"Langsung lompat? Bercanda ya, setinggi ini!" Biru Muda Laut Angin merasakan kakinya gemetar. Bahkan Luo Ying Hui Yi yang tadi melompat-lompat pun ekspresinya memucat.
"Kita balik arah, balik arah." Piao Ling dengan Tindakan Tegas menolak saran Lu Li.
Sebenarnya perkataan Lu Li mengandung kebenaran mutlak - beberapa puluh meter ke depan di jalan buntu, terdapat altar pemujaan yang sangat sederhana.
Dengan melompat dari tempat ini, di bawahnya terdapat kolam air.
Fakta ini baru ditemukan belakangan oleh para peneliti dungeon yang mempelajari setiap detail untuk menghemat waktu rekaman dungeon.
Kembali ke jalan awal pun tetap mengarah ke tujuan yang benar, hanya membuang-buang sedikit waktu saja.
Setelah berbelok-belok dan beberapa kali tersesat, barulah mereka menemukan BOSS keempat.
"Katanya BOSS kura-kura ini bisa menghasilkan perisai perak level 20. Kemarin sore ada anggota Xuese Zhanqi yang pamer." Biru Muda Laut Angin hampir langsung menerjang BOSS tersebut saat melihatnya.
BOSS kura-kura Kresh adalah monster non-aktif, selama tidak diserang, bahkan jika kamu menciumnya, dia tidak akan melawan.
Kura-kura raksasa ini adalah penghuni asli tertua Gua Rintihan, tidak ada yang tahu berapa tahun dia bertahan hidup di sini. Selama ini berkeliaran di gua bawah tanah, dia tidak terpengaruh oleh mimpi buruk kejam Naralex.
Namun karena menjatuhkan perisai pertahanan yang sangat langka, Kresh wajib ditaklukkan oleh semua pasukan.
Tak perlu banyak bicara, mulai tarik monster.
"Mengapa menyerang Kresh? Kresh tidak melakukan kesalahan apa pun." BOSS kura-kura berbicara dengan suara manusia, terdengar sangat tersinggung.
Hanya bisa dikatakan "memiliki harta berharga adalah dosa" - akar keburukan manusia di luar pemahamannya.
Kresh tidak terlalu sulit, selain pertahanan tebal, serangannya biasa saja. Hanya punya satu skill: Gigitan Membinasakan. Skill ini bisa menyebabkan efek penetrasi zirah, tapi tidak seperti serangan Jenderal Serigala Hancur Hati yang bisa ditumpuk.
Butuh lebih dari dua puluh menit, Kresh pun tumbang tanpa daya.
"Aku sendiri yang akan melakukannya." Menghentikan Can Meng, Biru Muda Laut Angin tiba-tiba merasa yakin dengan keberuntungannya.
Can Meng tentu tidak menentang, konon BOSS ini hanya menjatuhkan perisai, tidak ada barang bagus lainnya.
Biru Muda Laut Angin pura-pura menggosok-gosok tangan dan menendang-nendang kaki, melakukan persiapan matang, bahkan sempat berdoa kepada dewa tak dikenal.
"Sial, kenapa yang ini?!"
Lu Li mendekat dan melihat "Perisai Tempurung Kura-kura yang Hancur", hanya bisa menepuk bahunya dengan belas kasihan.
Perisai Tempurung Kura-kura yang Hancur termasuk perlengkapan Black Iron dengan efek tambahan biasa, meski levelnya 20 tapi jauh kalah dengan perisai yang saat ini dipakai Biru Muda Laut Angin.
Ini tidak aneh, Perisai Punggung Kresh disebut sebagai perisai perak level 20 terbaik, tapi tingkat drop-nya benar-benar terlalu rendah. Di kesulitan elite hanya 5%, bahkan di kesulitan mimpi buruk kurang dari 20%.
Sekarang mereka bukan yang pertama membunuhnya, mustahil tidak bisa dapat.
"Lu Li, nanti kita coba kesulitan mimpi buruk ya." Biru Muda Laut Angin terstimulasi, menjadi ambisius.
"Mimpi buruk? Boleh juga." Lu Li tidak menentang.
Setidaknya lima BOSS pertama mungkin bisa dikalahkan, yang paling sulit adalah tiga BOSS terakhir. Tidak hanya levelnya tinggi, tapi juga memiliki skill yang sangat menyebalkan.
Menyelesaikan level tidak sesederhana itu, tapi untuk bertarung mendapatkan peralatan tidak masalah.
Merapikan peralatan sampah dan material yang di-drop Kresh, mereka melanjutkan perjalanan.
Menyusuri parit ke arah lain, sambil membersihkan buaya bermutasi di sepanjang jalan, tak lama kemudian mereka melihat Skarm.
Skum awalnya adalah seekor Kodo di Tanah Tandus, yang melarikan diri ke Gua Rintihan untuk menghindari lingkungan buruk di sana.
Seperti banyak penduduk asli gua lainnya, dia pun tak bisa luput dari takdir terkutuk.
Kini energi kegelapan mengalir di sekujur tubuhnya, mengubahnya menjadi binatang buas kuat yang menyerang semua makhluk dalam pandangannya dengan petir dan duri ekor.
Ibu Kota Kejayaan, Xuese Zhanqi, dan beberapa serikat pembuka lahan baru lainnya sebagian besar terhambat di BOSS ini.
Alasannya sederhana - Rantai Kilat.
Skill ini sebenarnya kemampuan serangan grup paling biasa para Shamans, dengan damage tidak terlalu tinggi dan tanpa atribut tambahan.
Tapi bagaimana mungkin serangan BOSS disamakan dengan pemain? Skill sederhana ini mencapai tingkat baru di tangan sang BOSS.
Rantai Kilat, Skarm menyerang seorang pemain dengan Panah Kilat, setelah serangan mengenai akan memantul ke pemain terdekat lainnya, menyebabkan kerusakan alam besar dan probabilitas tertentu membuat target mati rasa.
Kerusakan grup, mati rasa.
Dalam arti tertentu, Skarm adalah BOSS kerusakan grup pertama yang sesungguhnya di "Fajar".
Rantai Kilat-nya tidak memerlukan pendinginan, bisa terus-menerus membaca bilah baca.
Jika Pithas sebelumnya membuat jarak dekat terjepit, maka Skarm lebih radikal - Dia benar-benar melumpuhkan jarak dekat karena Rantai Kilat yang dilepaskan tanpa henti.
Tidak mungkin menyuruh pemain jarak dekat hanya berdiri menonton, hanya mengandalkan damage jarak jauh sulit mengalahkan BOSS binatang buas dengan HP 80.000 ini.
Xuese Zhanqi, Ibu Kota Kejayaan dan serikat lainnya pernah mencoba formasi pasukan jarak jauh penuh.
Mereka menemukan fakta menyedihkan: ketika tidak ada yang membagi Rantai Kilat BOSS, energi petir akan terkumpul di MT, saat ditumpuk hingga 10 lapisan akan langsung menguras HP MT.
Kegiatan serikat jarang memiliki rahasia, informasi tentang BOSS juga bisa ditemukan di forum.
Jadi Piao Ling dan kawan-kawan juga tahu BOSS di hadapan mereka ini sulit dihadapi.
"Bagaimana kalau kita coba bertarung sekali, anggota jarak dekat berdiri seluas mungkin menjauhi Feng Shao, aku akan bantu menanggung serangannya." Piao Ling memimpin.
Biru Muda Laut Angin mengayunkan perisainya, menghantam kepala BOSS dengan keras.
Skmeras merasa martabatnya dinodai, ia menggeram marah dan menyemburkan kilat dari mulutnya yang langsung menyambar tubuh Biru Muda Laut Angin.
Biru Muda Laut Angin gemetar terkena sengatan listrik, tangannya bergetar namun tetap menarik perhatian BOSS.
Kilat yang mengganas di tubuhnya tak kunjung hilang, seperti menular ke Piao Ling di sampingnya yang juga terguncang sengatan listrik.
Rantai Kilat para Shaman tak sekuat ini efeknya, korban serangan paling-paling merasa tubuhnya kesemutan.
Setelah beberapa kali berulang seperti ini, kerusakan yang diterima Biru Muda Laut Angin dan Piao Ling semakin meningkat, hampir tiga hingga empat kali lipat dari awal. Hujan Maret tidak bisa mengimbangi penyembuhan, bahkan Xiao Ba Jiang harus menyerah memberikan damage dan mulai menyembuhkan.
Sementara itu, HP BOSS baru berkurang 3%.
"Ini tidak bisa diteruskan, kita hampir tidak bisa menahan BOSS!" ujar Biru Muda Laut Angin sambil mengawasi HP-nya yang fluktuatif, merasakan nyawanya terancam.
Bahkan jika dia bisa bertahan, dengan intensitas penyembuhan saat ini, dua healer tidak memiliki MP yang cukup untuk menyelesaikan seluruh pertempuran.
"Ganti orang untuk membagi damage, Guang Guang, ini tugasmu!" Darah Piao Ling juga dalam bahaya, dia terpaksa mundur dan meminta Moonlight menggantikannya.
Moonlight hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya tak tahan.
Dia adalah prajurit gila yang nilai pertahanannya bahkan lebih rendah dari Piao Ling.
"Menyerah saja, benar-benar tidak bisa dilanjutkan," desah Biru Muda Laut Angin.
Piao Ling, Moonlight dan yang lain bisa mencari pengganti, tapi sebagai Main Tank, siapa yang bisa menggantikannya?
Belum habis bicara, seberkas Rantai Kilat memantul di tubuhnya, meledakkan serangkaian damage 500-600, langsung melakukan Pembunuhan Sekejap.
Lu Li bereaksi cepat, berbalik badan langsung kabur.
Setelah mencapai posisi aman, langsung menggunakan skill "menghilang" untuk lepas dari pertempuran. Sayangnya anggota tim lainnya dihabisi total oleh dua rantai kilat yang membunuh seisi ruangan.
