Namun, meski harus menghamburkan uang, tetap harus upgrade.
Tidak lihatkah? Banyak orang membawa segudang uang, ingin menghamburkan tapi tak tahu caranya.
Bai Si Bu De Qi Jie dari kubu jahat beserta kroni-kroninya demi upgrade, menyewa banyak tim bunuh diri. Mengumpulkan monster, mengeroyok monster, menahan monster, semua ada petugas khususnya.
Untuk memaksimalkan EXP, selang penyihir AOE (kerusakan area) yang bertanggung jawab menyerang, para pelaku lainnya sama sekali tidak berparty dengan pemain yang mengambil EXP.
Terutama beberapa hari ini, Peringkat awalnya didominasi seragam level 18, hari ini sudah muncul lebih dari 30 orang level 19. Sebagian besar dari mereka sementara mengabaikan dungeon, fokus total naik level.
Lu Li menata material satu per satu, berencana membuat bomb untuk upgrade!
Baru saja hendak mulai menyerang, tiba-tiba Lu Li teringat sesuatu.
Jika membuat kembang api gagal saja ledakannya bisa menghabiskan ratusan HP-nya, bagaimana jika membuat bomb yang sengaja diledakkan?
Begitu memikirkannya, aku langsung merinding.
Apakah ini akan langsung membunuhnya seketika?
"Apa yang kalian lakukan sekarang?" Setelah berpikir matang-matang, Lu Li memutuskan untuk tidak gegabah mengambil risiko. Dia mengirim chat pribadi ke Hujan Maret, meminta pendampingannya.
Bahkan jika benar-benar tewas seketika dan tidak sempat diselamatkan, setidaknya dia bisa diregenerasikan.
"Sedang leveling semua. Sekarang leveling susah banget, Lu Li. Kamu tidak mau join kita?" Balasan Hujan Maret datang cepat.
"Suruh Xiao Ba Jiang yang menyembuhkan. Kamu kembali ke kota dan bantu aku." Kata Lu Li.
"Oke, segera datang." Hujan Maret langsung merespons tanpa ragu.
Tak lama kemudian, dengan petunjuk Lu Li, dia tiba di laboratorium teknik.
"Ini sedang membuat apa?" Keahliannya adalah Tailor yang sama sekali tidak membutuhkan ruang operasi khusus, apalagi dengan berbagai alat aneh ini.
Sedangkan teknik ibarat gado-gado raksasa yang menyangkut berbagai material skill kehidupan.
"Aku sedang membuat bom, sangat berbahaya." Lu Li berkata dengan khidmat: "Jauhi aku, berdiri di sudut ruangan, hm, geser lagi ke tepi, ambil posisi terjauh di sana dan bersiap memberi perisai serta menyembuhkanku."
"Meski tak mengerti apa yang kau katakan, tapi kedengarannya sangat hebat." Hujan Maret terkekeh.
"Kuharap kau nanti tidak ketakutan." Lu Li tersenyum pahit, mulai menyerang.
Percobaan pertama ini banyak menggunakan metode eksperimen, kemungkinan sukses sangat kecil. Sebelum pengisian terakhir selesai, ledakan telah terjadi.
Boom!
Kilatan cahaya menyilaukan menyertai dentuman keras. Lu Li terlempar langsung!
Wajah Hujan Maret memucat. Dengan buru-buru ia menyembuhkan Lu Li. Sekarang akhirnya pahit: saat Lu Li menyebut "bahaya", itu merupakan pernyataan yang terlalu ringan. Ini bahkan melebihi bahaya, sungguh berakibat fatal.
Lu Li menepuk-nepuk dadanya dengan gemetar: "Lebih baik kau pasangkan perisai untukku dulu, aku takut langsung meledak mati."
Sekali lagi berterima kasih pada alat Sistem yang tidak bisa dihancurkan atau aus, kalau tidak, alat-alat ini pasti harus diganti baru. Lu Li pasti bangkrut tidak mampu mengganti.
Pada percobaan kedua, Lu Li cukup beruntung. Sampai tahap pengisian, bahan peledak tetap stabil tanpa transformasi.
Tapi ketika dia menuangkan bahan peledak ke cangkang perunggu dan perlahan memasang perangkat peledak, ledakan dahsyat kembali terjadi. Kali ini luka Lu Li lebih parah.
Meski sudah dipasangi perisai, darahnya langsung tersisa sedikit.
Pantas saja semua ahli bom seperti Avi sudah pada mati, memainkan ini benar-benar terlalu berbahaya.
"Sudahlah, ini terlalu riskan." Hujan Maret tak paham mengapa Lu Li harus "berulah" seperti ini. Apa semua yang belajar teknik harus melalui tahap seperti ini?
“Tidak masalah, meskipun aku mati juga tidak masalah.” Lu Li mengusap wajahnya yang menghitam keunguan akibat ledakan, terengah-engah berkata: “Jangan lupa kita adalah pemain, kita bisa regenerasi.”
Andai bukan karena kalimat terakhir itu, Hujan Maret hampir terharu oleh orang ini.
Lu Li beristirahat cukup lama sebelum mulai membuat bom ketiga.
Ia berkata pada diri sendiri, boleh melakukan kesalahan, tapi sama sekali tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama. Kali ini dia belajar dari kegagalan dua percobaan sebelumnya, proses pembuatan berjalan mulus meski sempat menegangkan.
Sistem: Berhasil membuat "Bodoh Bom Avi", pengalaman teknik +5.
Lu Li begitu bersemangat sampai hampir melempar bom di tangannya.
Bodoh Bom Avi: Bom bodoh untuk petualang yang buta teknik, hampir selalu tepat sasaran! Menyebabkan kerusakan api 1600 poin pada semua target dalam radius 5 yard.
Jauh lebih rendah dari 2000 poin yang tercantum di gambar teknik, Lu Li paham alasannya.
Untuk meningkatkan tingkat kesuksesan, dia sengaja mengurangi jumlah isian bahan peledak.
Bahan peledak yang sedikit tentu mengurangi daya hancur.
Dengan pengalaman sukses pertama, proses selanjutnya berjalan lebih lancar.
Namun beberapa insiden tak terduga tetap terjadi.
Misalnya setelah ledakan ketiga, Lu Li terpaksa memperbaiki peralatannya. Dengan sisa koin emas yang menipis, dia terpaksa meminjam 50 koin emas dari Maret dengan muka tebal.
Memperbaiki peralatan masih termasuk ringan. Saat tingkat kesuksesan stabil, Lu Li berencana menambah isian bahan peledak untuk meningkatkan daya hancur bom.
Hasilnya sungguh menyedihkan - tubuhnya terlempar dan berubah menjadi mayat saat menghantam tanah.
Seandainya ini realitas, semuanya pasti berakhir di sini.
Untungnya ini hanya game. Maret yang sudah terbiasa dengan ledakan mengerutkan alis, menghidupkan kembali Lu Li, lalu langsung melanjutkan 'ulahnya sendiri'.
"Bagus, akhirnya selesai juga." Lu Li meletakkan bom di meja dengan hati-hati sambil menghela napas panjang.
Sebenarnya ini murni efek psikologis, bom yang berhasil dibuat baru akan meledak setelah digunakan. Kalau belum dipakai, dipakai untuk menendang bola pun tidak masalah.
"Buat barang-barang ini buat apa? Untuk mengulang monster?" Masalah yang lama dipendam Hujan Maret akhirnya meluap.
Lu Li tersenyum tanpa bicara, menyerahkan bom padanya.
"Ya Tuhan." Hujan Maret merintih tertekan, "Kenapa kerusakannya setinggi ini!"
Ini adalah benda yang seharusnya tidak ada di level terkini, benar-benar luar biasa!
HP monster biasa level dua puluh hanya sekitar 3-4 ribu, dua bom saja langsung terselesaikan.
Yang paling menentukan adalah radius lima yard!
Hujan Maret langsung membayangkan bom bodoh dilempar ke kerumunan monster yang berjejal rapat, cahaya maut menyapu area itu.
"Sayangnya, tingkat kesuksesannya agak rendah." Rambut menghitam Lu Li sedang dipulihkan Sistem, wajahnya yang hitam legam mulai menunjukkan warna kulit normal.
Dari lebih dari 50 material, akhirnya berhasil dibuat 36 bom. Pengalaman tekniknya memang meningkat cukup baik, sekarang sudah mencapai level menengah (167), tinggal 13 poin lagi bisa naik ke level lanjut.
Engineer level lanjut, target berikutnya sudah bisa membuat Alat Pacu Jantung Goblin.
Robot perbaikan level awal tidak laku mahal, tapi Alat Pacu Jantung Goblin berbeda. Permintaan untuk benda ini sangat luar biasa, terutama bagi para jagoan. Di kehidupan sebelumnya Lu Li, hampir setiap jagoan membawa satu Alat Pacu Jantung Goblin di tas mereka.
Bayangkan, saat kamu tewas di area liar dan kehilangan peralatan terbaik yang sedang dipakai.
Kamu tentu bisa kabur ke mayat untuk mengambilnya, tapi apakah figuran yang beruntung tidak akan menganggapnya sebagai "pai jatuh dari langit" dan mengambilnya?
Tapi jika di tasmu ada Alat Pacu Jantung Goblin...
Aktifkan, dan kamu memiliki probabilitas tertentu untuk regenerasi di tempat.
"Kamu mau pakai benda ini untuk upgrade?" Hujan Maret memandang dengan penuh iri.
“Bukan aku, tapi kita, semua anggota tim harus ikut. Aku tahu tempat yang sempurna, kita akan upgrade bersama-sama.” Lu Li membenarkan ucapannya.
