Tidak peduli kapan pasukan patroli berikutnya naik, ini adalah kesempatan Esa baginya!
Mengaktifkan skill, 1 detik, 2 detik...
Mantra Membuka Gembok selama sepuluh detik.
Sepuluh detik ini terasa seperti setahun baginya, terutama ketika mendengar langkah kaki di tangga spiral - sepatu baja berat menggeretak di anak tangga kayu.
5 detik, 6 detik...
Lu Li sudah melihat wajah mengerikan prajurit bangsa orc itu, tubuh kekarnya, dan palu besar di tangannya.
7 detik... Cepat, cepat!
Saat Lu Li melihat prajurit bangsa orc, tentu sang prajurit juga melihatnya.
Bahkan otak bangsa orc yang kurang berliku ini pun paham situasinya. Dia membeku sejenak sebelum mengaum dan menerjang dengan palu.
Lu Li tetap tegak tanpa bergerak, seolah prajurit bangsa orc itu tiada.
Ding, suara tombol logam tertekuk dan melenting akhirnya berbunyi. Tanpa sempat menghindar, satu-satunya yang bisa dilakukan Lu Li adalah merobek gulungan perkamen yang sudah dipersiapkan.
5.000 poin penyerapan kerusakan!
-447！
Prajurit orc berhasil melukai Lu Li, bahkan menimbulkan efek knockback.
Tangan Lu Li bahkan belum sempat masuk sudah terhempas. Tubuhnya menghantam keras dinding batu menara lonceng, tak pelak menerima kerusakan sekunder.
Prajurit orc tidak mengejar, malah mengeluarkan peluit kecil dan meniupnya dengan gila-gilaan.
Perisai Terang yang menyelimuti night elf ini adalah perlindungan standar pengintai Kubu Terang. Sebagai prajurit orc biasa, mustahil baginya menembusnya dalam waktu singkat, jadi dia memilih memanggil bala bantuan.
Lu Li menarik napas tajam, "Dasar elit level tiga puluh, masih saja minta bantuan orang. Sungguh tidak tahu malu!"
Dia tanpa ragu menggunakan efek tambahan jubah, efek yang sangat mirip dengan Langkah Bayangan ini membuatnya tiba-tiba muncul di belakang prajurit bangsa orc, menyergap!
Pisau belati menancap sempurna di bagian belakang kepala prajurit bangsa orc, karena kesenjangan level, efek pukul hingga pingsan yang seharusnya empat detik berkurang menjadi dua detik.
Ini sudah cukup.
Lu Li berlari ke lokasi peti harta, meraba-raba isi peti tersebut.
Untungnya waktunya singkat, jika peti harta tidak digunakan dalam tiga puluh detik setelah dibuka, ia akan terkunci kembali.
Dua barang, Lu Li tidak sempat memeriksa apakah ada gambar teknik yang diinginkannya, dia harus menghadapi prajurit bangsa orc yang sedang mengamuk, ditambah pasukan prajurit bangsa orc lain yang berderap naik ke menara pengawas.
Kali ini benar-benar terlalu berlebihan.
Bagi orang lain, mungkin sudah menyerah dan pasrah menunggu kematian, toh barang sudah didapat - mati pun belum tentu menghasilkan drop item.
Namun, Lu Li sama sekali tidak akan menyerah.
Di satu sisi karena sifat aslinya, bahkan sampai mati pun dia akan bertarung habis-habisan.
Di sisi lain, Lu Li masih harus menyelesaikan tugas membakar persediaan, ditambah dia memiliki 7 nilai PK yang bisa membuat peralatannya terus-menerus menghasilkan sampai membuatnya menangis.
Lu Li berbalik dan langsung kabur, sambil berlari dia meraih sesuatu dari dalam tas.
Transformasi Burung Gagak membutuhkan bilah baca selama tiga puluh detik, sementara Putra Hutan hanya bisa mencapai ketinggian 100 yard, sama sekali tak berguna untuk menara lonceng setinggi 300 yard ini. Hanya benda yang diambil Lu Li inilah yang bisa menolongnya.
Sebuah layang-layang!
Layang-layang yang terlihat compang-camping ini.
Dulu ketika baru masuk game, hal pertama yang dilakukan Lu Li adalah mengambil layang-layang ini. Berkat layang-layang inilah dia akhirnya bisa mendapatkan Cincin Supreme, yang menjadi landasan pencapaiannya saat ini.
Layang-layang ini tak pernah dia buang, meski harus mengisi tiga slot di tasnya.
Tanah tandus yang selalu berangin sepanjang tahun. Setelah Lu Li membentangkan layang-layang dan melompat, angin langsung menopangnya. Namun karena layang-layang itu rusak parah, gerakannya saat turun terlihat tidak anggun - oleng kesana kemari seperti hendak terjatuh kapan saja.
Persimpangan jalan menjadi pusat transportasi utama. Arus pemain yang lalu-lalang sungguh mencengangkan, apalagi di jam puncak seperti sekarang ini.
Menara lonceng bergemuruh oleh suara keras pasukan bangsa orc yang mengaum memekakkan telinga. Para pemain sudah penasaran dengan keributan di atas, sampai akhirnya mereka menyaksikan sebuah layang-layang besar membawa seseorang melayang turun.
Figuran A: Dewa turun ke dunia manusia biasa!
Figuran B: Omong kosong dewa turun! Itu jelas-jelas seorang pemain.
Figuran A: Sudah tahu itu pemain. Lagian dia kan Anjing Terang.
Figuran B: Hah? Anjing Terang? Kenapa dia kabur ke wilayah kita? Bahkan terjun dari menara lonceng!
：Rasanya dia mencuri barang bagus, kalau tidak para raksasa (prajurit bangsa orc) tidak akan se-pemarah ini. Decakan, hoki banget, kabur aja bisa seperti ini.
：Belum tentu bisa kabur, di mana-mana penuh orang.
：Ayo, ayo kita lihat juga, siapa tau bisa dapet rejeki nomplok, pai jatuh dari langit.
Lu Li berusaha mengendalikan arah sebaik mungkin, memilih titik pendaratan di luar pos pengawas persimpangan.
Tapi mengatakan dia sudah kabur masih terlalu dini, bukan cuma pemain yang semakin banyak mengepung ingin mengalahkannya, NPC juga berhamburan dari pos pengawas ingin menangkapnya.
Untuk apa sih? Cuma gambar teknik level rendah.
Ketinggian 300-400 yard, meski ada layang-layang yang memperlambat jatuh, kecepatan turunnya tetap lumayan cepat.
Tanah semakin membesar di matanya, guncangan dahsyat menghadang.
-825！
HP langsung terkuras setengah, Lu Li buru-buru minum ramuan level menengah.
Botol obat baru terangkat, bayangan hitam menabrak dari samping, membuat Lu Li pingsan di tempat.
Tendon Cut, Perlambatan!
Penetrasi Zirah, Pengurangan Pertahanan!
Pukulan ketiga, kapak dililit sinar merah - jelas skill pendarahan berkelanjutan.
Lu Li kaget setengah mati. Jika efek pendarahan aktif, pencuri yang tak bisa menyamar pasti akan dirobek-robek pemain dan NPC.
Menghilang!
Lu Li berhasil masuk status penyamaran, melangkah mundur menghindari skill prajurit.
Prajurit sudah mengayunkan kapak setelah Lu Li menghilang. Teknik ini biasa menjebak pencuri, tapi kali ini gagal. Saat kapak diayunkan ke arah lain, Lu Li sudah merangkak pergi dengan langkah tertatih.
Whirlwind!
Ternyata prajurit ini juga punya skill Whirlwind, pasti bukan sembarangan orang.
Lu Li mengamati wajah karakteristik bangsa orc yang mencolok dari orang ini, namun tidak bisa mengenalinya. Karena pada dasarnya wajah bangsa orc terlihat serupa, ras ini dalam realitas memang paling tidak perlu khawatir tentang ekspos identitas.
Kerusakan wajahnya sangat parah dan menyeluruh.
Jarak serangan skill Whirlwind sangat luas, ditambah prajurit dalam pusaran angin memiliki efek percepatan. Dengan kecepatan yang terbatas saat ini, Lu Li akan sulit menghindari serangan Whirlwind prajurit tersebut.
Tanpa ragu, Lu Li membatalkan penyamaran dan mengaktifkan efek tambahan sarung tangan untuk menyerbu ke arah prajurit. Saat efek diaktifkan, dia mengubah arah dan melesat seperti anak panah.
Lu Li merasakan prajurit ini sulit dihadapi, sementara sang prajurit sendiri juga terguncang oleh skill yang ditunjukkan Lu Li.
Namanya Ning Shi, seorang pejuang terkenal dari kubu jahat.
Hari ini dia menerima tugas buronan yang kebetulan berlokasi di persimpangan jalan, sehingga pertemuannya dengan Lu Li terjadi tepat pada detik dia melompat dari menara lonceng setinggi 300 yard lebih.
Begitu melihat itu adalah pemain dari kubu musuh, Ning Shi tanpa ragu langsung melakukan serangan maju ke medan tempur untuk mengendalikan Lu Li.
Inilah kesenjangan antara jagoan sejati dan pemain biasa. Meski sama-sama menggunakan skill maju ke medan tempur, para jagoan seperti Ning Shi dan Moonlight mampu menguasai timing dan arah dengan presisi, menghantam target tepat hingga pingsan.
Sementara prajurit biasa, bahkan jika Lu Li berdiri di sampingnya, belum tentu bisa memanfaatkan kesempatan. Dulu saat Lu Li bertarung melawan banyak anggota Jinyiwei yang juga prajurit, tak satu pun bisa mengalahkannya.
