Begitu kata-kata Piao Ling meluncur, langsung memicu kemarahan massal. Dua gadis kecil ini sebenarnya bibit kecantikan alamiah, bahkan sudah mencapai kedalaman kemoe (bodoh?), sama sekali tidak seburuk yang dia gambarkan.
Di bawah tatapan tersinggung Can Meng, Biru Muda Laut Angin menendang keras pantat rekannya sendiri hingga terlempar ke jurang.
Piao Ling: "Aduh..."
"Apakah dia akan mati ya?" Hujan Maret menunjukkan raut wajah iba.
"Wah~ Dengar, ada air di bawah." Biru Muda Laut Angin berkata sambil tersenyum lebar.
"Suara 'wah'-mu itu palsu." Luo Ying Hui Yi membongkar kebohongannya.
"Sama saja. Ayo kita pergi." Setelah berkata demikian, dia berjalan memimpin keluar dungeon.
Para pria mengikuti tanpa ragu. Meski berhati lembut, para gadis hanya bertahan selama tiga detik - siapapun takkan tahan dengan anggota yang menyindir gadis-gadis itu jelek. Maka rombongan pun pergi meninggalkannya.
Tinggallah Piao Ling sendirian mencari jalan pulang di dasar jurang. Semoga dia tak bertemu monster.
Setelah keluar dungeon, Lu Li mengajak semua ke markas legendaris. Selama periode eksplorasi Gua Rintihan, mereka akan tinggal di wilayah seukuran desa ini.
Masih ada sedikit waktu tersisa, Lu Li meminta sedikit makanan yang sudah dimasak dari Can Meng.
Can Meng berusaha keras menguasai seni memasak demi merawat Guo Guo miliknya. Di dunia nyata, gadis kecil yang bahkan tidak bisa membuat irisan kentang tumis ini, ternyata bisa membuat hidangan di dalam game yang luar biasa lezat, bahkan terkadang memberikan beberapa bonus sifat.
Setelah membagikan makanan ke semua orang, Can Meng dan Xiao Ba Jiang langsung log out. Sepertinya perkataan orang-orang benar-benar menyentuh perasaan mereka.
"Langit menutup harimau bumi, Can Meng dan Xiao Ba cuma setinggi satu setengah meter!"
Hua Di Li Qing membawa adik perempuannya bersama anggota lain yang tidak log out untuk melakukan leveling.
Bagi Moonlight, Tanah Tandus bagaikan Surga baginya - di mana-mana penuh dengan pemain Horde!
Lu Li juga tidak pergi leveling. Setelah mendapatkan persediaan makanan, dia langsung meninggalkan markas untuk mencari Peti Harta.
Peti harta, penyegarannya sangat mengerikan. Di puncak gunung, dalam gua, bahkan terkadang di selokan sungai pun bisa menyegar. Tentu saja, jangan lupa memeriksa tenda di belakang monster - itu juga titik padat penyegaran peti harta.
Beberapa peti harta memiliki lokasi tetap, sementara yang lain muncul secara acak. Bahkan pakar peti harta terhebat pun tak bisa menemukan pola penyegarannya.
Lu Li mengepakkan sayapnya, terbang rendah sambil menyisir setiap topografi yang mungkin menyegarkan peti harta.
Sepanjang perjalanan cukup banyak hasilnya. Sayangnya sebagian besar adalah peti perunggu - isinya seperti dua buku skill dan material level rendah sudah hampir tak laku di pasar.
Material biasa berbeda dengan material langka.
Material langka tetap berguna meski levelnya rendah. Cetakan level 80 mungkin masih membutuhkan sutra laba-laba giok level terendah. Material biasa tidak seberharga itu - material rendah hanya untuk membuat peralatan level dasar.
Dari dua buku skill book, satu adalah skill Ksatria "Interferensi Suci" - ini benar-benar kejutan yang menyenangkan.
Ksatria Suci menggunakan skill Interferensi Suci pada target sekutu. Target yang diintervensi akan kebal terhadap semua kerusakan fisik dan sihir, serta lepas dari pertempuran, tetapi tidak bisa bergerak. Selama periode interferensi, target tidak akan diserang oleh monster.
Bayangkan: Dalam pertempuran yang hampir mengakibatkan wipe, Ksatria Suci mengorbankan nyawanya untuk mengintervensi profesi penyembuh.
Semua anggota tim mati, hanya tersisa penyembuh yang diintervensi. Ketika BOSS kembali ke posisi awal - ini sangat penting, orang yang diintervensi harus menjauhi BOSS. Setelah profesi penyembuh lepas dari status interferensi dan menghidupkan kembali semua anggota, berapa banyak waktu kabur yang bisa dihemat!
Piao Ling pasti akan menyukai skill ini, setidaknya bisa menghibur jiwanya yang terluka setelah ditendang dari tebing.
Satu lagi skill book jauh lebih biasa, skill pejuang 《Shield Bash》, di trading post harganya 10 koin perak, barang yang sangat umum.
Ada jenis pencuri bernama "pemburu peti harta", profesinya khusus membuka peti harta, di forum banyak legenda orang-orang seperti ini yang kaya mendadak. Di kehidupan sebelumnya, Lu Li sangat mengagumi mereka, sebagian alasan memilih profesi pencuri di kehidupan ini juga karena itu.
Sayangnya saat benar-benar mencoba, baru tahu realitas sangat bertulang.
Peti harta tidak ada di mana-mana, belum tentu mengeluarkan barang bagus, apalagi membuat kaya mendadak.
Dengan dendam mendalam, Lu Li mundur dari game.
Setelah tidur sebentar, Lu Li mengantar adik perempuannya ke sekolah. Karena belum resmi menerima perawatan, Lu Xin bersikeras tetap ingin bersekolah.
Lu Li memberi tahu guru, berharap adiknya bisa mendapat perlakuan khusus. Pelajaran olahraga mutlak dilarang, beberapa tugas berat lainnya juga tidak dipaksakan untuk Lu Xin.
Menurut perkataan Lu Li, tidak masalah jika tidak bisa masuk universiah, Kakak akan menjagamu seumur hidup.
Keesokan harinya baru masuk ke dalam game, Lu Li langsung diberi tahu satu hal: Di luar Pos Pengawas Mei Yisena berkeliaran beberapa monster Elemen Air, membunuhnya takkan habis-habis.
"Melindungi Sang Dewi..." Lu Li bergumam dalam hati.
Andai bukan karena kabar ini, Lu Li hampir saja lupa dengan hal ini, padahal ini salah satu alasan utama kenapa dulu dia memilih Astranaar sebagai tempat bermukim.
Seperti yang pernah disebutkan sebelumnya, Mei Yisena sangat cantik dan memiliki suara serak bagus bak musik surgawi.
Bagi pemain di Lembah Abu-abu, boleh saja tidak tahu tentang Lainé Wolfsrunner (pejabat tertinggi Astranaar), bahkan Malfurion pun boleh tidak dikenal, tapi kalau tidak tahu Mei Yisena, sungguh hidupmu sudah sia-sia.
Bahkan para cewek pun kecanduan suaranya, menganggap ini sebagai karya puncak dalam sejarah 200 tahun perkembangan game.
Di dunia nyata, banyak pemain merekam dialognya dan menjadikannya sebagai bel ponsel.
Munculnya Elemen Air di sekitar Pos Pengawas Mei Yisena menandakan bahwa Jemaat Tingkat Tinggi Palu Senja, Ezzlin, telah menyelesaikan penyusunan strategi terhadap Astranaar. Hari penyerangan sudah paling mendesak.
Di Lembah Abu-abu terdapat aktivitas Twilight Fanatik dalam jumlah cukup banyak, namun kelompok ini sama sekali tidak bisa mengancam pasukan Sentinel night elf.
Ezzlin dan orang-orang di belakang layar juga paham hal ini. Untuk menyerang, mereka membangun altar senja yang terus-menerus memanggil pasukan Elemen Air dari lautan menggunakan tenaga altar.
Sebenarnya, Elemen-Elemen Air ini memiliki hubungan emosional tertentu dengan Lu Li.
Dulu demi upgrade cincin, Lu Li melakukan transaksi dengan Jemaat Tingkat Tinggi Palu Senja Ezzlin. Dia memberikan beberapa material sebagai ganti sebagian tenaga dari altar senja.
Ezzlin meremehkan energi yang dibutuhkan oleh cincin tersebut.
Akibatnya waktu pembentukan pasukan Elemen Air tertunda.
Namun, segala sesuatu memiliki dua sisi. Meski karena cincin Lu Li, waktu pembentukan pasukan Elemen Air tertunda, justru karena material yang dikirim Lu Li, Elemen Air yang dipanggil Ezzlin lebih kuat dibanding kenangan kehidupan sebelumnya Lu Li.
"Elemen Air yang muncul level berapa?" tanya Lu Li.
"Sekitar level dua puluh, pengalaman yang sangat melimpah. Apa kita ikut meramaikan?" Piao Ling yang masih di markas depan tanah tandus, pikirannya sudah melayang ke Pos Pengawas Mei Yisena.
"Pergi saja kalau mau, bawa anggota tim lain yang online. Dungeon tidak perlu buru-buru." Lu Li mendukung keputusannya.
Melindungi Sang Dewi, atau versi resminya disebut "Pertempuran Pertahanan Pos Pengawas Mei Yisena", di awal era game merupakan aktivitas yang sangat bernilai dengan pengalaman melimpah, hadiah peralatan berlimpah, hadiah reputasi berlimpah, penghargaan kehormatan berlimpah...
Ketika disebut penghargaan kehormatan, ekspresi Lu Li tiba-tiba berubah suram.
