Sistem: Berhasil membunuh Skarm, Kamu mendapatkan hadiah 1 poin skill.
Saat BOSS terjatuh, suara enak didengar sistem menggema di telinga, Lu Li tak bisa menahan kegembiraannya.
Pemberitahuan yang sudah lama dinantikan, dia sudah lama tidak mendapat hadiah poin skill.
Kemarin setidaknya sepuluh ribu orang mendapatkan poin skill dalam kegiatan Pertempuran Pertahanan Pos Pengawas Mei Yisena, kabarnya beberapa bahkan dapat dua poin skill. Kalau bilang Lu Li sama sekali tidak iri di hati, itu jelas bohong.
Kali ini hanya Lu Li sendiri yang dapat poin skill, yang lain hanya bisa berjongkok di sebelah mengeluarkan air liur.
Poin skill bukan barang yang mudah didapat, ini barang yang tidak bisa dibeli dengan uang.
"Keberuntungan sampah," gerutu Piao Ling: "Feng Shao berdiri di air melawan monster, bekerja keras dan berjasa besar, tambah satu poin."
"Sudah berjasa besar, kok cuma ditambah satu poin!" Kalimat pertama tentang jasanya membuat Biru Muda Laut Angin merasa senang, tapi kalimat tambah satu poin itu langsung membuatnya merasa seperti makan kotoran.
"Tidak terima? Kalau tidak terima, satu poin pun tidak akan kudiberikan." Piao Ling bergumam.
"Terima, terima! Dasar, kau selalu mengganggu aku. Padahal kita saudara yang tumbuh besar dengan berbagi satu celana." Biru Muda Laut Angin menghela nafas.
"Daerahmu sangat miskin ya? Sampai-sampai tidak mampu beli celana." Xiao Ba Jiang menunjukkan ekspresi belas kasihan.
“……”
"Piao Ling memimpin dengan brilian, terus berjuang meski berkali-kali kalah, tambah dua poin." Dengan muka tebal, Piao Ling kembali mencaplok poin Biru Muda Laut Angin.
"Hmph." Biru Muda Laut Angin sudah tak berdaya untuk mengolok.
Orang yang berpikiran jernih tahu, orang ini tidak asal memberi nilai. Dia hanya kebiasaan mencatat poin Biru Muda Laut Angin atas namanya sendiri.
"Damage pertama, tiga BOSS semuanya damage pertama, aduh, kenapa Lu Li." Piao Ling baru menyadari di peringkat DPS damage, Lu Li menduduki puncak.
"Apa? Lebih tinggi dariku?" Hua Di Li Qing tidak percaya, ia memanggil panel statistik.
Bukan hanya lebih tinggi, tapi selisihnya mencapai 10%.
Ini total damage dari tiga BOSS plus monster kecil di sepanjang jalan. Dua BOSS sebelumnya tidak terlalu sulit, peralatan yang drop jelek-jek, jadi tidak semangat mencatat skor.
Baru setelah berhasil mengalahkan Skam dengan susah payah, Piao Ling tersenyum lebar sambil mengeluarkan buku skor.
Siapa yang tahu saat melakukan pemeriksaan data damage statistik, menemukan hal yang sulit dipahami ini.
Di dalam hati semua orang ada pertanyaan: Lu Li, DPS jarak dekat kok bisa jadi yang pertama?
Pisaqius sangat menyebalkan untuk jarak dekat, harus terus kabur menghindari serangan kilat, Skam juga sama, hanya Kresh yang agak lumayan termasuk damage statis.
Tapi satu Kresh pun tidak mungkin bisa menaikkan data sampai seperti ini.
Penyihir dan Dewa Sihir selalu menjadi penguasa damage dungeon yang diakui semua orang, apalagi saat melawan BOSS yang memiliki keunggulan jarak jauh.
Tapi mereka justru ditinggalkan jauh oleh Lu Li.
Berdasarkan apa Lu Li bisa lebih tinggi dari dua kelas sihir?
Sederhana saja, dua peralatan.
Satu shoulder guard perak level lima belas yang di-drop dari Blood Dagger, dan Cincin Tiga Tertinggi.
Meski hanya peningkatan dua item, efek yang dihasilkan adalah perubahan kualitatif.
"Kenapa memandangiku seperti ini? Kalian yang suka sesama jenis, aku tidak." Lu Li berpura-pura ketakutan, senang bisa mengalahkan BOSS dan sesekali bercanda.
"Sial, kamulah yang homo!" Piao Ling memandang Biru Muda Laut Angin dengan jijik, lalu melanjutkan: "Lu Li ranking pertama damage tiga BOSS, Skatha mengajukan proposal konstruktif tambah lima poin. Tidak ada yang keberatan kan? Karena tidak ada yang angkat tangan, diputuskan begitu."
Output Lu Li tidak mungkin melonjak tiba-tiba. Kemampuannya unggul dua level di atas penyihir saat melawan BOSS seperti Pisas dan Skarm, membuktikan telah terjadi perubahan besar pada peralatannya dua hari terakhir.
Tapi dia jelas tak ingin menjelaskan. Piao Ling pun sengaja mengalihkan pembicaraan dengan bercanda untuk mengaburkan masalah ini.
"Maret cukup bagus dalam penyembuhan, Xiao Ba Jiang juga lumayan. Meski agak pendek, dua kali rescue emergency-nya tepat waktu. Tambah dua poin untuk masing-masing..."
"Cek loot-nya, Meng Meng." Lu Li mengabaikan mereka dan menyuruh Can Meng meraba peralatan.
"Sarung tangan gigi taring... zirah kulit, untuk Kakak Lu Li." Can Meng langsung menyerahkan item itu begitu melihat jenis armor-nya.
"Meng Meng, aku juga pakai zirah kulit lho." Xiao Ba Jiang memandang partner-nya dengan wajah tersinggung.
"Aku... aku cuma menyerahkan ke Kakak Lu Li untuk dibagikan." Can Meng takkan mengaku sengaja. "Siapa suruh peralatanmu jauh lebih bagus dariku!"
“Hmm, ini peralatan Xiao Ba Jiang, set Druid. Sayangnya level besi hitam. Kalau bisa mengumpulkan satu set tingkat perak, Xiao Ba Jiang pasti jadi kuat banget.” Lu Li membagikan peralatannya ke Xiao Ba Jiang.
“Aku mau set armor! Aku mau set armor!” Xiao Ba Jiang teriak-teriak kegirangan.
Setelah Biru Muda Laut Angin, muncul lagi satu anggota yang terbakar semangatnya oleh peralatan.
Sebenarnya set Gigi Taring tingkat besi hitam juga tidak jelek, cuma kalah jauh dibanding peralatan perak yang sudah dipakai Xiao Ba Jiang.
Set Gigi Taring adalah peralatan terbaik untuk profesi Druid level 20-an, secara umum terbagi dalam tiga tingkatan: besi hitam, perak, dan perak buatan cetakan. Ketiga tingkatan ini bisa dipakai campuran tanpa mempengaruhi efek set.
“Ada satu lagi peralatan perak, wow, kayaknya ini punyaku. Tolong cekin dong apakah ini barangku.” Can Meng menyodorkan sebuah bahu baju zirah.
Lu Li melihat atribut dan efek tambahannya, lalu mengangguk: "Benar, ini peralatanmu. Ada peningkatan jarak tembak dan presisi."
"Kalau begitu aku ambil ya." Can Meng dengan gembira mengganti peralatannya.
Komposisi pasukan yang homogen membuat Luo Ying Hui Yi - satu-satunya yang bisa berbagi baju zirah - tidak mungkin menggunakan barang penambah jarak tembak, jadi yang lain pun tidak berkeberatan.
"Jangan pamer dulu, cepat periksa apa ada barang lain!"
"Hmm, sisik bermuatan listrik, material langka." Can Meng menggeledah lagi dan menemukan benda lain.
"Serahkan padaku. Ini untuk membuat baju zirah, bisa meningkatkan daya hancur sihir petir. Jika tidak terpakai, kita bisa menukarnya dengan material lebih baik. Piao Ling, catat transaksi ini." Lu Li mengklaim material tersebut.
"Lho, kok ada lagi? Ekor kadal petir." Can Meng menggeser jasad BOSS dan menemukan benda terakhir yang terimpit.
Tingkat drop yang luar biasa ini bahkan membuat Lu Li terkesima.
"Pantas disebut Pembunuhan Pertama BOSS, lihat apa yang di-drop dua yang sebelumnya, dua Besi Hitam, perak, material langka sama sekali tidak ada."
"Skarn tidak hanya menghasilkan peralatan perak, tapi juga set Besi Hitam, bahkan langsung menghasilkan dua material langka."
"Bahkan dungeon dengan kesulitan sulit, kalau bukan Pembunuhan Pertama, mustahil mengeluarkan barang sebanyak ini."
"Ekor Kadal Petir ini cukup banyak kegunaannya, simpan di gudang unit tentara bayaran." Lu Li berkata. Untuk barang yang berguna bagi semua, kalau dia masih minta lagi, itu keterlaluan.
Piao Ling tanpa banyak bicara langsung menyimpannya.
"Ayo, BOSS berikutnya. Katanya tiga BOSS belakang levelnya lebih tinggi, semoga memberi lebih banyak pengalaman." Biru Muda Laut Angin mengangkat perisai besar, semangat berkobar-kobar majulah.
Boss-boss awal di Gua Rintihan memiliki level 18 sampai 20, persis memenuhi syarat hukuman level. Alhasil, pengalaman yang didapat Biru Muda Laut Angin sangat sedikit, sementara anggota lain yang sudah level 22 masih mendapat EXP lumayan.
"Santai saja, level bos-bos selanjutnya bakal bikin kamu menangis tersedu-sedu," Lu Li menghela napas.
Sebenarnya tanpa perlu menunggu bertemu bos, monster-monster kecil yang ditemui saja sudah membuat Biru Muda Laut Angin dkk ingin meratap pilu.
Dasar monster kecil! Berani-berannya pakai racun sekuat ini!
