"Minggir, wilayah ini kami yang ambil." Dua cetakan berturut-turut jatuh, akhirnya ada yang iri.
Tentu saja, yang sendirian tidak berani mendekat, sekaligus datang 30-40 orang.
Setelah 1-2 jam grinding, bukan tidak ada yang mencoba merebut wilayah, tapi semua diusir oleh Moonlight dan Lu Li.
Kali ini jumlahnya paling banyak, dan yang terpenting semua dari kubu Alliance.
Hari ini Tanah Tandus terasa mengerikan, Horde dan Alliance berburu monster di peta yang sama, konflik terbatas pada area kecil dan hanya terjadi antar pemain kedua kubu.
Sedangkan sesama kubu, itu sangat langka.
Ini pertama kalinya Lu Li dan timnya menghadapi pemain sekubu yang merebut wilayah.
Posisi mereka sangat strategis, ditambah Xiao Ba Jiang yang berjaga di atas, dua kali war priest mendekat berhasil dialihkan Lu Li ke area lain.
Dari dua cetakan yang jatuh tadi, sepertinya tingkat drop-nya cukup bagus, pantas ada yang mengincar.
“Suruh minggir, kenapa harus kami?” Biru Muda Laut Angin memutar mata putihnya, berkata dengan kesal.
“Kalian cuma sepuluh orang, ngeclaim wilayah seluas ini nggak etis. Kita satu kubu, saling bantu itu harusnya kan?” Penyihir yang terlihat seperti pemimpin menyentak orang yang bicara tadi, berpura-pura tersenyum.
“Nggak mau.” Biru Muda Laut Angin menggelengkan kepala.
“Event hari ini beda lho, pemain Horde dan NPC bertebaran di mana-mana. Alliance harus rakus ngejar peralatan dan pengalaman, nanti pas perang kubu gimana? Efisiensi grinding kalian yang cuma sepuluh orang ini terlalu rendah. Mending cari zona monster sepi yang lebih aman.” Penyihir itu mulai mengumbar prinsip.
Aura sudah terbangun, tiga empat puluh lawan sepuluh.
Prinsip juga diutarakan, retorika sampai tingkat "kepentingan kubu tertinggi".
“Pergi sejauh mungkin, paling benci orang sepertimu yang selalu mengibarkan bendera harimau palsu.” Biru Muda Laut Angin menahan amarah berkali-kali, akhirnya tak kuasa mengumpat.
“Saudara ini, maksudmu apa? Apakah ada kesalahpahaman dengan Serikat Naga Mengembara kami? Lebih baik minta maaf sekarang, kalau tidak...” Penyihir itu masih terus mengoceh.
“Sialan, aku mohon pada kalian, bisakah membuatnya diam?” Biru Muda Laut Angin meledak marah.
Sasaran kemarahan bukan hanya penyihir itu, tapi juga Moonlight dan Lu Li yang asyik membantai monster. Kesabaran kedua orang ini benar-benar luar biasa, tetap bersikap acuh tak acuh.
Moonlight dan Lu Li saling memandang, lalu mengangguk.
Lu Li menggunakan efek tambahan jubah sebagai pembuka, Pra-Meditasi mengumpulkan dua Combo Point, menyergap dan memukul pingsan penyihir itu. Setelah serangan mendadak, langsung menggunakan Mati Leher.
Di sisi lain, Moonlight menggunakan penetrasi zirah disusul tebasan miring, penyihir itu langsung tumbang.
Total waktu tak sampai lima detik.
Kata-kata keadilan yang tak henti-hentinya dari penyihir itu masih bergema di TKP.
"Kamu yang membunuhnya?" Lu Li bertanya.
"Ya." Moonlight menjawab.
"Seharusnya Nilai PK yang kutanggung." Lu Li berkesedihan.
Baru pada saat ini, puluhan anggota Serikat Youlong mulai menyadari situasi.
Bagaimana bisa bos mereka terbunuh?
"Lanjutkan?" Moonlight tak terlalu ambil pusing, dia percaya meski dirinya tumbang, kemampuan Lu Li cukup untuk mengambil peralatannya.
"Bila tak tahu diri, bunuh semuanya. Piao Ling, suruh mundur." Lu Li tak terlalu mempedulikan.
PK sesungguhnya tak butuh banyak orang, dua sudah cukup. Para pelaku lainnya hanya perlu melepaskan skill dari kejauhan.
"Apa yang terjadi di sini?" Saat para pemain Serikat Youlong ragu-ragu, ada yang berbicara - atau mungkin datang terlambat.
Sebenarnya Serikat Youlong bukanlah udang kecil tak berguna, mereka adalah cabang dari serikat besar "Shenmo Tianxia".
Shenmo Tianxia lahir dari game besar populer "Shenmo" yang sempat booming beberapa waktu. Beberapa serikat menengah dalam game, yang merasa kekurangan personil, mengumpulkan banyak guild kecil dan nyaris bisa masuk kategori guild besar.
Pendatang adalah anggota markas besar Shenmo Tianxia. Yang berbicara adalah seorang Ksatria Suci dengan empat anggota tim.
Mereka baru dengar dari cabang bawah tentang penemuan lokasi bagus. Tapi saat tiba, situasinya aneh—mayat di tanah ini mirip orang yang mereka kenal.
"Akhirnya Bos Wanli datang! Bos kami baru saja terbunuh!" para anak buah meratap.
Untung ada pengurus. Mereka memang tidak berani menyerang Lu Li dan Moonlight. Duo pencuri-pejuang langsung menghabisi anggota dengan peralatan terbaik mereka secepat memotong sayur.
"Dengar." Panggilan "Wanli" merujuk pada ID-nya Pengcheng Wanli, nama klise. Alisnya berkerut menahan amarah.
“Kau lebih baik diam saja. Bos kami paling benci kalau ada yang bicara di hadapannya. Begitu dia benci, dia langsung menyuruh kami membunuh.” Lu Li menunjuk Biru Muda Laut Angin di belakangnya.
Biru Muda Laut Angin mengernyitkan dahi, benar-benar mulut anjing takkan mengeluarkan gading.
Pengcheng Wanli benar-benar terkesima, alasan membunuh sekeren ini? Petinggi Shenmo Tianxia mereka terlalu payah.
“Serikat apa kalian ini? Jangan sampai air besar menghanyutkan kuil Naga Raja...”
“Kami dari Unit Tentara Bayaran Xinxin!” jawab Biru Muda Laut Angin dengan bangga.
Lu Li diam. Sebenarnya dia ingin mengaku sebagai Xuese Zhanqi, atau minimal berpura-pura jadi Bangsawan Jiangnan. Dua serikat itu yang satu berpengaruh, yang satu kaya, tak ada yang berani melawan.
“Unit Tentara Bayaran Xinxin!”
Kerumunan bergemuruh. Pengcheng Wanli harus batuk beberapa kali sebelum anak buahnya tenang.
“Saudara sekalian, sampai jumpa lain waktu.” Ekspresi Pengcheng Wanli berubah beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk mengurungkan niat menyerang.
Bukan karena dia berjiwa besar, melainkan merasa lawan-lawannya terlalu kuat. Meski pasukannya berjumlah 30-40 orang, mungkin tetap sulit mendapatkan keuntungan.
Nama seseorang adalah bayangan pohon!
Jika Fajar adalah dunia persilatan, maka Unit Tentara Bayaran Xinxin setidaknya setara dengan Pulau Persik atau Gunung Onta Putih - mungkin jumlah personelnya tidak banyak, tapi mampu menguasai medan.
Setelah gelombang orang ini pergi, jarang ada yang berani mengganggu lagi. Tapi beberapa masih menunjuk-nunjuk dari kejauhan.
Rupanya inilah Unit Tentara Bayaran Xinxin yang legendaris. Pasti pencuri itu adalah Lu Li.
Kok ada dua pejuang? Mana yang Biru Muda Laut Angin?
Wah, penyihir itu pasti Hua Di Li Qing! Lihat ekspresi dan wajahnya, persis pria ideal dalam impianku.
Ksatria itu cantik sekali! Entah pacarnya Lu Li atau pacarnya Biru Muda Laut Angin.
Di mana Xiao Ba Jiang, katanya dia sulit menemukan arah, bahkan tidak bisa keluar gerbang kota, kok bisa direkrut ke Unit Tentara Bayaran Xinxin? Kenapa aku tidak punya hoki seperti itu.
Untuk orang-orang seperti ini, tidak ada yang bisa kita lakukan.
Tiga jam, empat jam...
Tiga orang yang tadinya hampir naik level akhirnya mencapai level 25, anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin yang levelnya tinggi sudah hampir mencapai 26.
Tentang peralatan, tingkat drop memang hal yang sulit diprediksi.
Setelah empat jam diulang, total hanya dapat belasan cetakan perak.
Tapi peralatan perak yang dihasilkan cukup banyak, kalau dijumlah ada 30-40 buah, setiap orang bisa bagi beberapa.
Ini karena Lu Li dan kawan-kawan sangat efisien dalam mengulang monster. Biasanya bahkan tim 50 orang belum tentu bisa membunuh sebanyak mereka.
Apalagi ada Can Meng yang jago meraba mayat, tangannya memang sangat merah.
Setelah empat jam, Lu Li mulai sering melihat jam.
"Ayo kita pergi." Dia berhenti dan berkata dengan khidmat.
"Kenapa? Mungkin bisa dapat cetakan perisai." Biru Muda Laut Angin tidak rela. Sifat perisainya sebenarnya tidak buruk, tapi siapa yang tidak ingin yang lebih baik.
Sebagai MT nomor satu, perisainya agak ketinggalan zaman.
"Apa ada yang tidak beres?" Piao Ling tahu Lu Li tidak akan berbicara tanpa dasar.
"NPC orc seharusnya akan melakukan serangan balik. Apa kalian tidak perhatikan formasi pasukan Horde di sana mulai berubah?" Sebenarnya kalimat terakhir itu cuma karangan Lu Li.
Kenyataannya, dia pernah membaca di beberapa artikel bahwa selama aktivitas invasi centaur, pemain Alliance menderita kerusakan parah.
Aktivitas berjalan selama empat setengah jam. Pemain Horde dan Alliance bersama-sama menahan serangan legiun centaur.
Ksatria Baja dari pasukan Durotar bergerak, menyapu seluruh tanah tandus dan menghancurkan legiun centaur yang dihambat para pemain.
Dalam proses ini, para pemain Horde memutus jalan mundur pemain Alliance, berkoordinasi dengan prajurit berkuda serigala bangsa orc dari Ksatria Baja, penyelenggara perang, dan sisa-sisa centaur, berhasil membunuh hampir semua pemain Alliance di tanah tandus.
Sepanjang perjalanan, baik kamu dari Xuese Zhanqi maupun Bangsawan Jiangnan, entah jagoan atau pemula, semua tak bisa kabur dari maut.
Para pemain Alliance kehilangan pengalaman, peralatan, dan juga semangat secara massal.
Kehilangan semangat ini sangat mempengaruhi acara Festival Pertengahan Musim Gugur berikutnya, di Piala Huaying terakhir, tiga tim teratas semuanya berasal dari kubu jahat.
Anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin masih sangat percaya pada Lu Li. Mendengar sarannya, ternyata tak ada yang memprotes keputusan mundur.
Pilihan yang dihadapi Lu Li sekarang adalah apakah akan memberitahu yang lain.
