Urusan serangga hanyalah insiden tak terduga, tidak dipikirkan lama oleh Lu Li.
Pinjaman uang itu sepenuhnya demi almarhumah Niu Shen. Nenek baik itu sampai akhir hayat masih berharap anaknya bisa insaf dan menjadi manusia baru.
Bermain game itu benar. Di bawah dorongan kebijakan game untuk semua, ini lebih baik daripada jadi preman.
Lagipula Lu Li tidak khawatir mereka tidak bisa melunasi. Serangga punya kemampuan luar biasa. Andai saja tidak terlalu kaku memegang prinsip, mungkin sudah jadi bos mafia sejati.
Dia membawa puluhan orang, meski tidak bisa menandingi serikat biasa, tapi jauh lebih kompak dibanding individu tanpa serikat.
Akar rumput ini sama uletnya dengan Lu Li, tahan menghadapi kesepian, sanggup menelan pahitnya kehidupan, sangat cocok untuk bermain game.
Adapun soal membuat Chongzi patuh pada dirinya, murni hanya untuk membuat anggota ini jijik.
Keesokan harinya, Lu Li login ke game. Astranaar disinari terang mentari, cuaca yang sangat cerah.
Di jalanan luar penginapan, masih banyak orang membicarakan Pertempuran Pertahanan Mei Yisena. Tentu saja, lebih banyak lagi yang membicarakan Xiao Mo, dan sosok misterius yang mencoba membunuhnya.
Lu Li berhenti di depan kotak surat dalam game di luar penginapan.
Patung Giok, dikirim oleh Sarang Tawon. Selain itu ada 28 Starwood.
Di email lain terdapat 76 buah lagi, dikirim oleh Shanghua Pinyu dari Xuese Zhanqi.
Ditambah lima ratus ribu realitas yang masuk kemarin, inilah hasil yang diperoleh Lu Li sehari ini.
Meskipun dia telah mengorbankan kesempatan upgrade demi barang-barang ini, serta skill point yang berharga.
Biru Muda Laut Angin dan kawan-kawan semua mendapatkan 1 skill point. Dibandingkan pengalaman, skill point jauh lebih menggiurkan. Barang seperti yang dimiliki Lu Li benar-benar sulit ditemui. Jika harus memilih kembali, dia tidak yakin apakah akan bertahan di sana untuk terus upgrade.
Menggelengkan kepala menghilangkan kebimbangan tak bermakna ini, perhatian Lu Li tertuju pada tumpukan material yang susah payah dikumpulkannya.
Tak bisa tidak menghela nafas, dalam waktu satu bulan dia berhasil menyelesaikan persoalan yang bahkan Biru Muda Laut Angin butuhkan dua tahun - mengumpulkan material untuk upgrade Cincin Supreme ke tingkat tiga.
Lu Li pun tak tahu sifat apa yang dimiliki Cincin Supreme level tiga, tapi tidak masalah. Yang penting dia tahu di mana harus melakukan upgrade cincin.
Semua ini diceritakan Biru Muda Laut Angin dari kehidupan sebelumnya. Dia menghabiskan waktu sangat lama untuk mengumpulkan data, yang akhirnya diambil alih oleh Lu Li.
Kemarin bermain game terlalu lama, dua siswa SMA di Unit Tentara Bayaran Xinxin perlu tidur tambahan, para pelaku lainnya juga berencana istirahat cukup. Waktu janji masuk dungeon ditetapkan pukul 12 malam, masih ada enam jam dari sekarang.
Kalau dihitung, pergi upgrade cincin seharusnya tidak masalah.
Pertama teleportasi ke Teluk Harta Karun, lalu menghabiskan setengah jam naik kapal, Lu Li tiba di Laut Karang Gelap.
Sedikit lebih jauh lagi adalah Laut Tak Berujung.
Ada yang bilang melintasi Laut Tak Berujung bisa mencapai benua lain Azeroth - Kalimdor. Ada juga yang menyebut kedalaman Laut Tak Berujung menyimpan harta karun tak terhitung, atau pusaran raksasa di laut itu bisa membawa ke dunia lain.
Semua ini hanya kabar angin. Beberapa petualang berjiwa pemberani pernah mencoba verifikasi, namun tak pernah kembali.
Sungguh tak perlu dicoba. Teleportasi kuno telah menghubungkan dua benua, buat apa repot-repot menjelajahi kedalaman laut yang melelahkan ini?
Lu Li juga tidak tertarik mempelajari ini, tujuan kedatangannya adalah sebuah pulau tak berpenghuni tak jauh dari garis pantai Laut Karang.
Berenang dari laut cukup berbahaya, monster air tidak hanya level tinggi tapi jumlahnya juga menakutkan.
Untungnya dia bisa terbang, sekali lagi berterima kasih pada Tuan Medivh.
Lencana Garis Darah pemberian Medivh sudah diberikan Lu Li kepada Biru Muda Laut Angin, Transformasi Burung Gagak level dua membuat HP terkuras hampir bisa diabaikan, dan kecepatannya lebih cepat.
Tapi setelah mendekati pulau, Lu Li tidak berani sembarangan, burung laut ganas itu sangat eksklusif, begitu melihat sesuatu yang berbeda wajahnya langsung menyerang secara berkelompok.
Rasialis sempit.
Lu Li mengutuk lalu mendarat di sebuah karang di pinggiran, membatalkan transformasi burung gagak.
Sebelum turun dari karang, benda memanjang melesat keluar dari air menyambar dadanya.
Lu Li kaget dalam hati, tangannya bereaksi cepat - Blokir sukses.
-126！
Damage yang cukup tinggi.
Gagal dengan taktik pertama, benda seperti tali itu kembali menyambar ke arahnya.
Lu Li sudah bisa melihat benda apa ini, bagian yang muncul di permukaan air ternyata adalah sebuah tentakel.
Cumi-cumi?
Benar saja cumi-cumi, saat Lu Li menghindar dari serangan ini, lebih banyak tentakel bermunculan dari laut, bergeliat liar seperti iblis mengepung Lu Li.
Pemandangan ini sangat menggemparkan, memberikan sensasi sesak seperti berada di bawah serangan raksasa laut.
Untungnya ketahanan mental Lu Li bagus, dengan tenang menyimpan pisau belati, melompat, dan kabur!
Transformasi Anjing Laut!
Transformasi Anjing Laut level dua jauh lebih kuat dibanding level satu.
Pertama, Transformasi Anjing Laut level satu tidak memiliki armor, tak bisa menerima serangan apapun. Level dua sudah memiliki armor sendiri setara dengan 50% pertahanan peralatan Lu Li, serangan biasa tak mungkin lagi membunuhnya sekejap.
Kedua, durasi bawah air: Transformasi Anjing Laut level dua bisa bergerak tanpa batasan waktu di dalam air.
Terakhir, ada kecepatan berenang. Karena tubuh Lu Li kecil dan gesit, dia pontang-panting di antara karang-karang. Meski cumi-cumi itu terus mengejar, akhirnya mereka pulang dengan tangan hampa.
Jarak pantai terlalu dekat di sini. Dia tidak berniat naik ke darat.
Menginjak tanah yang kokoh, Lu Li tidak merasakan apa yang disebut rasa aman.
Beberapa ikan di dekat api unggun melihatnya, mengacung-acungkan tombak ikan sambil mendekat. Mereka mengoceh tak karuan, tapi jelas bukan menyampaikan niat baik.
Ini semua adalah elite monster level 25.
Serangan mereka sering menyebabkan sifat merobek, menjadi masalah yang merepotkan bagi para pencuri.
Proses membunuhnya agak melelahkan untuk Lu Li. Untungnya peralatannya langka, selisih level hanya dua tingkat. Asal berhati-hati dan tidak memancing terlalu banyak monster, masih bisa dilakukan dengan usaha setengah hati.
Ikan adalah ras yang sudah ada di Azeroth sejak zaman dahulu. Mereka memuja Elemen Air bernama Lord Neptulon, Sang Pemburu Pasang. Dalam arti tertentu, mereka pernah menguasai wilayah laut.
Setelah kemunculan Naga, status ikan turun drastis.
Sebenarnya ikan juga makhluk berakal. Mereka ahli memasak berbagai barang tidak jelas. Hampir di setiap api unggun terlihat panci tergantung.
Lu Li sama sekali tidak punya nyali untuk mencicipi kelezatan masakan mereka, apalagi setelah mendapatkan gambar teknik memasak.
Nama gambar tekniknya adalah "Ikan Panggang". Penjelasannya tertulis: Dulu aku pernah membantu ikan menyelesaikan tugas. Sebagai balasannya, Elder ikan memberiku buku tentang cara memasak ikan, yang menyebutkan ikan panggang paling lezat.
Membaca ini membuat Lu Li ingin mengamuk.
Apa Elder ikan ini sudah gila? Ternyata memberikan buku memanggang ikan sebagai hadiah!
Tidak bisa tidak kagum dengan ide-ide brilian para perancang, kita hanya bisa memandang hal ini sebagai lelucon belaka.
Adapun barang yang dihasilkan dari resep ini - ikan panggang manusia.
Meskipun benda ini tidak hanya bisa membatalkan status kelaparan, tetapi juga menambah 5 poin semua sifat dalam waktu singkat, Lu Li sama sekali tidak berniat mempelajarinya.
Dilempar ke trading post dengan harga tinggi, mungkin ada anggota yang sangat ekstrem menyukainya.
Setelah dua jam bertarung sengit, akhirnya dia berhasil membunuh sampai ke kedalaman pulau.
Altar Pasang Surut - benda yang dicari Lu Li, kini berada di hadapannya.
