"Dasar anak kecil, mana ada yang benar atau tidak. Masih kecil sudah mikirin barang tidak jelas." Piao Ling naik pitam, langsung menepuk kepala Xiao Ba Jiang.
Tepukan itu membuat Xiao Ba Jiang berkaca-kaca matanya.
"Bicara saja, jangan main pukul." Lu Li paling tidak tahan melihat anak kecil menangis.
"Pergi sejauh mungkin! Kau pikir ini dunia realitas ya?" Piao Ling menggenggam kerah baju Lu Li, geram berkata: "Kau juga, kelakuanmu kelihatan baik, tapi sebenarnya bukan orang baik. Pasang tugas kok pakai ID-ku? Aku sampai pusing dibuatnya!"
"Bicaralah baik-baik." Lu Li bertanya: "Ada tidak tugas yang lebih tepercaya?"
"Bisa diandalkan apanya! Banyak yang bawa selembar kain sihir terus minta dibantu ngerjain tugas." Piao Ling menyeringai hina: "Sebaiknya atur saja hanya pemain yang punya material langka boleh hubungi pihak yang memberi tugas."
"Baiklah, nanti akan kubah." Lu Li mengusap hidungnya, agak bersalah.
“Kalau tidak bisa membereskan, jangan cari-cari alasan.” Biru Muda Laut Angin tersenyum dingin, kedua orang ini memang gemar saling mengolok.
“Xiao Ba Jiang, simpan peralatan ini. Piao Ling juga lihat, berapa nilai material langka yang bisa ditukar dengan ini.” Lu Li memberikan jubah perak hasil drop dari Qian Duoduo kepada Xiao Ba Jiang.
“Sialan.” Piao Ling hanya bisa mengumpat singkat.
“Dasar wawasan sempit, sayang wajah tampanmu.” Biru Muda Laut Angin tetap merendahkan. Setelah sekian lama mengikuti Lu Li, berbagai peralatan epik sudah biasa ia lihat. Meski jubah perak ini super keren, tetap sulit membuatnya terkesima.
“Orang bodoh, pernah lihat jubah lebih baik dari ini?” Piao Ling tidak terima.
“Wah.” Saat orang lain menunggu reaksi Xiao Ba Jiang terhadap statistik item, gadis itu justru menggesek-gesekkan wajahnya ke jubah. “Jubah ini berbulu dan sangat lembut, rasanya benar-benar nyaman!”
“Aku coba, aku coba!” Can Meng menerjang ikut menggesekkan pipinya.
“Dengan jubah ini, Xiao Ba Jiang juga bisa menyembuhkan.” Hujan Maret berkata dengan nada sedikit iri.
Perlengkapannya sebenarnya cukup bagus, tapi efek penyembuhan sebesar Hutan Berbisik yang bisa meningkatkan kemampuan secara signifikan memang belum pernah dimilikinya.
“Ada bonus damage juga, peningkatan menyeluruh.” Sesame Paste Tangyuan menambahkan, sekarang dia akhirnya paham mengapa Lu Li memilih Xiao Ba Jiang masuk dungeon daripada dirinya.
“Aku akan membuat dua ramuan, kalian semua cepat bersiap-siap.” Lu Li mendesak.
Xiao Ba Jiang sebelumnya memberinya resep racun mematikan, tapi setelah mempelajarinya dia belum sempat membuatnya.
Racun Mematikan, saat efek pemicu aktif akan menyebabkan kerusakan instan diikuti kerusakan berkelanjutan yang bisa ditumpuk hingga lima lapisan. Untuk pencuri, racun jenis ini tidak cocok untuk PK karena banyak skill kontrol mereka yang akan disela jika target terkena damage - racun dengan efek kerusakan terus-menerus ini justru bisa menjebak diri sendiri.
Tapi racun mematikan untuk melawan BOSS tidak memiliki kekhawatiran serupa, karena kemungkinan pemain mengendalikan BOSS sangat kecil.
Ada yang mengatakan profesi pencuri memiliki dua tantangan: Skill Akhiran dan racun.
Namun resep racun di "Fajar" terlalu sedikit, bahkan lebih sedikit dari ramuan penyembuhan tingkat menengah. Karena itu, sebagian besar pencuri saat ini tidak menggunakan racun. Meski mendapat satu dua botol saat melakukan tugas, mereka akan berhemat untuk situasi kritis.
Sebenarnya kesulitan utama racun adalah mendapatkan resepnya. Material yang dibutuhkan racun mematikan di tangan Lu Li sangat murah.
Proses pembuatannya juga tidak rumit, kurang dari tiga menit sudah bisa membuat dua botol.
Setiap botol bisa mengolesi senjata lima kali, tiap penggunaan bertahan tiga puluh menit. Cukup untuk kebutuhan Lu Li. Bukan dia tidak mau berbagi, tapi profesi selain pencuri tidak bisa menggunakan racun.
Saat memasuki Tambang Maut lagi, Lu Li tampak tidak bersemangat.
Kesulitan sulit saja sudah bisa diselesaikan, kesulitan elite apalagi yang bisa jadi kejutan.
Tapi rekan satu tim lainnya justru bersemangat, terutama Xiao Ba Jiang. Ini pertama kalinya dia masuk dungeon melawan BOSS, semua terlihat sangat menarik baginya.
Karena ada dua anggota baru di pasukan, mereka saling memperkenalkan skill masing-masing sebelum pertempuran dimulai.
Yang memiliki skill terbanyak ternyata bukan Lu Li, melainkan Xiao Ba Jiang.
Setelah menghitung skill point, dia hanya kalah tiga poin dari Lu Li.
Jangan lupa, Lu Li sudah menyelesaikan tugas perubahan pekerjaan dan mendapatkan lima skill point dari misi tersebut.
"Apakah semua pemain tugas sehebat ini?" Hujan Maret sangat terkesima.
Meski dia sendiri termasuk pemain profesional yang cukup mumpuni, tapi dikelilingi para jagoan membuatnya selalu merasa terancam krisis.
“Bukan juga sih.” Xiao Ba Jiang mengembungkan pipi, berkata dengan tidak senang: “Aku pernah ceritakan proses mengerjakan suatu tugas ke teman sekelas, mereka juga mengerjakan tugas yang sama, tapi sama sekali tidak dapat hadiah. Mereka menyebutku si penipu kecil, bilang aku sengaja menyembunyikan rahasia.”
Setelah itu ia menghela napas penuh kesedihan, sayangnya masih terlalu kecil, kesan melankolisnya terlihat agak menggelikan.
“Prosedur tugas hanya bisa dijadikan patokan, tingkat kebebasan tugas di 'Fajar' sangat tinggi, tidak dapat hadiah itu wajar.” Lu Li berkata: “Kalau kamu tertarik, bisa ambil beberapa tugas di waktu luang. Meski hadiahnya berbeda, tapi metode penyelesaiannya tetap bisa jadi referensi.”
“Xiao Ba Jiang, bisakah kamu membimbingku mengerjakan tugas nanti?” San Yue Yu bertanya.
“Tentu saja! Kamu tidak tahu betapa menderitanya aku saat mengerjakan tugas, selalu tersesat. Aku ajak Meng Meng bersama tapi dia tidak mau, paling benci mengerjakan tugas.” Perasaan menemukan partner seperjuangan yang langsung terasa.
“Baiklah, urusan tugas mengikuti Xiao Ba Jiang pasti tidak salah, tapi yang paling utama sekarang adalah menyelesaikan dungeon ini. Piao Ling, BOSS ini utamanya bergantung padamu, skill pengurangan damage harus diaktifkan tepat waktu, jangan terlalu cepat.” Lu Li mulai mengoleskan racun pada pisau belati.
“Aku akan berusaha sebaik mungkin.” Kemampuan teknis Piao Ling cukup baik, namun peralatannya tidak sebanding dengan Biru Muda Laut Angin, makanya kemarin kami beberapa kali wipe di sini.
“Xiao Ba Jiang nanti perhatikan, saat tiga lapis penetrasi zirah bantu juga memberikan heal.” Lu Li menenangkan tim, “Kita adalah tim yang bahkan bisa menyelesaikan mode kesulitan, apalagi sekadar kesulitan elite, pasti mudah bukan?”
“Hm.” Xiao Ba Jiang menggenggam erat tongkat sihir di tangannya, mengangguk dengan penuh kesungguhan.
“Aku akan berhitung sampai tiga baru semua keluarkan damage, Piao Ling bisa mulai. Satu, dua, tiga!” Lu Li baru memasuki pertempuran setelah memastikan Piao Ling berhasil menarik agresi BOSS.
Kalau Biru Muda Laut Angin yang menarik monster, tidak perlu menunggu hitungan sampai tiga. Prajurit memang punya keunggulan dalam menarik monster, tidak bisa dibandingkan dengan ksatria sekalipun damage penyihir pertahanan lebih tinggi dari prajurit pertahanan.
Dibandingkan saat melawan Jenderal Serigala Hancur Hati sebelumnya, set armor Lu Li di momen ini benar-benar luar biasa.
Ditambah lagi karena faktor penindasan level, properti set armor Sang Pengamuk milik Lu Li sering terpicu. Total damage-nya bahkan tidak kalah dari si penyihir cabang Perpisahan di Bunga.
"Waduh, kalau kalian berdua ngebut seperti ini, apakah nggak OT?" Piao Ling mengawasi data di statistik sambil dag-dig-dug dalam hati.
"Santai saja, Aku sudah hitung semuanya." Lu Li menjawab dingin.
"Akan Kutunjukkan bagaimana jagoan sejati mengulang monster. Jangan kayak katak dalam tempurung." Perpisahan di Bunga benar-benar melepas batas. Saat terakhir kali ke sini, setiap dia meningkatkan damage, Piao Ling selalu berteriak-teriak sampai damage pasukan jadi tidak memadai.
"Selama tidak melampaui garis peringatan terlalu lama, biasanya tidak akan OT. Tidakkah Kamu perhatikan bahwa Aku dan Huahua bergantian menempati kebencian peringkat kedua?" Lu Li menjelaskan dengan sabar.
Setelah mengingat kembali, sepertinya benar seperti yang dikatakan Lu Li.
Awalnya Piao Ling mengira damage Hua Di Li Qing dan Lu Li seimbang, ternyata ini adalah hasil kontrol yang disengaja oleh Lu Li.
