“Serikat tingkat delapan, untukmu.” Lu Li mengangkat gelasnya dengan tulus.
Terlahir kembali dapat mengubah banyak hal, namun tidak bisa mengubah kemampuan manajemen seseorang. Dia tidak bisa mengatur orang di kehidupan sebelumnya, di kehidupan ini pun tetap kekurangan bakat.
Jika serikat diserahkan padanya, selain mustahil mencapai level delapan dalam dua hari seperti Genhao San, hal-hal sepele dalam serikat akan membuatnya stres. Apalagi menyisakan waktu untuk masuk dungeon dan meraih Pembunuhan Pertama.
Baru sekarang dia memahami alasan mengapa Xiao Mo saat itu hanya mencapai level 18.
Genhao San mungkin kalah dalam bertarung, namun dalam manajemen serikat jauh melebihinya.
Terhadap orang yang kompeten, Lu Li tidak segan menunjukkan respek.
"Seharusnya saya yang memberi hormat padamu. Hari ini kita dapatkan lagi Pembunuhan Pertama, daftar aplikasi serikat sudah belasan halaman. Jika semua dimasukkan, serikat level 20 pun takkan cukup." Genhao San membalas hormat.
"Pembunuhan Pertama murni hoki." Lu Li menjelaskan kejadian sebenarnya yang jauh lebih nyata daripada versi yang beredar di antara para pemain.
Setidaknya Lu Li tidak turun dari langit, juga tidak pergi dengan melayang. Kesempatan sekejap saat itu, reaksi dan bahaya pasca keberhasilan, semakin membuat orang mengagumi kemampuan Lu Li.
"Pantas saja, mereka ingin meningkatkan level atlet esports bintang." Genhao San memahami.
Lu Li mengangguk, "Seharusnya begitu. Mereka mengira ini peta baru sehingga merasa segalanya sempurna, baru memberi aku kesempatan ini. Kalau tidak, mustahil bagiku merebut serangan terakhir."
"Merebut BOSS sendirian tetap tindakan berisiko..." Genhao San memilih kata-kata dengan hati, "Tim matang tidak boleh hanya mengandalkan reputasi individu untuk berkembang. Itu hanya sementara, ilusi. Bagaimana jika suatu hari mitos hancur, itu akan jadi bencana."
Seperti Xiao Mo, pertama dibunuh Lu Li di Lembah Warsong, kemudian kalah dalam pertandingan. Legenda game yang dulu, kini di mata pemain perlahan kehilangan jubah mistisnya.
Tentu saja, sekarang Dia sedang Kembali dengan citra yang sama sekali berbeda sebagai raja. Tidak ada yang berani meremehkan-Nya.
"Tunggu sebentar, ini seharusnya menjadi persoalanmu," kata Lu Li. "Bagaimana serikat ini berkembang adalah masalahmu. Kuharap ketika hari kejatuhanku tiba, itu tidak akan mempengaruhi serikat."
Genhao San terdiam sejenak, tersenyum pahit lalu meneguk anggur. "Kau benar-benar konsekuen menjadi pemimpin yang jarang terlibat langsung."
"Yang mampu harus bekerja lebih," jawab Lu Li. "Aku bukan orang yang ahli dalam manajemen, tapi aku percaya pada satu prinsip: persoalan harus diserahkan pada orang yang benar-benar ahli. Yang tidak mengerti sebaiknya jangan campur tangan."
"Terima kasih atas kepercayaanmu." Genhao San tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Untuk hal-hal tertentu bisa bernegosiasi dengan Piao Ling. Sebenarnya dia juga agak punya kemampuan," kata Lu Li tanpa basa-basi membocorkan rekan.
"Si pemalas itu." Genhao San menggelengkan tangan, mulai merasakan giginya sedikit ngilu.
"Ngomong-ngomong, waktu itu kau bilang ingin melakukan formalisasi. Rencananya bagaimana sebenarnya?" Lu Li berpura-pura bersikap rendah hati seolah siap menerima ajaran.
"Dia masuk game terlalu terlambat di kehidupan sebelumnya, dan terbiasa bermain solo, sama sekali tidak tahu soal serikat-sekumpulan itu, apalagi langsung mengelola serikat super yang setara klub sejak awal."
"Secara sederhana, ini tentang memprofesionalkan elit guild," kata Genhao San.
"Yang pakai kontrak dan gaji anggota?" tanya Lu Li.
"Kurang lebih. Harus tinggal bersama, plus sistem motivasi tambahan - taktik kapitalis biasa untuk membuat pekerja rela mati-matian," Genhao San bercanda, "Sekarang kita jadi kelas kapitalis penindas."
Aku benci kapitalis, pikir Lu Li dalam hati. Tapi tidak dengan menjadi salah satunya.
"Keuntungan lain: memotong biaya dan risiko infiltrasi mata-mata dari serikat lain," Genhao San membuka bir baru, "Kamu sendiri lihat pengalaman Legiun Angin Kencang hari ini."
"Mereka tidak memprofesionalkan elit guild?" Lu Li penasaran.
“Hanya memprofesionalkan sebagian.” Genhao San menjelaskan: “Untuk serikat besar peringkat 30 teratas, Legiun Angin Kencang terkenal dengan campuran aneh-aneh, mereka khusus merekrut maniak PK. Sebagian besar orang-orang ini sulit dikendalikan, sulit sekali mengumpulkan mereka di satu wilayah untuk bermain game.”
“Pasti ada yang tidak setuju.” Lu Li berpikir.
Setiap individu memiliki kehidupan mereka sendiri. Meninggalkan kampung halaman demi sebuah profesi bukan hal yang bisa diterima semua orang.
“Tidak akan ada yang menentang.” Genhao San berkata dengan ekspresi dingin: “Karena yang menentang tidak akan bisa masuk ke tim elit guild kita.”
Lu Li membelalakkan mata. Orang ini ternyata berencana menyaring semua penentang dari tim elit guild. Keputusan semacam ini benar-benar... kegilaan murni. Lu Li belum pernah mendengar ada guild yang berani melakukan hal seperti ini.
Guild adalah himpunan manusia. Begitu sistemmu tidak diterima sebagian besar orang, lalu dengan apa kelompok ini bisa bertahan?
“Kamu dengarkan dulu.” Keputusan seperti ini bahkan bisa dikatakan menjadi gaya khas Pedang Penghakiman di masa depan, tidak mungkin tanpa persetujuan bos. Genhao San sangat yakin bisa melakukan persuasi terhadap Lu Li.
“Katakan.” Lu Li berusaha membuat dirinya tenang kembali.
“Pertama, kita tidak kekurangan personel.” Genhao San menganalisis: “Aku bahkan tidak melakukan promosi apapun, sudah punya calon anggota cukup untuk mendirikan serikat level 20.”
“Benar.” Lu Li mengangguk. Serikat level 20 berarti dua puluh ribu anggota, ini masih perkiraan minimal. Jika Lu Li bersedia memimpin, estimasi ulang menunjukkan lebih banyak orang akan bergabung.
“Apakah kamu masih akan merebut Pembunuhan Pertama di masa depan?” tanya Genhao San.
“Tentu saja.” Jawab Lu Li dengan afirmatif.
“Bisakah klub kita masuk 100 besar, tidak, masuk 16 besar dalam turnamen mendatang?” Genhao San bertanya lagi.
“Ini harus.” Lu Li tidak berilusi tentang mempertahankan gelar juara di season berikutnya, tapi 16 besar adalah batasnya. Targetnya setidaknya harus tiga besar.
"Lihat, reputasi serikat semakin besar, akan ada aliran orang yang memohon untuk bergabung." Genhao San mengangkat bahu, "Artinya kita tidak kekurangan anggota, sekarang tidak, nanti juga tidak akan."
"Aku agak paham maksudmu." Lu Li bukanlah Bodoh.
Maksud Genhao San, sistem profesional memiliki tanah yang cukup untuk bertahan hidup. Bahkan jika ada yang tidak bisa menerima lalu mundur, segera ada banyak orang menunggu untuk menggantikan.
"Lagipula kau sangat ahli dalam masuk dungeon." Genhao San berkata dengan ketulusan: "Setidaknya aku belum pernah melihat siapa pun yang selancar ini saat masuk dungeon. Sepertinya dungeon dengan tingkat kesulitan apa pun bisa kau selesaikan dengan cepat."
Orang seperti ini memang ada, serikat besar pun punya bakat di bidang ini. Hanya saja tidak ada yang 'membuat orang terkesan' seperti Lu Li.
"Terlalu memuji." Lu Li merasa bersalah.
"Guide Gua Rintihan yang kamu buat sudah kuserahkan ke beberapa orang yang terlihat cukup tepercaya." Genhao San berkata: "Tapi ke depannya, hal seperti ini tidak boleh terulang lagi. Jujur saja, aku tidak percaya pada mereka. Aku hanya percaya pada kontrak hitam di atas putih."
Sebagai seorang penguasa, mempertahankan tingkat kewaspadaan tertentu adalah kualitas yang wajib dimiliki.
Model kehangatan ala keluarga seperti Unit Tentara Bayaran Xinxin hanya mungkin bertahan dalam cakupan kecil.
"Makanya kamu menuntut tim elit guild begitu ketat, takut mereka bocorkan guide-nya." Lu Li berkata. Barulah sekarang dia sepenuhnya memahami niat Genhao San. Dia pun tidak ingin guide-nya tersebar luas. Setidaknya selama masih berguna bagi mereka, semakin lama waktu eksklusifnya akan memberi Hasil lebih besar.
"Aku sudah mulai proses seleksi personel. Guild 100 orang pertama harus berkumpul di 'kota' ini sebelum minggu ini berakhir." Genhao San sudah tahu Lu Li akan setuju, pekerjaan awal pun sudah dimulai.
