Kompetisi 100 besar dengan sistem poin kasar dan sederhana, sedangkan pertandingan setelah 16 besar terlihat lebih megah.
Untuk memberi waktu persiapan memadai, perusahaan game menunda pertandingan sehari - lanjutkan hari Selasa, Senin adalah puncak Festival Pertengahan Musim Gugur.
Beberapa tim gila-gilaan upgrade, berharap mencapai level 25 sebelum pertandingan.
Ini minoritas saja, setelah level 20 XP yang dibutuhkan sangat banyak, seharian pun tak mungkin dapat seperlima batas pengalaman.
Sebagian besar pemain ikut acara Festival Pertengahan Musim Gugur yang diorganisir pihak resmi.
Selebriti juga perlu eksis, kalau tidak nilai ekonomis dari mana?
“Lao Shen, bagaimana dengan urusan skill book? Jangan sampai Kakak mengecewakan saudara.” Lu Li dan kedua rekannya tidak perlu leveling, fokusnya tertuju pada skill book.
Mereka juga tidak perlu mencari popularitas, memenangkan pertandingan jauh lebih penting.
“Agak ada kabar, tapi harganya benar-benar selangit. Kalau tidak terlalu mendesak, Kakak sarankan Kamu tunggu dulu.” Shen Wansan tidak sungkan, jika pedagang selevel dia menganggap harganya tinggi, berarti itu bukan harga biasa.
“Sebenarnya berapa?” Suara Lu Li datar.
Meski datar, namun secara tak terduga tegas.
Masuk 16 besar, sudah sampai tahap ini, tidak boleh ada ruang untuk ragu-ragu. Sekalipun tahu akan dikeruk habis-habisan, tetap harus mengulurkan leher.
"Jeritan Jiwa mereka minta 300 koin emas, saya estimasi bisa turunkan sampai sekitar 250. Untuk Prajurit Mengaum tidak ada ruang negosiasi, penjual membuka mulut selebar singa dengan harga paten 650 koin emas. Sedangkan Pencuri Ginjal Pukulan, memang ada beberapa yang punya stok, tapi di bawah 500 koin emas mustahil didapat. Saya hanya berhasil menghubungi tiga buku ini, yang lain semuanya kehabisan stok."
Shen Wansan memiliki jaringan eksklusifnya sendiri, di dalamnya tidak kekurangan pedagang spekulan jenis membeli murah-menjual mahal dan menimbun barang langka.
Orang-orang ini tidak puas dengan keuntungan satu atau dua kali lipat. Mereka menyasar pemain profesional kelas atas, memanfaatkan kesempatan langka untuk menjual persediaan mereka dengan harga seratus kali lipat.
Kenyataannya, Jeritan Jiwa di waktu biasa bahkan tidak bernilai 20 koin emas. Hanya Pastor PVP yang membutuhkan skill ini, Pastor PVE sama sekali tidak tertarik.
Saat ini momen 16 besar akan segera bertarung satu lawan satu. Tambahan sedikit gaya berarti tambahan harapan.
Tiga buku skill ini semuanya barang langka PVP, peningkatannya bukan hanya sedikit.
Terutama Roar, benda ini jarang muncul di kompetisi, hanya "Celana Dalam Emas Fatal" dari Kota Wushuang yang pernah menggunakannya. Sama seperti Jeritan Jiwa, termasuk skill kontrol area yang membuat maksimal dua musuh dalam radius lima yard mengalami status kebingungan selama empat detik.
"Harus segera, Shen senior, berapapun harganya, pastikan kamu dapatkan untukku." Lu Li tidak berpikir lama. Dengan tiga skill ini, dia memiliki kendali lebih besar untuk masuk final, paling tidak bisa menyusup di posisi semifinal.
Saat itu, reputasi unit tentara bayaran benar-benar akan mencapai puncaknya.
Bagi pemain biasa, peralatan dan buku skill berarti koin emas. Tapi bagi pemain top, penghargaan dan uang sepenuhnya sama artinya.
Berapa nilai kesenjangan antara peringkat keempat dan ketiga? Setidaknya dihitung dalam jutaan.
"Baik, nanti akan aku kirimkan. Untuk Roar butuh pembayaran koin emas. Kalau kamu tidak punya, aku yang bayar dulu." Karena Lu Li tidak keberatan dengan harga, Shen Wansan pun berhenti membujuk.
"Kalau begitu tolong dibayarkan dulu. Setelah pertandingan, perusahaan game akan menyelesaikan pembayaran tiket masuk. Nanti akan kukembalikan koin emasnya." Lu Li juga tidak sungkan.
Tak lama kemudian, tiga buku skill sudah sampai di tangan Lu Li.
Jeritan Jiwa 249 koin emas - karena angka 250 terdengar tidak enak, penjual memberikan diskon 1 koin.
Roar 650 koin emas, benar-benar tidak bisa ditawar. Konon harganya hampir naik karena Legiun Angin Kencang juga mengincar skill ini. Beruntung Shen Wansan punya hubungan emosional yang sangat erat dengan penjual, dan penjualnya memang terkenal berintegritas.
Ginjal Pukulan 450 koin emas. Karena ada beberapa penjual, jika mereka melewatkan momentum Piala Huaying ini, akan lebih sulit untuk bertindak nantinya.
Bagian biaya ini tidak mungkin ditanggung oleh Lu Li. Menurut mode operasi klub, setelah keuntungan musim ini keluar, jumlah tersebut akan dipotong darinya.
Hujan Maret dan Moonlight masing-masing telah berganti dua peralatan perak level 25. Lu Li tanpa perlu diganti - peralatannya bahkan termasuk yang terbaik di antara pemain level 25 yang didukung serikat besar.
Peningkatan kekuatan keseluruhan bukan hanya sekadar sedikit.
Selain itu, Lu Li dan Moonlight membuka ruangan arena, memberikan pelatihan khusus kepada Hujan Maret yang masih agak canggung dalam teknik bertarung.
Cara menghadapi pengejaran prajurit, cara mengatasi kejaran pencuri, metode bertahan dalam krisis, mengulur waktu menunggu bantuan, bahkan menuntutnya menyembuhkan rekan tim sambil dikejar.
Ini tidak berlebihan, Pastor PVP profesional memang harus mampu melakukan hal-hal seperti ini.
Untuk mempercepat adaptasi Hujan Maret terhadap berbagai profesi, Moonlight mengompilasi data profesi setiap tim di 16 besar, lalu mengumpulkan teman-teman sebagai lawan latihan.
Teman-teman ini semua dikenal Moonlight dari bermain di medan pertempuran. Kemampuan mereka cukup mumpuni, meski tidak memiliki ikatan persahabatan yang sangat erat, membantu urusan kecil seperti ini bukan masalah. Apalagi mereka sebenarnya sangat tertarik dengan regu kecil dari Unit Tentara Bayaran Xinxin ini.
Misalnya, topik pelatihan yang sedang berlangsung sekarang adalah cara menghadapi serangan penyihir.
Penyihir yang diundang ini sekarang level 24, tekniknya sangat bagus.
Sambil mempertahankan diri, Hujan Maret juga bisa membakar MP lawan, sesekali memberi healing pada Lu Li yang sedang mengawasi pertarungan di samping.
Hasil setiap ronde tidak terlalu mengejutkan.
Pastor memang tidak memiliki kemampuan ofensif, apalagi Hujan Maret adalah penyembuh murni. Sekuat apapun dia, mustahil bisa mengalahkan elit guild dari berbagai profesi yang sering berkeliaran di Lembah Warsong ini.
Jika orang biasa yang terus-menerus dikalahkan berbagai profesi seperti ini, mungkin sudah lama menyerah.
"Dan kamu juga harus mempertimbangkan ketahanan mental orang normal. Kalah terus-menerus dengan berbagai cara, apakah ini akan mempengaruhi keyakinan diri orang yang dilatir dan meninggalkan Bayangan psikologis yang sulit dihilangkan dalam waktu singkat."
Awalnya Lu Li memang memiliki kekhawatiran seperti ini, tapi segera sirna.
Cewek ini kurang pengalaman, tapi kemampuan belajarnya luar biasa. Yang lebih penting, ketahanan mentalnya bagus.
Meski terus terdesak dalam pertarungan, dia tidak marah dan tetap tenang.
"Saat PK dengan profesi sihir, tidak perlu terus berusaha jaga jarak. Itu benar-benar membuang-buang waktu. Pertimbangkan rekan satu timmu, sebisa mungkin bergerak di sekitar mereka. Dengan begini kalian baru bisa saling membantu." Lu Li tidak bisa mengundang jagoan Pastor, akhirnya turun langsung memberikan bimbingan. Untungnya dia banyak baca guide, teori yang dimilikinya sangat melimpah.
"Hmm." Hujan Maret mengangguk, lalu mulai berputar-putar.
Pertama-tama mengenal skill setiap profesi, teknik, memahami dan mempraktikkan beberapa trik menghadapi lawan, lalu mereka juga membentuk berbagai regu kecil untuk sparing.
Lu Li tidak membiarkan teman-teman seperti Moonlight yang direkrut dadakan ini datang sia-sia. Masing-masing mendapat bayaran perbaikan peralatan 20 koin emas. Sebenarnya konsumsi Daya Tahan peralatan di arena pertarungan sangat rendah, uang ini lebih sebagai imbalan jasa. Jika dihitung totalnya mencapai dua ribu yuan, di dunia nyata bahkan masih tersisa cukup untuk makan enak sekalipun.
