Hati Lu Li berdesir, jangan-jangan itu ilmu siluman penyihir legendaris? Tapi berdasarkan pengalaman kehidupan sebelumnya, bukankah skill 'itu' butuh waktu mantra tiga detik?
Apakah ini skill keren yang tidak dia ketahui?
Sistem: Pemain terhormat, selamat kepada Anda dan regu atas peningkatan level. Lima belas menit kemudian masuk ke babak berikutnya.
Barulah dia tersadar, tak kuasa menahan tawa kecut.
Mana ada skill keren? Jelas-jelas sang penyihir itu melihat kemenangan mustahil, langsung menyerah dan keluar pertandingan. Sistem pun meng-teleportasi-nya keluar peta pertandingan.
Banyak pemain bertindak serupa dalam pertandingan biasa. Begitu melihat peluang menipis, langsung menutupi malu dan pergi, menghindari penyiksaan berlanjut.
Demikianlah, Lu Li sendirian menyelesaikan regu lawan.
"Ada perasaan apa?" tanya Lu Li pada Hujan Maret.
Hujan Maret berkedip bingung: "Tak ada. Aku bahkan tak melakukan apapun. Kok bisa menang?"
"Ah, lebih baik tadi bertarung biasa saja." Awalnya ingin membangun kepercayaan diri sang cewek Pastor bahwa pertandingan tak semenyeramkan imajinasi. Siapa sangka, berlebihan malah kontraproduktif. Dari awal sampai akhir, Hujan Maret tak merasakan apapun. Mungkin tak sebanyak yang dia alami di Lembah Warsong.
Pertandingan kedua, akhirnya bertemu lawan yang layak.
Ini adalah tim standar Ksatria-Pastor-Penyihir. Ksatria membawa pedang satu tangan dan perisai, Pastor bertugas menyembuhkan, sedangkan Penyihir sebagai damage utama.
Melawan tim seperti ini tidak ada trik khusus, apalagi Lu Li dan Guang Guang juga tidak berniat menggunakan cara curang.
"Hujan Maret, lakukan seperti yang biasa kami ajarkan. Jaga jarak dengan damage lawan, ulur waktu sebisa mungkin untuk bertahan hidup. Aku dan Guang Guang akan membunuh Pastor mereka dulu. Asal Pastor mereka mati, kemenangan pasti di tangan kita." Lu Li membuat pengaturan taktis singkat.
Melihat Hujan Maret tampak cemas, Moonlight menenangkan: "Jangan terlalu khawatir. Levelmu sekarang 26, setidaknya dua level di atas mereka. Serangan mereka tidak akan mempan, cukup terus menyembuhkan dirimu sendiri."
"Skill pemulihan di tubuhmu sendiri jangan sampai terputus. Untuk sementara tidak perlu menyembuhkan kami," tambah Lu Li.
Hujan Maret menggenggam erat palu penyembuh di tangannya, mengangguk penuh keyakinan.
Hitungan mundur sepuluh detik. Kedua belah pihak telah siap bertempur.
Saat pengumuman permulaan, ksatria dan penyihir gelap dari pihak lawan langsung menyerbu Hujan Maret. Namun sebelumnya penyihir gelap itu sempat menyelesaikan tugasnya - melemparkan mantra ketakutan kepada pencuri yang tidak sedang menyamar.
Dalam pandangannya, pencuri bodoh ini ternyata tidak menyamar. Dengan membuatnya ketakutan, tekanan untuk pihak mereka pun berkurang.
Jika dia benar-benar jagoan, tak mungkin dia akan membuang mantra ketakutan instannya kepada pencuri.
Seorang pencuri yang berjalan dengan sikap percaya diri di hadapanmu tanpa menyamar, hanya ada dua kemungkinan: benar-benar tolol atau punya agenda tersembunyi.
Lu Li jelas-jelas sedang mencoba menipu skillnya.
Tudung Bayangan!
Dengan mudah membatalkan status ketakutan, Lu Li mengaktifkan percepatan dan langsung menerjang Pastor lawan.
Pastor tersebut juga seorang cewek. Meski tak secantik Hujan Maret, wajahnya lumayan manis dengan aura lemah lembut - tipe yang bisa memanfaatkan sifat kesatria para pemain game virtual yang suka melindungi wanita.
Sayangnya Moonlight adalah PK maniak, di matanya hanya ada unit yang bisa dibunuh, tidak peduli pria atau wanita.
Lu Li tidak sampai segitu tidak berperasaan, tapi keramahannya hanya ditujukan untuk adik perempuannya dan beberapa teman dekatnya.
Jadi, Pastor cewek malang itu hanya bisa panik melihat dua pria kekar mendatanginya, tep tep beberapa kali langsung mengirimnya keluar arena pertarungan.
Di sisi lain, Ksatria mengejar March Rain sambil membabat, March Rain kabur sambil terus menyembuhkan dirinya sendiri.
Pertama kali menghadapi profesi serangan gencar sendirian, dia tentu gugup, tapi pengalaman di Lembah Warsong akhir-akhir ini tidak sia-sia. Gadis ini mungkin belum bisa menyerang-balik, setidaknya begitu ada kesempatan langsung menyembuhkan diri.
Peralatannya bagus, skill-nya juga kuat.
Kerusakan yang disebabkan serangan Ksatria jauh di bawah perkiraan, kerusakan kumulatif dari beberapa pukulan bahkan tidak bisa menyaingi satu skill penyembuhannya.
Dan March Rain mengingat perkataan Lu Li, skill "Restoration" yang memberikan efek heal terus-menerus di tubuhnya tidak terputus sejak awal.
+20、+22、+18……
Meski tiap kali heal-nya tidak banyak, yang penting skill ini bisa trigger dengan cepat.
Para Warlock yang belum masuk jangkauan serangan ke March Rain, menoleh dan terkejut melihat Pastor mereka ternyata sudah KO.
Kenapa harus sekejam ini!
Secara teori, satu damage dealer 1v1 hampir tidak mungkin membunuh healer dalam waktu singkat - kecuali monster abnormal seperti Lu Li.
Dengan terpaksa, Warlock harus meningkatkan serangan ke March Rain.
Satu-satunya harapan mereka adalah membunuh healer lawan juga, hingga akhirnya situasi jumlah personil menjadi seimbang.
Nantinya kombinasi 1 Warlock + 1 Knight yang bisa jadi off-healer, belum tentu kalah dari pasukan Warrior + Rogue.
Moonlight baru saja mau berbalik menyelamatkan March Rain, tapi dicegat oleh Lu Li.
Dia menggelengkan kepala sambil chat pribadi: "Biarkan March mencoba, lihat berapa lama dia bisa bertahan."
Moonlight tersadar, metode ini bagus, mari lihat apakah Hujan Maret bisa menunjukkan kemajuan di bawah tekanan dua penyerang.
Lalu bagaimana jika Hujan Maret tumbang, apakah akan mempengaruhi hasil pertarungan ini?
Jangan bercanda, kombinasi Lu Li dan Moonlight bisa langsung menghancurkan regu lima orang biasa di Lembah Warsong, bahkan regu sepuluh orang pun berani mereka hadapi.
Kedua pemain di hadapan ini memang cukup berbakat, tapi hanya sebatas "cukup" saja.
Dari damage yang dihasilkan Ksatria, Lu Li menyadari level Ksatria ini 23 atau di bawahnya, karena beberapa skill damage tetap tidak bisa memberikan damage penuh - pertanda terkena hukuman level yang diatur Sistem.
Pada dasarnya, Lu Li tetap mempengaruhi keseimbangan game.
Di kehidupan sebelumnya sebelum masuk game, hanya satu peserta Piala Huaying yang mencapai level 25 yaitu Bai Si Bu De Qi Jie, sisanya semua di bawah 25.
Dengan lebih dari separuh peralatan perak level 25 yang melekat, Bai Si Bu De Qi Jie membawa Ibu Kota Kejayaan merebut gelar juara dengan mulus.
Dengan keikutsertaan Lu Li di kehidupan ini, bahkan Bai Si Bu De Qi Jie belum mencapai level yang pernah ia capai dalam kenangan kehidupan sebelumnya Lu Li. Saat ini masih butuh segudang pengalaman untuk mencapai level 25.
Sementara Lu Li dan kawan-kawan bahkan sudah mencapai level 26.
Efek kupu-kupu adalah hal yang sulit diprediksi, siapa yang tahu di titik waktu mana penyimpangan terjadi.
Level di "Fajar", setiap tiga level merupakan rintangan, apalagi di rintangan ini ada level 25 yang menjadi batas lima dan sepuluh.
Hujan Maret memiliki empat peralatan perak level 25!
"Siapkan diri, kok sampai setengah hari baru menguras 30% darahnya." Penyihir gelap membentak ksatria, ia penuh ketidaksukaan pada ksatria itu.
Suruh menyerang pastor, hasilnya malah seperti ini.
Namun ketika ia benar-benar mulai menyerang, dengan ngeri ia menemukan bahwa panah bayangan yang biasanya bisa menyemburkan 150 damage ke orang biasa, ternyata hanya menyebabkan sekitar 100 damage pada Hujan Maret.
Hukuman level, kesenjangan peralatan.
Penyihir gelap langsung menyadari akar masalahnya.
Sistem yang agung, betapa tidak adilnya dirimu, mengapa membuat kami begitu awal menghadapi tim kuat.
"Bunuh Pastor ini." Penyihir gelap menggigit gigi, bersama Ksatria menggunakan semua taktik cadangan mereka.
"Jangan panik, bakar Sihir Ksatria." Lu Li memberi perintah di ruang obrolan, sementara Moonlight malah bersandar pada kapak besar sambil menonton kejadian.
"Skill ketakutan!" Ksatria yang baru berhasil menurunkan HP Hujan Maret ke 50% segera meminta kontrol medan dari penyihir.
Barulah penyihir gelap menyadari skill ketakutannya telah selesai pendinginan, langsung bersiap melepasnya ke Hujan Maret.
