Melemparkan satu bom, hati Lu Li hancur berkeping.
Tingkat drop Starwood sekarang menyedihkan rendah, dia hanya membawa tiga persiapan. Satu lemparan ini berarti ratusan koin emas terbang pergi.
Baslan, aku sudah mengorbankan banyak darah demi membakarmu. Jika tidak membalas budiku baik-baik, bahkan jika kau reinkarnasi, aku akan memotongmu jadi kayu bakar saat kau tertidur.
Setelah keluar, Lu Li langsung menuju ke Mistral Outpost.
Mengapa tidak membakar mayat Baslan? Sudah jelas - Baslan sudah mati tidak akan kabur, sedangkan para orc itu pasti segera minggat.
Sudah ketahuan masih tidak lari, apa mereka tidak punya otak?
"Yang Mulia, saya punya laporan intelijen penting." Lu Li mendekati Markas Meistra, memulihkan wujud asli night elf-nya. Dia menarik seorang prajurit manusia, terengah-engah menceritakan situasi di Lubang Plot Markas.
Markas Meistra adalah wilayah pertahanan gabungan night elf dan manusia, di sini ditempatkan pasukan manusia.
"Bagaimana mungkin?" Prajurit ini sama sekali tidak percaya.
Dalam jarak ribuan yard dari sini ternyata tersembunyi markas Horde, ini lelucon apa? Jika bukan karena Lu Li adalah night elf sejati, pasti sudah dibunuh dengan panah.
"Benar adanya!" Sebelum Lu Li sempat menjelaskan detail, prajurit lain di sebelahnya berteriak dengan suara gemetar.
Mengikuti arah jari yang ditunjukkannya - sekumpulan bangsa orc yang gila!
Tiga orc tinggi yang mengenakan baju zirah di barisan depan semuanya menunggang serigala perang, mata merah darah mereka mengawasi ketat Lu Li di dalam pos pengawas. Meski sudah mendekati pos, mereka tidak mengurangi kecepatan dan langsung menyerbu seperti gila.
Dasar sialan, orang-orang gila ini ternyata mengejar sampai ke sini.
Dan bahkan ada tiga pasukan kuda serigala!
Beberapa pasukan kuda serigala ini jelas anggota resmi Ksatria Baja, menggunakan template BOSS standar yang sama sekali bukan level yang bisa ditangani pada tahap ini. Sementara Pos Meistra hanya memiliki belasan pasukan manusia.
"Ke mana perginya Tuan Delgren?" Lu Li menarik lengan seorang prajurit sambil bertanya.
Sang Pembersih Delgren adalah Ksatria Suci manusia. Atas perintah Tangan Perak, dia datang ke wilayah ini bersama pengawalnya untuk berjaga-jaga sekaligus menyelidiki organisasi rahasia bernama Sekte Pantai Gelap yang terdiri dari bangsa orc dan mayat hidup.
Artinya ini adalah wilayah kekuasaannya, saatnya dia tampil ke depan.
“Yang Mulia pergi melakukan inspeksi hari ini.” Pasukan itu berkata dengan wajah putus asa.
“Persiapan pertempuran, gunakan alat pertahanan! Aku akan minta bantuan!” Lu Li tidak peduli hadiah lagi. Jika pasukan ini tewas semua, mustahil dia bisa mendapat keuntungan.
Dan dalam arti tertentu, orang-orang ini mati karena ulahnya.
Transformasi Burung Gagak, Lu Li terbang meninggalkan pos pengawas.
Dia tidak mencari Delgren. Setan tahu anggota ini sedang memeriksa di mana.
Basis pertahanan terdekat adalah Pos Pengawas Mei Yisena!
Sejak perang besar elemen air sebelumnya, pertahanan Pos Mei Yisena diperkuat. Seharusnya mereka mampu mengirim pasukan bantuan.
“Yang Mulia Pendeta, Pos Meistela diserang bangsa orc. Tiga pasukan kuda serigala ikut bertempur. Tolong kirim bantuan.” Lu Li tidak peduli kesan aneh, memperlihatkan sosoknya di hadapan para pemain.
Di hadapan banyak orang, seekor burung gagak berubah menjadi bentuk manusia, memicu rintihan tertekan dari para pemain di sekeliling.
Apa ada Druid yang sudah bisa terbang? Tapi kita bahkan belum punya mount, apa kita main di game yang sama?
Mereka tidak mencurigai identitas Lu Li, karena dia tidak menggunakan skill pencuri apapun, wajahnya tertutup, dan mengenakan zirah kulit seperti Druid.
Pos Pengawas Mei Yisena tak pernah kekurangan pemain.
Untuk berziarah melihat kecantikan dan suara serak Mei Yisena, ribuan laki-laki mesum berdatangan. Bahkan mereka rela menjadikan pos ini sebagai rumah kita, tidur di rerumputan setiap hari.
Pada masa puncak, bahkan ada ratusan hingga ribuan pemain yang betah berlama-lama di sini.
"Pasukan kuda serigala?" Ekspresi Mei Yisena langsung berubah khidmat.
Tidak ada yang meragukan Lu Li. Sebagai seorang imam, Mei Yisena sangat sensitif terhadap restu Imam Bulan. Pandangan pertamanya langsung tertuju pada tanda milik Kaleroina di bahu Lu Li.
"Selain itu ada belasan prajurit bangsa orc dan apoteker mayat hidup. Pos Meistela tidak akan bisa bertahan lama." Lu Li cepat-cepat menyediakan laporan intelijen.
Mei Yisena tanpa ragu meniup trompet perang. Ia menunggang macan tutul putih murni, melesat menjadi yang terdepan. Di belakangnya, belasan Penjaga night elf mengendarai macan kumbang, disusul puluhan pemanah Penjaga yang melompati pepohonan dengan gesit.
"PERTAHANAN Mei Yisena!" Lu Li yang bersembunyi di tengah kerumunan meneriakkan Roar dengan lantang.
Para pemain membeku sejenak, kemudian tersulut hormon jantan sepenuh kepala oleh kalimat itu. Mereka berteriak "Mempertahankan Mei Yisena!" sambil mengayunkan kaki mengikuti barisan yang melesat.
Banyak orang yang mendengar teriakan familiar di sepanjang jalan bergabung dalam barisan.
Tak lama setelah Pertempuran Pertahanan Pos Pengawas Mei Yisena usai, sebagian besar di sini pernah berpartisipasi atau setidaknya mendengar kisah pertempuran mendebarkan itu.
Gelombang manusia ratusan orang mengikuti di belakang, membesar seperti bola salju. Barulah Lu Li merasa lega.
Semoga pasukan di Pos Pengawas Meistra bisa bertahan sampai bala bantuan tiba. Jika Mei Yisena hanya menemukan puing saat tiba, semua upaya penyelamatan akan kehilangan makna.
Burung gagak Lu Li melesat cepat, bahkan lebih dulu tiba di TKP daripada Mei Yisena.
Medan pertempuran sedang berkecamuk, Pos Pengawas Mastela tidak dihancurkan Horde seperti yang dibayangkan Lu Li. Busur silang di menara pengawas berfungsi efektif, dan pemimpin Mastela Delgren muncul tepat waktu di medan pertempuran.
Ksatria Suci manusia ini mengenakan armor berat keperakan, melawan tiga musuh sekaligus. Meski terdesak dan tubuhnya penuh luka, setidaknya belum tewas.
"Tuan Ksatria, bala bantuan datang!" Lu Li berteriak keras untuk membangkitkan semangat, lalu menerjang prajurit berkuda serigala bangsa orc setelah mendarat.
Serangannya memang tak cukup melukai prajurit berkuda serigala secara signifikan, tapi cukup sebagai gangguan untuk meringankan tekanan Ksatria Suci. Lagipula Mei Yisena sudah di belakang.
Belum habis ucapan itu, pasukan bantuan dari Pos Pengawas Mei Yisena sudah tiba di medan pertempuran.
Namun, penghancuran mudah yang diharapkan Lu Li ternyata tidak terjadi.
Prajurit berkuda serigala bangsa orc memiliki template BOSS, sedangkan pasukan kuda night elf yang berasal dari pos pengawas hanya elit tingkat tinggi. Mereka tidak benar-benar termasuk dalam Legiun Penjaga night elf, sama seperti prajurit bangsa orc di luar Lembah Warsong, semuanya merupakan anggota luar legiun.
Meskipun Mei Yisena juga memiliki template BOSS, profesinya sebagai pendeta upacara tidak terkenal akan kemampuan bertarung.
Meski demikian, dengan bergabungnya pasukan segar ini, neraca perang jelas mulai condong ke pihak Alliance. Terus-menerus ada prajurit bangsa orc dan apoteker mayat hidup yang ditembak mati oleh para pemanah night elf.
Yang menjadi jerami terakhir yang merobohkan unta adalah para pemain.
Ketika ratusan pemain tiba-tiba menerjang medan pertempuran, ketiga prajurit berkuda serigala bangsa orc jelas kebingungan.
Sistem kamu sialan, beri tahu kakak apa yang harus dilakukan selanjutnya!
"Pertahankan Mei Yisena, Hidup Sang Dewi!" Teriak para laki-laki mesum sembari menyerbu musuh dalam pandangan mereka. Bukan cuma BOSS level tiga puluh, bahkan Sargeras sekalipun takkan bisa menghentikan langkah kaki para laki-laki mesum ini.
Pasukan kuda serigala sebenarnya tidak takut dengan para pemain lemah seperti serangga ini, tapi jangan lupa di sini ada Ksatria Suci manusia Delgren yang kekuatannya sebanding, Pendeta Mei Yisena, serta sekelompok NPC elit level tiga puluh yang mereka pimpin.
