Satu jam setelah pertarungan individu, pertandingan tim resmi dimulai!
Pidato motivasi pra-pertandingan, Lu Li dan Moonlight hanya berpesan singkat: "Siapa pun kamu, apapun yang terjadi di masa lalu, sekarang kamu sudah kembali dan menginjak semua orang di bawah kaki."
Kepada Hujan Maret ditambahkan: "Sudah lama berlatih, pasti lelah? Sebenarnya yang kau tunggu adalah hari ini."
Lalu Lu Li berkata pada dirinya sendiri: "Tuhan memberimu kesempatan kedua, tak perlu menyimpan dendam. Tapi dalam kehidupan ini, hiduplah layaknya manusia seutuhnya - ini adalah kesempatanmu sendiri."
Dia terlahir kembali, di kehidupan sebelumnya tak punya kemampuan berarti, di kehidupan ini pun tak akan berubah.
Nomor lotere itu terdengar sederhana, tapi yang benar-benar bisa menyebutkan edisi tertentu dengan angka pemenang yang tepat sangatlah langka.
Mengenai menggunakan pengetahuan prediktif Sang Nabi Agung untuk mempengaruhi urusan negara, dia tidak berani ikut campur - bisa memakan korban jiwa.
Dia hanya akan bermain game, dan memang menyukai game. Maka, cukup bermain game dengan baik saja.
Di atas panggung pertandingan, dua regu yang berdiri terlihat kontras: Unit Tentara Bayaran Xinxin menunjukkan kecemasan yang jelas, sementara trio Ibu Kota Kejayaan tampak lebih santai bagai angin sepoi-sepoi.
Hanya orang yang benar-benar ahli dalam bidang ini yang paham - penampilan lahiriah belum tentu mencerminkan kenyataan sebenarnya.
Terlalu berlebihan justru kontraproduktif. Pencapaian Unit Tentara Bayaran Xinxin saat ini sudah cukup, upaya lebih lanjut tidak akan memberi manfaat berarti.
Popularitas memang penting, tapi masalah utamanya adalah kemampuan mengelola dengan baik.
Posisi 100 besar sebenarnya sudah cukup untuk menopang serikat besar. Ketika mencapai 16 besar, Unit Tentara Bayaran Xinxin akan memiliki reputasi yang memadai untuk mendirikan serikat dan klub mereka sendiri.
Adapun meraih gelar juara, ada keuntungan dan kerugiannya.
Tapi "Ibu Kota Kejayaan" berbeda. Mereka adalah pemimpin utama serikat dalam beberapa tahun terakhir. Kali ini, pemimpin semangat Xiao Mo sendiri yang tampil. Jika gagal meraih gelar juara, ini akan menjadi pukulan bagi reputasi serikat dan Xiao Mo.
Di game 'Fajar', "Ibu Kota Kejayaan" mendominasi faksi Horde sendirian. Banyak serikat lain yang geram melihatnya.
Apa yang dibutuhkan untuk kemakmuran serikat? Uang. Tapi orang kaya terlalu banyak. Banyak Si Kaya menghamburkan uang ke mana-mana. Lihat saja orang-orang yang mendatangi Unit Tentara Bayaran Xinxin untuk kerja sama akhir-akhir ini.
Butuh atlet esports terkenal? Bisa direkrut dari tempat lain asal ada uang dan prospek masa depan yang jelas.
Kekurangan manusia?
Di game, yang paling tidak kurang adalah manusia. Asal punya reputasi, satu seruan bisa menggerakkan ratusan.
Benar! Yang benar-benar berharga adalah reputasi.
Jika "Ibu Kota Kejayaan" kalah dan reputasinya rusak, meski sementara belum memengaruhi dominasi mereka di Horde, setidaknya memberi kesempatan bernapas bagi serikat lain. Ini bentuk pelemahan.
“Bunuh siapa?” Moonlight bertanya.
“Pastor.” Lu Li menjawab.
Di sisi lawan, Xiao Mo dan Blood Dagger sama-sama level 25 dengan satu set perak, bahkan mungkin punya peralatan lebih baik. Bukan hal mudah untuk membunuh mereka. Lu Li sebelumnya mencoba membunuh Blood Dagger dengan dua set skill, tapi gagal.
Tentu, itu karena dia sengaja menyimpan Ginjal Pukulan.
Hanya Pastor Barat Gunung Putih yang masih level 24.
Pastor sulit naik level, murni bergantung pada party. Jika bukan karena bom-bom Lu Li dan kakaknya yang memiliki adik-complex terus menemani, Hujan Maret mustahil mencapai level setinggi ini.
Seorang Pastor level 24, sehebat apapun, takkan bisa melanggar hukum level yang ditetapkan Sistem.
Seolah saling membaca pikiran, Xiao Mo dan Blood Dagger dari Ibu Kota Kejayaan juga langsung menyerang Hujan Maret. Membunuh healer lawan berarti keuntungan berlipat - Fajar Kemenangan mulai melambai ke arah mereka.
Lu Li bahkan langsung menggunakan efek tambahan jubah untuk mendekati Xi Shan Bai dengan cepat.
Moonlight tidak langsung maju, dia menghalangi di depan Hujan Maret, sementara tinggal untuk melindungi penyembuh di pihaknya. Namun sebagian besar perhatiannya tertuju pada Lu Li, begitu ada kesempatan, dia akan langsung menerjang.
Pra-Meditasi, menyergap!
Pra-Meditasi bisa digunakan saat menyamar, mendapatkan dua Kombo Point atau biasa disebut mengumpulkan bintang. Sedangkan menyergap adalah skill kontrol.
Xi Shan Bai dengan tenang mengaktifkan lencana di tubuhnya, membatalkan status terkendali.
Inilah andalannya. Dengan lencana ini dan Jeritan Jiwa, semua tim yang ingin membunuhnya duluan selalu tumbang di hadapan Ibu Kota Kejayaan. Lagipula dia juga punya skill pengurangan damage.
Tujuan Lu Li untuk mengendalikan Xi Shan Bai gagal, tapi ini tidak mempengaruhi damage gilanya. Dengan semangat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dia bertekad membunuh penyembuh yang dihadapannya saat ini.
Serangan Lu Li cepat, tepat, dan mematikan. Dengan peralatan Elf Air yang dipakainya, ofensifnya juga mengalami peningkatan kecil.
Xi Shan Bai terpaksa terus melakukan pergerakan. Jika tidak, skill Lu Li akan mencapai tingkat penyelesaian super tinggi yang menyebabkan kerusakan dahsyat.
Pra-Meditasi dua bintang, serangan mendadak dua bintang, Backstab satu bintang - cukup untuk lima bintang!
Xi Shan Bai menyipitkan mata. Dalam hatinya mulai menilai apakah Lu Li akan menggunakan Tusuk Balik atau Mati Leher berikutnya. Dia mengamati setiap gerakan Lu Li, siap mengaktifkan keringanan damage kapan saja.
Kemungkinan Lu Li memiliki Ginjal Pukulan menjadi perhatian serius Ibu Kota Kejayaan. Awalnya mereka menduga dia menyimpan senjata pamungkas, tapi setelah analisis dan eksperimen, kemungkinan itu hampir sepenuhnya tereliminasi.
Tingkat drop Ginjal Pukulan sangat rendah. Sebagian besar skill langka ini berasal dari tugas langka - sekaya apapun belum tentu bisa membelinya.
Ginjal Pukulan Blood Dagger baru saja diperoleh beberapa hari ini, menghabiskan ratusan keping emas.
Unit Tentara Bayaran Xinxin hanyalah tim kecil berisi sepuluh orang, pendapatan terbatas, dan tidak memiliki dukungan kekuatan. Bahkan jika mereka nekat mengeluarkan uang, belum tentu ada jalan untuk membelinya.
Yang paling utama, dalam pertandingan sebelumnya, Lu Li tidak pernah menggunakan Ginjal Pukulan sekalipun berada dalam situasi krisis sekalipun.
Kesalahan penilaian Xishan Bai menimbulkan konsekuensi serius. Ketika pisau belati bercahaya kuning Lu Li menyambar dari kanan ke kiri di aksesori kepala Xishan Bai, barulah dia menyadari timnya telah tertipu.
Ginjal Pukulan bintang lima, pusing selama enam detik.
Enam detik! Bisa melakukan terlalu banyak hal.
Saat Lu Li melancarkan Ginjal Pukulan, Moonlight yang selama ini melindungi Hujan Maret langsung maju ke medan tempur dan bergabung dengan pasukan pembunuh healer.
Dua pemain tingkat tinggi mengepung dan membunuh. Xishan Bai harus memiliki skill atau peralatan kedua untuk membatalkan status pusing, atau dia pasti mati sudah.
Xiao Mo dan Blood Dagger saling memandang lalu menggelengkan kepala. Mereka mulai menyerang Hujan Maret dengan gila-gilaan. Dalam situasi ini, hanya strategi Tukar Biji yang bisa dilakukan.
Yang dimaksud dengan "Tukar Biji" adalah: Kamu membunuh healer-ku, aku juga akan membunuh healer-mu.
Jika kedua belah pihak kehilangan healer secara bersamaan, itu akan menciptakan situasi yang sama sekali berbeda.
Dalam beberapa hal, tanpa kehadiran healer, komposisi Pencuri-Mage melawan Pencuri-Pejuang memiliki probabilitas menang yang jauh lebih tinggi - dan Xiao Mo sangat yakin pada kemampuannya sendiri.
Xishan Bai tumbang lebih dulu, tapi HP March Rain juga tinggal sedikit. Gadis ini menghadapi dua jagoan papan atas.
Blood Dagger memberikan Ginjal Pukulan ke March Rain. Hampir mustahil baginya bangun sebelum HP-nya habis.
Saat menyerang, Xiao Mo masih sempat memerintahkan Elemen Air-nya. Baby Elemen Air itu mengulurkan tangan, dan saat Xishan Bai tumbang, es tiba-tiba membekukan posisi tubuhnya.
Lu Li dan Moonlight keduanya terbekukan.
March Rain tamat. Baik empat komentator di panggung maupun penonton di bawah, semua sepakat ini adalah pertukaran yang setara.
Bukan hanya Hujan Maret yang selesai, Lu Li dan Moonlight yang dikendalikan pun terjebak dalam kesulitan.
