Saat tidak bertanding, Lu Li juga menyaksikan pertandingan orang lain.
Sayangnya kesempatan mendapatkan tiket sangat langka. Setiap tim yang masuk 100 besar sudah menjadi topik terpanas, hampir semuanya memiliki sekelompok besar penggemar setia.
Terutama tim dengan bintang seperti Xiao Mo yang ingin disaksikan Lu Li. Dia mencoba membeli tiket empat kali, sayangnya tidak satu pun pertandingan berhasil ditontonnya.
Xiao Mo sudah dua tiga tahun tidak bertarung lagi, tapi dia tetap orang yang paling disanjung di arena pertandingan.
Apa arti "tiket masuk yang sangat sulit didapat"?
Inilah contoh nyatanya!
Selama ini, Lu Li selalu mendengar Xiao Mo sangat kuat, sayang belum pernah bertemu langsung.
Kelahirannya kembali telah mengubah banyak persoalan, misalnya di Piala Huaying kali ini tidak akan muncul begitu banyak pemain level 25 tanpa kehadirannya.
Contohnya Xiao Mo tidak akan comeback, dia akan tetap mempertahankan identitas sebagai pemimpin - seperti Medivh - bertahan dalam legenda masa lalu, bukannya melesat ke level 25 lalu dengan wajah penuh tekad ingin kembali ke puncak.
Ini adalah rival berat.
Lu Li tidak akan menganggap orang yang bisa dibunuh dengan satu kombo serangan sebagai "Xiao Mo yang sebenarnya".
Hari keenam, kompetisi 100 besar berlanjut.
Setelah menerima nomor peserta, baru sadar masih ada satu jam sebelum pertandingan dimulai.
Lu Li pun membuka jadwal pertandingan, berusaha merebut tiket masuk. Dia sangat penasaran melihat bagaimana cara orang lain bertanding.
Setidaknya di Piala Huaying kali ini dia hanya menonton pertandingan tim Biru Muda Laut Angin. Jujur saja, pertandingan itu benar-benar tidak ada yang menarik.
Biru Muda Laut Angin berharap dengan kelicikan agar semua orang menyerang dirinya sendiri, Perpisahan di Bunga hanya ingin menjadi pria tampan yang tenang meramu bola api, serta dampak balik eksperimen Xiao Ba Jiang yang seperti bug.
Setelah mengklik beberapa kali, benar-benar berhasil membeli satu tiket.
Bagaimanapun juga dia adalah jagoan pencuri, gesit mata dan tangannya, Lu Li berpikir dengan kebanggaan.
Serikat Fajar Bersayap: prajurit gila Shiyishao, Ksatria Suci sok secepat angin, pemburu jejak - kombinasi pejuang-pemburu-ksatria. Melawan Surga Ketujuh: penyihir Nanbosirui, shaman kosong, penyihir gelap Sarang Tawon - kombinasi mantra-shaman-penyihir gelap.
Bagus! Lu Li menepuk pelindung kuatnya, sepuluh koin perak ini benar-benar terpakai dengan nilai maksimal.
Faktanya, terlalu banyak orang yang merasakan hal ini. Banyak yang bukan penggemar membeli tiket lalu menyadari mereka kebetulan menyaksikan persaingan dua tim kuat.
Perasaan ini sungguh luar biasa!
Fajar Bersayap berada di peringkat kedelapan. Shiyishao adalah bintang tim, sementara ID seperti "Sok Secepat Angin" dan "Jejak" juga punya reputasi di berbagai kompetisi game.
Apalagi Surga Ketujuh. Peringkat guild mereka dua level di atas Fajar Bersayap. Karakter seperti "Sarang Tawon" dan "Nan Boruisi" adalah jagoan tingkat dewa, sedangkan "Telah Habis" dulunya anggota Bangsawan Jiangnan yang pindah ke Surga Ketujuh setelah Fajar dirilis, membayar uang ganti rugi 1,6 juta koin emas.
Surga Ketujuh punya pasukan sekuat ini yang jarang ada, sementara Fajar Bersayap juga tak kalah tangguh.
Shiyishao satu-satunya anggota tim yang sudah mencapai level 25.
Fajar Bersayap menghabiskan puluhan ribu koin emas hanya untuk menaikkan levelnya ke 25.
“Pertandingan tunggal pasti Shiyishao, tidak tahu berapa peralatan perak level 25 yang dipakainya.” Suara riuh rendah di sekitar Lu Li, semua membahas pertandingan selanjutnya.
Kemarin, Elf Air level 25 mengalahkan Qingqi Gujiu level 24, seketika pemain level 25 menjadi sorotan berbagai penonton.
Hari ini, apakah akan terjadi lagi tiruan penindasan level?
Lu Li duduk tenang di bangku penonton, menyaksikan pertandingan melalui proyeksi holografik di layar "kaca".
Fajar Bersayap benar-benar mengerahkan Shiyishao, sementara Surga Ketujuh pasti mengirim Sarang Tawon. Hampir semua orang berpikir demikian, bahkan komentator di panggung membuat hipotesis serupa.
Lu Li menggelengkan kepala, dia punya intuisi bahwa Sarang Tawon tidak akan muncul.
Kerja sama singkat sebelumnya dengan Nanbosirui meninggalkan kesan mendalam padanya, penyihir ini memiliki gaya yang sama sekali berbeda dengan Sarang Tawon.
Sarang Tawon bukanlah orang asing bagi Lu Li, dia bagai angin kencang dan hujan deras.
Sedangkan Nanbosirui bagaikan batu karang, memiliki kemewahan yang bersikap rendah hati. Sekilas tampak biasa saja, namun ketika mengingat kembali setiap gerak-geriknya, Anda akan terkejut menemukan bahwa setiap aksinya tepat pada sasaran, bahkan dalam pergerakan yang tampak tidak penting sekalipun.
Melawan Shiyishao level 25, Sarang Tawon pasti kalah. Satu-satunya yang bisa menang adalah Nanbosirui...
Lu Li tidak salah tebak. Yang memasuki peta pertandingan adalah penyihir - Nanbosirui.
Ekspresi kecewa sekilas muncul di wajah Shiyishao. Ia memberi hormat kepada Nanbosirui, lalu keduanya memulai persaingan sengit di arena pertarungan berbentuk lingkaran.
Shiyishao maju ke medan tempur!
Nanbosirui berkilauan!
Mantra instan ditembakkan tanpa henti layaknya hujan, Nanbosirui terus menjaga jarak.
Meski damage mantra instan terhadap Shiyishao level 25 sangat minim, efek Perlambatan kerap terjadi. Nanbosirui memanfaatkan efek ini untuk mengikis HP Shiyishao sedikit demi sedikit dengan presisi.
Shiyishao juga menunjukkan kualitas seorang profesional. Dia tidak panik, terus menggunakan berbagai teknik untuk mendekati Nanbosirui.
Usaha ini tidak sia-sia. Sesekali Nanbosirui juga terkena serangannya.
Prajurit gila level 25 memiliki kemampuan serangan yang menakjubkan. Setiap kontak membuat penyihir kehilangan banyak HP, memaksa Nanbosirui membuka perisai.
Perbedaan tingkat ini jelas terlihat bagi yang paham.
Termanifestasi dalam serangan, juga dalam pertahanan. Saat Shiyishao mengerahkan wibawanya, Nanbosirui terdesak ke posisi bertahan.
Dia terpaksa terus menjauh, tak bisa melepaskan satu pun mantra dalam waktu lama.
Bahkan mantra instan membutuhkan pose, tapi kesempatan untuk berpose sama sekali tidak ada. Berhenti berarti siap dipukul.
"Jelas Nanbosirui berada di posisi lemah. Dia sedang... melakukan Perjuangan Sekarat." Komentator menyatakan tanpa basa-basi.
"Sebenarnya pengalaman mereka tidak jauh berbeda, Nanshen hampir cukup pengalaman untuk upgrade, sementara Shiyishao juga baru saja mencapai level 25. Namun meski perbedaan sekecil ini, terpisah oleh satu tangga peralatan. Dua aktivitas Sistem menghasilkan banyak cetakan level 25."
Komentator lain posisinya agak memihak Nanbosirui, tapi dia juga bersikap pesimis.
"Tidak seharusnya, Nanbosirui tidak boleh selemah ini." Lu Li belum pernah bertarung dengan Nanbosirui, tapi mereka pernah berkelompok, dan sedikit mengetahui teknik orang ini.
Orang ini kontinuitasnya sangat kuat, suka menggunakan skill kecil untuk menyambungkan irama serangan.
Tapi saat harus meletuskan serangan, dia sama sekali tidak ragu-ragu, terutama saat kritis mengumpulkan kill, kecepatannya luar biasa.
Dia punya satu skill yang setelah digunakan tidak hanya meningkatkan ofensif dan CRIT rate, tapi juga bisa mengeluarkan anak panah es secara instan, sangat hebat. Tapi dalam pertempuran ini Lu Li sama sekali tidak melihatnya menggunakan skill itu.
HP kedua pemain terus berkurang, namun Nanbosirui sebagai penyihir memiliki HP bawaan yang tipis, sehingga secara keseluruhan berada di posisi inferior.
Pembalikan yang dinantikan Lu Li tak kunjung terjadi. Di layar "kaca" tertoreh tebal tulisan kemenangan berwarna keemasan, mengumumkan kemenangan Shiyishao.
Selanjutnya adalah pertandingan tim.
Keberadaan Shiyishao membuat sebagian besar penonton merasa pertandingan tim juga sudah tidak ada lagi ketegangan.
Prajurit gila level 25, sepenuhnya setara dengan mesin pembunuhan mutlak di arena pertandingan.
