Jika hoki cukup baik, Akumail akan mengeluarkan perisai level emas - peralatan pertahanan yang sangat langka.
Can Meng berjongkok di depan BOSS, menyatukan kedua tangan dengan khusyuk seolah berdoa. Dari bibirnya terdengar samar-samar nama-nama dewa seperti Buddha, Tuhan, Allah, dan lain-lain. Entah apakah si jemaat kecil yang "berhati bunga-bunga" ini akan mendapat perlindungan.
Item pertama adalah peralatan - zirah kulit perak level 30 untuk Druid dengan tambahan Intelejensia. Sifatnya bagus, sayangnya level Xiao Ba Jiang belum mencukupi. Benda ini harus menunggu di gudang sambil tersinggung untuk sementara waktu.
Item kedua adalah skill book——《Haus Darah》.
Haus Darah, efek instan, mengonsumsi 22% MP. Meningkatkan kecepatan serangan sebesar 30% dan damage serangan sebesar 30% untuk seluruh anggota regu/tim dalam radius 100 yard selama 10 detik. Waktu Tunggu: 8 menit. Sekutu yang terkena efek ini akan menjadi puas dan tidak bisa menerima efek Haus Darah atau Distorsi Waktu lagi selama sepuluh menit.
Lu Li mengernyit melihat skill book ini. Rasa ingin tertawa dan menangis bercampur aduk. Padahal dia sudah berencana mengerjakan tugas itu begitu Abyss selesai.
Tidak menyangka skill book yang sangat langka ini langsung menghasilkan.
Pantas saja di kehidupan sebelumnya begitu banyak orang yang mengungkapkan kekaguman akan melimpahnya hadiah Pembunuhan Pertama, Lu Li bukan tidak percaya, namun baru benar-benar paham setelah mengalaminya sendiri betapa mencengangkan tingkat kelimpahan yang dimaksud.
Inilah keunggulan miliknya.
Banyak orang selalu berpikir bahwa jika bisa mengulang kembali, diri mereka pasti akan begini dan begitu.
Faktanya tidak selalu demikian, tak ada yang pernah menduga akan terlahir kembali, sehingga mereka pun tidak melakukan persiapan apa pun.
Satu-satunya andalan hanyalah pengetahuan lebih sedikit dibanding orang lain.
Hanya itu saja.
Sejujurnya, dalam aspek PVP, yang diuji adalah kemampuan beroperasi individu, bakat, usaha, kemampuan adaptasi, kondisi mental, dan berbagai faktor lain. Guide yang selama ini dianggap penting justru menjadi barang yang hanya menarik perhatian pemain kelas rendah.
Sedangkan PVE berbeda, sekalipun kamu berbakat, tetap harus melalui proses eksperimen dan eksplorasi bertahap.
Adanya guide berarti Lu Li memiliki keunggulan lebih dari satu langkah dibanding yang lain.
Sampai saat ini, Sarang Laba-laba, Tambang Maut, Gua Rintihan, hampir semua pembunuhan pertama dungeon publik tercatat namanya. Pembunuhan pertama ini membuat peralatan dan level mereka lebih unggul dibanding high-end player.
Dengan keunggulan ini, mereka dengan polosnya masuk ke Piala Huaying, melaju tanpa hambatan, dan meraih gelar juara yang terasa tanpa alasan.
"Sialan, skill ini benar-benar hebat, cuma durasinya terlalu singkat." Piao Ling menjilat bibirnya, memandang Luo Ying Hui Yi dengan kepuasan, lalu berpikir narsis: keputusannya dulu mengajak Shamans bergabung ternyata sangat tepat.
"Jangan asal bicara kalau tidak paham. Durasi lebih panjang akan sabotase keseimbangan. Peningkatan dua efek 30% ini, jika tadi ada skill book ini, kita tak perlu kehilangan banyak anggota." Biru Muda Laut Angin tidak menunjukkan keserakahan.
Memang benar, skill book Haus Darah ini meningkatkan kemampuan mereka bukan hanya sedikit - melainkan signifikan.
Dengan skill book ini, Lu Li bahkan ingin mencoba kesulitan Biara Berdarah.
Tentu saja, hanya sekadar angan-angan.
Biara Berdarah setidaknya harus menunggu sampai mereka semua mencapai level 27 baru bisa dipertimbangkan.
"Skill book ini untukmu." Lu Li menyerahkan skill book kepada Luo Ying Hui Yi, "Sekarang berapa banyak skill point yang tersisa di tubuhmu?"
"Tiga poin, disimpan untuk skill besar nanti. Skill-skillku sekarang tidak terlalu bertenaga." Luo Ying Hui Yi adalah Shaman Peningkatan Jarak Dekat yang baru benar-benar berkembang setelah peralihan pekerjaan di level belasan, saat ini jumlah skill-nya masih terbatas.
Inilah alasan mengapa dia masih menyisakan tiga skill point.
"Gunakan semuanya untuk upgrade skill ini. Haus darah harus diprioritaskan sampai level maksimal!" ujar Lu Li dengan nada tak terbantahkan.
Haus darah level maksimum meski tidak meningkatkan kecepatan serangan maupun melukai, namun durasinya mendapatkan pertumbuhan yang sangat bagus. Jika ingatan Lu Li tidak salah, haus darah level lima seharusnya bisa bertahan 20 detik.
Benar-benar keberadaan mirip BUG.
Dari segi fungsi pendukung, haus darah hampir merupakan skill bantu Shamans paling profesional yang ada.
Barang ketiga adalah peralatan, cetakan perak level 30 - sebuah pelindung kaki plate armor Ksatria dengan atribut bagus, tapi bukan peralatan emas yang telah lama dinanti-nanti.
Secara umum, kecuali BOSS bisa menghasilkan lima barang, paling banyak hanya dua peralatan yang bisa didapat. Artinya semua orang hampir kehilangan peralatan emas - sebuah kapak perang dua tangan emas dengan atribut yang luar biasa bagus.
Sudahlah, tidak mungkin terus mendapatkan peralatan emas. Bahkan Pembunuhan Pertama pun mustahil memberikan hal seperti itu.
Basil yang bisa menyumbangkan tongkat sihir emas sudah menjadi kejutan tak terduga.
Akhirnya ada satu barang lagi, ternyata bukan peralatan melainkan material langka - Mahkota Abyss.
Apa? Mahkota Abyss!
Lu Li menerjang ke depan, segera merebutnya dengan tangannya sendiri. Dengan lembut ia membelai mahkota batu kecil yang terlihat kasar ini. Sama sekali tidak kecewa dengan teksturnya, justru merasakan kehalusan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ini adalah Mahkota Abyss.
Material langka yang hanya bisa dijatuhkan dari BOSS khusus seperti Iblis, Abyss, dan sejenisnya! Salah satu material yang dibutuhkan untuk upgrade-nya!
Bagi Lu Li, benda kecil ini jauh lebih berharga daripada peralatan emas, bahkan peralatan Emas Gelap sekalipun.
"Barang ini aku ambil. Nanti akan kumasukkan beberapa peralatan ke Gudang serikat, jangan hitung poinku lagi." Asalkan bisa memegang Mahkota Abyss, Lu Li rela menyerahkan semua hasil dungeon ini.
"Lihatlah kelakuannya, aduh... benar-benar tak bisa diandalkan." Piao Ling menopang bahu Biru Muda Laut Angin sambil menggelengkan kepala pada Lu Li dengan ekspresi kecewa.
"Hmph!" Lu Li malas berdebat dengan mereka.
Para anggota yang tak punya wawasan ini—andai mereka tahu cincinnya adalah peralatan Emas Gelap yang akan menjadi peralatan legenda setelah upgrade berikutnya, pasti reaksi mereka akan lebih memalukan.
Sayangnya, upgrade bukanlah hal mudah.
Lu Li baru teringat bahwa upgrade cincin juga membutuhkan darah BOSS. Meski Akum'ir bukan termasuk iblis dari aliran Burning Legion, melainkan setan dari golongan Dewa-Dewa Kuno, tapi sebagai BOSS akhir Abyss, menyerap darah kematiannya pasti tak akan mencoreng nama Cincin Supreme.
Lu Li mengulurkan cincinnya. Seketika kabut darah mulai melayang-layang dari tubuh Akum'ir...
...bergerak mengarah padanya.
Secara visual, efeknya seperti Lu Li sedang menyerap kabut darah tersebut.
Suasana ini terasa mengerikan. Penampilan Lu Li mirip setan pemakan daging dari film-film kuno. Bahkan Hai Feng yang kekanak-kanakan sampai merinding melihatnya.
"Hei, jangan-jangan kau mulai merosot? Mau belajar ilmu sihir?"
Hmm, gaya-nya kok agak melenceng begini ya.
“Barang tidak jelas apa yang ada di kepalamu.” Lu Li berdiri dengan wajah datar, lalu berjalan cepat menuju Sentinel Serlade.
“Tunggu, jangan-jangan kamu mau memakannya juga?” Biru Muda Laut Angin menghadang dengan wajah penuh kesucian. Sayangnya dia bukan Ksatria, kalau tidak bisa memancarkan mantra cahaya suci. Dengan baju zirah emas berkilau itu, baru terkesan agung.
“Peri!” Lu Li bahkan tidak mengangkat kelopak matanya.
“Cih! Main-main saja tidak mau koordinasi, benar-benar membosankan. Pantas jadi jomblo seumur hidup.” Biru Muda Laut Angin pergi dengan kesal.
