Sistem merilis tugas ke seluruh peta, semua orang bisa mengambilnya.
Setelah mengambil tugas, semua pemain mendapatkan status penguatan.
Restu Mei Yisena: Kecepatan pemulihan kehidupan +20%, kecepatan pemulihan sihir +20%, kerusakan terhadap makhluk elemen +20%.
Keren banget!
Para pemain bersorak gembira dengan kegembiraan terpancar di wajah mereka.
"Berhati-hatilah semua. Jika kita bisa melewati tantangan hari ini, kita akan dapat keuntungan besar. Jika tidak, pengalaman kita akan terkuras." Semua penuh keyakinan, hanya Lu Li yang tersenyum dingin.
"Hei, kenapa anggota ini selalu bicara pesimis?" Wei Lan Hai Feng menyikut Piao Ling di sisinya.
"Aku juga tidak tahu." Piao Ling merasa ada yang aneh. Meski tidak memiliki kemampuan Sang Nabi Agung, secara logika perusahaan game tidak mungkin merancang tugas yang terlalu sederhana.
Pos Pengawas Mei Yisena merupakan pintu gerbang Astranaar. Menghadap arah barat daya, pos ini menanggung tekanan besar dari garis pantai, Jalur Angin Berlawanan, Lembah Warsong, dan area perang Lembah Abu-abu lainnya.
Terutama musuh besar di permukaan laut—Naga Laut, yang menjadi titik berat zona pertahanan.
Struktur pertahanan pos pengawas mampu menampung formasi pasukan hingga jutaan, tentu saja Legion Penjaga Night Elf di Lembah Abu-abu tidak sebanyak itu, tapi pemain ada!
Jutaan pemain berteleportasi dari berbagai wilayah untuk mengikuti acara resmi terbesar sejak game ini diluncurkan.
Jika isi tugas hanya sekadar membunuh monster biasa, untuk apa diberikan status penguatan yang kuat.
Kebingungan ini tidak berlangsung lama, lima menit setelah tugas dibagikan, telinga pemain mulai mendengar suara gelombang menggelegar yang semakin mendekat, menyelimuti langit dan bumi.
Piao Ling menengadah ke atas, hampir menjatuhkan palu yang dipegangnya.
Elemen Air datang dari arah barat daya, posisi Piao Ling dan kawanan menghadap timur—secara logika seharusnya tidak banyak Elemen Air, namun wilayah yang terlihat mata ternyata dipenuhi Elemen Air, menghilangkan hamparan rumput hijau dan tanah kelabu gelap.
“Sial, kok banyak banget, sekarang gimana, kabur?” Biru Muda Laut Angin lututnya gemetar, hampir bertekuk lutut.
Monster sebanyak ini, masing-masing serang sekali, MT sekelas Dewa pun takkan tahan 3 detik. Skill pengurangan damage apapun tak berguna.
“Lari apanya? Ini semua EXP!” Lu Li yang awalnya khidmat malah santai, “Maret kendalikan iramamu. Xiao Ba Jiang, fokus kasih mantra pemulihan ke semua. Yang lain waspada.”
Mantra pemulihan adalah skill regenerasi berkala, efektif stabilkan HP saat darah tidak banyak terbuang.
Sambil bicara, tangan Lu Li tak berhenti menyerang dengan agresivitas luar biasa.
Meski Lencana Garis Darah-nya dipinjam Biru Muda Laut Angin, dengan properti equipment yang jauh di atas rata-rata plus level lebih tinggi dari Elemen Air, tubuhnya bahkan lebih tahan dari prajurit biasa.
Pemain di sekitarnya nyaris tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.
Apa mungkin ini pencuri yang mengalokasikan semua skill point ke konstitusi fisik? Saat masih berhipotesis, mereka menyaksikan Lu Li menusuk tiga kali berturut-turut hingga sebuah Elemen Air tewas.
Sial, barusan Elemen Air itu terbuat dari lumpur apa?
"Ah!" Sebuah jerit keras terdengar.
Penyembuh dari regu sebelah terlalu terpana, lupa menyembuhkan, menyebabkan salah satu anggota pasukan mereka tewas ditampar Elemen Air.
Barulah kini mereka sadar, jumlah besar Elemen Air sudah mendekati di hadapan mereka. Setiap orang harus fokus total, satu kecerobohan saja bisa berakibat fatal.
Elemen Air termasuk monster sihir jarak dekat. Serangannya mengandung damage elemen air dan memberikan efek perlambatan.
Banyak orang nekat menerobos ke kerumunan monster, langsung tenggelam dalam Lautan Elemen Air. Kelompok Lu Li lebih hati-hati, bertahan di posisi topografi strategis, baru menyerang saat monster sudah di depan mata.
Posisi mereka sengaja dipilih Lu Li - kemiringan yang cukup curam dengan pohon cemara raksasa mengelilingi area.
Monster yang sebenarnya dihadapi tidak sebanyak yang terlihat, setidaknya yang bisa menyerang Biru Muda Laut Angin paling banyak belasan.
Ditambah Lu Li di samping juga bisa menahan beberapa, dengan Upaya Setengah Hati berhasil stabil.
Pemain lain tidak seberuntung ini, awalnya mengira ini cuma monster kecil level 20. Monster itu apa? Monster ya diciptakan untuk mengirim pengalaman ke pemain.
Formasi kacau, koordinasi profesi berantakan, kubu pemain terus terdesak.
Kar Pokken: Batalyon ke-6 Xuese Zhanqi, lakukan kontraksi pertahanan dengan aku sebagai pusat.
Saluran area tiba-tiba memunculkan informasi seperti ini. Tak ada yang menyangka, yang pertama kali terbuka menyusun strategi ternyata Xuese Zhanqi.
Meski Kubu Terang tidak punya serikat super dominan seperti Ibu Kota Kejayaan di kubu jahat, tapi status Xuese Zhanqi juga tak bisa diremehkan. Seringkali popularitasnya bahkan melebihi Serikat Bangsawan Jiangnan.
Makhluk yang seperti pemimpin semangat ini, ternyata malah mundur di hadapan lautan monster.
Serikat-serikat lain melihat situasi ini, satu per satu mengontraksikan pertahanan mereka. Meski demikian, tetap ada banyak pemain yang berubah menjadi cahaya putih di bawah serangan kelompok monster.
Pemain mundur, monster maju. Seluruh medan pertempuran tak memiliki celah untuk bernapas.
"Untuk Sang Dewi!"
"Hidup Alliance!"
Dari kerumunan, termasuk kubu-kubu besar seperti Xuese Zhanqi, muncul tim-tim bunuh diri. Mereka meneriakkan slogan-slogan, maju tanpa takut menyerbu monster, menjadi tameng di depan.
Kontak resmi pertama antara monster dan pemain menelan puluhan ribu korban yang berubah menjadi cahaya putih.
Tapi pengorbanan mereka tidak sia-sia. Mereka membeli waktu untuk pemain di belakang. Para "anak emas" yang biasanya sombong kini menyingkirkan sikap meremehkan, membentuk formasi-formasi pasukan kecil ala strategi dungeon.
Prajurit, Ksatria, dan Druid mengaum sambil maju dalam formasi.
Shanghua Pinyu: Aku Komandan Regimen Kedua Xuese Zhanqi. Menyerukan semua pemain dan serikat untuk bersama menghadapi krisis ini. Ini bukan grinding EXP, ini perang! Di belakang kita ada Pos Pengawas Mei Yisena, di belakang kita ada rumah kita. Demi Alliance, basahi baju perang dengan darah, panji perang takkan tumbang!
Sarang Tawon: Surga Ketujuh bertahan di sektor selatan tepat.
Qingqi Gujiu: Surga Ketujuh bertahan di sektor barat tepat.
……
Satu per satu serikat maju, membentuk pertahanan lebih kokoh. Berbasis tim elit guild, pemain soliter dan guild kecil berkoordinasi. Akhirnya pemain berhasil bertahan, tak lagi terus terdesak.
Menghilang!
Lu Li terus diserang beberapa monster, langkahnya goyah hampir terjatuh. Terpaksa mengaktifkan skill Vanishing.
Kehilangan target Lu Li, monster menerjang Hua Di Li Qing yang semula berdiri di belakangnya. Hua Di Li Qing mendengus kesakitan, mengangkat perisai es.
Lu Li menarik napas dalam, lalu kembali ke pertempuran.
Tidak ada pertahanan yang benar-benar tak tertembus. Dengan kemampuannya, dia pun tidak bisa memastikan tidak akan terjadi insiden. Seperti tadi, ketika monster menerobos masuk ke dalam pasukan, pemain sihir yang peralatannya buruk bisa langsung dibunuh sekejap.
Pemain biasa tidak memiliki level melebihi dua puluh seperti mereka.
"Sepertinya ada masalah di Lembah Warsong, lihat ruang obrolan TK." Moonlight mengingatkan Lu Li.
Lu Li membuka ruang obrolan yang sebelumnya diputusnya, langsung mendengar suara Sarang Tawon yang penuh amarah: "Musè, apa maksud kalian ini?"
Musè (Serikat Bintang) tersenyum pahit: "Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. NPC mengeluarkan perintah untuk menghancurkan Pos Pengintaian Silverwing. Kalau tidak, Serikat Bintang kami mana mungkin mengambil kesempatan dalam kesempitan. Semangat juang kalian, kami sangat kagumi."
"Kotor!"
Jika Pos Pengawas Mei Yisena adalah pintu gerbang, maka Pos Pengintaian Silverwing adalah pos terdepan Elf Lembah Abu-abu melawan invasi bangsa orc. Semua pemain yang masuk ke Lembah Warsong mendapatkan persediaan di sana.
Di ruang obrolan, Blood Dagger (Ibu Kota Kejayaan) menyambung dengan nada jenaka: "Mata-mata kami bilang, kalian asyik banget naik level. Kalau kami diam saja, Horde bakal benar-benar tertekan."
Shanghua Pinyu: Meski Ibu Kota Kejayaan kuat, tapi belum pantas jadi lawan kami.
Blood Dagger: Xiao Yuyu, aku tidak sabar bermesraan denganmu di Piala Huaying nanti.
Su Li (Legiun Angin Kencang): Kalian boleh melakukan misi, masa kami tidak boleh? Sudah lama kesal dengan Pos Pengintaian Silverwing, kali ini harus dihancurkan.
Water Elf (Paviliun Hujan Ringan): Capek deh, cuma bisa ngomong doang?
Lu Li menghela napas dalam hati. Baru saja garis depan stabil, Horde sudah ingin menyerang Warsong Gulch untuk menghancurkan pos terdepan Alliance.
