“Apa, di sini?” Lu Li hampir mengira dirinya salah dengar.
Meski Kota Jiangnan tidak semahal ibukota atau kota metropolitan lain yang harga tanahnya selangit, sebagai kota besar lama, harga propertinya tak pernah benar-benar turun. Kecuali kalau mau tinggal di kawasan kumuh alias "wilayah terpencil" yang jauh dari pusat kota.
"Aku punsaudara yang memiliki satu gedung di Green Garden tidak jauh dari sini. Bisa kusewa dengan harga murah," kata Genhao San.
"Tapi sewaannya tetap tidak murah," bantah Lu Li sambil menghitung perkiraan biaya sewa.
Green Garden tentu saja dia tahu. Meski namanya "taman", tingkat penghijauannya jauh kalah dibanding Perumahan Qinghu yang mengandalkan villa dan rumah deret. Tempat ini didominasi apartemen tinggi. Karena dekat dengan kawasan kampus dan pusat bisnis setempat, harga sewanya tetap angka yang fantastis.
Apalagi Genhao San baru saja bilang - satu gedung.
Berani sekali, dirinya yang masih dalam tahap menyewa rumah saja sudah berani memikirkan untuk menyewa gedung utuh.
“Masalah sewa tidak perlu dikhawatirkan, keluarga teman itu sudah pindah ke luar negeri. Gedung dua belas lantai ini selalu kukelola, kita sementara hanya perlu enam lantai. 100 ribu yuan per bulan sudah cukup, klub sendiri bisa menanggungnya.” Genhao San melihat ekspresi bingung Lu Li, agak ingin tertawa.
Lu Li merenung sejenak. Jika 100 ribu yuan per bulan, tampaknya masih bisa diterima.
Lalu dia teringat masalah gaji tim elit guild berisi ratusan orang ini, jantungnya kembali berdebar-debar. Jika gaji per orang 8.000 yuan sebulan, untuk seratus orang ditambah tunjangan dan perangkat pendukung...
Tiba-tiba bahunya terasa berat. Kapan mulai dia menjadi orang tua bagi ratusan orang ini?
“Lagipula kita tidak perlu buru-buru membayar sewa, menunda beberapa bulan juga tidak masalah. Bagaimanapun gedung ini tidak pernah terisi penuh.” Genhao San mencoba menenangkan Lu Li yang masih diam.
“Aku hanya agak sulit menerima ini untuk sementara.” Lu Li tidak menyamarkan perasaannya, menyindir diri: “Dari kecil sampai besar hidup miskin, tiba-tiba harus membayar sewa 100 ribu untuk karyawan, terdengar seperti lelucon.”
“Lama-lama akan terbiasa.” Genhao San menunjukkan pengertian: “Untuk saat ini, aktivitas Serikat Pekerja tidak bisa menghasilkan keuntungan, malah harus menanggung biaya pembuatan tim elit guild. Selain pendapatan dari Piala Huaying, beberapa pemasukan terakhir berasal dari perwakilan anggota klub.”
Anggota klub seperti Hujan Maret, Moonlight, Xiao Ba Jiang, Piao Ling kebanyakan telah menandatangani kontrak perwakilan dengan nilai bervariasi dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Sesuai Peraturan, klub menyuling 40% sebagai Dana Pengembangan.
Setiap anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin adalah makhluk yang mencolok dalam game. Tawaran pekerjaan perwakilan menyelimuti langit dan bumi, menerima atau tidak tergantung pada kendali individu.
Hujan Maret pasti menerima. Saat ini nilai pasarnya paling tinggi, 1,1 juta, melebihi tawaran sponsor untuk Lu Li.
Tidak bisa, siapa suruh dia cewek, apalagi cewek cantik. Lu Li sering menutupi wajah, bukan tipe yang sangat ganteng, tentu tidak bisa dibandingkan.
Moonlight bukan tipe yang suka jadi endorser. Produk yang pernah di-endorse Xuegui bisa dihitung jari. Kali ini dia aktif minta meng-endorse brand kebugaran, dapat bayaran 600 ribu.
Meski mulutnya diam-diam, sikapnya selalu tertutup, tapi semua tahu perasaannya terhadap klub tidak kalah dari yang lain.
Piao Ling? Dia bahkan jarang bertanding, tapi bayaran endorsenya lebih tinggi dari atlet biasa, sampai 500 ribu realitas. Dia malah maksa advertiser tanda tangan kontrak tidak setara, misalnya "dilarang menista wajah cantik alamiahnya" dll...
Bayaran endorsement adalah satu cincin penting untuk kelangsungan klub. Bonus pertandingan pun tidak secepat ini menghasilkan uang.
Tentu saja, kalau penampilan di arena jelek, mana ada yang bodoh cari kamu buat endorse produk.
Karena ada banyak uang ini, Genhao San baru berani mengucapkan kata-kata heroik tentang membentuk tim elit guild berisi 100 orang dalam seminggu. Pedang Penghakiman benar-benar memulai dengan tingkat yang sangat tinggi, semua hambatan terlihat tak berarti di hadapan dua karakter "gelar juara".
"Selain itu, saya menyarankan klub rutin berpartisipasi dalam beberapa turnamen non-resmi." Genhao San menyodorkan selembar kertas: "Ini semua acara yang diakui oleh rumah kita, saya sudah mengumpulkan beberapa data tentang ini, kamu bisa melihatnya."
Yang disebut turnamen non-resmi adalah pertandingan yang tidak dikelola oleh pihak resmi.
Umumnya skala pertandingan seperti ini tidak terlalu besar, bonusnya juga relatif kecil. Tapi selama diakui oleh organisasi seperti rumah kita, serikat akan mendapatkan poin guild. Poin semacam ini akan mempengaruhi peringkat guild sampai tingkat tertentu.
"Yang terdekat adalah Piala Magis, tim juaranya cuma delapan puluh ribu." Lu Li membacanya keras-keras.
"Gila, masa meremehkan Piala Magis," Genhao San menahan dahinya, hampir merintih. Tapi ingat Lu Li baru saja memenangkan mahkota Piala Huaying, perkataannya memang terdengar penuh keyakinan.
Dibandingkan hadiah utama tiga juta Piala Huaying, delapan puluh ribu Piala Magis memang terkesan lebih kekikiran.
"Piala Magis termasuk turnamen lawas dengan pengaruh yang cukup bagus. Mereka berhak mengajukan ruang tontonan berkapasitas 100.000 penonton," Genhao San menjelaskan sabar. "Sebenarnya keuntungan utama ikut kompetisi selebritas seperti ini terletak pada tiket masuk dan popularitas."
Lu Li tentu paham. Ia memberi isyarat agar Genhao San melanjutkan.
"Meski kita tidak kekurangan popularitas, tapi daya tahan popularitas itu sangat sementara. Kalau tidak sering muncul, cepat dilupakan. Untuk turnamen kecil, cukup kirim perwakilan. Tak harus Anda yang turun langsung setiap kali."
"Apa itu pemain bintang? Begitu muncul langsung membuat kerumunan orang memadati jalanan, berdiri di panggung membuat tiket menjadi langka... Popularitas seperti ini adalah proses yang panjang dan berkelanjutan. Sekadar Piala Huaying tentu tak bisa memenuhi kebutuhan eksposur semacam ini."
Maka berbagai turnamen akar rumput pun mendapat berkah. Pemain sering bisa melihat idola bintang mereka di panggung-panggung kecil.
"Baiklah, kita akan ikut. Hanya saja Piala Magis ini formatnya 5V5, jadi perlu merekrut dua orang lagi." Lu Li mengangguk, tidak menentang penjadwalan ini.
Soal menghasilkan uang, itu favoritnya.
"Tentu Anda yang memutuskan. Piala Magis diadakan bulan November, masih lama, masih ada waktu persiapan satu bulan." Genhao San menghela napas lega.
Sebenarnya dia sempat khawatir, takut Lu Li adalah tipe orang yang terlalu angkuh.
Serikat Bintang yang pernah berada di peringkat 10, dulu bersaing dengan Ibu Kota Kejayaan memperebutkan tahta raja game, perlahan merosot karena pemimpin sebelumnya terlalu fokus pada jalur elit dan meremehkan turnamen akar rumput.
Kini di Bintang, hanya Musè seorang pemain bintang. Dia berhasil mengalahkan lawan di babak 16 besar pertarungan individu, tapi dipertandingan tim dipermalukan habis-habisan.
"Baik, urusan tim elit guild berisi 100 orang serahkan saja padamu." Lu Li berpikir siapa yang akan direkrut untuk formasi 5vs5.
Can Meng Xiao Ba Jiang jelas tidak memenuhi syarat. Luo Ying Hui Yi bisa dipertimbangkan - wanita jagoan ini punya skill dan kesadaran bagus, sekarang sudah mempelajari haus darah yang bisa meningkatkan daya ledak tim secara signifikan.
Lalu perlu ditambahkan satu damage sihir lagi.
Hua Di Li Qing jago di dungeon, tapi terlalu buruk di PK. Lu Li sampai tidak tega mengkritiknya. Sesame Paste Tangyuan mirip kasusnya, masih terlalu muda dengan ketahanan mental dan kemampuan adaptasi yang belum top.
Fat Monkey...
Nama itu tiba-tiba terlintas di benak Lu Li. Sang Kaisar Api di masa depan yang baru benar-benar muncul setengah tahun lagi. Tapi apakah merekrutnya sekarang justru akan memaksakan pertumbuhan?
Genhao San melihat Lu Li agak tidak fokus, jadi tidak banyak bicara. Keduanya cepat menyelesaikan beberapa persoalan terkait kelompok 100 orang.
