"Bisa kembali sekarang, posisikan diri di tempat semula." Sambil terus mengeluarkan damage stabil, Lu Li mengarahkan Luo Ying Hui Yi untuk kembali ke formasi.
Taktiknya sangat aman. Meski posisi mungkin sedikit mempengaruhi output damage, tapi sangat cocok untuk pemula seperti Can Meng dan Xiao Ba Jiang.
Kena wabah langsung kabur, kena penyakit bahkan tidak perlu bergerak.
Yang kedua kali terkena wabah adalah Moonlight. Orang ini hampir tidak perlu diperintah, saat namanya disebut Lu Li, langsung merespons.
Saat wabah keempat tiba, akhirnya tiba giliran Can Meng. Untungnya gadis kecil ini menyadari responsnya lambat, sehingga terus menunggu dengan hati-hati. Ketika Lu Li memanggil namanya, dia langsung melesat keluar seperti kelinci kecil.
Lu Li memujinya dengan pujian yang tidak tulus.
Mengapa disebut tidak tulus? Perhatiannya tertuju sepenuhnya pada Lu Li sambil menunggu namanya dipanggil, tembakan panah dari tangannya sudah berantakan. Jika bukan karena ada baby yang membantu, mungkin dia sudah berada di peringkat terakhir.
Yang cukup mengharukan adalah Xiao Ba Jiang. Gadis ini memang agak bodoh (imut), tapi responsnya sebenarnya cukup cepat. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa menyelesaikan semua tugas dengan sempurna.
Beberapa anggota lain sama sekali tidak bermasalah, setidaknya dalam aspek PVE mereka masih layak disebut jagoan.
Dengan dua kondisi negatif yang bergantian sia-sia ini, Wolfdan berkekuatan 80.000 HP hanya bertahan belasan menit sebelum akhirnya menemui mautnya.
Sepuluh orang membagi pengalaman, sebenarnya masing-masing mendapat bagian yang tidak banyak.
"Aku dapat satu skill point." Hujan Maret berkata gembira. Sebagai Pastor, skill-nya cukup banyak dan sangat membutuhkan skill point.
"Ada yang lain yang mendapatkannya?" Lu Li tidak mendapatkannya, agak menyesal.
Semua orang menggelengkan kepala.
"Sudahlah, lihat barang apa yang keluar kali ini?"
Dengan pertolongan semua orang, Can Meng segera mengumpulkan seluruh trofi kali ini.
Satu material langka, Benih Pohon Ek Bermutasi yang termasuk material langka bidang alkimia, dibagikan oleh Lu Li kepada Sesame Paste Tangyuan.
"Ah, kok langsung diberikan padaku?" Tang Yuan terkejut.
"Ramuan yang kita pakai semua dari kamu. Material ini memang seharusnya milikmu." Lu Li tidak akan memperlakukan siapa pun dengan tidak adil.
"Kalau... kalau begitu aku terima. Kakak Piao Ling jangan lupa melakukan pemotongan poin." Terbiasa beraktivitas di serikat besar, Sesame Paste Tangyuan sangat serius dengan sistem poin semacam ini.
“Ini bukan peralatan, kurangi dua poin darimu.” Piao Ling tidak bersemangat.
Selain material langka, ada topi perak sihir yang bisa digunakan penyihir dan penyihir gelap. Karena Sesame Paste Tangyuan sudah dapat material langka, peralatan ini diberikan ke Hua Di Li Qing.
Topi perak level 15 yang sebelumnya dipakai Hua Di Li Qing kemudian diberikan ke Sesame Paste Tangyuan.
Sebenarnya kedua peralatan ini hampir setara, sama-sama memiliki efek tambahan langka. Hanya saja yang levelnya lebih tinggi hanya memberikan sedikit tambahan pertahanan dan sifat.
“Di mana BOSS terakhir?” Biru Muda Laut Angin menggenggam kapak, matanya memerah karena belum mendapat peralatan.
“Kembali ke pintu dungeon. Ikuti aku menyusuri jalan kecil, pastikan tidak tertinggal.” Lu Li merapikan barang-barangnya, mendatangi tebing terjal lalu melompat langsung.
Di bawahnya ada kolam sangat dalam yang tidak luas, tidak bisa asal loncat.
Untuk memecahkan rekor dungeon dan menghemat setiap menit, para pemain mempelajari dungeon secara berulang-ulang. Taktik jalan pintas ini telah diteliti hingga detail terkecil.
Lokasi mana yang bisa dilompati adalah common sense.
Setelah menunggu beberapa detik dan melihat Lu Li tidak terjatuh hingga tewas, para pelaku lainnya baru mulai ragu-ragu melompat.
Mereka mengingat pesan Lu Li untuk selalu mengikutinya, bahkan berusaha menginjak setiap jejak langkah Lu Li saat memilih posisi melompat.
Dengan jalan pintas ini, dalam satu menit semua orang telah berkumpul di area permulaan dungeon.
Tiga NPC yang memberi tugas awal masih berdiri di sana.
Pertama-tama menyelesaikan dua misi konvensional untuk mendapat hadiah pengalaman lumayan, lalu semua mengikuti Lu Li menemui umat beriman Naralex, si tua banteng Muyue.
Minotaur itu menggaruk jambang panjangnya sambil berkata ramah: "Aku tak salah pilih. Sekarang saatnya membangunkan Naralex. Bantu aku, petualang pemberani."
“Terima semua tugas.” Lu Li menuliskan instruksi di saluran tim menggunakan kesadaran.
Di mata si Lembu Tua, kesepuluh petualang ini bersemangat menyatakan kesediaan berjuang demi keadilan.
“Bisakah Anda memberitahu kami apa yang perlu kami lakukan?” Sebagai perwakilan, Lu Li bertugas berdialog dengan NPC, memungkinkan anggota tim menyinkronkan progres tugas.
“Tanah Ibu menuntun jalan-Mu. Aku benar-benar butuh pertolongan.” Wajah Minotaur itu penuh kepasrahan, “Raja Taring Beracun telah mati, berarti masih ada harapan. Tapi ritual membangunkan ini sangat rumit, tak mungkin kuselesaikan sendiri.”
“Tenang saja, kami di sini!” Lu Li sama sekali tidak keberatan dituntun oleh Tanah Ibu. Tanpa tugas dari Minotaur, mustahil mereka menemukan BOSS kedelapan.
“Saya akan segera memulai persiapan yang diperlukan. Tapi sementara itu, aku butuh kalian melindungiku. Monster yang dipanggil dari mimpi buruknya sangat merepotkan. Tanpa bantuan kalian, tugas ini akan terasa mengerikan bagiku. Saat kalian siap melindungi, beri tahu aku. Akan kubawa ke ruangan Nara Rex.”
“Apa semua Minotaur cerewet seperti ini?” Biru Muda Laut Angin mengolok.
“Kami sudah sepenuhnya siap.” Lu Li menepuk dadanya.
“Berjalan bersama Ibu Pertiwi, semoga angin memberi petunjuk jalanmu.” Si Minotaur mengangguk puas, memimpin mereka ke kedalaman dungeon. Semua orang buru-buru mengikuti di belakangnya.
Lu Li mengingatkan: “Nanti mungkin muncul monster, kita harus lindungi Minotaur. Feng Shao maju ke depan. Piao Ling dan Moonlight jaga kiri-kanannya.”
Minotaur itu berjalan limbung. Sesekali muncul gelombang monster kecil elite level 25 yang memberi EXP melimpah.
Monster jenis ini berbeda dengan monster yang terpolusi, mereka kabur dari mimpi giok dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi.
Tapi kalau Sefendis saja sudah dikalahkan, bagaimana mungkin monster kecil seperti ini bisa menghentikan kita.
Menemani Minotaur berjalan, akhirnya tiba di sebuah gua.
Seorang night elf tidur lelap di tanah, namun dikelilingi elemen alam yang sangat kuat, jelas bukan Druid biasa.
Nalakres!
Benar saja, Muyue memandangnya dengan kagum tapi tidak berani mendekat, malah menoleh ke Lu Li dan kawan-kawan: "Seperti yang kalian lihat, seorang Druid perkasa sedang berkomunikasi dengan dunia mimpi."
"Apa yang harus kita lakukan?" Tidak perlu banyak bicara, saat ini tindakan nyata adalah cara terbaik untuk memuji Minotaur.
Katakan saja, Kakak! Apa pun perintahmu akan kami laksanakan!
“Aku harus masuk ke mimpi giok untuk membangunkan mentor. Akan ada makhluk hidup mengerikan yang keluar dari mimpi mentor untuk menghentikanku. Teman-teman, kalian harus memastikan mantranya tidak terganggu.” Ekspresi Minotaur penuh kekhawatiran.
“Ibu Pertiwi membimbingmu, kami akan mempertaruhkan kehidupan untuk membela kehormatan prajurit.” Lu Li berkata dengan khidmat, penuh kesungguhan.
