Sebagian besar orang bergabung serikat demi kepentingan, tapi sedikit saja menggunakan kepala akan tahu: pai tidak akan jatuh dari langit. Sebelum memberi kontribusi, jangan harap mendapat manfaat nyata.
Tapi Pedang Penghakiman berbeda. Pantas disebut serikat juara, aktivitas pertama langsung memberi tenaga ekstra!
Organisasi serikat yang baru didirikan meminta anggota untuk menyelesaikan tugas serikat adalah hal yang wajar, karena ini merupakan jalan wajib untuk upgrade serikat. Tapi tak ada yang pernah menggunakan 6 set peralatan perak sebagai hadiah!
Genhao San tak perlu lagi memobilisasi. Ribuan anggota serikat langsung membentuk regu-regu kecil, membanjiri papan tugas tentara bayaran untuk mengambil berbagai misi serikat. Seluruh penjuru kota dipenuhi anggota Pedang Penghakiman yang sibuk berlarian, membuat iri serikat lain sampai matanya menghitam.
Upgrade serikat ke level 2 membutuhkan penyelesaian sejumlah tugas dan pengumpulan material tertentu.
Aspek pertama mengandalkan sumber daya manusia, sedangkan yang kedua bergantung pada kemampuan finansial.
Seluruh hadiah uang dari Piala Huaying yang diraih Lu Li ditanamkan di sini, termasuk kontribusi Moonlight dan March Rain. Total investasi ketiganya mencapai 5-6 juta, dana terpisah dari saham klub yang mereka pinjamkan.
Dengan demikian, Unit Tentara Bayaran Xinxin kini memiliki pasukan manusia yang kuat dan dana yang melimpah.
Menurut estimasi Genhao San, jika tidak ada insiden tak terduga, serikat seharusnya bisa mencapai level 15 atau bahkan lebih tinggi setelah acara berakhir dua minggu kemudian. Apalagi sekarang level pemain sudah tinggi, menyelesaikan tugas pun lebih cepat.
Melihat waktu bermain game hampir habis, Lu Li mengawal adik perempuannya untuk log out.
Gadis kecil yang tidak tahu tinggi-rendahnya langit dan bumi ini terus merengek ingin mengerjakan tugas untuk menyumbang tenaganya. Lu Li memutuskan untuk mengawasinya ketat, sama sekali tidak mengizinkannya melangkah keluar dari area aman.
Keesokan harinya setelah login, Lu Li menyerahkan semua urusan serikat kepada Genhao San, lalu membawa anggota lama Unit Tentara Bayaran Xinxin untuk masuk dungeon.
Sepenuhnya mengabaikan protes Genhao San.
"Kamu direkrut memang untuk mengelola serikat. Gaji setinggi itu, sayang kalau tidak dimanfaatkan."
Lu Li belum berencana pergi ke Biara Berdarah untuk sementara waktu. Meski Biara Berdarah memiliki persyaratan level 25, sebenarnya ini adalah dungeon level 30 dengan monster-monster kecil kebanyakan berkisar level 30.
Dia sebelumnya pergi ke Moonlight Clearing menemui Penjaga Hutan Remulos, mengetahui cara upgrade Cincin Supreme. Sebagai pertukaran, dia menerima tugas dungeon dari Remulos.
Itu adalah Gulungan Dungeon Abyss dengan kesulitan mimpi buruk.
Dungeon ini memiliki persyaratan level 20, namun sebenarnya merupakan dungeon level 25. Enam BOSS di dalamnya memiliki level antara 25-30.
Kesulitan dungeon mimpi buruk bisa dibayangkan, tapi Lu Li tidak berniat menunda-nunda lagi.
Dia mengetahui topografi dungeon ini. Di kehidupan sebelumnya, Biru Muda Laut Angin yang memiliki Cincin Supreme dikejar-kejar hingga terjepit, lalu Piao Ling membawanya masuk ke Abyss.
Saluran bawah tanah yang rumit menyediakan perlindungan alami. Lu Li juga pernah datang beberapa kali mengirim persediaan untuk Biru Muda Laut Angin.
Mengenai dungeon Abyss ini, Lu Li tidak pernah mengunjunginya di kehidupan lalu, tapi pernah melihat guide kasar tentang dungeon ini di forum. Setidaknya lebih unggul dibanding pemain biasa yang baru pertama kali datang.
Unit Tentara Bayaran Xinxin baru saja membeli banyak peralatan bagus, sehingga memiliki sedikit kendali dalam menghadapi kesulitan mimpi buruk.
Kegelapan Abyss terletak di Pesisir Zoram, Lembah Abu-abu, yang dulunya merupakan kuil bercahaya untuk memuja Sang Dewi Bulan Elune dari bangsa night elf.
Namun kuil ini runtuh dalam ledakan besar Telaga Keabadian, tenggelam ke kedalaman gelombang Laut Kabut. Kuil ini tetap terisolasi hingga Naga Laut dan satyr tertarik oleh kekuatan kuno kuil tersebut, datang untuk mengeksplorasi rahasianya.
Remulos meminta Lu Li untuk membunuh semua Penista, keputusan berwibawa legendaris.
Tapi bisa dimengerti, dalam arti tertentu dia adalah putra Cenarius yang sebenarnya juga cucu Elune. Kalian sekelompok orang menguasai wilayah neneknya dan melakukan banyak hal tidak sopan, dibunuh semua itu masih ringan.
Tapi sebelum menuju dungeon, Lu Li harus membawa semua orang ke suatu wilayah terlebih dahulu.
Kampung Kegelapan Abyss.
Terletak di Pesisir Zoram, Kampung Kegelapan Abyss ini milik wilayah kekuasaan Alliance. Terdapat tiga Elf di kampung ini: Syndrell Quickfire, Tarlen, dan Balas si Berotot.
"Wah, banyak sekali petualang!" Balas yang berprofesi sebagai tukang besi ini berteriak-teriak sambil terus melakukan penempaan di landasan besinya.
Harus diakui keberanian para anggota ini. Seiring menyebarnya pengaruh Abyss, pasukan patroli Palu Senja dan Naga Laut sudah semakin mendekati Kampung Kegelapan Abyss. Tapi mereka tetap menjalani rutinitas seperti biasa.
"Astaga, benar-benar datang petualang," ujar Tarlen yang mendekati Lu Li dan kawan-kawan. Ia meraba kepala Xiao Ba Jiang sambil berkomentar, "Badan sekecil ini sudah berani mengambil risiko? Remaja zaman sekarang benar-benar luar biasa."
Kenapa bukan "usia muda" tapi malah "badan kecil"? Xiao Ba Jiang langsung wajahnya dipenuhi garis hitam.
"Aku sangat ingin menendangnya," namun didikan baiknya mencegahnya bertindak kasar sejak awal. Ia hanya membungkuk sopan, "Paman, aku punya banyak partner, mereka semua sangat hebat."
"Terlihat jelas, mereka semua sangat berani." Setelah memberikan penilaian singkat, Tarlorn memalingkan wajah dan melanjutkan percakapan dengan Xiao Ba Jiang.
Perbedaan sudah biasa, tapi apakah perlu terlihat begitu mencolok? Apakah kami dianggap hiasan belaka? Lu Li dan kawan-kawan Air mata mengalir deras, padahal ada tugas resmi mengapa harus memaksa memilih Xiao Ba Jiang.
Melalui penjelasan bertele-tele Tarlorn, semua memahami bahwa dia adalah seorang penjelajah dan arkeolog. Pernah memiliki kapal besar yang dirampas sekelompok Naga Laut saat melintasi Reruntuhan Zoram. Hanya dia yang selamat, akhirnya terdampar di markas ini.
"Sungguh malang." Dengan mata besar berkilat air mata, Xiao Ba Jiang mulai bertingkah manja.
Aktingnya payah sekali, para pelaku lainnya dalam hati mengolok diam-diam.
"Tapi NPC malah suka dengan cara ini," segera menghibur, "Oh, jangan sedih, nona kecil, hari-hari petualangan selalu penuh dengan maut dan kejutan, sayangnya hasil petualanganku..."
"Hasil seperti apa itu?" si cewek dengan baik hati menunjukkan rasa penasarannya.
"Beberapa waktu lalu kami menjelajahi reruntuhan kota kuno, mendapatkan beberapa patung kuno dari dalamnya. Para Naga Laut sialan itu sudah lama membuang bakat seni bangsa Elf. Katanya mereka membuang patung-patung itu di tepi pantai, bisakah kau membantuku mengumpulkannya kembali?" kata.
"Para partnerku juga antusias, bisakah mereka membantu?" Untungnya Xiao Ba Jiang tidak lupa pada semua orang.
"Mereka?" mengerutkan kening, wajah penuh cibir. Jelas dia tidak berniat memberikan tugas kepada orang lain, seolah meminta bantuan Lu Li dkk akan menghujat kesenian agungnya.
Lu Li sebenarnya pernah mengerjakan tugas ini di kehidupan sebelumnya, tapi waktu itu Tarlen tidak bersikap sarkastik seperti ini.
Apakah atribut daya tarik "Fajar" benar-benar memiliki pengaruh sebesar itu, bisa mengubah total gaya bertindak seorang NPC? Kedengarannya tidak adil, tapi fakta yang ada membuat Lu Li tidak bisa tidak percaya.
Xiao Ba Jiang sepertinya adalah cucu kesayangan yang istimewa, meski terlihat agak lebay dan imut-imut konyol.
