"Jumlahnya agak banyak, tapi bukan berarti tidak ada kesempatan." Lu Li mengusap mata pisau belati, menoleh ke Moonlight dan Hujan Maret, "Kita lihat keributan ini dulu."
Di bawah mereka - di kaki bukit, sekelompok orang sedang bertarung sengit.
Faksi Alliance jelas-jelas terdesak. Baik jumlah personel maupun kualitas mereka jauh kalah dari Horde.
Di pihak Horde, gerakan maju-mundur mereka terkoordinasi rapi, jelas ada Komandan yang memimpin.
Jumlah pemain Alliance terus berkurang, hampir setiap orang dari mereka harus menghadapi dua musuh, atau satu musuh yang diikuti penyembuh di belakangnya.
"Sudah hampir waktunya, aku akan turun dulu. Moonlight, perbanyak membunuh penyembuh. Maret..." Lu Li berhenti sejenak, lalu berkata: "Ini saatmu untuk bersinar."
Sepanjang perjalanan pertempuran ini, Maret Rain bukan lagi si Puyuh kecil yang gemetaran bersembunyi di semak-semak. Meski performanya belum memuaskan Moonlight, setidaknya bakatnya dalam bidang ini telah diakui.
Maret Rain menggenggam tongkat sihir di tangannya lebih erat, lalu mengangguk dengan mantap.
Lu Li perlahan menyusup ke belakang seorang Druid. Inilah kemungkinan komandan mereka. Alasan penilaiannya sederhana: frekuensi pandangan orang lain kepadanya terlalu sering.
Jika dia bukan komandan, tidak perlu orang lain terus-menerus menatapnya - lagipula dia bukan pula wanita cantik.
Pemain Alliance juga tidak semuanya bodoh, sesekali ada yang menerjang mencoba membunuh Druid ini. Sayangnya pemain Horde terlalu baik dalam melindungi Druid, dan kemampuan Druid itu sendiri juga sangat menonjol.
Lu Li menunggu dengan sabar, sama sekali tidak terburu-buru. Bahkan ketika Moonlight berdentum-dentum menuruni lereng dan terjun ke kerumunan kubu musuh, dia tetap menyelinap.
Prajurit baru ini benar-benar jagoan.
Perhatian Druid segera tertuju pada Moonlight. Bibirnya bergetar beberapa kali, pemain sihir Horde diam-diam mengepungnya, mencoba mengendalikan Moonlight dengan skill.
Moonlight gesar mengaktifkan kulit batu pada dirinya. Pertahanannya meningkat drastis dan kebal terhadap sebagian besar skill kontrol. Dia menghujani serangan sihir sambil membabat habis-habisan.
Profesi apa yang paling tahan banting di medan perang?
Prajurit gila!
Setelah efek kulit batu berakhir, Moonlight menggunakan skill kebal kontrol kedua: Amuk!
Skill paling ikonik prajurit gila, Amuk level maksimum mengorbankan 30% pertahanan untuk mendapatkan 30% serangan, 30% kecepatan serangan, plus 30% probabilitas CRIT.
Selain itu, selama efek skill aktif, Dia kebal terhadap semua bentuk kontrol.
Setelah Amuk, langsung dilanjutkan dengan serangan angin puyuh, badannya berputar seperti gasing menerjang kerumunan pemain Horde.
Ada dua penjelasan tentang istilah "tiga kapak" untuk prajurit.
Serbu, Amuk, serangan angin puyuh - setelah tiga jurus ini, mereka jadi mangsa mudah.
Penjelasan lain menyebut tiga status Amuk: serangan, kecepatan serangan, CRIT - semuanya +30%. Saat ini, di "Fajar", hanya prajurit gila yang punya kemampuan membunuh lawan dalam satu serangan!
Lu Li menyaksikan langsung Moonlight membelah kepala seorang penyihir dengan kapaknya, meskipun darahnya tidak penuh.
"Komandan Druid" tentu juga melihat kekejaman Moonlight, dia memerintahkan lebih banyak orang untuk ikut dalam pertempuran kelompok. Pemain Alliance yang semula bertahan dengan susah payah akhirnya mendapat kesempatan bernapas, bahkan bisa bertarung dengan cukup baik.
Moonlight darah tersisa!
Bagaimanapun dia bukan Tuhan, bisa mengaktifkan Amuk sambil menahan serangan 4-5 orang saja sudah luar biasa.
Saat Moonlight hampir tumbang, seberkas cahaya putih melayang mendekat dan menyatu ke dalam tubuhnya.
+689！
+56、+62、+44……
Seketika HP-nya pulih setengah.
"Sial, penyembuhan cabang begini!" gumam Druid dalam hati, terpaksa mengerahkan orang-orang di sisinya untuk maju.
"Pencuri dan pejuang, Bunuh sang penyembuh!"
Ini adalah perintah terakhirnya. Baru saja menyelesaikan penyusunan strategi, langsung disergap oleh Lu Li yang ternyata sudah menyusup di belakangnya.
Serangan menyergap, dilanjutkan dengan Backstab berkualitas tinggi yang berhasil melakukan penetrasi zirah. Druid buru-buru mengaktifkan transformasi menjadi beruang -- skill transformasi Druid bisa membatalkan efek kontrol.
Efek pukulan pingsan dari serangan menyergap menghilang seiring transformasi yang sukses. Sayangnya, reaksi Druid yang dibanggakan itu di mata Lu Li hanyalah lelucon belaka.
Lu Li sudah memperhitungkan responsnya, menambahkan serangan mendadak. Lebih baik Bapak tua ini lumpuh dulu... serangan biasa, Serangan Bayangan (pukulan pingsan), Mati Leher (pendarahan)...
Druid terhuyung dua langkah, lalu terjatuh ke tanah.
Orang-orang di depan heran mengapa komandan tiba-tiba diam. Ketika menoleh, mereka menyaksikan Druid tumbang dengan area sekitarnya kosong melompong!
Siapapun yang melihat adegan ini pasti merinding. Baru belasan detik berlalu!
Timing kemunculan Lu Li terlalu sempurna, alur skill-nya pun tak ada cela. Druid ini hanyalah kapten regu kecil dari Ibu Kota Kejayaan, mana mungkin bisa memberi respons tingkat tinggi di hadapan tokoh level Lu Li.
Dari awal hingga akhir, ia tak pernah melihat siapa yang menusuknya dari belakang.
Kematian Komandan tidak membuat pemain Horde putus asa, apalagi takut. Mereka marah dan mengeluarkan kemampuan bertarung yang lebih kuat.
Pemain Alliance satu per satu tumbang - tentu tidak termasuk trio Lu Li. Moonlight telah menyimpan gaya khas pertempurannya yang agresif, berdiri di depan Hujan Maret untuk menahan sebagian besar serangan.
Dalam game virtual tanpa konsep tembus dinding, melindungi penyembuh menjadi mungkin.
Teknisi kelas atas dengan peralatan unggulan, kombinasi mereka sangat kuat. Tidak hanya berdiri tegak, tetapi juga mengikat banyak pemain Horde.
Lu Li menjelajahi medan pertempuran mengambil kill. Pemain dengan HP tidak penuh menjadi target utamanya, yang darah tersisa langsung dibunuh satu tebasan. Pemain Horde awalnya tidak menyadari, baru memperhatikan mesin pembunuh misterius ini setelah semakin banyak yang tewas.
Sayangnya, dengan jumlah personil sekarang, mereka tak bisa lagi mengorganisir pengepungan dan pembunuhan skala besar.
Setelah pertempuran usai, trio Lu Li menolak ajakan beberapa survivor Alliance dan kembali mencari target baru.
"Liat kamu udah banyak bunuh orang, dapet berapa nilai penghargaan?" tanya Moonlight.
"Semuanya cuma rekrut hijau, nggak banyak. Sekitar 70-80 poin penghargaan," jawab Lu Li sambil melirik panel statistik. "Masih butuh 100+ poin untuk balik ke zona positif. Kalau hoki bagus, mungkin cepet terselesaikan."
"Waktu itu gue bacok Sersan Mayor tier empat, langsung dapet 40 poin kejayaan!" Moonlight menjilat bibir, masih terlihat belum puas.
"Sekarang pangkatmu apa?" tanya Lu Li penasaran.
"Frekuensi matiku kebanyakan, sekarang cuma Sersan Mayor tier enam. Kalo nggak, udah jadi Centurion. Sepengetahuan gue, sekarang udah ada belasan Centurion," ujar Moonlight dengan nada menyesal.
Sistem penghargaan dan pangkat militer "Fajar" sangat rumit. Secara sederhana, pangkat militer langsung terkait dengan nilai penghargaan. Di bawah 100 poin penghargaan disebut Prajurit, 100~500 adalah Kopral, 500~1000 adalah Sersan, 1000~2000 adalah Sersan Mayor Tingkat Satu. Setiap penambahan 1000 poin setelah itu akan meningkatkan satu tingkatan, hingga mencapai 10.000 poin untuk promosi menjadi Centurion.
Masih ada komandan pasukan 1000 orang (Chiliarch), komandan pasukan 10.000 orang (Myriarch), Brigadir Jenderal, Jenderal, Marsekal, Marsekal Besar, Pengawas Militer, Pengawas Militer Tingkat Tinggi di level berikutnya...
Jika pemain terbunuh di medan pertempuran, akan ada poin kejayaan yang terkuras. Metode kalkulasinya sangat rumit, secara prinsip menghilangkan kemungkinan menyewa orang untuk mengulang perolehan poin kejayaan.
Membunuh pemain dengan pangkat berbeda akan memberikan poin kejayaan yang berbeda: membunuh Prajurit dan Kopral hanya +1 poin, banyak "kucing kecil" seperti ini di medan perang. Membunuh Sersan memberi +5 poin - di antara orang-orang yang dibunuh Lu Li tadi ada dua Sersan, target seperti ini sudah cukup berarti di medan tempur.
"Membunuh tingkatan satu akan memberikan 10 poin, dan seterusnya. Membunuh jagoan kubu musuh dengan pangkat Centurion ke atas akan mendapat hadiah tambahan."
Sayangnya, tiga orang Lu Li yang berkeliaran di Lembah Warsong selama tiga hingga empat jam tidak menemui satupun perwira, apalagi Centurion.
Untunglah sedikit demi sedikit bisa menumpuk. Setelah lebih dari tiga jam, pangkat Lu Li naik menjadi Prajurit, akhirnya terbebas dari situasi memalukan nilai penghargaan minus.
