Satu sisi Pencuri-Mage-Druid, sisi lain Pejuang-Pendeta-Ksatria!
Sejak awal, Bangsawan Jiangnan tak membuang-buang waktu - mereka tak mampu melakukannya, lawan punya dua Raja Pengasah plus prajurit gila dengan damage tinggi.
Satu kali guncangan, kedua tim langsung berhadap-hadapan.
Pencuri Yiye Zhiqiu mengincar Support Specialist yang menang di pertandingan individu, seolah ingin membuktikan ke publik bahwa Bangsawan Jiangnan tak takut solo.
Dia yakin andai dirinya yang turun, pasti bisa mengalahkan Support Specialist itu.
Xingmeng Qingwu juga menjadikan Zhuanzhi Fuzhu sebagai target, tampaknya berencana mengirim Zhuanzhi Fuzhu keluar arena pertama kali.
HP Zhuanzhi Fuzhu terkuras sangat cepat di hadapan dua damage dealer, meskipun dia dan Qingqi Gujiu bersama-sama melakukan penyembuhan, tetap tidak efektif karena bukan ahli penyembuhan profesional.
Zhiming Jin Kucha terpaksa mencoba membunuh Tongyan Wuji.
Saat HP Tongyan Wuji tersisa setengah, Zhuanzhi Fuzhu sudah memasuki fase darah tersisa (20%), tampaknya jelas akan mati sebelum Tongyan Wuji.
Tapi tiba-tiba dia menjerit keras, berubah menjadi bentuk bola hitam pekat.
Serangan Yiye Zhiqiu dan Xingmeng Qingwu yang mengenainya ternyata hanya menghasilkan damage satu digit.
Qingqi Gujiu sudah sejak tadi memanfaatkan kekacauan untuk ikut menyerang Tongyan Wuji...
Bangsawan Jiangnan kalah?
Saat Tongyan Wuji tumbang, semua orang tertegun tak percaya.
Yiye Zhiqiu dan Xingmeng Qingwu sepenuhnya fokus pada support khusus, namun sang support khusus akhirnya menggunakan skill yang sangat BUG, menghancurkan semua usaha mereka.
Tiga lawan dua, meski HP support khusus tidak tinggi, sudah cukup untuk menyelesaikan misi selanjutnya.
Bangsawan Jiangnan kalah!
Apapun komentar orang-orang, support khusus dengan ketabahan luar biasa berhasil memenangkan kemenangan untuk Kota Wushuang!
Kota Wushuang menjadi tim pertama yang masuk semifinal.
Pertandingan kedua Twilight of the Gods vs Paviliun Hujan Ringan.
Sangat Takut Seperti Kayu yang baru level 24, berhasil mengalahkan Elf Air berperalatan perak level 25 dengan keunggulan mutlak di pertandingan individu.
Kekuatan Pencuri Legendaris benar-benar membuat semua tercengang, sama sekali tidak bisa diimbangi meski level dan peralatannya lebih rendah.
Tapi di pertandingan tim, Sangat Takut Seperti Kayu akhirnya kewalahan, terpaksa dikeluarkan dari peta di bawah tekanan ganda Qingcheng Yun dan Elf Air.
Meski memenangkan pertandingan individu, Twilight of the Gods tetap tersingkir.
Paviliun Hujan Ringan lolos ke babak semifinal.
Pertandingan individu Piala Huaying berfungsi mengakumulasi poin di babak 100 besar, namun tidak memiliki peran konklusif di babak 8 besar dan seterusnya. Pada tahap ini, pertandingan individu bertujuan memungkinkan penonton menilai petarung terkuat di tiap profesi.
Contohnya, Elf Air yang kalah dari Sangat Takut Seperti Kayu akan sulit meraih suara lebih banyak darinya dalam penilaian peringkat teratas profesi pencuri.
Tidak semua orang akan memberi muka hanya karena kamu wanita cantik.
Selanjutnya giliran Lu Li bertanding melawan Xuese Zhanqi - serikat pekerja super peringkat ketiga dalam game.
Serikat ini banyak merekrut purnawirawan, dan kabarnya memiliki latar belakang militer tertentu.
Entah sekadar rumor atau fakta, hal ini memberi aura mistis pada Xuese Zhanqi.
Sama halnya, entah itu rumor atau bukan, Lu Li dan kawan-kawannya tidak akan mundur hanya karena Xuese Zhanqi punya latar belakang tertentu. Di sini adalah game, segalanya ditentukan oleh kekuatan.
Pertandingan individu: Lu Li vs KUANGYE.
Penyihir KUANGYE juga termasuk dalam jajaran jagoan kelas kakap yang terdaftar.
Namun KUANGYE level 24 hampir mustahil bisa mengalahkan Lu Li. Hanya dalam beberapa menit, HP-nya sudah habis dan roboh.
Pertandingan tim: Penyihir KUANGYE, Shamans Shanghua Pinyu, Ksatria Mancheng Fengxu - pasukan sekuat ini layaknya tim all-star.
Tapi orang yang berpengalaman bisa melihat bahwa formasi Xuese Zhanqi ini sangat aneh. Penyihir, Shamans, Ksatria - bukan kombinasi optimal. Dengan kondisi profesi saat ini, kombinasi Pejuang-Shamans-Ksatria jauh lebih efektif daripada Penyihir-Shamans-Ksatria.
Apakah Xuese Zhanqi tidak memiliki prajurit?
Jangan ditanya! Atlet esports andalan Xuese Zhanqi bahkan lebih banyak daripada Bangsawan Jiangnan. Baru mereka ini yang benar-benar punya banyak talenta.
Darah berdesir panas adalah ciri khas terbesar serikat ini, menarik ribuan remaja berduyun-duyun bergabung.
Anggota Xuese Zhanqi yang telah menyatu ke dalam budaya serikat seperti ini sulit direkrut oleh klub luar, sementara saat merekrut atlet esports lain mereka seringkali tak perlu menawar harga terlalu tinggi.
Dalam situasi ini, Xuese Zhanqi memiliki tiga tim yang ikut memperebutkan peringkat di season kali ini.
Mungkin mereka ingin ketiga timnya masuk 16 besar.
Jika demikian, reputasi Xuese Zhanqi akan mencapai puncak baru, melampaui Bangsawan Jiangnan tinggal menunggu waktu.
Sayangnya, dua tim lainnya kurang berhoki - satu performanya di bawah standar, satu lagi berturut-turut menghadapi tim kuat, akhirnya sama-sama tersingkir. Hanya tim Mage/Saman/Knight ini yang bertahan sampai perempat final.
Penyebaran sumber daya yang ditakdirkan akan melemahkan tenaga.
March Rain menggunakan skill Jeritan Jiwa yang menimbulkan ketakutan, Moonlight menggunakan skill Teriakan Penggentar yang memicu rasa takut pada Shanghua Pinyu. Trio ini melakukan serangan terpusat ke KUANGYE. KUANGYE yang tidak tahan langsung mengaktifkan skill Penghalang Es (kulkas) untuk menjadi kebal.
Kemudian target Lu Li dan kawan-kawan beralih ke Shanghua Pinyu.
KUANGYE buru-buru melepas efek beku diri untuk memberikan bantuan, sayangnya Lu Li sudah menunggu. Dengan kilatan efek tambahan jubah, dia langsung menyerangnya dari belakang.
Moonlight berbalik arah dan mengeluarkan skill Whirlwind besar.
KUANGYE sempat melawan sebentar, namun akhirnya tumbang di bawah serangan bak badai dari Lu Li dan Moonlight.
Xuese Zhanqi mengalami kekalahan ganda di kategori perorangan dan tim. Penonton bersorak sinis, sangat kecewa dengan pengaturan sombong mereka.
Unit Tentara Bayaran Xinxin lolos ke semifinal!
Semua orang sudah agak tumpul perasaannya, hanya penasaran sejauh apa mereka bisa melangkah.
Lu Li menerima wawancara dari wartawan setelah pertandingan. Karena serikat akan segera didirikan, Genhao San berharap dia bisa melakukan dialog kecil dengan media agar media game besar bisa memberikan ulasan positif.
Klub di bawah model bisnis berbicara dengan kekuatan, namun hubungan dengan media sama sekali tidak boleh terlalu kaku.
"Halo Lu Li." Wartawan itu mungkin agak terlalu wajah kekanak-kanakan, terlihat seperti gadis baru masuk universitas berusia belasan tahun. Dia terlihat agak canggung.
"Hai." Lu Li mengingat-ingat kartu nama elektronik yang ditunjukkannya tadi, sepertinya koresponden khusus dari "E-Sports Homeland".
Sebagai media nomor satu di lingkaran game, mengirim wartawan yang begitu Low.
"Unit Tentara Bayaran Xinxin sudah masuk semifinal, apakah Anda merasa bersemangat di hati?" Gadis itu tersenyum manis dengan aura adik tetangga yang masih hijau, tidak seperti orang yang sudah terjun ke masyarakat.
Lu Li teringat dulu pernah ada yang bertanya "Apakah kamu bahagia?" di kawasan kumuh, saat itu dia menjawab apa ya, "Bahagia kamu adik perempuan".
Tentu saja, sekarang tidak bisa berkata seperti itu, Lu Li mengangguk, "Cukup bersemangat, sebelumnya tidak pernah terbayang akan mencapai tahap ini."
"Saya kira target Anda adalah gelar juara." wartawan cilik itu berkata dengan heran.
"Pernah berkhayal." Lu Li terkekeh.
"Menurut Anda, apakah ada kesenjangan kekuatan antara Unit Tentara Bayaran Xinxin dengan serikat lain yang juga masuk empat besar?" si wartawan cilik melirik lembar catatan di tangannya diam-diam.
"Tentu ada, kami kan hanya kelompok kecil yang kekurangan sumber daya manusia dan materi seperti serikat besar," Lu Li berkata dengan khidmat.
Sebenarnya ada satu hal lagi yang tidak dia ungkapkan.
Sebagai yang terlahir kembali, alasan dia bisa tampil begitu menonjol dalam pertandingan...
...adalah karena para atlet bintang ini masih dalam masa adaptasi game - mereka baru bermain "Fajar" selama sebulan, sedangkan Lu Li sudah bermain lebih dari dua tahun!
Setelah masa adaptasi mereka lewati, akan lebih sulit untuk dilawan.
