Pasukan kuda serigala yang tinggal sendirian itu langsung berbalik kabur.
Bangsa orc memang bukan penakut, tapi mereka juga tidak kehilangan rasionalitas, apalagi untuk tipe BOSS-NPC yang sudah memiliki kecerdasan tertentu ini.
"Tuan, aib harus dibersihkan dengan darah! Jangan biarkan mereka kabur!" Lu Li panik. Ini kan BOSS-BOSS level tiga puluh, kalau sampai tidak ada yang tertinggal, bukankah hari ini mainnya jadi percuma?
“Bicara soal aib, Ksatria Suci yang menganggap penghargaan sebagai nyawanya itu matanya memerah.
Bangsa orc kotor ini ternyata membangun markas di wilayah kekuasaannya, Elf bertopeng ini benar, hari ini harus ada darah yang tumpah - darah aib, darah kematian!”
“Serang!”
Delgrun menggeram keras, kuda perangnya melesat ke depan, tombak panjang di tangannya menusuk kepala serigala tunggangan lawan. Pasukan kuda serigala di punggung tunggangan itu terhempas ke tanah.
Dua pasukan kuda serigala lainnya tidak peduli pada rekan yang kehilangan mount ini, mereka melesat pergi tanpa menoleh ke belakang.
Pasukan kuda serigala yang terjatuh dari tunggangan tahu dirinya tak bisa kabur. Ia pun menyerah pada niat melarikan diri, wajah mengerikannya menunjukkan keteguhan hati siap mati. Dengan geram ia mengangkat kapak perang di tangannya.
Pasukan kuda serigala yang turun dari kuda tetaplah BOSS. Tanpa jalan mundur, aura menakutkannya justru semakin menjadi-jadi.
“Bunuh BOSS!” Para pemain tidak hanya Tidak takut, malah semakin gembira.
Bisa menunjukkan keberanian di hadapan Sang Dewi, sekaligus mengalahkan BOSS untuk mengambil perlengkapan, hari ini benar-benar beruntung.
Lu Li juga bersemangat. Dia sudah melukai banyak pada pasukan kuda serigala ini. Jika berhasil membunuh BOSS, kemungkinan besar akan mendapat kekuasaan mengambil peralatan.
Sedangkan rasa hormat yang tiba-tiba muncul di hati - tidak bisa dihindari, kubu yang berlawanan, hanya bisa bertarung dengan semangat.
BOSS Liar level tiga puluh, mana ada yang tidak menyebabkan banjir darah setiap kali dibunuh.
Hari ini ada NPC yang membantu, diperkirakan akan lebih mudah.
Pasukan kuda bangsa orc menyerbu ke depan, para pemain yang mendekat langsung terlempar dengan HP terkuras banyak.
Demi peralatan, Lu Li harus maju. Jika terus bersembunyi di belakang, begitu ada yang melukai lebih banyak darinya, hak mengambil item akan hilang.
Untung ada NPC Ksatria Suci Derghram, tombak panjangnya berhasil menahan kapak raksasa pasukan kuda bangsa orc.
Dua makhluk setingkat BOSS saling serang dengan sengit di tengah medan tempur.
Yang lain hanya bisa menjadi penonton, meski begitu tetap sering ada yang terlempar keluar, bahkan berubah menjadi cahaya putih di langit.
Lu Li sempat mengira pasukan kuda serigala adalah BOSS yang muncul melalui pelatihan dan pertempuran, sehingga kekuatannya lebih lemah dari BOSS dungeon setingkatnya. Sekarang dia harus mengakui dirinya salah besar.
Seringkali, kecerdasan adalah barang yang lebih kuat.
Dibandingkan dengan para BOSS dungeon itu, pasukan kuda serigala jelas memiliki kecerdasan.
Cara bertarung pasukan kuda serigala ini tidak memiliki pola sama sekali, tidak ada guide apapun yang bisa menyusun strategi, sehingga tak pernah ada yang menulis guide tentang cara melawan pasukan gereja.
Skill mengejek biasa tak berpengaruh sedikitpun padanya, sementara skillnya juga tidak dirilis secara bertahap seperti BOSS dungeon.
Dalam waktu kurang dari setengah menit, puluhan pemain terbunuh dengan rata-rata satu setengah orang mati per detik.
Dia bisa menghindar, berkeliaran, dan suka melepaskan skill ultimate ke area ramai. Lu Li hampir menjadi korban collateral, untungnya berhasil mengaktifkan Langkah Angin untuk kabur.
Ksatria Suci Delgren yang sudah terluka parah mendapat beberapa luka tambahan. Tanpa bantuan penyembuhan dari Mei Yisena, Lu Li meragukan apakah dia benar-benar bisa mengalahkan pasukan kuda serigala ini.
Satu pihak hanya mempertahankan reputasi dan kewajiban, sementara pihak lain memperjuangkan nyawa.
Pasukan kuda serigala akhirnya perlahan mendekati akhir dari hidupnya. Pertarungannya gagah berani, tapi dia menghadapi dua makhluk level BOSS.
Saat tombak panjang Delgren menembus dadanya, sisa HP yang sudah tipis itu langsung habis seketika.
Setelah itu, Lu Li menerima peringatan sistem tentang perolehan pengalaman yang tidak terlalu melimpah. Kerusakan utama berasal dari Santo Kesatria Delgren, bukan dia dan para pemain yang hanya ikut-ikutan.
Apakah hak mengambil benar-benar berada di pihak kita sendiri?
Dalam "Fajar", peralatan yang dihasilkan memiliki banyak aturan berbeda tergantung pada skenario dan jenisnya.
Dalam situasi saat ini, jika ada pemain atau regu yang menyebabkan kerusakan sesuai standar tertentu, mereka akan mendapatkan hak prioritas mengambil. Jika tidak ada pemain yang memenuhi standar, peralatan akan beterbangan dari ruang peralatan - siapa yang berhasil mengambil akan menjadi pemiliknya.
Untungnya, tidak ada yang beterbangan, ini menunjukkan kerusakan yang dilakukan pemain telah mencapai standar minimum yang ditetapkan sistem.
"Mengapa aku tidak bisa mengambil ini?" seseorang berteriak histeris.
Mendengar teriakannya, orang-orang di sekeliling langsung bergegas mendekati.
BOSS level tiga puluh pasti menghasilkan barang bagus. Tak ada yang bisa menahan godaan ini. Bahkan Mei Yisena di samping tidak lagi mendapat perhatian - toh nanti masih banyak waktu untuk melihat wanita cantik.
Lu Li meletakkan tangannya di tubuh pasukan kuda serigala, membisikkan perintah pengambilan barang.
Saat ini hatinya berdebar-debar, khawatir mendengar notifikasi dingin Sistem bahwa ia tak punya kewenangan mengambil.
Syukurlah hal itu tak terjadi, tangannya tiba-tiba memegang sesuatu yang langsung ia masukkan ke tas, melanjutkan pengumpulan...
Pertama dua barang kecil, lalu sebuah buku, terakhir sebuah kapak besar dua tangan.
Dua item awal tak mencolok, namun saat kapak raksasa muncul di tangan Lu Li, semua pemain menatapnya - rupanya dialah yang merampas semua barang.
"Serahkan barangnya, kubiarkan kau hidup." Suara suram seseorang terdengar.
"Kita semua berusaha, tak pantas kau menelan sendiri." Ada yang berargumentasi, padahal bila merek yang dapat hak ambil, takkan mereka keluarkan kata-kata seperti ini.
"Berkonflik dengan kami sebanyak ini, kau pikir masih bisa lanjut main game?"
Keringat mulai mengucur di dahi Lu Li.
Skill Langkah Angin masih dalam pendinginan, sudah terpakai di pertempuran sebelumnya.
"Efek kabur pada sepatu? Ratusan orang mengepung di sini, mustahil mengirimnya keluar lingkaran."
Berpikir ke kiri dan ke kanan, dia tidak menemukan cara aman untuk bertarung keluar.
Ini tetap game yang mengutamakan keseimbangan, sehebat apapun mustahil lolos dari kepungan ratusan orang. Cukup satu skill biasa dari setiap orang, pasti langsung terjebak.
"Terima kasih atas bantuannya. Kalian bisa ambil hadiah dari Yang Mulia Mei Yisena. Tapi pencuri ini akan kubawa."
Ksatria Suci Delgrin duduk tegak di atas kuda perang, mengawasi situasi dari ketinggian. Tepat saat para pemain hendak menyerang, tiba-tiba dia bersuara.
Dasar sok jago! Kalau bukan karena kita, kau sudah mati di tangan pasukan kuda serigala! Hampir saja para pemain tertawa terbahak. Dengan niat seperti ini, tentu mereka menolak perintah anggota ini.
Para pemain ini merasa diri mereka terlalu hebat. Alasan bangsa orc mundur sebenarnya hanya karena Mei Yisena dan Sentinel elitnya, mungkin juga karena ilusi bala bantuan tak henti-hentinya yang ada dalam imajinasi bangsa orc.
Sedangkan para pemain, tidak ada satu pun pihak yang benar-benar mempedulikan mereka.
"Serang!" Delgren tiba-tiba mengangkat tombak panjangnya dan menusuk ke depan dengan kuat.
Ini bukan tusukan sembarangan. Dia pernah menggunakan jurus ini untuk membunuh serigala tunggangan pasukan kuda serigala, menusuk dan membunuh prajurit berkuda serigala. Kali ini, tusukannya mengarah ke para pemain.
Belasan orang langsung berubah menjadi cahaya putih dan menghilang.
