Can Meng yang sudah puas menjadi kakak kemudian mulai mengajari Lu Xin cara menangkap baby.
"Lihat harimau besarku ini? Ini monster langka, susah sekali menangkapnya." Gadis itu berkata dengan nada seolah telah mengalami banyak liku kehidupan: "Aku sudah menangkap banyak baby seru, tapi ada satu jenis baby yang tetap tak bisa kutangkap."
"Hah, baby apa itu?" Lu Xin memandang penuh kagum pada Guoguo, harimau putih yang sedang berbaring di kaki Can Meng. Saat ini Guoguo sudah mencapai level 20-an, tubuhnya jauh lebih besar dibanding saat pertama ditangkap, terlihat sangat berwibawa.
"Punya hewan peliharaan seperti ini masih belum puas, ternyata ada yang tidak bisa didapatkannya." Adik perempuan Lu Li, Lu Xin, sangat penasaran.
"Ngapain lihat aku? Aku ingatkan, kalau kamu berani pakai sihir penjinakan lagi padaku, aku akan lapor ke rumahmu. Bilang ke Ibu kalau kamu terus menggangguku di game." Xiao Ba Jiang seperti kucing yang terinjak ekor, langsung melompat.
"Menjinakkan Kakak Ba Jiang?" Lu Xin terkejut setengah mati, merasa Can Meng benar-benar mengerikan.
Bukannya pemburu hanya bisa menjinakkan hewan sebagai baby? Kenapa malah menarget pemain? Lagipula hubungan emosional mereka terlihat cukup dekat.
"Aduh, bukan seperti yang kamu pikir." Can Meng menarik tangan Xiao Ba Jiang, "Ba Jiang, cepat berubah jadi burung puyuh biar Xinxin lihat. Benar-benar imut, imut tapi kikuk! Keinginan terbesarku adalah bisa menangkap baby seperti itu."
“Meng Meng, aku mau putus pertemanan sama kamu.” Punya sahabat karib yang selalu ingin menangkapnya jadi hewan peliharaan, Xiao Ba Jiang merasa ingin menangis sejadi-jadinya.
“Sudah, jangan ribut. Ayo kita bersiap untuk pertandingan. Semakin tinggi peringkat, semakin banyak uang yang didapat. Cukup uang baru bisa main game dengan santai.” Lu Li terpaksa menyela mereka. Waktu semua orang berharga, bisa datang menjenguk Lu Xin saja sudah merupakan bentuk menghargai dirinya.
“Aku tidak ikut pertandingan, aku temani Xinxin main.” Can Meng kali ini merasa lega tidak ikut kompetisi.
“Kamu yakin bisa?” Bukan Lu Li terlalu berhati-hati, tapi Can Meng memang agak imut dan sedikit kikuk, selalu tidak terlalu tepercaya.
“Santai saja, ini kan desa pemula. Di sini mana mungkin kita diganggu.” Can Meng melambaikan tangan, menepuk kepala besar Guoguo: “Guoguo akan melindungi kita.”
Hewan peliharaan level 25 langka, bahkan pemain selevel saja belum tentu bisa melawan, apalagi ini desa pemula yang umumnya levelnya belum mencapai sepuluh.
"Baiklah, jangan biarkan Xinxin berburu monster. Kondisi fisiknya tidak baik." Lu Li berpikir para tuan tanah perempuan juga akan segera login. Tidak semua pasti ikut turnamen, barulah ia mengajukan permohonan peringkat pertandingan ke Sistem.
Mulai hari ini, irama pertandingan diserahkan Sistem kepada para pemain.
Pemain mengajukan permohonan pertandingan ke Sistem, lalu Sistem akan membagikan lawan secara acak. Setelah pencocokan selesai, kedua pihak memastikan. Menunggu pemain yang membeli tiket masuk arena tontonan dan komentator siap, barulah pertandingan resmi dimulai.
Setelah menyerahkan, tidak bisa langsung masuk. Maka sambil berburu monster, kita mengobrol.
"Xinxin, nanti masuklah menonton pertandingan kami," ajak Xiao Ba Jiang.
Dia merasa diri lebih hebat dari Can Meng, lebih memiliki kharisma kakak. Nanti bila Lu Li melihat pertandingannya, pasti akan mengaguminya habis-habisan.
"Tapi tiket sulit dibeli, lagipula aku tidak punya uang." Lu Xin melihat sisa saldo di tasnya, seketika mengerutkan alis mungilnya.
"Hahaha." Semua tertawa terbahak-bahak.
Adik perempuan Lu Li ternyata mengaku tidak punya koin emas, ini jelas lelucon belaka.
Selain para pedagang besar yang bermain modal, sangat sedikit orang yang bisa menghasilkan uang melebihi Lu Li.
"Peserta bisa mengajukan dua tiket gratis." Piao Ling menyamarkan informasi dari semua orang, ternyata memang bisa mengajukan dua tiket asal memasukkan ID game orang yang diundang, nanti ketika pertandingan dimulai pemain yang diundang akan diteleportasi ke tribun.
"Lihat kami, lihat kami, aku yang mengundang duluan." Dengan keanggunan legendaris, Xiao Ba Jiang merampas adik perempuan Lu Li.
Tim Piao Ling yang pertama memasuki arena, kali ini lawan mereka berhasil diredam sepenuhnya, memenangkan pertandingan dalam dua menit dan kembali mendapatkan satu poin di babak reguler.
Selanjutnya giliran tim Lu Li.
Meski Lu Xin sangat ingin menonton pertandingan Kakak, tapi karena semangat membara Xiao Ba Jiang, dia terpaksa menunggu.
Sejak kaki Lu Li menginjak medan gaya, seluruh konsentrasinya terfokus, tak lagi memikirkan adik di luar arena maupun manusia dan persoalan apapun.
Karena dia melihat seseorang yang pernah sekali berduel dengannya.
Staring!
Dulu Lu Li menyelinap ke Tanda Silang, mencuri gambar teknik robot perbaikan, sekalian mengambil Manikam Tipuan dari peti harta di atas menara pengawas.
Saat turun dari menara menggunakan layang-layang, kebetulan bertemu dengan orang ini.
Saat itu mereka bertarung beberapa ronde, teknik lawan meninggalkan kesan mendalam bagi Lu Li - dia juga menguasai skill andalan Moonlight yaitu Whirlwind.
Dia adalah satu-satunya prajurit gila yang bisa memukul diri sendiri hingga pingsan dengan serangan maju ke medan tempur setelah Moonlight, menurut pengamatan Lu Li.
Waktu itu, Staring menggunakan dua kali serangan maju.
Lu Li terpaksa kabur menggunakan Langkah Angin, seandainya duel frontal saat itu, peluang kemenangannya sangat kecil.
Dia mengenali Staring, tapi Staring tidak bisa mengenalinya karena wajahnya bertopeng sekarang.
"Hah?" Moonlight mengernyitkan alis heran melihat Staring, tak tahu bagaimana cara mengenali rupa prajurit bangsa orc.
Lu Li baru bisa mengenalinya dari tato wajah khas yang dimilikinya.
Ning Shi bahkan langsung mengenali Moonlight. Moonlight adalah night elf, penampilannya tidak jauh berbeda dengan wujud aslinya.
"Jangan serang dulu, kita sapa dulu." Moonlight berjalan beberapa langkah ke tengah, "Ning Shi, kok bisa kamu di sini? Ternyata kamu malah main sebagai bangsa orc."
"Hehe, masih lebih baik daripada kamu yang sekarang sampai nama pun diubah." Ning Shi tersenyum santai, sedikit membungkuk: "Perkenalkan resmi, Ning Shi, saat ini bertugas di Legiun Angin Kencang."
Menggunakan kata "bertugas" seperti ini biasanya merujuk pada pemain profesional, khususnya high-end player yang fokus di PVP.
"Moonlight, bertugas di... Unit Tentara Bayaran Xinxin." Moonlight menarik sudut bibirnya, wajahnya yang sejak awal tanpa ekspresi semakin tak bisa memaksakan senyuman.
Tampaknya mereka sudah saling mengenal sebelumnya, bahkan mungkin pernah berteman, hanya entah mengapa akhirnya berpisah jalan.
“Unit Tentara Bayaran Xinxin, oh benar, kau tidak main di serikat lagi, menyusup ke unit tentara bayaran nomor satu dalam game.” Ekspresi Ning Shi tiba-tiba berubah serius, “Kenapa, tidak mau menyapa saat bertemu? Lu Li, sudah lama tidak berjumpa.”
Awalnya, karena terkejut melihat Moonlight, dia sempat bersikap tidak sopan.
Baru sekarang ingat, Moonlight selalu bersama dengan yang disebut pemain nomor satu dalam game dari Kubu Terang itu.
Tentu dia tahu Lu Li. Pertemuan sebelumnya gagal bertarung sungguhan, selalu terasa menyesal setelahnya. Reputasi Lu Li semakin melambung, bahkan berhasil membunuh Blood Dagger.
Di Tanda Silang, Lu Li pernah berkata padanya: “Lain kali, kita tentukan kemenangan.”
Ning Shi tidak hanya tidak takut, malah semakin menantikan janji itu. Orang yang punya persahabatan dengan Moonlight, bagaimana mungkin takut PK?
Lu Li masih menutupi wajah, hanya mengangguk halus, “Tentukan kemenangan.”
Dua komentator sudah sama sekali tidak tahu bagaimana menjelaskan, ini pertama kalinya mereka menemukan orang yang mengobrol di dalam arena pertarungan, ucapan-ucapannya juga tanpa alasan, membuat penonton bingung.
