Gelang Bintang Impian yang terbuat dari emas ini memiliki statistik mengagumkan, Lu Li pun tertarik. Namun hanya sebatas keinginan, karena gelang ini khusus perempuan.
Di Fajar, sebagian besar peralatan tidak memiliki pembedaan gender, hanya beberapa pengecualian seperti gelang. Item lain seperti hiasan kepala, hiasan dahi, anting memiliki tingkat drop yang cukup rendah.
Selain peralatan eksklusif profesi, kelas yang bisa memakai plate armor seperti Ksatria bisa mengenakan semua jenis armor (plate, zirah, zirah kulit, armor kain). Pemburu yang memakai zirah bisa pakai tiga jenis kecuali plate. Druid dengan zirah kulit bisa pakai armor kain, sedangkan profesi armor kain hanya bisa memakai armor kain.
Pola ini bisa dipahami melalui sistem beban barang: profesi armor plat memiliki kapasitas tertinggi, diikuti zirah kulit, armor kain secara berturut-turut.
Gelang tidak memiliki klasifikasi armor, bisa dipakai oleh semua pemain perempuan baik Ksatria maupun Pastor.
Maka, pembagian Hujan Maret menjadi masalah yang rumit.
Akhirnya para gadis bernegosiasi untuk membuat rencana: tidak dibagikan, digilir pemakaiannya, dan disimpan sementara di Hujan Maret.
Kembali ke Astrana, Genhao San telah menyewakan markas sementara di dalam kota.
Wilayahnya cukup luas - sebuah halaman seluas seribu meter persegi, tapi tetap terasa sempit untuk ribuan anggota serikat. Saat Lu Li masuk, area itu dipenuhi kerumunan pemain yang berteriak-teriak bak pasar malam.
Pihak resmi mengumumkan akan membuka sistem pembangunan markas di masa depan, namun sampai saat itu bahkan serikat sekelas Ibu Kota Kejayaan pun harus numpang tempat.
Lagipula sewa tempat ini sangat mahal - dua ribu koin emas per bulan.
Jadi banyak serikat hingga kini tak punya tempat berpijak, yang mereka sebut aktivitas kelompok hanyalah mengumpulkan semua orang dalam satu ruang obrolan.
"Itu Lu Li, lihat, rombongan Lu Li!" Kedatangan mereka menarik perhatian anggota serikat. Hampir seluruhnya menyambut Lu Li dan kawan-kawan dengan ekspresi penuh kekaguman.
Prestise!
Hal yang begitu didambakan petinggi serikat besar itu, pada Lu Li justru seperti barang tak berharga.
Pembunuhan Pertama, gelar juara.
Hanya itu sudah cukup. Tak ada satu pun yang berani tidak tunduk pada Lu Li.
"Ketua!"
"Ketua!"
Sepanjang jalan, sapaan tak putus-putus. Lu Li tak bersikap dingin. Siapa pun yang menyapanya pasti dibalas. Apalagi Biru Muda Laut Angin yang sudah benar-benar akrab dengan anggota serikat, sama sekali tak ada sikap kesadaran diri sebagai jagoan.
Sebenarnya ini hal positif. Dengan MT nomor satu berkarakter kekanak-kanakan seperti dia, kekikiran antar anggota bisa cepat larut.
Posisi sementara utamanya adalah sebuah halaman besar yang menyediakan tempat untuk aktivitas bersama, kemudian ada aula serikat dan deretan ruangan skill kehidupan di sampingnya.
Tempat kerja Genhao San berada di dalam aula serikat.
Tempat ini terhubung dengan papan tugas tentara bayaran, di mana pemain bisa melihat dan mengambil beberapa tugas serikat sederhana serta misi konvensional.
Saat Lu Li melihat Genhao San, dia sedang mengobrol dengan seorang pemain.
"Tenang saja, selama kalian memilih percaya pada keputusan ini, serikat tidak akan mengecewakan." Genhao San menepuk bahu pemain itu, mengakhiri dialog yang sudah berlangsung cukup lama.
"Ketua Bagus." Orang itu tertegun sejenak melihat Lu Li, lalu menyapa dengan raut wajah yang agak kaku.
"Bagus." Lu Li mengangguk, mengawasinya pergi.
"Orang apa itu?" Setelah orang itu pergi, Lu Li bertanya pada Genhao San.
“Orang yang menyerah, dulu ketua guild kecil yang bernaung di bawah Xingyue, masih punya sedikit kemampuan. Kali ini dia membawa lebih dari 400 anggota guildnya bergabung ke Pedang Penghakiman kita.” Genhao San menuangkan air untuk Lu Li.
Baru sekarang Lu Li ingat, Genhao San bukanlah orang tanpa akar. Bertahun-tahun dia mengelola Guild Bintang Bulan, namanya cukup dikenal di kalangan industri.
“Banyak orang yang ikut kamu kali ini?”
“Tidak banyak, hanya beberapa guild kecil yang biasa dekat. Yang lain semuanya kutolak.” Genhao San berkata dengan tenang.
Posisinya sekarang diraih berkat kemampuannya sendiri dan kepercayaan Lu Li. Untuk menuju masa depan gemilang, dia harus mengandalkan tim Lu Li yang bisa meraih kemenangan beruntun. Jadi tidak ada intrik di antara mereka.
Dia juga tidak perlu menarik banyak orang untuk membangun jaringan orang kepercayaan.
Tentu saja, Lu Li tidak punya aura penguasa yang bisa membuat Genhao San langsung loyal total sejak awal. Kedua belah pihak masih menyimpan keraguan dalam hati.
“Pokoknya serikat ini ku serahkan padamu, kalau menurutmu bisa diterima, terima saja. Lagi pula kita sekarang kekurangan orang.” Lu Li tidak ingin serikat diisi pemain baru semua. Di masa perkembangan pesat serikat besar ini, tidak ada waktu untuk membuang-buang.
Meski skala dan pencapaian guild kecil biasa saja, tapi sekecil ap pasti pernah menyelenggarakan aktivitas dungeon dll.
“Lima ribu anggota sudah hampir terpenuhi, kualitasnya bagus, banyak bibit unggul.” Dalam hati Genhao San campur aduk. Sebenarnya pernyataannya sangat tradisional - anggota yang direkrut 2 hari ini bukan sekadar bagus, bahkan bikin iri.
Membandingkan dengan Guild Bintang Bulan yang dibangunnya bertahun-tahun, para "elit" bergaji menggiurkan di sana pun kalah kualitas dengan anggota Pedang Penghakiman sekarang.
Satu gelar juara membuat ribuan pemain berebut masuk.
Serikat lain berjuang mati-matian mencari reputasi untuk merekrut anggota. Tapi Pedang Penghakiman justru sibuk menjelaskan ke pemain yang ingin bergabung: “Serikat sedang upgrade fasilitas, akan segera buka pendaftaran begitu ada posisi kosong.”
Manis yang menyakitkan... itulah Genhao San.
"Pasti ada orang yang disusupkan guild lain di sini." Lu Li mengingatkan.
"Ini tak bisa dihindari, tapi aku berencana membuat kontrak realitas dengan tim elit guild. Inti tim elit guild bahkan harus kerja shift." Genhao San bukan orang sembarangan, bagaimana mungkin tidak waspada akan hal ini.
Kerja shift yang dimaksud adalah seperti kerja di perusahaan: menyewa kantor, bermain game bersama-sama.
"Aku yang terlalu ikut campur. Aku percaya caramu mengurus." Varian terkekeh, menepuk bahu Genhao San, "San Ge, Pedang Penghakiman adalah milikku, juga milikmu, milik kita semua. Apapun yang terjadi, guild ini kuserahkan padamu. Nanti ketika guild stabil, posisi Ketua akan kuserahkan."
Jabatan Ketua memiliki banyak kewenangan eksklusif, bukan sekadar julukan belaka.
"Jangan harap bisa lepas tangan!" Genhao San pura-pura marah, "Dua hari ini aku sibuk sekali!"
“Ha-ha, yang mampu harus bekerja lebih. Kalau ada waktu, kita makan bersama di dunia nyata.” Pertemuan terakhir dengan Genhao San adalah saat Lu Li membatalkan kontrak di Guild Bintang Bulan. Saat itu mereka sudah saling mengagumi, tak menyangka hanya dalam beberapa minggu sudah harus duduk bersama lagi.
“Kamu bosnya, kamu yang bayar.” Genhao San hanya bercanda.
Dia tentu tidak mungkin meminta Lu Li menyerah dari dungeon untuk mengelola serikat. Dia lebih dari siapa pun paham betapa berharganya Pembunuhan Pertama Lu Li.
Saat ini serikat baru dua hari sudah berjalan baik, tidak hanya memiliki banyak personel untuk tugas serikat, tapi juga secara spontan membentuk berbagai pasukan dungeon.
Tim yang dipimpin Fat Monkey menunjukkan performa menonjol, baru saja menguras Sethendis - prestasi yang bahkan banyak serikat besar tidak punya.
Selain pemain PVP yang datang karena reputasi tim juara, yang terbanyak adalah pemain dungeon.
Pemain dungeon-lah yang menjadi tulang punggung serikat. Selama progres dungeon ke depannya bisa mengikuti, maka akan ada pasokan terus-menerus peralatan, skill book, dan material langka untuk menghidupi klub.
"Kapan Tantangan Serikat akan diselesaikan?" tanya Genhao San.
"Kukira kamu akan mengorganisir pemain biasa untuk melakukannya." Tantangan Serikat level lima tidak sulit, bahkan bisa dibilang sangat sederhana, inilah kesempatan untuk mengadakan aktivitas serikat sekaligus meningkatkan kohesivitas anggota.
"Berikan mereka kesempatan bertarung bersama Tim Juara, mereka akan sungguh-sungguh berkomitmen." Genhao San tersenyum.
Dalam hal taktik mengelola serikat dan memanipulasi hati manusia, dia jauh lebih ahli daripada Lu Li.
