagal dalam tugas, lalu kita akan diteleportasi keluar."
"Apa orang itu akan menyelesaikan tugas? Ini kan penyelesaian tugas perubahan pekerjaan pertama di 'Fajar'." Kata Passerby B.
"Harusnya kitalah yang pertama menyelesaikan. Strategi Kakak Huan sangat bagus. Kalau bos bertanya, kami semua bisa bersaksi untukmu. Hanya kurang sedikit." Ucapan ini bukan pujian kosong, tapi fakta sebenarnya.
Pertama, bersatu dengan pemain Kubu Terang. Di satu sisi memanfaatkan tenaga mereka untuk membersihkan monster di pinggiran, di sisi lain mengurangi jumlah personel mereka. Terakhir menyergap dengan pasukan segar dari dua arah, benar-benar mengusir rival terberat keluar dari peta tugas.
Sisa seratus lebih orang tinggal membunuh BOSS, lalu bisa bersama-sama sukses berganti profesi.
Seratus slot perubahan pekerjaan pertama akan seluruhnya berasal dari Ibu Kota Kejayaan mereka!
Hanya kurang sedikit...
Pada detik ini, semua pemain merasakan penyesalan yang sama.
Sistem: Pemain tak dikenal telah menyelesaikan tugas perubahan pekerjaan, memperoleh hadiah tambahan.
Cahaya di hadapannya berubah, semua pemain di peta ini ditendang keluar, menghapus sisa keraguan dalam hati anggota Ibu Kota Kejayaan yang masih bertahan.
Waktu mundur beberapa menit sebelumnya, Lu Li melompat dari pagar dan mengaktifkan skill Putra Hutan di tengah jatuh.
Putra Hutan: Instan, kamu berubah menjadi bentuk macan tutul. Kecepatan Gerak meningkat 50%, mendapat efek memanjat 45 derajat, dan bisa menggunakan semua skill khusus bentuk macan tutul. Memberikan kekebalan terhadap efek transformasi dan mengurangi kerusakan akibat jatuh. Transformasi ini bisa membatalkan efek pembatasan gerak. Level terkini 1/1000.
Skill transformasi macan tutul yang dimodifikasi ini memiliki efek lebih baik, dengan jarak jatuh maksimal mencapai 120 yard.
Sebelum melompat, dia sudah meminum ramuan penyembuhan tingkat menengah sehingga hanya mengalami ketakutan tanpa bahaya.
Setelah keluar dari cakupan altar, dia mengeluarkan kepala Rensak untuk memastikan penyelesaian tugas. Elf tua yang memberi misi pun segera muncul.
Jika pengikut Druid masih hidup, tentu dia tidak akan semudah ini. Meskipun membuang-buang waktu sedikit, dia akan perlahan membawa pengikut Druid kembali. Sekarang pengikut Druid sudah tiada, secara alami langsung menggunakan benda tugas untuk memanggil NPC tugas.
Ini juga taktik yang paling sering digunakan oleh pemain di kehidupan sebelumnya seperti Lu Li.
"Saudara muda dari klan, kekuatanmu melebihi perkiraanku." Elf tua membuka kerudung di kepalanya, memperlihatkan rambut panjang keperakan.
"Dewi Bulan melindungi, sang pendosa telah mendapatkan hukuman yang setimpal." Lu Li menyerahkan kepala yang terbungkus kain, dari awal sampai akhir tidak mencoba membuka kain itu - entah bisa atau tidak, memikirkan isinya adalah kepala manusia membuatnya agak merinding.
"Ini anakku... terima kasih akhirnya memberikannya keabadian." Elf tua membelai kain itu dengan ekspresi sangat sedih.
"Hah..." Lu Li bingung, gemetar di hati.
Seorang ayah ternyata menyuruh orang lain membunuh anaknya sendiri, sungguh tragis.
"Itu cerita yang sudah sangat lama, seharusnya sudah tenggelam dalam aliran waktu, tak perlu kuceritakan padamu." Elf tua itu tidak berniat memuaskan rasa penasaran Lu Li. Ia mengeluarkan beberapa buku skill dari tasnya, "Ini ada dua buku skill sebagai hadiahmu, pilihlah."
Dua buku?
Hati Lu Li mendadak berat. Mengapa hanya dua?
