Pasti curang!
Sudah ada yang menghubungi layanan konsumen online untuk melapor, sampah-sampah game pakai cheat ini harus dihukum!
Namun mereka pasti akan kecewa, setelah melalui pantauan sistem, semua data dalam kondisi normal.
Sebuah gambar teknik milik NPC berhasil "dicuri" oleh pemain bernama [Cih], dan pemain gila ini malah upgrade skill tekniknya sampai level yang dibutuhkan untuk membuat bomb, yang lebih absurd lagi dia punya kemampuan untuk memproduksi bomb dalam skala besar.
Sebuah basis komputer raksasa milik game 'Fajar'.
Sekelompok perancang game, penasihat teknologi, dan ahli sosiologi darurat dikumpulkan untuk berdiskusi.
"Kami tidak berwenang menghapus data yang normal dalam game, ini melanggar semangat game. Aliansi Pemain terus memantau data game 24/7," kata Penasihat Hukum dengan khidmat.
Dia sengaja tidak menyebut hukum, karena semua orang tahu hukum hanyalah simpanan para penguasa.
"Semangat game", sesuatu yang pernah diabaikan, sekarang telah menjadi faktor krusial yang mampu mengendalikan hidup-matinya sebuah game. Begitu perusahaan game melanggar "semangat game", pasti akan mengecewakan banyak pemain sekaligus memberi senjata pamungkas bagi rival terberat.
Meskipun "Fajar" dikendalikan oleh kekuatan puncak berbagai kerajaan, mereka tetap memiliki musuh politik.
Para penyusup ini terus mengintai, menunggu lawan melakukan kesalahan.
Saat semua orang tergila-gila pada "Fajar" dan berharap game ini semakin baik, hanya mereka yang membara ingin melihat game ini runtuh sambil menyeret lawan-lawannya ke jurang Abyss.
"Benar, lagipula kita tidak punya kemampuan untuk melakukan revisi semacam ini. Kunci program utama ada di tangan dewan direksi," kata teknisi sambil menyesuaikan kacamatanya.
"Sebenarnya ini bukan masalah sama sekali," sang Direktur Operasi mengangkat tangan, "Aku benar-benar tak paham kenapa kalian harus mengadakan rapat diskusi secara mengumbar-umbar."
“Seluruh ‘Fajar’ sedang memperhatikan pemain ini, ini bukan lagi hal sepele.” Seorang supervisor mengusap keringat di dahinya, membela diri.
Dia melaporkan melewati hierarki dan membuat persoalan ini membesar, ingin mempermalukan direktur operasi. Tak disangka pihak lawan sama sekali tidak menganggap ini penting.
Persaingan kantor yang paling ditakuti adalah lawan seperti ini. Jangan-jangan aku telah melakukan kebodohan.
“Memperhatikan pemain ini, hal besar apa?” Direktur operasi mengoperasikan konsol, gambar Lu Li muncul di layar besar. “Pemain ini sering mendapat perhatian sejak permulaan game.”
“Kekuatannya sudah menyebabkan kerusakan pada keseimbangan game.” Supervisor mencoba menarik perhatian semua orang.
“Apa dia bisa melawan seratus orang sendirian? Atau membunuh lawan dengan satu tusukan? Atau mungkin sudah memiliki artefak suci?” Direktur operasi berdiri dengan kesal.
Mengalahkan seratus orang sendirian, sepertinya juga tidak bisa dikatakan demikian. Melihat semua pertempuran PK Lu Li, meski mengagumkan, tapi memang tidak pernah ada pengalaman mengalahkan seratus orang sendirian. Faktanya, saat bertemu regu lima orang saja dia harus mengerahkan seluruh kemampuannya, belum lagi kemungkinan kalah di saat genting. Untuk regu sepuluh orang, dia harus kabur dengan patuh. Seratus orang? Dia bahkan tidak berani menunjukkan kepalanya.
Sekali tebas langsung membunuh? Kumohon, satu set skill yang bisa membunuh orang saja sudah merupakan kemampuan luar biasa baginya.
Artefak suci? Cincin Supreme memiliki terlalu banyak batasan. Tujuan awal desain game ini justru menjadikannya sebagai hiburan semata.
Meski sekarang Lu Li sudah meningkatkan Cincin Supreme ke tingkat dua, tetap sulit masuk dalam pertimbangan perancang. Bahkan supervisor yang ingin mencari masalah pun merasa malu menggunakan ini sebagai bahan tuduhan.
“Kita membutuhkan pahlawan, pemain membutuhkan pahlawan, 'Fajar' membutuhkan pahlawan, jagoan seperti ini semakin banyak semakin baik.” Supervisor Operasional meninggalkan kursinya dan berjalan keluar, berhenti di depan pintu sambil menoleh, “Tuan Chen, Anda menyalahgunakan wewenang dan berusaha mengintervensi data normal, serahkan surat pengunduran diri ke departemen SDM besok. Mengenai peraturan kerahasiaan, saya tidak akan menjelaskannya lagi.”
Supervisor itu terkulai di kursi, kepalanya kacau balau, hanya tersisa dua kata: surat pengunduran diri.
“Tuan Chen, berhati-hatilah.” Wakilnya, orang yang sejak awal mendorongnya untuk mengadakan rapat, mendekat dengan senyum.
“Kamu...” Ekspresi Supervisor Chen menjadi pucat, saat ini bagaimana mungkin dia masih belum paham.
"Sebenarnya kalau dipikir asal pasti paham ini bukan masalah besar. Bom bodoh semudah itu dibuat? Tingkat drop kayu bintang segitu rendahnya, spot monster hantu juga tidak ada di mana-mana. Nanti kalau level mereka naik lagi, hantu juga tidak akan beri pengalaman. Sabotase keseimbangan apaan sih." Wakil supervisor menggelengkan kepala, berkesedihan: "Jangan salahkan aku, kau sendiri yang rakus sampai mata tertutup, berani ganggu data normal. Ingat, ini data normal..."
Lu Li tidak tahu bahwa karena dirinya, perusahaan game juga mengalami riak kecil.
Tim Lu Li saat ini sedang membersihkan trofi.
Untung sebelumnya semua anggota sudah membersihkan barang terbungkus sesuai perintah Lu Li. Kalau tidak, pasti tidak muat menampung sebanyak ini. Meski begitu, sebagian peralatan perunggu dan semua peralatan putih polos tetap dibuang sebagai sampah.
Di sini yang direfresh semuanya monster biasa, paling banter cuma ngedrop peralatan perunggu. Probabilitas dapat Besi Hitam hampir tidak ada.
Yang benar-benar layak dikumpulkan adalah skill book dan material.
Setelah mengulang puluhan ribu hantu, total mendapatkan belasan skill book. Tentu saja tidak realistis mengharapkan monster kecil biasa seperti ini menghasilkan skill akhir.
Lu Li mendapatkan sebuah skill book pencuri - Pukulan Pahat.
Pukulan Pahat: 2 detik waktu mantra, memahat mata target musuh hingga melumpuhkan selama 1 detik. Harus aktif saat target menghadap ke kamu. Kerusakan apapun akan langsung membangunkan target. Level terkini 1/5.
Waktu pelepasan dua detik membuat Pukulan Pahat menjadi skill yang diabaikan pencuri. Pemain biasa lebih suka menggunakan Ginjal Pukulan instan dengan durasi kontrol lebih panjang.
Tapi jagoan tidak berpikir demikian.
Setelah diupgrade, waktu mantra skill ini akan memendek dan durasi lumpuh meningkat, menjadi skill kontrol yang sangat bagus.
Meski Lu Li sudah punya beberapa skill kontrol, tak ada yang menolak skill tambahan. Langsung dipelajari dan terkuras.
“Peralatan apa saja yang bisa dijual, jual saja. Material, siapa yang membutuhkan silakan ambil. Mari kita bubar.” Setelah membersihkan medan pertempuran, Lu Li dengan enggan mengumumkan penghentian.
“Semua cuma barang sampah, sama sekali tidak bernilai uang. Hari ini rugi ratusan koin emas. Tidak, kalau dihitung berdasarkan harga pasar bukan biaya produksi, kerugiannya lebih besar lagi.” Piao Ling membuat ekspresi sembelit.
“Kamu tahu apa? Level bisa dibeli pakai uang?” Biru Muda Laut Angin langsung membantah Piao Ling.
Bagi maniak leveling sepertinya, asalkan bisa cepat naik level, berapa pun uang yang dikeluarkan rela. Kenangan Sakura Gugur yang juga maniak leveling mengangguk setuju.
Dia seperti bermimpi, pagi masih level 17, sekejap mata naik dua level, hampir menyentuh level 20.
Sebagai pemain wanita yang masuk gelombang kedua, prestasi seperti ini patut dibanggakan di mana pun. Saat ini dia juga jagoan di Peringkat, bahkan menduduki peringkat keenam belas.
“Baiklah, jangan berdebat lagi. Aku membuat bomb ini untuk meningkatkan level kita semua. Masalah uang juga jangan terlalu dipermasalahkan. Jika memang ingin memberikan kompensasi padaku, nanti aku masih akan membutuhkan beberapa material langka yang sangat khusus, kita semua bisa membantu mengumpulkannya bersama-sama.”
“Ini tidak bisa. Paling tidak harus mengembalikan sesuai harga pokok.” Piao Ling bersikukuh, “Kalau tidak, lain kali siapa yang akan berani ikut menumpang pengalaman?”
Sebenarnya semua orang di sini hari ini sedang ikut menumpang pengalaman.
Selain Lu Li, hanya dua orang yang melempar bomb, ditambah Hua Di Li Qing yang menggunakan badai salju yang sedikit membantu.
“Bagi rata sesuai harga pokok juga boleh. Saat ini kita punya dua tugas utama: yang belum melakukan peralihan pekerjaan segera selesaikan, lalu persiapkan untuk membuka lahan baru di Gua Rintihan!” Lu Li dengan otoriter menghentikan perdebatan dan mengumumkan dimulainya rencana Gua Rintihan.
