Bagaimanapun, membuat satu untuk melihat hasilnya sudah cukup jelas. Dengan harapan penuh, Lu Li mengayunkan palu ke bahan mentah pedang satu tangan.
Sistem: Pembuatan pedang indah berhiaskan ornamen mewah untuk pasukan gagal.
Ga...gagal!
Kenapa bisa gagal? Bukannya keterampilan membuat awal-awal mudah ditingkatkan? Bukannya palu ini menambah 20% tingkat kesuksesan...
Lu Li menemukan bahwa karena perhatiannya terlalu fokus pada harapan hasil, menyebabkan proses membuat yang seharusnya pasti justru gagal.
Di kehidupan sebelumnya, ada pemain kehidupan hebat yang berkata: "Skill kehidupan membutuhkan 'hati'!"
Menyembunyikan kegelisahan dalam diri, Lu Li memusatkan seluruh perhatiannya pada bahan mentah pedang di tangannya.
Tentu saja game tidak sama dengan realitas. Di dunia nyata, membuat pedang membutuhkan proses seperti membuat cetakan, pencampuran bahan, peleburan, pengecoran, hingga finishing. Di game, beberapa prosedur awal dihilangkan. Dengan menggunakan skill kehidupan, pemain hanya perlu mengonsumsi sejumlah bijih besi untuk langsung mendapatkan bahan mentah, lalu melakukan pengasahan dan pengerasan...
Sistem: Berhasil membuat Pedang Pasukan, Pengalaman Penempaan +1.
Pedang Pasukan (Perunggu), Kerusakan 12-18, Kekuatan +3, Membutuhkan Level 5, Daya Tahan 20/20.
Sepertinya ada sedikit perbedaan...
Lu Li membuka kembali panel penempaannya dan menemukan gambar teknik yang sudah dipelajari.
Menurut keterangan gambar teknik, setelah mempelajarinya seseorang bisa membuat Pedang Pasukan.
Pedang Pasukan (Perunggu), Kerusakan 10-16, Kekuatan +1~2, Membutuhkan Level 5, Daya Tahan 20/20.
Artinya berdasarkan gambar teknik ini, Lu Li seharusnya membuat senjata perunggu dengan kerusakan 10-16 dan bonus kekuatan 1-2 poin.
Sama sekali tidak seperti yang ada di tangannya sekarang.
Pedang ini tidak hanya meningkatkan batas bawah dan atas kerusakan sebanyak 2 poin, tapi juga memiliki bonus sifat yang absurd sebesar 3 poin.
Besi Hitam level lima kelas rendah pun hanya memiliki tiga properti saja.
Jika peralatan yang ditempa berdasarkan gambar teknik hanya dianggap cukup bagus, maka sekarang sudah bisa dikatakan tanpa keraguan bahwa di tangan Lu Li ini adalah sebuah senjata langka.
Senjata langka level lima harganya tidak mungkin terlalu luar biasa, tapi setidaknya tidak akan dibuang ke trading post dengan belasan koin perak.
Kelihatannya peningkatan sifat ini adalah efek dari tingkatan+1.
Lu Li kemudian menempa 13 bilah lagi, muncul dua senjata langka dengan +3 tenaga, sisanya semua +2 tenaga, tidak ada satupun senjata sampah dengan +1 yang muncul.
Dia seolah melihat tumpukan besar koin emas berjatuhan dari langit menguburnya.
Setelah menempa 14 bilah, total mendapat 10 poin pengalaman, harus mengganti gambar teknik baru untuk upgrade yang lebih baik. Dengan palu ajaib ini, teknik penempaan yang seharusnya merugi sebenarnya tidak kehilangan banyak uang.
"Itu..."
Lu Li sudah lama memperhatikan orang ini yang mondar-mandir di depan bengkel tukang besi, sepertinya ada sesuatu hal. Namun setiap kali mendekati orang lain, dia langsung mengurungkan niat seolah malu untuk berbicara.
"Ada keperluan apa?" Tatapan Lu Li tenang mengawasinya.
Orang di hadapannya mengenakan baju zirah kain, topi runcing bergaya penyihir gelap di kepala, dan tongkat sihir Besi Hitam level 10 di tangan. Profesinya jelas seorang penyihir. Levelnya tidak terlihat, tapi dari peralatannya yang bahkan tidak ada satu pun level lima belas, kemungkinan tidak terlalu tinggi.
Mungkin karena sorot mata Lu Li tidak mengandung kewaspadaan seperti kebanyakan orang, penyihir itu memberanikan diri: "Peralatanku merah, tidak ada uang untuk memperbaiki. Bisakah kau meminjamkan sedikit uang untuk perbaikan?"
Sebelum Lu Li sempat membuka mulut, dia buru-buru menambahkan: "Namaku Pedang Besi, nanti pasti akan kukembalikan. Bisa pakai sistem verifikasi pihak ketiga..."
“Jangan percaya dia.” Ada yang menyela dengan penuh cibir di samping: “Astranaar paling tidak kekurangan pengemis macam ini, alasan apa pun untuk minta uang. Kali ini kamu kasih, lain kali lewat pasti estimasi ulang lihat dia masih minta di sini. Soal melibatkan saksi, itu perlu bayar.”
“Biaya melibatkan saksi, aku yang bayar.” Pedang Besi berkata.
“Lah kenapa tidak beli pakai realitas di platform transaksi, dasar Cih, haha.” Figuran tertawa terbahak, sangat berbangga telah membongkar penipu.
Benar, platform transaksi sangat maju, ribuan pesanan berputar di sana. Setelah deal, koin emas akan masuk dalam waktu setengah jam.
“Aku… sudahlah, maaf mengganggu.” Pedang Besi menunduk malu, berbalik hendak pergi.
“Berapa yang dibutuhkan?” Lu Li menahannya.
“Satu koin emas saja, tidak, delapan puluh koin perak juga bisa, tidak perlu diperbaiki 100%.” Pedang Besi berkata tergesa-gesa.
“Kok bisa kamu menyusup sampai tidak punya uang untuk memperbaiki peralatan.” Biaya perbaikan satu koin emas saja tidak bisa dikeluarkan? Lu Li sekarang juga mulai agak curiga, meski biaya perbaikan di "Fajar" memang terkenal mahal, tapi seharusnya tidak sampai membuat pemain yang bermain normal pengeluarannya melebihi pemasukan.
“Aku kemarin baru mentransfer uang keluar, hari ini untuk membunuh monster tugas, mati beberapa kali.” Pedang Besi menghela napas pasrah.
Lu Li tersadar, sekarang dia akhirnya mengerti mengapa Pedang Besi sampai tidak bisa mengeluarkan biaya perbaikan.
Sebenarnya di kehidupan sebelumnya, ada periode waktu dimana dia juga seperti itu. Setiap dapat uang di game, meski hanya puluhan koin perak, langsung ditukar jadi realitas, tidak pernah isi saldo ke game, juga tidak punya uang untuk diisi ke game.
“Ini dua koin emas, ambillah.” Lu Li mentransaksikan dua koin emas.
Dia bukan Si Kaya, juga tidak punya rasa cinta kasih yang berlebihan, meski di tasnya baru saja menerima biaya pembuatan bomb dari para pelaku lainnya di unit tentara bayaran, mencapai ratusan emas.
“Terima kasih, terima kasih, satu koin emas saja sudah cukup.” Pedang Besi terus menolak.
“Ambil saja, bagaimanapun juga ini harus dikembalikan, sisanya simpan untuk membeli obat.” Lu Li langsung memastikan transaksi.
“Terima kasih.” Pedang Besi berpikir sejenak lalu menerimanya dengan senang hati.
“Satu lagi orang bodoh yang tertipu.” Figuran melihat Lu Li tetap bersikukuh, kesal menggelengkan rambutnya lalu pergi.
“Monster apa yang kamu lawan sampai mati berkali-kali belum juga menang?” Lu Li tidak langsung pergi, melainkan bertanya lebih lanjut dengan penuh perhatian. Seperti pepatah "memberikan layanan sampai tuntas", sejak sudah membantu, tentu tidak ingin Pedang Besi terjebak dalam siklus kematian yang menguras Daya Tahan peralatan.
“Bangsawan Api Marg Marsa, monster langka. Setiap kali selalu sedikit lagi tidak bisa mengalahkannya.” Pedang Besi tidak berniat menyembunyikan apapun.
“Oh, apakah itu monster Elemen Api raksasa?” Begitu mendengar nama Marg Marsa, mata Lu Li langsung berbinar.
"Elemen Api Marg Magsa bukan BOSS, dia cuma monster langka. Waktu dan lokasi respawn-nya sangat tidak teratur. Yang paling penting, hanya pemain yang sudah mengambil misi terkait yang bisa melihat kemunculannya."
"Iya, monster Elemen Api yang ukurannya sangat besar. Semakin sedikit darahnya, pertahanannya semakin tinggi." Marg mengeluh.
"Ayo, aku bantu kamu membunuhnya." Lu Li mengirimkan invite berparty.
"Bukankah ini agak merepotkan..." Tukang besi merasa sungkan karena baru saja meminjam uang, sekarang mau dibantu berburu monster.
"Mungkin akan ada item yang kubutuhkan." Lu Li berkata terus terang.
"Baik, kalau item itu muncul, itu jadi milikmu." Marg langsung masuk party tanpa bertanya detail kebutuhan Lu Li.
"Ah, kamu itu Lu Li!"
"Iya, ayo." Baru sadar lupa menyembunyikan nama, tapi sudahlah.
