Saat ini nilai PK Lu Li masih tersisa dua belas poin, tetap menduduki peringkat teratas.
Waktu sudah hampir habis. Besok ada urusan penting yang harus diselesaikan. Lu Li langsung log out dari penginapan, sama sekali tidak peduli dengan ratusan orang yang mengejarnya di belakang.
Karena dilanda kecemasan akan hasil pemeriksaan adiknya, Lu Li bolak-balik di kasur sepanjang malam sampai pagi. Keesokan harinya dia keluar ruangan dengan lingkaran hitam tebal di mata, membuat para pelaku lainnya kaget setengah mati.
"Persis seperti orang yang terlalu bermain nafsu." Candaan sinis datang dari Yang Liu, si gadis berhati hitam.
Lu Li tidak memiliki minat untuk menanggapi, langsung duduk di depan meja makan sambil menatap dengan bingung adiknya yang sedang menyantap bubur.
Lu Xin tidak mengerti apa yang terjadi, hanya merasa kakaknya hari ini agak tidak biasa.
"Sakit jiwa!" Dou Jingjing memutar matanya: "Si kakak gila adik, baru bangun tidur sudah mengawasi adiknya tanpa henti."
"Lu Li, boleh aku bertanya sesuatu?" Zhou Huanhuan yang terlihat paling normal di antara mereka.
"Ada apa?" Lu Li meneguk sedikit bubur, wajahnya masih terbebani.
Dia berharap hasil pemeriksaan menunjukkan adiknya sakit, meski pemikiran ini terdengar bodoh. Tapi jika tidak terdeteksi, apakah itu berarti penyakitnya masih dalam masa inkubasi?
"Soal eksplorasi Tambang Maut, guild kami sudah mentok beberapa hari di Jenderal Serigala Hancur Hati pada kesulitan elite. Bisakah kau memberi kami petunjuk?" tanya Zhou Huanhuan dengan hati-hati, tidak yakin apakah Lu Li berkewajiban menjawab.
“Tidak ada petunjuk khusus, MT kalian terlalu lemah.” Lu Li tak takut melukai perasaan orang.
"MT kami sudah level 18. Serikat cuma punya dua MT level 18, satu di Elf Air, satu lagi dialokasikan ke tim kami." Zhou Huanhuan mengernyit penuh kekhawatiran.
Tim elite Zhou Huanhuan di Paviliun Hujan Ringan sebenarnya cukup mumpuni. Dengan dukungan MT kuat dan damage dealer andal dari serikat, mereka sudah mengulang Tambang Maut berkali-kali tapi selalu gagal di Jenderal Serigala Hancur Hati.
"Hubungi Biru Muda Laut Angin. 200 emas untuk bantu kalian taklukkan kesulitan elite Tambang Maut. Biarkan serikat kalian yang bayar." Lu Li berdiri sambil mengangkat bahu adiknya, "Aku antar adikku ke sekolah dulu."
"200 emas? Dasar perampok!" Dou Jingjing menjulurkan lidah, mulai menghitung berapa realitas yang bisa ditukar dengan 200 emas itu.
“Serikat pasti akan setuju dengan dua ratus emas.” Yang Liu berkata dengan yakin, “Serikat lain bahkan jika mau membayar dua ratus emas, tidak punya jalan baru seperti ini.”
“Benar.” Zhou Huanhuan menghela napas lega seperti baru melepaskan beban, berkata dengan menyindir diri: “Sebenarnya Ketua membentuk tim elit kecil untuk kita karena melihat kita kenal Lu Li.”
Dou Jingjing meski enggan, tidak bisa menyangkal hal ini.
Lu Li mengantar adik perempuannya ke sekolah, lalu langsung pergi ke Rumah Sakit tempat pemeriksaan kesehatan sebelumnya.
Perkembangan ilmu kedokteran tahun-tahun ini cukup memuaskan, sebagian besar penyakit mematikan tetap menjadi momok, tidak seperti yang diprediksi sosiolog akan terus teratasi, justru banyak jenis kesulitan baru bermunculan. Orang yang mati di ranjang rumah sakit setiap tahun masih menempati rasio signifikan.
“Kemarin datang untuk pemeriksaan kan? Dan adikmu, kenapa tidak ikut?” Dokter tua berkacamata tebal itu berbicara lamban sambil membuka catatan medis.
“Dia sedang sekolah, Dokter...” Lu Li berbicara sendiri dengan suara rumit.
“Kamu sih tidak apa-apa, hanya kurang nutrisi. Perbaiki nutrisi saja sudah cukup. Tapi adikmu...” Tatapan dokter tua menembus dari balik kaca kecil, mengamati pakaian Lu Li sambil menghela napas pelan.
“Sebenarnya apa yang terjadi dengan adikku?” Tangan Lu Li tanpa sadar mencengkeram daging di pahanya. Dalam kecemasan ekstrem, ternyata sama sekali tidak merasakan sakit.
“Pernah dengar Sindrom Jantung Fatal?” Dokter itu bertanya dengan ramah.
Seperti diduga, rasa pahit menggenang di hati Lu Li. Ia hanya bisa menggelengkan kepala dengan ekspresi kosong.
“Ini penyakit jantung yang sangat langka. Selama 30 tahun praktik medisku, baru tiga kasus kujumpai. Penyebabnya rumit. Begini saja, jika tidak diobati secara intensif, dia mungkin tidak akan bertahan melewati usia 18 tahun.” Dokter itu memandang Lu Li dengan belas kasih, mengira pemuda ini akan segera menangis.
“Pasti ada cara untuk menyembuhkan, benar kan?” Lu Li mengawasi ketat dokter tua itu.
“Pengobatan... biayanya sangat mahal. Uang asuransi ditambah dana jaminan warga negara bahkan tidak cukup untuk perawatan paling dasar.” Dokter tua menggelengkan kepala, “Rumah Sakit hanya bisa memberikan keringanan yang sangat terbatas.”
“Uang bukan masalah!” Mata Lu Li memancarkan ketegasan yang penuh fanatisme.
Dia terputus nyawa di kehidupan sebelumnya, terlahir kembali ke dunia ini, untuk apa lagi!
Harta menguasai sepanjang zaman, menapaki kelas elit?
Memegang kuasa dunia saat sadar, berbaring di pangkuan kecantikan saat mabuk?
Tidak, bukan itu semua. Selama beberapa minggu sejak kelahiran kembali ini, dia sama sekali tidak memikirkan nasibnya sendiri!
Hanya satu hal yang dipikirkannya, mati-matian harus menyelesaikan urusan ini.
Yaitu: Adik perempuannya sama sekali tidak boleh mati!
Dokter tua itu terkejut melihat kegilaan di matanya, menelan air liur lalu berkata: “Untuk penyakit ini, secara internasional ada dua rencana pengobatan yang sudah matang sepenuhnya. Yang mana ingin kamu dengar?”
“Tolong jelaskan semuanya.” Lu Li tahu penyakit ini bisa diobati, sejak kehidupan sebelumnya dia sudah mengetahuinya, sehingga kegelisahan dalam hatinya justru berkurang.
“Yang pertama adalah pengobatan konvensional, melalui operasi dan pengendalian obat untuk mengontrol kondisi, memperbaiki fungsi jantung. Jika berjalan lancar, adikmu bisa hidup seperti manusia normal...”
“Berapa lama dia bisa bertahan?” Lu Li menyela.
“Karena ditemukan lebih awal sekarang, pengendaliannya akan jauh lebih mudah. Saya tidak bisa memberikan jaminan, tapi dari sudut pandang teknis, dua dekade tidak masalah.” Dokter tua itu menjawab dengan penuh tanggung jawab.
Di kehidupan sebelumnya penyakitnya terlambat terdeteksi. Dokter saat itu mengatakan bahkan jika pengobatan sukses, hanya bertahan sepuluh tahun. Sayangnya Lu Li tidak punya uang, bahkan satu dekade pun tak bisa diraih untuk adiknya.
“Bagaimana dengan metode lainnya?” Di kehidupan sebelumnya, dokter hanya sekilas menyebutkan transplantasi tanpa pembahasan mendalam, karena tahu mereka sama sekali tidak punya uang.
“Transplantasi menyeluruh, biayanya akan jauh lebih besar.” Dokter tua itu sekali lagi memperhatikan pakaian dan penampilan Lu Li, juga kulit serta kerangka tubuhnya, sangat yakin ini adalah pemuda miskin dari lapisan terbawah masyarakat.
“Berapa lama transplantasi menyeluruh bisa menjamin adikku bertahan hidup?” tanya Lu Li dengan penuh harap.
“Berbeda dengan transplantasi jantung tradisional, transplantasi menyeluruh bisa dikatakan mampu mencapai efek pemulihan 100%. Tapi ada dua premis: pertama harus ada donor, kedua harus mempersiapkan persiapan pemulihan pasca operasi kelas tinggi.” Dokter tua itu berkata dengan hati berat: “Aku harus mengingatkanmu, biaya operasi tidak akan kurang dari satu juta, sementara biaya pasca operasi lebih fantastis lagi, keluarga biasa sama sekali tidak mampu menanggungnya.”
“Asal bisa menyembuhkan adikku, berapa pun uangnya akan kubayar.” Lu Li menggenggam tangan dokter melewati meja: “Dokter, tolong bantu kami, carikan donor untuk kami...”
"Donor sulit ditemui. Saya bisa menghubungi beberapa rumah sakit besar di dalam negeri untuk mengecek ketersediaan." Dokter menganggap Lu Li sedang impulsif, tersenyum pahit: "Remaja, ini benar-benar jumlah yang tidak kecil."
Lu Li mengeluarkan ponsel dan membuka rekening bank online, lalu menyerahkannya ke dokter: "Lihat, saldo rekening saya sekarang 1.110.000 yuan..."
Dokter tua tidak percaya, namun rasa penasaran membuatnya mendekat. Begitu melihat angka itu, dia hampir melompat berdiri.
Setelah memverifikasi berulang kali, ternyata benar lebih dari satu juta.
Sejuta yuan sebenarnya tidak banyak. Pasien-pasien dokter ini pernah menangani jutawan bahkan miliuner dari berbagai bidang, tapi mereka semua termasuk orang sukses.
Berbeda dengan remaja di hadapannya ini, memakai kaos sepuluh yuan tapi punya saldo rekening lebih dari satu juta.
